Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Tuesday, March 10, 2020

Mazmur 25: 15-22 Mataku Tetap Terarah Kepada Tuhan


Bacaan Firman Tuhan: Mazmur 25: 15-22
Mataku tetap terarah kepada TUHAN, sebab Ia mengeluarkan kakiku dari jaring.  Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku, sebab aku sebatang kara dan tertindas. Lapangkanlah hatiku yang sesak dan keluarkanlah aku dari kesulitanku! Tiliklah sengsaraku dan kesukaranku, dan ampunilah segala dosaku. Lihatlah, betapa banyaknya musuhku, dan bagaimana mereka membenci aku dengan sangat mendalam. Jagalah kiranya jiwaku dan lepaskanlah aku; janganlah aku mendapat malu, sebab aku berlindung pada-Mu. Ketulusan dan kejujuran kiranya mengawal aku, sebab aku menanti-nantikan Engkau. Ya Allah, bebaskanlah orang Israel dari segala kesesakannya!

Ada ungkapan yang sering kita dengar “Menunggu adalah pekerjaan yang paling membosankan” ungkapan lain lagi mengatakan “time is money”. Bahwa kita hidup dalam dunia yang ingin semuanya serba cepat, tidak sabar untuk menunggu. Jika bisa cepat mengapa harus menunggu yang lambat: menerobos lampu merah, mencari jalur yang lebih cepat, menghubungi “orang dalam”. Apalagi dalam perkembangan tehnologi dan informasi saat ini, kita dimudahkan dengan kecepatan dan yang serba instan. Semua produk dan jasa menawarkan kelebihan “lebih cepat dan lebih praktis”

Kebiasaan kita hidup dalam dunia yang serba cepat dan instan yang seperti itu bisa saja  mempengaruhi iman kita kepada Tuhan. Kita berharap bahwa Tuhan juga harus mengikuti keinginan dunia saat ini untuk lebih cepat dan tanggap atas doa dan permohonan kita.

Firman Tuhan bagi kita saat ini dari Mazmur 25: 15-22 memberikan kita jawaban kepada kita yang tidak sabar dan tidak mau untuk menunggu. Kita akui bahwa keinginan daging menunggu adalah pekerjaan yang melelahkan dan membosankan, tetapi disini pemazmur berkata “mataku tetap terarah kepada Tuhan”. Sekalipun dalam kesulitan itu kita sendiri dan sangat tertekan, namun pemazmur tetap setia menunggu keselamatan dari Tuhan, walaupun tersesak namun tetap sabar menunggu.

Di ayat 21 dikatakan “ketulusan dan kejujuran kiranya mengawal aku, sebab aku menanti-nantikan Engkau”. Artinya, pemazmur tidak akan mencari keselamatan yang lain yang bertentangan dengan Tuhan, tidak ada pertolongan selain dari Tuhan, sebab pengharapan orang beriman tidak akan mengecewakan.

Kita banyak belajar dari tokoh-tokoh dalam Alkitab yang penuh dengan kesetiaan dalam penantian mereka akan janji Tuhan, seperti Abraham, Musa, Yakub, Yusuf dan masih banyak lagi tokoh-tokoh dalam Alkitab yang sabar menunggu kebaikan dari Tuhan. Bahkan satu penantian yang terbesar yaitu kedatangan Mesias pada akhirnya juga telah tergenapi.

Jika saat ini kita ditanya apa yang menjadi pengharapan kita yang selama ini kita nanti-nantikan dari Tuhan, apakah itu menantikan berkat keturunan, mendapat pekerjaan, kesembuhan dari penyakit, perubahan sikap anggota keluarga, johoh dan lain sebagainya. Apapun yang menjadi kerinduan kita, firman Tuhan hendak menguatkan kita bahwa bukan Tuhan tidak tidur, bukan Tuhan tidak mendengar, tetapi kita percaya bahwa Tuhan sedang bekerja melakukan yang terbaik bagi kehidupan kita.

Tidak ada yang jalan lain, tidak ada peluang yang lain, tidak ada harapan yang lain, selain menunggu Tuhan menyelesaikan pekerjaanNya untuk kebaikan kita. meninggalkan iman, meninggalkan Tuhan, berpaling ke jalan yang bertentangan dengan firman Tuhan jelas adalah jalan yang akan menuntun kita pada kebinasaan.

Ingatlah janji Tuhan dalam Yesaya 40: 31 “Tetapi orang yang menantikan Tuhan mendapat kekuatan baru, berlari tidak menjadi lesu, berjalan tidak menjadi lelah”. Apapun yang terjadi dalam hidup kita, tetaplah hidup kita terarah kepada Tuhan, supaya kita tetap dituntun Tuhan setiap saat. Sehingga penantian itu bukanlah hal yang membosankan dan melelahkan, tetapi kita tetap dalam sukacita.

Cepat atau lambat, mari kita menikmati prosesnya, untuk tidak menyerah di tengah jalan tetapi biarkanlah Tuhan menyelesaikan pekerjaanNya. Pemenang akan menjalani proses dengan setia, tetapi pecundang akan menyerah di tengah jalan. Di dalam Roma 8: 25 dikatakan “Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun. Pengharapan kita di dalam nama Tuhan Yesus tidak akan mengecewakan.  


