Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Tuesday, May 20, 2014

Kasih Berbuah Kebaikan (1 Petrus 3: 13-22)

Pembahasan nas ini akan kita mulai dari pertanyaan seorang muda yang kaya kepada Yesus (Mat. 19: 16-17) “Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” dan Yesus menjawab: “Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau masuk ke dalam hidup turutilah segala perintah Allah”.
Dari tanya jawab ini yang pertama harus kita pahami bahwa hanya Allah sajalah yang baik, yang dapat kita perbuat hanyalah menuruti segala perintah Allah. Sebab tidak ada seorangpun yang mampu jika hanya dengan perbuatannya dapat selamat dari dosa dan tidak ada yang dapat membalas kebaikan Tuhan yang diperbuat oleh Yesus Kristus selain dari kita hidup dalam kebaikan Tuhan dan menerima kebaikanNya.

Paulus menyatakan juga bahwa tidak ada sesuatu dalam diri manusia itu yang baik (Rm. 7:19-20; bnd. Kej. 6:5; 8:21b), bahkan Hukum Taurat pun adalah baik untuk dilakukan, namun dosa dapat mempergunakan yang baik mendatangkan kematian (Rm. 7: 12-13). Sehingga tidak sesuatu yang baik yang dapat kita lakukan, yang dapat kita lakukan adalah hidup di dalam kebaikan itu, yaitu dengan menyerahkan diri pada kemurahan Allah. Hanya dengan menaklukkan diri dibawah keselamatan Kristus sajalah kita mengetahui dan melakukan yang baik. Penyerahan diri pada Kristus adalah penyerahan diri pada kasihNya untuk dapat hidup melakukan pekerjaan baik yang telah dipersiapkan Allah sebelumnya (Rm. 12:2; Ef. 2:10; Kol. 1:10).

Bersaksi dengan perbuatan baik adalah untuk menguduskan Kristus melalui kehidupan kita, untuk tidak takut dan gentar berbuat baik walau sekalipun kita harus menderita karena berbuat baik. Seperti Kristus yang adalah benar untuk orang-orang tidak benar. Sukacita dan kebahagiaan orang Kristen adalah berbuat baik dalam kebenaran. Itulah kebahagiaan kita ketika kita mampu untuk melakukan yang terbaik kepada orang lain. Ini adalah jalan untuk memberitakan Injil Kristus kepada dunia, Tuhan memakai kehidupan kita sebagai saluran kasih-Nya kepada dunia.

Sehingga perbuatan baik itu sesungguhnya adalah kesaksian kita kepada dunia bahwa kita telah menerima kebaikan Tuhan dan kebaikan Tuhan tidak lain adalah kasihNya yang telah kita terima. Perbuatan baik adalah aksi dari kasih yang telah kita terima. Jika Allah mengasihi kita justru karena dosa dan pelanggaran kita, maka demikianlah kita yang telah menerima kasihNya bahwa kita juga memberikan kasih kita kepada siapapun mau suka atau tidak suka, sebab kasih adalah karakter hidup orang kristen. 

Di dalam setiap tindakan tidak ada dendam, sakit hati, amarah, kebencian sebab kita sudah terlebih dahulu bersukacita karena kita dapat melakukan kebenaran Allah. Dalam hal ini kita dapat merenungkan tokoh-tokoh Alkitab seperti Yusuf terhadap saudara-saudaranya dan juga sikap Daud terhadap Saul yang memperlihatkan kemurahan Allah dalam kehidupannya.

Demikianlah dalam surat Petrus ini mengingatkan jemaat yang walaupun hidup dalam tekanan hang berat sebagai pengikut Kristus harus tetap mampu memperlihatkan identitasnya sebagai orang kristen sejati, yaitu tetap melakukan aksi kasih yaitu melalui perbuatan baik dengan tidak ragu dan gentar.

