Bacaan Firman Tuhan: 1 Tesalonika 5:
1-11
Tetapi
kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar, berbajuzirahkan iman
dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan. Karena Allah tidak
menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh
Yesus Kristus, Tuhan kita,
Menyegarkan
kembali ingatan dan pengakuan iman kita tentang kedatangan hari Tuhan, yang
tidak dapat kita prediksi kapan saat dan waktunya, tetapi kepastian yang kita
pegang bahwa Hari Tuhan itu saatnya akan tiba ketika Yesus datang kembali ke
dunia ini. Saat kedatangan hari Tuhan itu bisa ketika kita masih hidup maupun
setelah kita meninggal.
Kedatangan
hari Tuhan itu dapat menjadi suatu murka yang besar dari Tuhan namun Hari Tuhan
itu juga bisa menjadi keselamatan bagi kita. Tergantung bagaimana kita dalam
mempersiapkan diri. Dalam nas ini rasul Paulus menegaskan pada kita, bahwa
harapan Tuhan kita akan mendapatkan keselamatan itu bukan murkaNya (ay. 9).
Tetapi semuanya kembali pada diri kita, apakah kita mau di selamatkan atau
mendapat murkaNya pada saat kedatangan Hari Tuhan yang dahsyat itu.
Nas
ini ingin mengajarkan kita bagaimana sesungguhnya mempersiapkan diri dalam
penantian kita akan datangnya hari Tuhan. Dikatakan “Tetapi kita yang adalah orang-orang
siang, baiklah kita sadar, berbajuzirahkan Iman dan Kasih dan berketopongkan
pengharapan keselamatan” (ay. 8), pengertiannya di situ, bahwa kita
harus membawakan diri dalam iman, kasih dan pengarapan layaknya orang pada
siang hari yang melakukan aktifitas sehari-hari dan bukan seperti orang pada
malam hari yang tidur terlelap ataupun seperti orang yang sedang mabuk yang
tidak dapat menyelematkan diri ketika sesuatu terjadi tiba-tiba.
Tubuh
kita bisa lemah, kita bisa saja istirahat dalam bekerja, kita bisa tidur bahkan
kita sautu saat juga akan kembali menjadi tanah, namun firman Tuhan
mengingatkan kepada kita bahwa Iman Kasih dan Pengharapan kita harus tetap
hidup bekerja dan berkarya. Jangan kita biarkan Iman Kasih dan pengharapan kita
itu tertidur, lemah bahkan mati. Sehingga dalam kehidupan kita sehari-hari
jangan jadi terbalik, kita ingin kerja sampai-sampai 24 jam/hari itu kurang,
namun Iman Kasih dan Pengharapannya tertidur, tidak bekerja.
Sehingga
dalam menjalani kehidupan ini, jangan kita dahulukan pertimbangan pikiran
tetapi dahulukanlah Iman Kasih dan Pengharapan kita menanggapi setiap apapun
yang telah – sedang – yang akan terjadi. Dan kita juga harus pahami,
sesungguhnya Iman Kasih dan Pengharapan itu tidak hanya berguna bagi penantian
kita akan datangnya hari Tuhan, tetapi juga berguna dalam kehidupan kita di
dunia ini. Sebab itu adalah pemberian Allah yang akan kita gunakan dalam
perjalanan hidup kita di dunia ini dan juga untuk kehidupan kekal bersama Tuhan
kita Yesus Kristus.
No comments :
Post a Comment