Bacaan Firman
Tuhan: Roma 1: 1-7
tentang Anak-Nya, yang menurut
daging diperanakkan dari keturunan Daud, dan menurut Roh kekudusan dinyatakan
oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang
berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita.
Di dalam salam pembuka surat
Paulus kepada jemaat yang ada di Roma, kita akan melihat suatu muatan yang dalam memaparkan tentang hubungan Tuhan pada
kita orang percaya dan terlebih lagi memberi pemahaman tentang Yesus Kristus
yang kita percayai dalam hidup kita.
“Dari Paulus, hamba Kristus
Yesus” demikinlah Paulus memperkenalkan dirinya melalui suratnya
kepada jemaat di Roma. Penyataan diri sebagai hamba (doulos), makna dari kata “hamba” di pemakaian dalam bahasa Yunani adalah
“budak belian” maka ada ketaatan dan kewajiban yang mutlak dilakukan oleh
seorang hamba kepada tuannya. Seorang hamba yang bergantung seutuhnya dan
bertanggung jawab sepenuhnya kepada tuannya.
Kemudian Paulus juga
mengungkapkan kepada jemaat bahwa “kamu yang telah dipanggil menjadi milik
Kristus”. Bagi kita yang percaya kepada Yesus Kristus mutlak menjadi
“milik Kristus”. Sebab kita telah diselamatkan oleh Allah yang di tebus dengan
harga yang mahal, yaitu melalui darahNya.
Sebagai seorang Kristen, kita
di ajak untuk menghayati iman yang sesungguhnya bahwa hidup kita mutlak adalah
milik Tuhan, sebab Dia yang telah menebus kita dari perhambaan dosa menjadi
hamba Kristus. Sehingga status kita adalah hamba milik Kristus. Maka ketika
kita menghayati hal ini, sejauhmana kita sebagai seorang Kristen memperlihatkan
diri sebagai milik Kristus?
Sebagai hamba milik Kristus,
kita memiliki panggilan dan tanggungjawab. Ketaatan dan kepercayaan kita hanya pada
Kristus yang telah menebus kita, hidup dan pengabdian kita hanya bagi Dia. kita
di panggil dan dijadikan menjadi orang-orang kudus, kita sedang berjalan dan
sedang memenuhi panggilan kita menjadi umat yang kudus.
Tuhan juga membekali kita
dengan “kasih karunia dan damai sejahtera” yang berasal dari Dia untuk
mampu hidup dalam panggilanNya. Hal ini adalah dasar kita berpijak di dunia ini
sebagai seorang Kristen. Dimana seorang Kristen itu hidup pada situasi yang
tidak bergantung pada dunia tetapi bergantung pada Tuhan.
Tentang Yesus Kristus, rasul
Paulus menegaskan dalam suratnya “bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa,
Yesus Kristus Tuhan kita”. Dia yang telah menyatakan kuasaNya yang dari
sorga dalam dunia ini, Dia yang menyatakan diri di dalam daging dan juga
menyatakan diriNya yang berkuasa atas kehidupan. Sehingga melalui kedatanganNya
di dalam daging supaya Dia menjadi “Tuan”
atas kehidupan kita sebagai “hamba” yang
telah di tebusNya dari kuasa dosa.
Dengan memahami secara mendalam
ucapan salam Paulus ini, maka dapatlah kita menarik pengertian bahwa Yesus adalah untuk aku (kita) dan aku
(kita) adalah untuk Yesus. Apa yang diperbuat oleh Tuhan melalui Yesus
Kristus ke dalam dunia semata-mata adalah untuk kebaikan kita. Bahwa kita
adalah orang-orang “yang dikasihi Allah, yang dipanggil dan dijadikan orang-orang kudus”.
Yesus Kristus yang berbuat
untuk kebaikan kita itu adalah Tuhan yang berkuasa atas kehidupan. Yesus Kristus
adalah dasar dan pondasi kehidupan yang ditetapkan bagi kita yang menerima
panggilanNya sebagai umat kepemilikanNya.
Seperti pengenalan diri yang di
nyatakan oleh Paulus, demikian jugalah pengenalan diri yang harus kita nyatakan
sebagai orang yang beriman kepada Kristus Yesus, bahwa kita adalah hamba, milik
Yesus untuk selalu taat dan percaya kepadaNya. Kita terpanggil dan di
selamatkan untuk memperlihatkan pada dunia bahwa kita adalah orang-orang yang
dikasihi oleh Tuhan, orang-orang yang dikuduskan olehNya.
No comments :
Post a Comment