Bacaan Firman Tuhan: 2 Korintus 6: 1-13
Tidak ada manusia menolak untuk
bahagia tanpa kurang suatu apapun. Bahkan ada orang yang karena menginginkan
kebahagiaan dunia harus melakukan cara apapun tanpa memperdulikan resiko. Ada yang
ingin cepat kaya, ada yang ingin kekuasaan dan kehormatan dengan berbagai macam
cara. Demikianlah hati manusia yang sudah diikat oleh kenikmatan dunia, sampai
menganggap penderitaan dan kesusahan bukan lagi bahagian dari kehidupan.
Namun bagaimana jika yang terjadi
bukanlah seperti yang diharapkan dan didambakan? Bagaimana jika penderitaan
yang datang? Seberapa hebatkah semangat dan kuat kita untuk bertahan? Samakah semangat
kita untuk mencari kebahagiaan dengan bertahan dalam penderitaan?.
Rasul Paulus mengungkapkan kepada kita semangat pelayanannya:
“Dalam segala hal kami
menunjukkan, bahwa kami adalah pelayan Allah, yaitu: dalam menahan dengan penuh
kesabaran dalam penderitaan, kesesakan dan kesukaran, dalam menanggung
dera, dalam penjara dan kerusuhan, dalam berjerih payah, dalam berjaga-jaga dan
berpuasa; dalam kemurnian hati, pengetahuan, kesabaran, dan kemurahan hati;
dalam Roh Kudus dan kasih yang tidak munafik"
Semangat hamba-hamba Tuhan
diperlihatkan kepada kita, bahwa sesungguhnya kita diingatkan bagaimana untuk
mampu bertahan dalam kehidupan yang terberat sekalipun, yakni mampu untuk
mengendalikan diri melalui kuasa kasih karunia Allah yang telah diberikan bagi
kita di dalam Yesus Kristus. Iman yang telah kita miliki melalui darah Kristus
adalah kekuatan kita untuk mampu mengendalikan diri dalam dunia yang tidak
menentu dan penuh tantangan.
Anak-anak Tuhan yang telah ditebus
bukanlah anak-anak yang haus dan lapar akan kenikmatan yang diberikan oleh
dunia, namun kita telah di bahagiakan dan dilegakan oleh iman. Sekalipun apa
yang disebut dengan penderitaan dan kesusahaan datang, tidak aka nada kekuatannya
untuk melemahkan dan menjatuhkan kita, sebab kita telah diberi anugerah untuk
mampu bertahan. Inilah sebabnya jika Paulus mengatakan:
“Ketika dianggap sebagai penipu,
namun dipercayai, sebagai orang yang tidak dikenal, namun terkenal; sebagai
orang yang nyaris mati, dan sungguh kami hidup; sebagai orang yang dihajar,
namun tidak mati; sebagai orang berdukacita, namun senantiasa bersukacita;
sebagai orang miskin, namun memperkaya banyak orang; sebagai orang tak
bermilik, sekalipun kami memiliki segala sesuatu”.
Inilah kekuatan iman yang
dianugerahkan oleh Tuhan bagi setiap orang yang percaya, supaya tidak ada suatu
keadaan apapun di dunia ini yang dapat membuat kita diguncang dan dioleng-olengkan.
Namun kita tetap tegak berdiri diatas dasar iman yang teguh. Maka janganlah
sia-siakan iman yang telah dianugerahkan pada kita, sebab itulah yang akan
menjadi kekuatan dan pertahanan kita. Oleh karena iman kita mampu tegak berdiri
dan penuh sukacita walau apapun yang terjadi.
No comments :
Post a Comment