Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Wednesday, September 6, 2017

3 Macam Hikmat (Ayub 12: 11-13)



Bacaan Firman Tuhan: Ayub 12: 11-13
Bukankah telinga menguji kata-kata, seperti langit-langit mencecap makanan? Konon hikmat ada pada orang yang tua, dan pengertian pada orang yang lanjut umurnya. Tetapi pada Allahlah hikmat dan kekuatan, Dialah yang mempunyai pertimbangan dan pengertian.

Dari nas bacaan ini, kita di arahkan untuk mengenal 3 hikmat yang berada dalam ruang lingkup kehidupan kita sehari-hari. Dengan hikmat itu, kita dapat mendapatkan yang kita perlukan dan mengerti tentang apa yang terjadi dalam hidup kita.

1.      Hikmat dari dalam diri
Manusia di ciptakan Tuhan dilengkapi dengan hikmat pengetahuan. Sebagai manusia yang berbeda dari ciptaan Tuhan yang lainnya, manusia dapat mengarahkan hidupnya untuk dapat mengenal mana yang baik untuk dirinya. Itu sebabnya di ayat 11 dikatakan “telinga menguji kata-kata, langit-langit mengecap makanan”. Sebab dari dalam diri kita yang diciptakan oleh Tuhan telah di tanamkan hikmat untuk dapat menentukan yang terbaik bagi diri kita.

Namun demikian, ternyata mengandalkan hikmat yang ada dalam diri saja tidak cukup. Karena hikmat manusia itu terbatas, sehingga kita harus berhati-hati dalam menggunakan hikmat yang ada dalam diri kita jangan sampai kita menjadi orang yang tinggi hati.

2.      Hikmat dari luar diri
Supaya kita memiliki pengetahuan yang lebih dalam tentang kehidupan ini, maka kita memerlukan hikmat yang berasal dari luar diri kita. Contohnya: guru pengajar di sekolah; buku yang di terbitkan oleh ilmuwan; nasehat dari yang di tuakan; dan juga pikiran dan masukan orang lain. Itu sebabnya di ayat 12 dikatakan: “hikmat ada pada orang yang tua, pengertian pada orang yang lanjut umurnya”. Sebab kita bisa belajar dari orang yang sudah terlebih dahulu mengetahui tentang kehidupan ini, dari mereka yang sudah terlebih dahulu belajar dan mengalami tentang apa yang terjadi dalam kehidupan.

Namun ternyata kita tidak bisa hanya mengandalkan hikmat dunia ini. Sebab kita bisa saja di lenyapkan oleh hikmat dunia ini, sebab banyak hal dalam kehidupan ini yang tidak dapat di capai oleh nalar dan pengetahuan manusia.

Hal ini bisa kita lihat dari kejadian yang di alami oleh Ayub, seharusnya sahabat-sahabatnya itu memberikan semangat supaya Ayub kuat menghadapi pergumulannya, namun yang terjadi justru sahabatnya itu menghakimi Ayub. Dari sini dapat kita lihat bahwa jika hanya mengandalkan pikiran manusia kita bisa saja tersesat.

3.      Hikmat Allah
Untungnya Ayub memiliki iman yang besar kepada Tuhan, dia sudah terlebih dahulu berdoa dan menyerahkan hidupnya pada Tuhan, sehingga dia tidak di sesatkan oleh para sahabatnya. Dalam ayat 13 dikatakan “Tetapi pada Allahlah hikmat dan kekuatan, Dialah yang mempunyai pertimbangan dan pengertuan”.

Yesus Kristus yang datang ke dunia adalah hikmat yang datang dari sorga. Kabar baik yang dibawa oleh Yesus adalah hikmat bagi kita untuk mengenal dan memahami dan juga mengetahui jalan kebenaran tentang kehidupan ini. Dengan hikmat Allah dalam diri kita, maka kita dapat memahami yang tidak dapat di pahami oleh dunia ini, segala sesuatu menjadi mungkin walaupun dunia ini menganggap itu ada sesuatu yang mustahil.

Kita dapat merasakan seperti apa rasanya pahit dan manis, namun ketika kita menerima hikmat Allah dalam diri kita, maka tidak hanya yang manis akan enak di rasa, tetapi yang pahit juga akan terasa enak. Sebab kita telah menerima Tuhan Yesus dalam diri kita yang memegang kunci kehidupan di dunia ini dan juga kunci kerajaan sorga.

