Bacaan Firman Tuhan: Yohanes 13: 31-35
Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus: "Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia. Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera. Hai anak-anak-Ku, hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti yang telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang, demikian pula Aku mengatakannya sekarang juga kepada kamu. Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."
Kasih bukanlah hal yang
aneh atau sesuatu yang jauh dari kehidupan kita, dalam kehidupan kita
sehari-hari kita tidak bisa lepas dari kasih, mulai dari kasih kita kepada diri
sendiri, kasih kepada anak dan keluarga, kasih kepada sahabat, dan lain
sebagainya. Kasih adalah kebaikan dalam diri manusia yang menjadi salah satu
motor penggerak dalam kehidupan kita. Apalagi dalam kekristenan, kasih sudah
menjadi identitas atau tanda pengenal yang melekat dalam hidup orang kristen.
Sama seperti pohon,
sejatinya kasih itu haruslah berkembang, bertumbuh hingga menghasilkan buah
yang banyak. Namun masalahnya kasih yang ada dalam diri kita adalah kasih yang
kerdil, jangankan menghasilkan buah bertumbuh menjadi besar saja tidak. Mengapa
bisa demikian? Sebab kita membatasi kasih yang ada dalam diri kita, seperti
tanaman bonsai, dari bawah diberi pot yang kecil, dan dari atas daunnya yang
selalu dipangkas, sehingga kasih itu tetap kerdil.
Sebenarnya kasih itu
haruslah bebas bertumbuh dalam diri kita, namun kita membatasinya dengan
keegoisan, kebencian, keserakahan, persaingan. Kita tidak ingin kasih dalam
diri kita itu berkembang lebih jauh, cukuplah kasih itu bagi diriku sendiri,
untuk kepentingan diriku. Kasih itu akhirnya tidak menjadi kebaikan bagi hidup
manusia, justru membawa kekecewaan, duka, sakit hati.
Kita manusia membutuhkan
kasih agape, yaitu kasih dari Allah, kasih yang sempurna, kasih yang iklas
berkorban. Kasih inilah yang dibutuhkan oleh manusia di dunia ini, dan itulah
yang dibawa oleh Tuhan Yesus dalam dunia ini. Dikatakan di Yohanes 3:16 “Karena begitu besar
kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang
percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang
kekal.” Kebesaran dan kuasa dari kasih agape yang dari Allah itu telah
diperlihatkan oleh Tuhan Yesus di kayu salib, bahwa kasih agape itu berkuasa
memperbaharui dan menyelamatkan kehidupan manusia.
Ketika Yesus menghadapi
penderitaanNya, terlihat bagaimana dosa yang telah merusak sikap, sifat dan
perilaku manusia. Dosa, kejahatan hati kita, keegoisan kita, kesombongan kita,
sakit hati kita, iri hati kita, ketamakan kita, kerakusan kita ada bersama-sama
dengan sekumpulan orang-orang yang menyalibkan Tuhan Yesus. Itulah realita
kasih yang dimiliki oleh manusia yang jatuh dalam dosa.
Maka Tuhan Yesus hendak
menyatakan kemuliaanNya dalam dunia ini,
yang akan memperbaharui kehidupan manusia dengan teladan yang diberikanNya,
seperti apa kasih yang seharusnya dimiliki oleh manusia. Dan Tuhan Yesus
berkata kepada kita: “Aku
memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu
saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu”,
kasih agape hanya dapat diperoleh melalui Yesus Kristus sebagai sumber kasih
yang sempurna, kasih agape itu akan menjadi pembaharu kehidupan kita, kasih
agape menjadi identitas, tanda pengenal bagi setiap orang yang diselamatkan
oleh kasih Tuhan Yesus. Kasih agape dari Tuhan Yesus adalah kasih yang ajaib,
kasih yang menyembuhkan, kasih yang menguatkan, kasih yang menyelamatkan.
1 comment :
Shalom bapak, ibu dan saudara/i yang dikasihi oleh Tuhan. Apakah ada diantara bapak, ibu maupun saudara/i yang pernah mendengar tentang Shema Yisrael dan V'ahavta? Kalimat pernyataan keesaan YHWH ( Adonai/ Hashem ) dan perintah untuk mengasihiNya yang dapat kita temukan dalam Ulangan/ דברים/ Devarim 6 : 4 - 5 yang juga pernah dikutip oleh Yeshua/ ישוע/ Yesus di dalam Injil khususnya dalam Markus 12 : 29 - 31( juga di Matius 22 : 37 - 39 dan Lukas 10 : 27 ), sementara perintah untuk mengasihi sesama manusia dapat kita temukan dalam Imamat/ ויקרא/ Vayikra 19 : 18. Mari kita pelajari cara membacanya satu-persatu seperti yang akan dijabarkan di bawah ini :
Ulangan/ דברים/ Devarim 6 : 4 - 5, " שְׁמַ֖ע יִשְׂרָאֵ֑ל יְהֹוָ֥ה אֱלֹהֵ֖ינוּ יְהֹוָ֥ה ׀ אֶחָֽד׃. וְאָ֣הַבְתָּ֔ אֵ֖ת יְהֹוָ֣ה אֱלֹהֶ֑יךָ בְּכׇל־לְבָבְךָ֥ וּבְכׇל־נַפְשְׁךָ֖ וּבְכׇל־מְאֹדֶֽךָ׃. "
[ Cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa Ibrani yang berlaku, " Shema Yisrael! YHWH [ Adonai ] Eloheinu, YHWH [ Adonai ] ekhad. V'ahavta e YHWH [ Adonai ] Eloheikha bekol levavkha uvkol nafshekha uvkol me'odekha ]
Imamat/ ויקרא/ Vayikra 19 : 18, " וְאָֽהַבְתָּ֥ לְרֵעֲךָ֖ כָּמ֑וֹךָ. "
[ Cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa Ibrani yang berlaku, " V'ahavta l'reakha kamokha " ]
Untuk artinya dapat dilihat pada Alkitab LAI.
Diucapkan juga kalimat berkat seperti ini setelah diucapkannya Shema
" . בָּרוּךְ שֵׁם כְּבוֹד מַלְכוּתוֹ לְעוֹלָם וָעֶד. "
( Barukh Shem kevod malkuto, le'olam va'ed, artinya Diberkatilah Nama yang mulia, KerajaanNya untuk selamanya )
🕎✡️🐟🤚🏻👁️📜✍🏼🕯️❤️🤴🏻👑🗝️🛡️🗡️🏹⚖️⚓🕍✝️🗺️🌫️☀️🌒⚡🌈🌌🔥💧🌊🌬️❄️🌱🌾🍇🍎🍏🌹🍷🥛🍯🦁🦅🐂🐏🐑🐎🦌🐪🕊️🐍₪🇮🇱
Post a Comment