Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Tuesday, August 29, 2017

Mazmur 26: 1-8 | Hidup Dalam Kebenaran



Bacaan Firman Tuhan: Mazmur 26: 1-8

Dari Daud. Berilah keadilan kepadaku, ya TUHAN, sebab aku telah hidup dalam ketulusan; kepada TUHAN aku percaya dengan tidak ragu-ragu. Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku. Sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu, dan aku hidup dalam kebenaran-Mu. Aku tidak duduk dengan penipu, dan dengan orang munafik aku tidak bergaul; aku benci kepada perkumpulan orang yang berbuat jahat, dan dengan orang fasik aku tidak duduk. Aku membasuh tanganku tanda tak bersalah, lalu berjalan mengelilingi mezbah-Mu, ya TUHAN, sambil memperdengarkan nyanyian syukur dengan nyaring, dan menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib. TUHAN, aku cinta pada rumah kediaman-Mu dan pada tempat kemuliaan-Mu bersemayam.


Nas ini memperlihatkan pada kita tiruan seorang yang bersungguh-sungguh hidup dalam ketulusan dan kebenaran, yaitu Daud. Kesungguhnya diperlihatkan ketika Daud tetap memperlihatkan kesetiaanya hidup dalam kebenaran Tuhan walaupun sedang menghadapi pergumulan.

Yang hendak disampaikan pada kita melalui nas ini bahwa walaupun kita tetap hidup dalam kebenaran Tuhan bukan artinya tidak lagi ada masalah dan tantangan hidup kita hadapi. Tetapi justru sebaliknya, terkadang kita bisa menjadi orang yang di benci karena perbuatan baik maupun karena kebenaran yang kita sampaikan.

Namun melalui nas ini, kita di yakinkan bahwa Tuhan itu adalah Hakim yang adil. Bahwa Tuhan melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan manusia. Tuhan mengetahui setiap apapun yang terjadi. Sehingga ketika menghadapi tekanan hidup kita tidak membandingkannya dengan kebenaran yang kita lakukan, tetapi kita meyakini bahwa Tuhan adalah Hakim yang adil.

Jika kita hidup dalam kebenaran, maka kebenaran itu akan menuntun kita pada jalan yang benar, demikian pula sebaliknya, jika kita hidup dalam kefasikan, maka kefasikan itu akan menuntun kita ke jalan yang sesat. Sebab kita harus meyakini bahwa jika saat ini kita menanam maka akan tiba saatnya kita menuai. Jika yang kita tanam adalah benih yang baik, maka saatnya kita akan menuai buah yang baik.

Pengertiannya, supaya jangan kita menonjolkan kebenaran hidup yang kita hidupi untuk menuntut Tuhan. Mungkin saja kita menuntut Tuhan dengan mengatakan “Tuhan, aku rajin beribadah, aku mengasihi sesamaku, rajin memberi, aku tidak melakukan yang jahat, tetapi mengapa hidupku seperti ini?”

Namun, kita harus yakin bahwa segala sesuatu bisa terjadi dalam kehidupan kita, namun hidup yang benar yang kita jalani akan membuahkan hasilnya pada waktunya. Jika saat ini kita menanam padi, kita tidak dapat menghambat datangnya hujan, panas terik, angin kencang, hama maupun ilalang. Tetapi apapun yang datang, pada saatnya kita akan tiba musim panen.

Hidup dalam kebenaran Tuhan bukanlah menjadi alat, cara ataupun alasan untuk menuntut atau menerima sesuatu yang baik dalam hidup ini. Hal ini bias di ibaratkan dengan tanaman bonsai: kelihatan indah, cantik, namun kenyataannya pertumbuhan tanaman itu dipengaruhi oleh pemiliknya dan tanaman itu tetaplah kerdil. Tetapi hidup dalam kebenaran Tuhan yang sesungguhnya adalah karakter, jati diri, kepribadian seorang Kristen. Yang akan tetap tumbuh subur pada setiap musim dan cuaca.

Hal ini dapat kita lihat dari misi Tuhan Yesus, Kabar Baik yang di bawaNya ke dunia ini tidak dapat di hambat oleh apapun, baik orang farisi, Imam, ahli taurat bahkan kematianNya di kayu salib. Sebab kebenaran Tuhan itu akan tetap untuk selamanya.

Sehingga, Firman Tuhan bagi kita saat ini hendak menguatkan kita untuk tetap hidup dalam kebenaran Tuhan entah apapun yang sedang kita hadapi. Sebab kita hidup dalam kebenaran adalah karena Tuhan Yesus telah hidup dalam diri kita yang menjadikan kebenaran menjadi karakter kita sebagai pengikut Yesus. Kita juga di berikan tuntunan untuk dapat meniru kehidupan Daud yang hidup dalam kebenaran Tuhan, yaitu:
-          Hidup tulus
-          Percaya kepada Tuhan
-          Hidup yang murni: siap untuk di uji dan di selidiki
-          Hidup yang benar
-          Yang tidak melakukan kejahatan
-          Hidup yang memuji Tuhan dan bersaksi tentang kebaikan Tuhan
-       Dan yang mencintai bait Allah, yang selalu rindu dan ingin bersekutu dengan Tuhan

No comments :

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Mazmur 26: 1-8 | Hidup Dalam Kebenaran



Bacaan Firman Tuhan: Mazmur 26: 1-8

Dari Daud. Berilah keadilan kepadaku, ya TUHAN, sebab aku telah hidup dalam ketulusan; kepada TUHAN aku percaya dengan tidak ragu-ragu. Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku. Sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu, dan aku hidup dalam kebenaran-Mu. Aku tidak duduk dengan penipu, dan dengan orang munafik aku tidak bergaul; aku benci kepada perkumpulan orang yang berbuat jahat, dan dengan orang fasik aku tidak duduk. Aku membasuh tanganku tanda tak bersalah, lalu berjalan mengelilingi mezbah-Mu, ya TUHAN, sambil memperdengarkan nyanyian syukur dengan nyaring, dan menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib. TUHAN, aku cinta pada rumah kediaman-Mu dan pada tempat kemuliaan-Mu bersemayam.