No comments :

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

3 Macam Hikmat (Ayub 12: 11-13)



Bacaan Firman Tuhan: Ayub 12: 11-13
Bukankah telinga menguji kata-kata, seperti langit-langit mencecap makanan? Konon hikmat ada pada orang yang tua, dan pengertian pada orang yang lanjut umurnya. Tetapi pada Allahlah hikmat dan kekuatan, Dialah yang mempunyai pertimbangan dan pengertian.

Dari nas bacaan ini, kita di arahkan untuk mengenal 3 hikmat yang berada dalam ruang lingkup kehidupan kita sehari-hari. Dengan hikmat itu, kita dapat mendapatkan yang kita perlukan dan mengerti tentang apa yang terjadi dalam hidup kita.

1.      Hikmat dari dalam diri
Manusia di ciptakan Tuhan dilengkapi dengan hikmat pengetahuan. Sebagai manusia yang berbeda dari ciptaan Tuhan yang lainnya, manusia dapat mengarahkan hidupnya untuk dapat mengenal mana yang baik untuk dirinya. Itu sebabnya di ayat 11 dikatakan “telinga menguji kata-kata, langit-langit mengecap makanan”. Sebab dari dalam diri kita yang diciptakan oleh Tuhan telah di tanamkan hikmat untuk dapat menentukan yang terbaik bagi diri kita.

Namun demikian, ternyata mengandalkan hikmat yang ada dalam diri saja tidak cukup. Karena hikmat manusia itu terbatas, sehingga kita harus berhati-hati dalam menggunakan hikmat yang ada dalam diri kita jangan sampai kita menjadi orang yang tinggi hati.

2.      Hikmat dari luar diri
Supaya kita memiliki pengetahuan yang lebih dalam tentang kehidupan ini, maka kita memerlukan hikmat yang berasal dari luar diri kita. Contohnya: guru pengajar di sekolah; buku yang di terbitkan oleh ilmuwan; nasehat dari yang di tuakan; dan juga pikiran dan masukan orang lain. Itu sebabnya di ayat 12 dikatakan: “hikmat ada pada orang yang tua, pengertian pada orang yang lanjut umurnya”. Sebab kita bisa belajar dari orang yang sudah terlebih dahulu mengetahui tentang kehidupan ini, dari mereka yang sudah terlebih dahulu belajar dan mengalami tentang apa yang terjadi dalam kehidupan.

Namun ternyata kita tidak bisa hanya mengandalkan hikmat dunia ini. Sebab kita bisa saja di lenyapkan oleh hikmat dunia ini, sebab banyak hal dalam kehidupan ini yang tidak dapat di capai oleh nalar dan pengetahuan manusia.

Hal ini bisa kita lihat dari kejadian yang di alami oleh Ayub, seharusnya sahabat-sahabatnya itu memberikan semangat supaya Ayub kuat menghadapi pergumulannya, namun yang terjadi justru sahabatnya itu menghakimi Ayub. Dari sini dapat kita lihat bahwa jika hanya mengandalkan pikiran manusia kita bisa saja tersesat.

3.      Hikmat Allah
Untungnya Ayub memiliki iman yang besar kepada Tuhan, dia sudah terlebih dahulu berdoa dan menyerahkan hidupnya pada Tuhan, sehingga dia tidak di sesatkan oleh para sahabatnya. Dalam ayat 13 dikatakan “Tetapi pada Allahlah hikmat dan kekuatan, Dialah yang mempunyai pertimbangan dan pengertuan”.

Yesus Kristus yang datang ke dunia adalah hikmat yang datang dari sorga. Kabar baik yang dibawa oleh Yesus adalah hikmat bagi kita untuk mengenal dan memahami dan juga mengetahui jalan kebenaran tentang kehidupan ini. Dengan hikmat Allah dalam diri kita, maka kita dapat memahami yang tidak dapat di pahami oleh dunia ini, segala sesuatu menjadi mungkin walaupun dunia ini menganggap itu ada sesuatu yang mustahil.

Kita dapat merasakan seperti apa rasanya pahit dan manis, namun ketika kita menerima hikmat Allah dalam diri kita, maka tidak hanya yang manis akan enak di rasa, tetapi yang pahit juga akan terasa enak. Sebab kita telah menerima Tuhan Yesus dalam diri kita yang memegang kunci kehidupan di dunia ini dan juga kunci kerajaan sorga.

Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Hikmat dengan judul 3 Macam Hikmat (Ayub 12: 11-13) . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2017/09/3-macam-hikmat-ayub-12-11-13.html . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

Belum ada komentar untuk " 3 Macam Hikmat (Ayub 12: 11-13) "