Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Monday, March 16, 2020

1 Petrus 4: 12-19 Berbahagia Dalam Penderitaan


Bacaan Firman Tuhan: 1 Petrus 4: 12-19
Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya. Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu. Janganlah ada di antara kamu yang harus menderita sebagai pembunuh atau pencuri atau penjahat, atau pengacau. Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu. Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah? Dan jika orang benar hampir-hampir tidak diselamatkan, apakah yang akan terjadi dengan orang fasik dan orang berdosa? Karena itu baiklah juga mereka yang harus menderita karena kehendak Allah, menyerahkan jiwanya, dengan selalu berbuat baik, kepada Pencipta yang setia.

Sebagaimana yang telah kita ketahui melalui Roma 8: 18-25  bahwa seluruh mahluk di dunia ini turut merasakan penderitaan oleh sebab dosa yang telah jatuh ke dalam dunia, bahwa penderitaan itu adalah realita kehidupan yang memang harus kita hadapi dalam dunia ini. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa kita harus tetap kuat menahan penderitaan yang datang, 

Namun demikian ada juga penderitaan yang disebabkan oleh “keinginan sendiri” mengundang penderitaan itu datang, menyeret penderitaan itu masuk ke dalam dirinya sendiri, yaitu ketika penderitaan sebagai akibat dosa yang dibuatnnya. Yaitu, menderita oleh karena membunuh, mencuri, berzinah, perusuh dan perbuatan lainnya yang melanggar perintah Tuhan. Jika kita harus menghadapi penderitaan, janganlah penderitaan itu karena perbuatan dosa, tetapi hendaknya kita menghadapi penderitaan sebagai seorang Kristen, kita menderita sebagai orang yang memuliakan Tuhan.

Namun, jika kita menderita karena dosa, maka kita sedang melipatgandakan penderitaan dalam hidup kita. Jika orang yang hidup dalam kebenaran Tuhan saja merasakan pahitnya penderitaan, apalagi orang yang berbuat dosa. Dikatakan di ayat 18 bahwa penderitaan itu sudah sangat menyakitkan “orang benar hampir-hampir tidak diselamatkan” bagaiaman pula dengan orang fasik dan orang berdosa? Tidak bisa terkatakan lagi penderitaan yang akan dialaminya.

Maka dari nas ini kita boleh belajar untuk memahami setiap pergumulan hidup yang kita hadapi sebagai orang yang beriman kepada Tuhan Yesus:

      1.      Penderitaan adalah ujian bukan pembinasaan
Penderitaan yang kita hadapi dalam dunia ini hanyalah ujian, yaitu ujian kepada ketangguhan iman bukan untuk membinasakan, jika itu ujian maka penderitaan itu menjadi berharga bagi kita sebab berguna untuk meneguhkan iman kita. kita percaya bahwa Tuhan menjagai kita jika Tuhan mengijinkan penderitaan itu, sebab dikatakan “Roh Allah ada padamu”

Roh Tuhan yang akan menguatkan dan menghibur kita untuk dapat melalui masa-masa sulit. Jika kita menderita sebagai orang yang setia pada firman Tuhan, beriman dan berpengharapan pada Tuhan, maka penderitaan itu bukan untuk ditakuti, sebab Tuhan ada kekuatan kita, dan penderitaan itu pun hanyalah sementara hanya sebatas ujian.    

      2.      Menerima Penderitaan sebagai penghayatan akan pengorbanan Kristus
Maka dalam penderitaan itu, kita dilayakkan untuk berbahagia dalam iman, sebab dengan penderitaan itu kita boleh semakin menghayati penderitaan Kristus yang telah menyelamatkan kita. Penghayatan akan pengorbanan Kristus akan memampukan kita melalui segala kesukaran sekaligus semakin mendalami keimanan kita kepada Tuhan Yesus. 

Inilah alasan mengapa kita layak berbahagia karena penderitaan. Kita layak berbahagia dalam penderitaan adalah karena kita menderita sebagai orang kristen, yaitu menghadapi penderitaan yang sebenarnya sudah lebih dahulu di tanggung oleh Tuhan Yesus, dan Tuhan Yesus sudah mengalahkan penderitaan itu.

      3.      Menjaga Keselamatan Jiwa
Seperti apapun penderitaan yang kita alami selama kita hidup di dunia ini, kita mau diingatkan bahwa pada akhirnya tubuh kita yang fana ini akan kembali menjadi tanah, tetapi jiwa kita akan kembali kepada Tuhan. Maka jangan kita mengorbankan keselamatan jiwa kita hanya oleh karena menyelamatkan tubuh yang sementara ini, padahal penderitaan di dunia ini pun sebenarnya Tuhan ijinkan tidaklah melampaui kekuatan kita (1 Korintus 10: 13), namun hanya sebatas ujian yang pasti bisa kita hadapi. Maka selama kita hidup, tetaplah menyerahkan jiwa kita kepada Tuhan, tetap memprcayakan keselamatan jiwa kita kepada Tuhan. Seperti doa Tuhan Yesus di kayu salib “Ya Bapa, ke dalam tanganMu Kuserahkan Nyawa-Ku” (Lukas 23: 46)

Anda dapat juga menemukan Renungan ini dalam format video melalui Channel YouTube: Sukacitamu id





No comments :

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

1 Petrus 4: 12-19 Berbahagia Dalam Penderitaan


Bacaan Firman Tuhan: 1 Petrus 4: 12-19
Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya. Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu. Janganlah ada di antara kamu yang harus menderita sebagai pembunuh atau pencuri atau penjahat, atau pengacau. Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu. Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah? Dan jika orang benar hampir-hampir tidak diselamatkan, apakah yang akan terjadi dengan orang fasik dan orang berdosa? Karena itu baiklah juga mereka yang harus menderita karena kehendak Allah, menyerahkan jiwanya, dengan selalu berbuat baik, kepada Pencipta yang setia.

