Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Monday, November 2, 2020

Daniel 6:1-15 Setia Beriman Diantara Orang Yang Tidak Beriman

 Bacaan Firman Tuhan: Daniel 6: 1-15

Pada masa pembuangan ke Babel, Daniel adalah seorang dari orang Yahudi yang dibawa ke Babel. Dalam kitab Daniel ini kita mendapati sosok Daniel yang setia kepada Tuhan dan memuliakan Tuhan di negeri orang yang tidak percaya kepada Tuhan. Kesetiaan Daniel kepada Tuhan membuatnya menjadi orang yang diberkati oleh Tuhan, dan Tuhan memakainya menjadi seorang yang menyatakan kebesaran nama Tuhan di antara bangsa yang tidak percaya kepada Tuhan. Melalui Daniel, Tuhan menyatakan kepada bangsa-bangsa bahwa walaupun orang Yahudi dibawa kepada pembuangan bukan artinya Tuhan mereka dikalahkan, tetapi itu adalah hukuman atas dosa umatNya. Melalui Daniel, Tuhan menyatakan bahwa Tuhan berdaulat atas sejarah kehidupan bangsa-bangsa (Daniel 4:25).

Diperlihatkan kepada kita bahwa Tuhan selalu menyertai Daniel di setiap krisis yang dihadapinya, bahkan melalui pergumulan yang di lalui Daniel itu, Tuhan menyatakan kemahakuasaanNya ditengah-tengah bangsa yang tidak percaya kepada Tuhan. Dari beberapa krisis yang dihadapi oleh Daniel salah satunya adalah tentang pekerjaan. Daniel yang diangkat menjadi salah satu pejabat tinggi dalam kerajaan bangsa yang tidak percaya membuat orang disekitarnya cemburu karena Daniel dipromosikan menempati posisi yang lebih tinggi, yaitu setingkat lebih rendah dari raja. Tentu hal ini membuat pejabat di negeri itu cemburu, bagaimana mungkin orang Yahudi mendapat posisi jabatan yang tinggi di negeri mereka. Mereka tidak dapat menemukan celah untuk menjatuhkan Daniel jika dari segi pekerjaan. Maka mereka mencari cara lain, yaitu memakai isu agama, dengan membuat suatu undang-undang bahwa setiap orang di negeri itu tidak boleh menyembah dewa atau manusia kecuali kepada raja, maka akan dihukum.

Hal ini tidak membuat Daniel menjadi menjadi takut kehilangan jabatannya. Dia seperti biasanya tetap setia kepada Tuhan untuk berdoa tiga kali sehari berdoa dan memuji Tuhan. Sehingga inilah cara yang dipakai untuk menjatuhkan Daniel dari jabatannya hingga mendapat hukuman untuk dimasukkan ke dalam gua singa yang kelaparan. Namun seperti krisis yang sudah pernah dialami sebelumnya Tuhan menyertai Daniel untuk selamat dari penghukuman itu, dan melalui kejadian itu nama Tuhan dimuliakan.

Dari kisah Daniel ini kita belajar banyak dalam hal kesetiaan kepada Tuhan. Bahwa sekalipun kita bekerja dan berkarir diantara orang-orang yang tidak percaya kepada Tuhan, bukan artinya kita menjadi takut untuk menyatakan iman kita sebagai pengikut Yesus, tetapi kita harus percaya bahwa sama seperti Daniel, kita juga dipakai oleh Tuhan untuk menyatakan kuasa dan kemuliaan Tuhan diantara orang-orang yang tidak percaya kepada Tuhan. Sekalipun kita akan mendapatkan konsekuensi akan kehilangan jabatan karena kita iman kita dan sulit untuk mendapatkan posisi yang baik, itu adalah tantangan iman yang harus dapat kita kalahkan. Kita percaya bahwa Tuhanlah pengendali dan yang berkuasa dalam kehidupan ini. Jika kita setia kepada Tuhan, tantangan yang kita hadapi itu bisa dipakai Tuhan untuk kebaikan kita.

Kemudian kita juga belajar dari kisah hidup Daniel supaya kita menjadi pekerja yang profesional oleh karena iman kita kepada Tuhan. Jangan karena kita bekerja untuk masyarakat yang bukan kristen sehingga kita bekerja sembarangan dan asal-asalan, tetapi kita mau sungguh-sungguh bekerja adalah untuk kemuliaan nama Tuhan. Sebagaimana firman Tuhan di Yeremia 29:7 berkata kepada kita “Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.”

Dalam konteks kehidupan kita di Indonesia, walaupun kita orang kristen dianggap sebagai agama minoritas, sebagaimana yang kita ketahui banyaknya kasus-kasus diskriminasi dan juga usaha-usaha untuk menghalang-halangi berdirinya gereja. Hal ini jangan membuat kita umat kristen menjadi takut dan gentar atas iman kita kepada Tuhan. Kita mau belajar dari Daniel untuk tetap memperlihatkan jati diri kita sebagai warga negara yang beriman memperlihatkan sikap yang benar dan baik. Sekkalipun kita mendapatkan banyak penolakan, tetapi kita harus tetap mengusahakan supaya dimanapun orang kristen itu berada tetap menjadi berkat bagi sekitarnya. Kita percaya dibalik semua sikap intoleran yang kita hadapi, ada Tuhan yang menjadi pengendali sejarah kehidupan manusia. Amin

No comments :

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Daniel 6:1-15 Setia Beriman Diantara Orang Yang Tidak Beriman

