Mazmur 4:2-9 Percayalah Kepada Tuhan
Keterangan
teks
Ayat
2
Pemazmur
menyatakan suatu keyakinan imannya bahwa setiap doa akan mendapatkan jawaban. Ini
adalah kesaksian iman pemazmur bahwa Tuhan selalu menolong dalam kesesakannya.
Pemazmur hendak bersaksi bahwa jika Tuhan mendengarkan dan menjawab doa-doanya
di masa lalu, maka sekarang juga Tuhan tetap akan mendengar dan menjawab
doanya.
Datang
kepada Tuhan untuk memohon belas kasihan adalah jalan yang tepat untuk ditempuh
seseorang. Dalam hidup ini tidak cukup dengan mengandalkan kekuatan dan
pikiran, sebab kekuatan dan pikiran kita terbatas, kita membutuhkan belas
kasihan Tuhan dalam hidup ini, dan inilah yang selalu kita mohonkan kepada
Tuhan melalui doa, agar Dia selalu menyertai kita dengan kuasaNya yang tidak
terbatas.
Ayat
3
Pemazmur
mengajak orang-orang yang melawan Allah untuk memikirkan ulang kebodohan
mereka. Tidak ada gunanya mereka melawan orang yang dibenarkan oleh Tuhan, itu
semua adalah usaha yang sia-sia. Niat jahat yang timbul dari keinginan nafsu
dunia adalah usaha yang sia-sia. Segala usaha yang kita lakukan yang tidak
berkenan dengan kehendak Tuhan akan berakhir dengan kesia-siaan.
Ayat
4
Selanjutnya
pemazmur menjelaskan bagaimana kebahagiaan orang yang selalu berserah kepada
Tuhan, dia adalah orang pilihan Tuhan yang dikasihiNya dan Tuhan akan
mendengarkan doanya. Tuhan tidak akan membiarkan orang pilihanNya dijahati oleh
pendosa, justru orang pilihan Tuhan itu akan dijagai dan mendengarkan doanya. Siapa
yang menjahati orang yang dikasihi Tuhan, maka dia sedang berhadapan dengan
Tuhan yang menjagai orang yang dikasihiNya.
Ayat
5
Disini
pemazmur menasehatkan orang berdosa untuk memikirkan ulang niat jahatnya,
sadarlah bahwa tidak ada yang baik yang akan di dapatkan dari perbuatan dosa. Pertimbangkanlah
semuanya itu dalam hatimu di tempat pembaringan tidurmu.
Jangan
kita terlalu cepat bertindak dan melakukan sesuatu tanpa pertimbangan
konsekuensinya. Jangan kita dikendalikan oleh emosi sesaat untuk berbuat
sesuatu, tetapi tenangkanlah dirimu, perbuatan dosa tidak akan dapat
menyelesaikan masalah. Tetapi berdoalah
kepada Tuhan memohon hikmat dan petunjuk Tuhan, berharaplah akan kasih setia
Tuhan sehingga kita diberi ketenangan dan hikmat menghadapi segala persoalan
yang kita hadapi.
Ayat
6-9
Korban
persembahan orang fasik adalah kekejian dihadapan Tuhan (Yes. 1:11), pemazmur
menasehatkan agar setiap orang mempersembahkan persembahan yang benar, yaitu
hidup yang kudus dengan melakukan apa yang berkenan kepada Tuhan. Apa gunanya
persembahan yang mereka bawa kepada Tuhan jika sikap dan perbuatan mereka tidak
berkenan dihadapan Tuhan.
Pemazmur
sangat bersyukur kepada Tuhan dan membuatnya dapat dengan tidur dengan tentram.
Sekalipun banyak orang yang menghakiminya bahwa Tuhan tidak akan menolongnya,
tetapi pemazmur yakin bahwa Tuhan sangat mengasihinya dan itu dapat
dirasakannya melebihi orang yang kelimpahan gandum dan anggur. Iman yang benar
kepada Tuhan akan melahirkan sukacita yang berlimpah melebihi apapun yang ada
di dunia ini. Orang yang memiliki banyak harta belum tentu dapat menjalani
hidup dengan tenang, tetapi orang benar akan diberikan Tuhan kedamaian dan
ketentraman dalam hidupnya.
Penjelasan teks
Mazmur
4 memperlihatkan kepada kita bagaimana berat pergumulan yang dihadapinya,
tetapi pemazmur tetap mampu untuk mengendalikan diri dalam situasi yang berat
yang sedang dihadapinya. Pemazmur tetap percaya pada kasih setia Tuhan yang
akan senantiasa menyertai orang yang selalu hidup dalam kebenaran Tuhan. Kita dapat
belajar dari pemazmur bagaimana langkah-langkah yang harus kita perbuat untuk
menghadapi persoalan dalam hidup:
1.
Berdoa memohon belas kasihan Tuhan
2.
Tetaplah
bersyukur. Ingatlah jika di masa lalu Tuhan menjawab doamu, maka percayalah kapanpun
Tuhan akan selalu mendengar dan menjawab doamu.
Renungan
Siapakah
yang kita andalkan dalam pergumulan hidup kita? Kita belajar dari pemazmur
untuk menyerahkan kekawatiran, kegelisahan dan kekecewaan kita hanya kepada
Tuhan saja. Tidak ada penolong yang sempurna yang mampu mengatasi segalanya
selain yang berkuasa atas kehidupan. Menjadi perenungan bagi kita, bagaimana
kita senantiasa menjadikan Tuhan tempat kita mencurahkan isi hati (“curhat”).
Apapun yang kita hadapi dan apapun jawaban atas segala curahan isi hati kita
kepada Tuhan, kita tahu bahwa Tuhan akan bertindak menyelamatkan kita. Kita
selalu ingat seperti yang sering dikatakan oleh Tuhan Yesus: “Imanmu
menyelamatkanmu”.