 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. 
Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
 Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging
 dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. 
(Galatia 5:22-24)

Pembahasan nas ini akan kita mulai dari pertanyaan seorang muda yang kaya kepada Yesus (Mat. 19: 16-17) “Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” dan Yesus menjawab: “Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau masuk ke dalam hidup turutilah segala perintah Allah”.
Dari tanya jawab ini yang pertama harus kita pahami bahwa hanya Allah sajalah yang baik, yang dapat kita perbuat hanyalah menuruti segala perintah Allah. Sebab tidak ada seorangpun yang mampu jika hanya dengan perbuatannya dapat selamat dari dosa dan tidak ada yang dapat membalas kebaikan Tuhan yang diperbuat oleh Yesus Kristus selain dari kita hidup dalam kebaikan Tuhan dan menerima kebaikanNya.

Paulus menyatakan juga bahwa tidak ada sesuatu dalam diri manusia itu yang baik (Rm. 7:19-20; bnd. Kej. 6:5; 8:21b), bahkan Hukum Taurat pun adalah baik untuk dilakukan, namun dosa dapat mempergunakan yang baik mendatangkan kematian (Rm. 7: 12-13). Sehingga tidak sesuatu yang baik yang dapat kita lakukan, yang dapat kita lakukan adalah hidup di dalam kebaikan itu, yaitu dengan menyerahkan diri pada kemurahan Allah. Hanya dengan menaklukkan diri dibawah keselamatan Kristus sajalah kita mengetahui dan melakukan yang baik. Penyerahan diri pada Kristus adalah penyerahan diri pada kasihNya untuk dapat hidup melakukan pekerjaan baik yang telah dipersiapkan Allah sebelumnya (Rm. 12:2; Ef. 2:10; Kol. 1:10).

Bersaksi dengan perbuatan baik adalah untuk menguduskan Kristus melalui kehidupan kita, untuk tidak takut dan gentar berbuat baik walau sekalipun kita harus menderita karena berbuat baik. Seperti Kristus yang adalah benar untuk orang-orang tidak benar. Sukacita dan kebahagiaan orang Kristen adalah berbuat baik dalam kebenaran. Itulah kebahagiaan kita ketika kita mampu untuk melakukan yang terbaik kepada orang lain. Ini adalah jalan untuk memberitakan Injil Kristus kepada dunia, Tuhan memakai kehidupan kita sebagai saluran kasih-Nya kepada dunia.

Sehingga perbuatan baik itu sesungguhnya adalah kesaksian kita kepada dunia bahwa kita telah menerima kebaikan Tuhan dan kebaikan Tuhan tidak lain adalah kasihNya yang telah kita terima. Perbuatan baik adalah aksi dari kasih yang telah kita terima. Jika Allah mengasihi kita justru karena dosa dan pelanggaran kita, maka demikianlah kita yang telah menerima kasihNya bahwa kita juga memberikan kasih kita kepada siapapun mau suka atau tidak suka, sebab kasih adalah karakter hidup orang kristen. 

Di dalam setiap tindakan tidak ada dendam, sakit hati, amarah, kebencian sebab kita sudah terlebih dahulu bersukacita karena kita dapat melakukan kebenaran Allah. Dalam hal ini kita dapat merenungkan tokoh-tokoh Alkitab seperti Yusuf terhadap saudara-saudaranya dan juga sikap Daud terhadap Saul yang memperlihatkan kemurahan Allah dalam kehidupannya.

Demikianlah dalam surat Petrus ini mengingatkan jemaat yang walaupun hidup dalam tekanan hang berat sebagai pengikut Kristus harus tetap mampu memperlihatkan identitasnya sebagai orang kristen sejati, yaitu tetap melakukan aksi kasih yaitu melalui perbuatan baik dengan tidak ragu dan gentar.