Nas ini memperlihatkan pada kita tiruan seorang yang bersungguh-sungguh hidup dalam ketulusan dan kebenaran, yaitu Daud. Kesungguhnya diperlihatkan ketika Daud tetap memperlihatkan kesetiaanya hidup dalam kebenaran Tuhan walaupun sedang menghadapi pergumulan.

Yang hendak disampaikan pada kita melalui nas ini bahwa walaupun kita tetap hidup dalam kebenaran Tuhan bukan artinya tidak lagi ada masalah dan tantangan hidup kita hadapi. Tetapi justru sebaliknya, terkadang kita bisa menjadi orang yang di benci karena perbuatan baik maupun karena kebenaran yang kita sampaikan.

Namun melalui nas ini, kita di yakinkan bahwa Tuhan itu adalah Hakim yang adil. Bahwa Tuhan melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan manusia. Tuhan mengetahui setiap apapun yang terjadi. Sehingga ketika menghadapi tekanan hidup kita tidak membandingkannya dengan kebenaran yang kita lakukan, tetapi kita meyakini bahwa Tuhan adalah Hakim yang adil.

Jika kita hidup dalam kebenaran, maka kebenaran itu akan menuntun kita pada jalan yang benar, demikian pula sebaliknya, jika kita hidup dalam kefasikan, maka kefasikan itu akan menuntun kita ke jalan yang sesat. Sebab kita harus meyakini bahwa jika saat ini kita menanam maka akan tiba saatnya kita menuai. Jika yang kita tanam adalah benih yang baik, maka saatnya kita akan menuai buah yang baik.

Pengertiannya, supaya jangan kita menonjolkan kebenaran hidup yang kita hidupi untuk menuntut Tuhan. Mungkin saja kita menuntut Tuhan dengan mengatakan “Tuhan, aku rajin beribadah, aku mengasihi sesamaku, rajin memberi, aku tidak melakukan yang jahat, tetapi mengapa hidupku seperti ini?”

Namun, kita harus yakin bahwa segala sesuatu bisa terjadi dalam kehidupan kita, namun hidup yang benar yang kita jalani akan membuahkan hasilnya pada waktunya. Jika saat ini kita menanam padi, kita tidak dapat menghambat datangnya hujan, panas terik, angin kencang, hama maupun ilalang. Tetapi apapun yang datang, pada saatnya kita akan tiba musim panen.

Hidup dalam kebenaran Tuhan bukanlah menjadi alat, cara ataupun alasan untuk menuntut atau menerima sesuatu yang baik dalam hidup ini. Hal ini bias di ibaratkan dengan tanaman bonsai: kelihatan indah, cantik, namun kenyataannya pertumbuhan tanaman itu dipengaruhi oleh pemiliknya dan tanaman itu tetaplah kerdil. Tetapi hidup dalam kebenaran Tuhan yang sesungguhnya adalah karakter, jati diri, kepribadian seorang Kristen. Yang akan tetap tumbuh subur pada setiap musim dan cuaca.

Hal ini dapat kita lihat dari misi Tuhan Yesus, Kabar Baik yang di bawaNya ke dunia ini tidak dapat di hambat oleh apapun, baik orang farisi, Imam, ahli taurat bahkan kematianNya di kayu salib. Sebab kebenaran Tuhan itu akan tetap untuk selamanya.

Sehingga, Firman Tuhan bagi kita saat ini hendak menguatkan kita untuk tetap hidup dalam kebenaran Tuhan entah apapun yang sedang kita hadapi. Sebab kita hidup dalam kebenaran adalah karena Tuhan Yesus telah hidup dalam diri kita yang menjadikan kebenaran menjadi karakter kita sebagai pengikut Yesus. Kita juga di berikan tuntunan untuk dapat meniru kehidupan Daud yang hidup dalam kebenaran Tuhan, yaitu:
-          Hidup tulus
-          Percaya kepada Tuhan
-          Hidup yang murni: siap untuk di uji dan di selidiki
-          Hidup yang benar
-          Yang tidak melakukan kejahatan
-          Hidup yang memuji Tuhan dan bersaksi tentang kebaikan Tuhan
-       Dan yang mencintai bait Allah, yang selalu rindu dan ingin bersekutu dengan Tuhan

Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Epistel / Etika Kristen / Keselamatan / Pergumulan Hidup dengan judul Mazmur 26: 1-8 | Hidup Dalam Kebenaran . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2017/08/mazmur-26-1-8-hidup-dalam-kebenaran.html . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

Belum ada komentar untuk " Mazmur 26: 1-8 | Hidup Dalam Kebenaran "