No comments :

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Mazmur 25: 15-22 Mataku Tetap Terarah Kepada Tuhan


Bacaan Firman Tuhan: Mazmur 25: 15-22
Mataku tetap terarah kepada TUHAN, sebab Ia mengeluarkan kakiku dari jaring.  Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku, sebab aku sebatang kara dan tertindas. Lapangkanlah hatiku yang sesak dan keluarkanlah aku dari kesulitanku! Tiliklah sengsaraku dan kesukaranku, dan ampunilah segala dosaku. Lihatlah, betapa banyaknya musuhku, dan bagaimana mereka membenci aku dengan sangat mendalam. Jagalah kiranya jiwaku dan lepaskanlah aku; janganlah aku mendapat malu, sebab aku berlindung pada-Mu. Ketulusan dan kejujuran kiranya mengawal aku, sebab aku menanti-nantikan Engkau. Ya Allah, bebaskanlah orang Israel dari segala kesesakannya!

Ada ungkapan yang sering kita dengar “Menunggu adalah pekerjaan yang paling membosankan” ungkapan lain lagi mengatakan “time is money”. Bahwa kita hidup dalam dunia yang ingin semuanya serba cepat, tidak sabar untuk menunggu. Jika bisa cepat mengapa harus menunggu yang lambat: menerobos lampu merah, mencari jalur yang lebih cepat, menghubungi “orang dalam”. Apalagi dalam perkembangan tehnologi dan informasi saat ini, kita dimudahkan dengan kecepatan dan yang serba instan. Semua produk dan jasa menawarkan kelebihan “lebih cepat dan lebih praktis”

Kebiasaan kita hidup dalam dunia yang serba cepat dan instan yang seperti itu bisa saja  mempengaruhi iman kita kepada Tuhan. Kita berharap bahwa Tuhan juga harus mengikuti keinginan dunia saat ini untuk lebih cepat dan tanggap atas doa dan permohonan kita.

Firman Tuhan bagi kita saat ini dari Mazmur 25: 15-22 memberikan kita jawaban kepada kita yang tidak sabar dan tidak mau untuk menunggu. Kita akui bahwa keinginan daging menunggu adalah pekerjaan yang melelahkan dan membosankan, tetapi disini pemazmur berkata “mataku tetap terarah kepada Tuhan”. Sekalipun dalam kesulitan itu kita sendiri dan sangat tertekan, namun pemazmur tetap setia menunggu keselamatan dari Tuhan, walaupun tersesak namun tetap sabar menunggu.

Di ayat 21 dikatakan “ketulusan dan kejujuran kiranya mengawal aku, sebab aku menanti-nantikan Engkau”. Artinya, pemazmur tidak akan mencari keselamatan yang lain yang bertentangan dengan Tuhan, tidak ada pertolongan selain dari Tuhan, sebab pengharapan orang beriman tidak akan mengecewakan.

Kita banyak belajar dari tokoh-tokoh dalam Alkitab yang penuh dengan kesetiaan dalam penantian mereka akan janji Tuhan, seperti Abraham, Musa, Yakub, Yusuf dan masih banyak lagi tokoh-tokoh dalam Alkitab yang sabar menunggu kebaikan dari Tuhan. Bahkan satu penantian yang terbesar yaitu kedatangan Mesias pada akhirnya juga telah tergenapi.

Jika saat ini kita ditanya apa yang menjadi pengharapan kita yang selama ini kita nanti-nantikan dari Tuhan, apakah itu menantikan berkat keturunan, mendapat pekerjaan, kesembuhan dari penyakit, perubahan sikap anggota keluarga, johoh dan lain sebagainya. Apapun yang menjadi kerinduan kita, firman Tuhan hendak menguatkan kita bahwa bukan Tuhan tidak tidur, bukan Tuhan tidak mendengar, tetapi kita percaya bahwa Tuhan sedang bekerja melakukan yang terbaik bagi kehidupan kita.

Tidak ada yang jalan lain, tidak ada peluang yang lain, tidak ada harapan yang lain, selain menunggu Tuhan menyelesaikan pekerjaanNya untuk kebaikan kita. meninggalkan iman, meninggalkan Tuhan, berpaling ke jalan yang bertentangan dengan firman Tuhan jelas adalah jalan yang akan menuntun kita pada kebinasaan.

Ingatlah janji Tuhan dalam Yesaya 40: 31 “Tetapi orang yang menantikan Tuhan mendapat kekuatan baru, berlari tidak menjadi lesu, berjalan tidak menjadi lelah”. Apapun yang terjadi dalam hidup kita, tetaplah hidup kita terarah kepada Tuhan, supaya kita tetap dituntun Tuhan setiap saat. Sehingga penantian itu bukanlah hal yang membosankan dan melelahkan, tetapi kita tetap dalam sukacita.

Cepat atau lambat, mari kita menikmati prosesnya, untuk tidak menyerah di tengah jalan tetapi biarkanlah Tuhan menyelesaikan pekerjaanNya. Pemenang akan menjalani proses dengan setia, tetapi pecundang akan menyerah di tengah jalan. Di dalam Roma 8: 25 dikatakan “Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun. Pengharapan kita di dalam nama Tuhan Yesus tidak akan mengecewakan.  


Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Doa / Epistel / Iman / Pergumulan Hidup dengan judul Mazmur 25: 15-22 Mataku Tetap Terarah Kepada Tuhan . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2020/03/mazmur-25-15-22-mataku-tetap-terarah.html . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

Belum ada komentar untuk " Mazmur 25: 15-22 Mataku Tetap Terarah Kepada Tuhan "