Bacaan Firman
Tuhan: Mazmur 26: 1-8
Dari Daud. Berilah keadilan kepadaku, ya
TUHAN, sebab aku telah hidup dalam ketulusan; kepada TUHAN aku percaya dengan
tidak ragu-ragu. Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan
hatiku. Sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu, dan aku hidup dalam
kebenaran-Mu. Aku tidak duduk dengan penipu, dan dengan orang munafik aku tidak
bergaul; aku benci kepada perkumpulan orang yang berbuat jahat, dan dengan
orang fasik aku tidak duduk. Aku membasuh tanganku tanda tak bersalah, lalu
berjalan mengelilingi mezbah-Mu, ya TUHAN, sambil memperdengarkan nyanyian
syukur dengan nyaring, dan menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib. TUHAN,
aku cinta pada rumah kediaman-Mu dan pada tempat kemuliaan-Mu bersemayam.
Nas
ini memperlihatkan pada kita tiruan seorang yang bersungguh-sungguh hidup dalam
ketulusan dan kebenaran, yaitu Daud. Kesungguhnya diperlihatkan ketika Daud
tetap memperlihatkan kesetiaanya hidup dalam kebenaran Tuhan walaupun sedang
menghadapi pergumulan.
Yang
hendak disampaikan pada kita melalui nas ini bahwa walaupun kita tetap hidup
dalam kebenaran Tuhan bukan artinya tidak lagi ada masalah dan tantangan hidup
kita hadapi. Tetapi justru sebaliknya, terkadang kita bisa menjadi orang yang
di benci karena perbuatan baik maupun karena kebenaran yang kita sampaikan.
Namun
melalui nas ini, kita di yakinkan bahwa Tuhan itu adalah Hakim yang adil. Bahwa
Tuhan melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan manusia. Tuhan mengetahui
setiap apapun yang terjadi. Sehingga ketika menghadapi tekanan hidup kita tidak
membandingkannya dengan kebenaran yang kita lakukan, tetapi kita meyakini bahwa
Tuhan adalah Hakim yang adil.
Jika
kita hidup dalam kebenaran, maka kebenaran itu akan menuntun kita pada jalan
yang benar, demikian pula sebaliknya, jika kita hidup dalam kefasikan, maka
kefasikan itu akan menuntun kita ke jalan yang sesat. Sebab kita harus meyakini
bahwa jika saat ini kita menanam maka akan tiba saatnya kita menuai. Jika yang
kita tanam adalah benih yang baik, maka saatnya kita akan menuai buah yang
baik.
Pengertiannya,
supaya jangan kita menonjolkan kebenaran hidup yang kita hidupi untuk menuntut
Tuhan. Mungkin saja kita menuntut Tuhan dengan mengatakan “Tuhan, aku rajin
beribadah, aku mengasihi sesamaku, rajin memberi, aku tidak melakukan yang
jahat, tetapi mengapa hidupku seperti ini?”
Namun,
kita harus yakin bahwa segala sesuatu bisa terjadi dalam kehidupan kita, namun
hidup yang benar yang kita jalani akan membuahkan hasilnya pada waktunya. Jika
saat ini kita menanam padi, kita tidak dapat menghambat datangnya hujan, panas
terik, angin kencang, hama maupun ilalang. Tetapi apapun yang datang, pada
saatnya kita akan tiba musim panen.
Hidup
dalam kebenaran Tuhan bukanlah menjadi alat, cara ataupun alasan untuk menuntut
atau menerima sesuatu yang baik dalam hidup ini. Hal ini bias di ibaratkan
dengan tanaman bonsai: kelihatan indah, cantik, namun kenyataannya pertumbuhan
tanaman itu dipengaruhi oleh pemiliknya dan tanaman itu tetaplah kerdil. Tetapi
hidup dalam kebenaran Tuhan yang sesungguhnya adalah karakter, jati diri,
kepribadian seorang Kristen. Yang akan tetap tumbuh subur pada setiap musim dan
cuaca.
Hal
ini dapat kita lihat dari misi Tuhan Yesus, Kabar Baik yang di bawaNya ke dunia
ini tidak dapat di hambat oleh apapun, baik orang farisi, Imam, ahli taurat
bahkan kematianNya di kayu salib. Sebab kebenaran Tuhan itu akan tetap untuk
selamanya.
Sehingga,
Firman Tuhan bagi kita saat ini hendak menguatkan kita untuk tetap hidup dalam
kebenaran Tuhan entah apapun yang sedang kita hadapi. Sebab kita hidup dalam
kebenaran adalah karena Tuhan Yesus telah hidup dalam diri kita yang menjadikan
kebenaran menjadi karakter kita sebagai pengikut Yesus. Kita juga di berikan
tuntunan untuk dapat meniru kehidupan Daud yang hidup dalam kebenaran Tuhan, yaitu:
-
Hidup tulus
-
Percaya kepada Tuhan
-
Hidup yang murni: siap untuk di uji dan di
selidiki
-
Hidup yang benar
-
Yang tidak melakukan kejahatan
-
Hidup yang memuji Tuhan dan bersaksi
tentang kebaikan Tuhan
- Dan yang mencintai bait Allah, yang selalu
rindu dan ingin bersekutu dengan Tuhan
No comments :
Post a Comment