Sebagaimana yang telah kita ketahui melalui Roma 8: 18-25  bahwa seluruh mahluk di dunia ini turut merasakan penderitaan oleh sebab dosa yang telah jatuh ke dalam dunia, bahwa penderitaan itu adalah realita kehidupan yang memang harus kita hadapi dalam dunia ini. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa kita harus tetap kuat menahan penderitaan yang datang, 

Namun demikian ada juga penderitaan yang disebabkan oleh “keinginan sendiri” mengundang penderitaan itu datang, menyeret penderitaan itu masuk ke dalam dirinya sendiri, yaitu ketika penderitaan sebagai akibat dosa yang dibuatnnya. Yaitu, menderita oleh karena membunuh, mencuri, berzinah, perusuh dan perbuatan lainnya yang melanggar perintah Tuhan. Jika kita harus menghadapi penderitaan, janganlah penderitaan itu karena perbuatan dosa, tetapi hendaknya kita menghadapi penderitaan sebagai seorang Kristen, kita menderita sebagai orang yang memuliakan Tuhan.

Namun, jika kita menderita karena dosa, maka kita sedang melipatgandakan penderitaan dalam hidup kita. Jika orang yang hidup dalam kebenaran Tuhan saja merasakan pahitnya penderitaan, apalagi orang yang berbuat dosa. Dikatakan di ayat 18 bahwa penderitaan itu sudah sangat menyakitkan “orang benar hampir-hampir tidak diselamatkan” bagaiaman pula dengan orang fasik dan orang berdosa? Tidak bisa terkatakan lagi penderitaan yang akan dialaminya.

Maka dari nas ini kita boleh belajar untuk memahami setiap pergumulan hidup yang kita hadapi sebagai orang yang beriman kepada Tuhan Yesus:

      1.      Penderitaan adalah ujian bukan pembinasaan
Penderitaan yang kita hadapi dalam dunia ini hanyalah ujian, yaitu ujian kepada ketangguhan iman bukan untuk membinasakan, jika itu ujian maka penderitaan itu menjadi berharga bagi kita sebab berguna untuk meneguhkan iman kita. kita percaya bahwa Tuhan menjagai kita jika Tuhan mengijinkan penderitaan itu, sebab dikatakan “Roh Allah ada padamu”

Roh Tuhan yang akan menguatkan dan menghibur kita untuk dapat melalui masa-masa sulit. Jika kita menderita sebagai orang yang setia pada firman Tuhan, beriman dan berpengharapan pada Tuhan, maka penderitaan itu bukan untuk ditakuti, sebab Tuhan ada kekuatan kita, dan penderitaan itu pun hanyalah sementara hanya sebatas ujian.    

      2.      Menerima Penderitaan sebagai penghayatan akan pengorbanan Kristus
Maka dalam penderitaan itu, kita dilayakkan untuk berbahagia dalam iman, sebab dengan penderitaan itu kita boleh semakin menghayati penderitaan Kristus yang telah menyelamatkan kita. Penghayatan akan pengorbanan Kristus akan memampukan kita melalui segala kesukaran sekaligus semakin mendalami keimanan kita kepada Tuhan Yesus. 

Inilah alasan mengapa kita layak berbahagia karena penderitaan. Kita layak berbahagia dalam penderitaan adalah karena kita menderita sebagai orang kristen, yaitu menghadapi penderitaan yang sebenarnya sudah lebih dahulu di tanggung oleh Tuhan Yesus, dan Tuhan Yesus sudah mengalahkan penderitaan itu.

      3.      Menjaga Keselamatan Jiwa
Seperti apapun penderitaan yang kita alami selama kita hidup di dunia ini, kita mau diingatkan bahwa pada akhirnya tubuh kita yang fana ini akan kembali menjadi tanah, tetapi jiwa kita akan kembali kepada Tuhan. Maka jangan kita mengorbankan keselamatan jiwa kita hanya oleh karena menyelamatkan tubuh yang sementara ini, padahal penderitaan di dunia ini pun sebenarnya Tuhan ijinkan tidaklah melampaui kekuatan kita (1 Korintus 10: 13), namun hanya sebatas ujian yang pasti bisa kita hadapi. Maka selama kita hidup, tetaplah menyerahkan jiwa kita kepada Tuhan, tetap memprcayakan keselamatan jiwa kita kepada Tuhan. Seperti doa Tuhan Yesus di kayu salib “Ya Bapa, ke dalam tanganMu Kuserahkan Nyawa-Ku” (Lukas 23: 46)

Anda dapat juga menemukan Renungan ini dalam format video melalui Channel YouTube: Sukacitamu id





Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Epistel / Iman / Keselamatan / Passion / Penyertaan Tuhan / Pergumulan Hidup dengan judul 1 Petrus 4: 12-19 Berbahagia Dalam Penderitaan . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2020/03/1-petrus-4-12-19-berbahagia-dalam.html . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

Belum ada komentar untuk " 1 Petrus 4: 12-19 Berbahagia Dalam Penderitaan "