Bacaan Firman Tuhan:
Yesaya 64: 1-9
Nas ini merupakan bagian dari doa yang disampaikan dalam
bentuk mazmur untuk menyatakan bagaimana penderitaan yang dialami oleh umat
Israel akibat dosa mereka, sehingga Tuhan menyembunyikan wajahNya. Penderitaan yang
mereka alami di pembuangan membuat sebagian dari mereka yang kecewa dan putus
asa kemudian meninggalkan Allah dan pergi menyembah dewa-dewa bangsa Babel.
Kita dapat menemukan tanggapan Tuhan atas doa mereka pada pasal
65, yang mana Tuhan sesungguhnya telah berseru-seru kepada umatNya “Ini
Aku, ini Aku!”, bahwa Tuhan senantiasa berkenan untuk ditemui, bahkan
setiap hari Tuhan selalu mengulurkan tanganNya kepada mereka yang telah
memberontak dan yang meninggalkan Tuhan.
Ada titik temu sikap umat Israel yang berseru dengan penuh
penyesalan menyadari penderitaan mereka sesungguhnya karena perbuatan mereka
sendiri dengan kasih Allah yang sebenarnya begitu besar kepada umatNya, yang
selama ini Tuhan sudah menanti-nantikan sikap penyesalan dan perubahan sikap
dari umatNya.
Umat Israel dalam permohonannya kepada Tuhan sangat berharap
kepada kasih Tuhan yang besar. Keselamatan mereka hanya ada pada Tuhan, menanti
dan berharap keselamatan Tuhan segera tiba. Penantian keselamatan yang
diharapkan oleh umat Israel sebagaimana yang telah dinubuatkan melalui Yesaya bahwa
Allah akan mengutus Mesias untuk menyelamatkan umatNya bahkan seluruh bumi
dalam perjanjian yang baru telah digenapi dalam Tuhan Yesus Kristus.
Dalam memasuki masa Advent, kita diingatkan melalui nas ini
bagaimana sesungguhnya kita memaknai masa advent dengan penuh kesungguhan. Sehingga
perayaan Natal dapat kita syukuri sebagai kasih Tuhan yang nyata atas kehidupan
kita. Masa Advent kita diajak menyadari bahwa hanya Allah pertolongan dan
pengharapan kita. Betapa kita memerlukan pertolongan Tuhan akan segera tiba
menyelamatkan kita.
Pada masa-masa Advent adalah waktu untuk merenung, berhenti
sejenak melihat diri kita. Dengan kesungguhan mau dengan jujur mengoreksi diri
atas dosa dan perbuatan yang tidak berkenan di hadapan Tuhan. Sehingga kita
tidak menganggap enteng maupun tidak perduli atas dosa kita dihadapan Tuhan. Dengan
kesungguhan mau merubah kehidupan kita
kepada hidup baru yang Tuhan inginkan dari kita. Sehingga kita menanti
kedatangan Tuhan kedua kalinya sudah benar-benar siap akan kehidupan yang penuh
dengan sukacita yang dijanjikanNya. Sehingga ketika hariNya tiba, kita bukanlah
bahagian dari orang-orang yang akan dimurkai oleh Tuhan, tetapi menjadi bagian
dari orang-orang yang akan hidup dalam keselamatanNya yang penuh dengan
sorak-sorai.
No comments :
Post a Comment