 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. 
Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
 Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging
 dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. 
(Galatia 5:22-24)

No comments :

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Kasih Berbuah Kebaikan (1 Petrus 3: 13-22)

Pembahasan nas ini akan kita mulai dari pertanyaan seorang muda yang kaya kepada Yesus (Mat. 19: 16-17) “Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” dan Yesus menjawab: “Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau masuk ke dalam hidup turutilah segala perintah Allah”.
Dari tanya jawab ini yang pertama harus kita pahami bahwa hanya Allah sajalah yang baik, yang dapat kita perbuat hanyalah menuruti segala perintah Allah. Sebab tidak ada seorangpun yang mampu jika hanya dengan perbuatannya dapat selamat dari dosa dan tidak ada yang dapat membalas kebaikan Tuhan yang diperbuat oleh Yesus Kristus selain dari kita hidup dalam kebaikan Tuhan dan menerima kebaikanNya.

Paulus menyatakan juga bahwa tidak ada sesuatu dalam diri manusia itu yang baik (Rm. 7:19-20; bnd. Kej. 6:5; 8:21b), bahkan Hukum Taurat pun adalah baik untuk dilakukan, namun dosa dapat mempergunakan yang baik mendatangkan kematian (Rm. 7: 12-13). Sehingga tidak sesuatu yang baik yang dapat kita lakukan, yang dapat kita lakukan adalah hidup di dalam kebaikan itu, yaitu dengan menyerahkan diri pada kemurahan Allah. Hanya dengan menaklukkan diri dibawah keselamatan Kristus sajalah kita mengetahui dan melakukan yang baik. Penyerahan diri pada Kristus adalah penyerahan diri pada kasihNya untuk dapat hidup melakukan pekerjaan baik yang telah dipersiapkan Allah sebelumnya (Rm. 12:2; Ef. 2:10; Kol. 1:10).

Bersaksi dengan perbuatan baik adalah untuk menguduskan Kristus melalui kehidupan kita, untuk tidak takut dan gentar berbuat baik walau sekalipun kita harus menderita karena berbuat baik. Seperti Kristus yang adalah benar untuk orang-orang tidak benar. Sukacita dan kebahagiaan orang Kristen adalah berbuat baik dalam kebenaran. Itulah kebahagiaan kita ketika kita mampu untuk melakukan yang terbaik kepada orang lain. Ini adalah jalan untuk memberitakan Injil Kristus kepada dunia, Tuhan memakai kehidupan kita sebagai saluran kasih-Nya kepada dunia.

Sehingga perbuatan baik itu sesungguhnya adalah kesaksian kita kepada dunia bahwa kita telah menerima kebaikan Tuhan dan kebaikan Tuhan tidak lain adalah kasihNya yang telah kita terima. Perbuatan baik adalah aksi dari kasih yang telah kita terima. Jika Allah mengasihi kita justru karena dosa dan pelanggaran kita, maka demikianlah kita yang telah menerima kasihNya bahwa kita juga memberikan kasih kita kepada siapapun mau suka atau tidak suka, sebab kasih adalah karakter hidup orang kristen. 

Di dalam setiap tindakan tidak ada dendam, sakit hati, amarah, kebencian sebab kita sudah terlebih dahulu bersukacita karena kita dapat melakukan kebenaran Allah. Dalam hal ini kita dapat merenungkan tokoh-tokoh Alkitab seperti Yusuf terhadap saudara-saudaranya dan juga sikap Daud terhadap Saul yang memperlihatkan kemurahan Allah dalam kehidupannya.

Demikianlah dalam surat Petrus ini mengingatkan jemaat yang walaupun hidup dalam tekanan hang berat sebagai pengikut Kristus harus tetap mampu memperlihatkan identitasnya sebagai orang kristen sejati, yaitu tetap melakukan aksi kasih yaitu melalui perbuatan baik dengan tidak ragu dan gentar.

 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. 
Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
 Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging
 dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. 
(Galatia 5:22-24)

Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Kasih / Khotbah Minggu dengan judul Kasih Berbuah Kebaikan (1 Petrus 3: 13-22) . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2014/05/1-petrus-3-13-22-kasih-berbuah-kebaikan.html . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

Belum ada komentar untuk " Kasih Berbuah Kebaikan (1 Petrus 3: 13-22) "