Bacaan Firman Tuhan: Roma 8: 18-25
Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita. Sebab dengan sangat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan. Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan oleh kehendaknya sendiri, tetapi oleh kehendak Dia, yang telah menaklukkannya, tetapi dalam
pengharapan, karena makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke
dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah. Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin. Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang
telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita. Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya? Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.
“Tidak
ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah , yang ada dalam Kristus Yesus,
Tuhan kita” (39), ini adalah kesimpulan yang
disampaikan oleh Rasul Paulus di pasal 8 ini. Sebab Roh Tuhan telah ada di
dalam diri kita, Roh yang memberikan kita kekuatan, keteguhan dan penghiburan
dalam kelemahan kita, Roh yang menjadikan kita anak Allah dan dengan yakin
berseru “ya abba ya Bapa” (15). Dan kita adalah anak Allah yang menjadi
ahli waris untuk menerima janji-janji Allah. Kita menerima segala kebaikan
Tuhan bukan karena kemampuan kita, tetapi semuanya itu adalah karena kasih
Allah yang besar. Dan disini Paulus hendak menguatkan jemaat jika dalam dunia saat
ini kita menghadapi berbagai pergumulan untuk dapat bersabar menanggungnya
dengan penuh kesetiaan dalam pengharapan kepada penyempurnaan keselamatan dari
Tuhan.
Paulus menjelaskan seperti apa penderitaan
yang sedang kita hadapi di dunia saat ini “tidak
dapat dibandingkan” dengan apa yang hendak dinyatakan oleh Tuhan kepada
kita kelak. Jika diibaratkan menggunakan timbangan maka penderitaan saat ini sungguh
terlalu ringan dibandingkan dengan apa yang akan Tuhan berikan kepada kita.
Sebab
oleh karena dosa, bukan saja manusia yang harus merasakan penderitaan, tetapi
semua mahluk menjadi turut merasakan penderitaan oleh karena dosa. Tetapi walaupun
kita harus akan menjalani dunia yang penuh penderitaan ini, kita sudah memiliki
pengangan yang pasti, janji Tuhan yang dimateraikan dengan darah Kristus bahwa
semua penderitaan itu akan dapat kita lalui dan menangkan dan menerima upah
yang besar yaitu penyempurnaan keselamatan dari Tuhan.
Melalui
nas ini, kita hendak dikuatkan bahwa Tuhan Yesus telah memberikan kepada kita
pengharapan yang pasti, yaitu kepastian dari upah kesetiaan dan iman kita
kepadaNya.
Kita
tentu tidak menginginkan ada masalah, penderitaan terjadi dalam hidup kita,
namun kita juga tidak bisa menolak jika masalah datang, sebab masalah dan
penderitaan sudah menjadi bahagian kehidupan yang tidak terpisahkan dari dunia
yang berdosa ini.
Namun
bagi kita yang telah di selamatkan oleh Kristus, sekalipun kita harus menjalani
berbagai pergumulan dunia ini, kita telah mendapatkan jaminan yang pasti bahwa
kita pasti akan dapat melaluinya dan menerima kehidupan yang kekal.
Seperti
apapun lilu-liku kehidupan yang kita jalani saat ini, hendaklah kita
menjalaninya dengan melihatnya sebagai suatu proses yang harus kita jalani
untuk sampai kepada kesempurnaan pengharapan iman kita kepada Tuhan.
Penderitaan
boleh datang, namun bukan artinya kita pasrah di obok-obok oleh masalah itu, penderitaan
apapun itu tidak akan dapat merenggut sukacita kita sebagai anak-anak Tuhan. Disinilah
perbedaan kita dengan orang yang tidak beriman, kita memiliki pengharapan yang
pasti, pengharapan sebagai anak-anak Allah, tidak ada yang dapat memisahkan
kita dari kasih Allah seberat apapun penderitaan itu, dan penderitaan itu pun tidak sebanding dengan apa yang Tuhan akan berikan kepada kita.
No comments :
Post a Comment