 Bacaan Firman Tuhan: Daniel 6: 1-15

Pada masa pembuangan ke Babel, Daniel adalah seorang dari orang Yahudi yang dibawa ke Babel. Dalam kitab Daniel ini kita mendapati sosok Daniel yang setia kepada Tuhan dan memuliakan Tuhan di negeri orang yang tidak percaya kepada Tuhan. Kesetiaan Daniel kepada Tuhan membuatnya menjadi orang yang diberkati oleh Tuhan, dan Tuhan memakainya menjadi seorang yang menyatakan kebesaran nama Tuhan di antara bangsa yang tidak percaya kepada Tuhan. Melalui Daniel, Tuhan menyatakan kepada bangsa-bangsa bahwa walaupun orang Yahudi dibawa kepada pembuangan bukan artinya Tuhan mereka dikalahkan, tetapi itu adalah hukuman atas dosa umatNya. Melalui Daniel, Tuhan menyatakan bahwa Tuhan berdaulat atas sejarah kehidupan bangsa-bangsa (Daniel 4:25).

Diperlihatkan kepada kita bahwa Tuhan selalu menyertai Daniel di setiap krisis yang dihadapinya, bahkan melalui pergumulan yang di lalui Daniel itu, Tuhan menyatakan kemahakuasaanNya ditengah-tengah bangsa yang tidak percaya kepada Tuhan. Dari beberapa krisis yang dihadapi oleh Daniel salah satunya adalah tentang pekerjaan. Daniel yang diangkat menjadi salah satu pejabat tinggi dalam kerajaan bangsa yang tidak percaya membuat orang disekitarnya cemburu karena Daniel dipromosikan menempati posisi yang lebih tinggi, yaitu setingkat lebih rendah dari raja. Tentu hal ini membuat pejabat di negeri itu cemburu, bagaimana mungkin orang Yahudi mendapat posisi jabatan yang tinggi di negeri mereka. Mereka tidak dapat menemukan celah untuk menjatuhkan Daniel jika dari segi pekerjaan. Maka mereka mencari cara lain, yaitu memakai isu agama, dengan membuat suatu undang-undang bahwa setiap orang di negeri itu tidak boleh menyembah dewa atau manusia kecuali kepada raja, maka akan dihukum.

Hal ini tidak membuat Daniel menjadi menjadi takut kehilangan jabatannya. Dia seperti biasanya tetap setia kepada Tuhan untuk berdoa tiga kali sehari berdoa dan memuji Tuhan. Sehingga inilah cara yang dipakai untuk menjatuhkan Daniel dari jabatannya hingga mendapat hukuman untuk dimasukkan ke dalam gua singa yang kelaparan. Namun seperti krisis yang sudah pernah dialami sebelumnya Tuhan menyertai Daniel untuk selamat dari penghukuman itu, dan melalui kejadian itu nama Tuhan dimuliakan.

Dari kisah Daniel ini kita belajar banyak dalam hal kesetiaan kepada Tuhan. Bahwa sekalipun kita bekerja dan berkarir diantara orang-orang yang tidak percaya kepada Tuhan, bukan artinya kita menjadi takut untuk menyatakan iman kita sebagai pengikut Yesus, tetapi kita harus percaya bahwa sama seperti Daniel, kita juga dipakai oleh Tuhan untuk menyatakan kuasa dan kemuliaan Tuhan diantara orang-orang yang tidak percaya kepada Tuhan. Sekalipun kita akan mendapatkan konsekuensi akan kehilangan jabatan karena kita iman kita dan sulit untuk mendapatkan posisi yang baik, itu adalah tantangan iman yang harus dapat kita kalahkan. Kita percaya bahwa Tuhanlah pengendali dan yang berkuasa dalam kehidupan ini. Jika kita setia kepada Tuhan, tantangan yang kita hadapi itu bisa dipakai Tuhan untuk kebaikan kita.

Kemudian kita juga belajar dari kisah hidup Daniel supaya kita menjadi pekerja yang profesional oleh karena iman kita kepada Tuhan. Jangan karena kita bekerja untuk masyarakat yang bukan kristen sehingga kita bekerja sembarangan dan asal-asalan, tetapi kita mau sungguh-sungguh bekerja adalah untuk kemuliaan nama Tuhan. Sebagaimana firman Tuhan di Yeremia 29:7 berkata kepada kita “Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.”

Dalam konteks kehidupan kita di Indonesia, walaupun kita orang kristen dianggap sebagai agama minoritas, sebagaimana yang kita ketahui banyaknya kasus-kasus diskriminasi dan juga usaha-usaha untuk menghalang-halangi berdirinya gereja. Hal ini jangan membuat kita umat kristen menjadi takut dan gentar atas iman kita kepada Tuhan. Kita mau belajar dari Daniel untuk tetap memperlihatkan jati diri kita sebagai warga negara yang beriman memperlihatkan sikap yang benar dan baik. Sekkalipun kita mendapatkan banyak penolakan, tetapi kita harus tetap mengusahakan supaya dimanapun orang kristen itu berada tetap menjadi berkat bagi sekitarnya. Kita percaya dibalik semua sikap intoleran yang kita hadapi, ada Tuhan yang menjadi pengendali sejarah kehidupan manusia. Amin

Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Epistel / Iman / Pergumulan Hidup / Saksi Kristus dengan judul Daniel 6:1-15 Setia Beriman Diantara Orang Yang Tidak Beriman . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2020/11/daniel-61-15-setia-beriman-diantara.html . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

Belum ada komentar untuk " Daniel 6:1-15 Setia Beriman Diantara Orang Yang Tidak Beriman "