Bacaan Firman Tuhan: Yesaya 25: 1-9; Matius 22:1-14
Nubuatan yang disampaikan
oleh Yesaya ini memperlihatkan bagaimana Allah akan tampil menjadi Hakim yang
adil atas seluruh kehidupan ini dan akan mengadakan suatu perjamuan besar bagi
umat Allah yang layak masuk dalam perjamuan itu yang mana seluruh bangsa
mendapatkan hak yang sama bagi yang layak masuk dalam perjamuan itu (ay.6).
Tuhan memiliki rancanganNya
yang ajaib yang telah ada sejak lama yakni kerajaan Allah yang kekal. Segala
kemegahan dan kemasyuran kota-kota yang diperbuat manusia pada akhirnya akan
lenyap da semua bangsa akan melihat kemuliaan Tuhan.
Dalam nubuat ini digambarkan
bagaimana Allah telah menyediakan tempat bagi orang-orang yang diselamatkan.
Yakni “Gunung Sion” yakni tempat
Allah yang kudus. Disitu akan diadakan perjamuan besar (masakan yang begemuk
dan bersumsum, anggur tua yang disaring endapannya), bahwa ada sukacita yang
begitu besar, karena air mata dan maut akan ditiadakan untuk selamanya. Dan
yang terbesar dari segalanya kita akan melihat kemuliaan Allah, ketika Allah
membuka tudung kemuliaanNya, sehingga orang yang ada dalam perjamuan itu akan
berkata “Sesungguhnya inilah Allah kita, yang kita nanti-nantikan..”.
Dalam pengajaran Tuhan Yesus
hampir sebahagian besar menyampaikan tentang hal kerajaan sorga beserta dengan
perumpamaan-perumpamaan. Tuhan Yesus telah menyatakan berita keselamatan itu
kepada dunia, supaya setiap orang yang percaya dan melakukan ajaranNya akan
memperoleh keselamatan dari Tuhan. Dari semua pengajaran Tuhan Yesus tentang
kerajaan sorga, dapat kita temukan syarat yang terutama adalah bagaimana setiap orang bisa lepas dari
ikatan kuasa duniawi.
Selama manusia itu masih
terikat oleh kuasa keinginan duniawi, yang walaupun seseorang itu memanggil
nama Tuhan tidak akan layak masuk dalam kerajaan sorga (Mat. 7:21). Ada yang
lebih mencintai harta, pekerjaan dan lebih mencintai ego-nya daripada melakukan
perintah Tuhan.
Kita dapat membaca kisah
tokoh-tokoh dalam Alkitab, seperti Abraham, Musa, Yusuf dan yang lainnya,
mereka juga memiliki banyak harta sebagai berkat dari Tuhan, tetapi mereka
tidak terikat sama sekali dengan harta yang mereka miliki, tetapi firman Tuhan
adalah yang utama yang mereka lakukan dalam hidupnya. Kita juga dapat belajar
dari Yusuf, Daud, Ayub bagaimana mereka mendapatkan pergumulan yang berat dalam
hal hubungan dengan sesamanya, secara duniawi sudah selayaknya mereka melakukan
pembalasan, namun mereka lebih mengutamakan firman Tuhan untuk mengasihi
daripada mempertahankan ego-nya. Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita dalam
Markus 10:39 “Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya”. Dalam
nas yang lain juga Tuhan Yesus mengatakan
“Tidak ada seorangpun yang dapat mengabdi
kepada dua tuan” (Mat. 6:24).
No comments :
Post a Comment