Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Thursday, September 12, 2013

1 Timotius 1: 12-17 | Ambang Pintu Keselamatan

Surat penggembalaan Paulus ini menguatkan Timotius dalam pelayanannya di Efesus sekaligus mengingatkan kembali dalam mempertahankan kemurnian Injil dari begitu banyaknya ajaran-ajaran sesat dengan tetap mempertahankan pelayanan yang memberitakan kasih yang timbul dari hati yang suci, dari hati nurani yang murni dan dari iman yang tulus ikhlas (ay.5). sehingga pelayanan Timotius tetap diperjuangkan dalam iman dan hati nurani yang murni (ay.18). Sebab Timotius adalah generasi penerus untuk menjadi pelayan di tengah-tengah jemaat tetap dapat bertahan dalam pemberitaan keselamatan Allah di dalam iman yang murni.

Dalam pembahasan nats bagi kita saat ini, Paulus mengingatkan kembali bagaimana semangat pelayanannya bersumber dari anugerah Allah dan juga sebagai wujud ucapan syukurnya atas kasih karunia Allah yang besar yang dirasakannya dalam hidupnya. Karena begitu besar ucapan syukurnya kepada Allah Paulus menyatakan “dan diantara mereka akulah yang paling berdosa”. 

Pengenalan akan anugerah Allah dan ungkapan syukurnya mengarahkan semangat pelayanannya begitu besar. Kesaksian Paulus ini bahagian dari penggembalaan Paulus bagaimana agar Timotius juga semakin semangat dalam pelayanannya bahwa semuanya yang mereka perbuat dan lakukan dalam pelayanan itu adalah untuk kemuliaan bagi Raja segala zaman kepada Allah yang kekal dan yang esa.
Ucapan syukur yang terdalam atas pemberian yang baik dan yang paling berharga dari Allah yaitu memiliki iman kepada Tuhan Yesus yang boleh di rasakan oleh Rasul Paulus yang membawa dia dalam pelayanan yang giat dan penuh semangat. Dalam 1 Korintus 15: 9-10 Paulus menyatakan:
Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah. Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.
Kasih karunia Allah di dalam iman kepada Tuhan Yesus menjadi pemberiaan Allah yang begitu besar yang tidak akan pernah bisa kita cari atau miliki tanpa Allah sendiri yang menganugerahkan kepada kita, sebab jalan keselamatan itu terbuka bagi kita hanyalah melalui Tuhan Yesus. Dari keberdosaan kita, Tuhan mengangkat kita menjadi anak-anakNya dan patutlah kita mengucap syukur bahwa kita telah memiliki iman kepada Allah yang Esa yang menciptakan langit dan segala isinya. 

Sehingga ketika Paulus yang mengaku adalah penganiaya jemaat Allah namun dia tidak mengsia-siakan kasih karunia yang diberikan oleh Allah kepadanya bagaimana dengan kita saat ini, apakah kita telah benar-benar menyadari anugerah Allah dalam hidup kita sehingga membawa hidup kita di dorong oleh kasih karunia Tuhan dalam melakukan segala aktifitas kehidupan sehari-hari. Tuhan telah membuka jalan bagi kita, apakah pintu yang lebar untuk kita masuki demi keselamatan kita itu kita sia-siakan tanpa memasuki dan menjalaninya?
Rasa syukur adalah daya dorong yang kuat untuk kita tidak mengsia-siakan kasih karunia Allah. 

Kita diperlengkapi dengan hikmat dan kebenaran Firman Allah dalam pelayanan hidup kita di dunia ini. Ada banyak orang Kristen yang sadar bahwa dirinya telah mendapatkan kasih karunia Tuhan, namun dia tidak memiliki rasa syukur. Ungkapan syukur kepada Allah tidak hanya tampak pada kata-kata tetapi perbuatan yang memuliakan nama Tuhan dalam perbuatan. Rasa syukur akan membawa pengalaman hidup pada hikmat dan kebenaran Firman Tuhan.
Ada banyak yang bersorak memuliakan Tuhan karena kebesaranNya memberikan keselamatan melalui Yesus Kristus dan waktu terus berlalu namun mereka tetap hanya bersorak di ambang pintu tanpa pernah memasuki jalan keselamatan itu hingga nanti akhirnya pintu pun tertutup dan sorak-sorak yang membahana itu menjadi sia-sia karena mereka sama sekali tidak pernah hidup di dalam anugerah Tuhan. Dalam Filipi 2: 12-18 Rasul Paulus menyatakan “Kerjakanlah keselamatanmu”.

No comments :

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

1 Timotius 1: 12-17 | Ambang Pintu Keselamatan

Surat penggembalaan Paulus ini menguatkan Timotius dalam pelayanannya di Efesus sekaligus mengingatkan kembali dalam mempertahankan kemurnian Injil dari begitu banyaknya ajaran-ajaran sesat dengan tetap mempertahankan pelayanan yang memberitakan kasih yang timbul dari hati yang suci, dari hati nurani yang murni dan dari iman yang tulus ikhlas (ay.5). sehingga pelayanan Timotius tetap diperjuangkan dalam iman dan hati nurani yang murni (ay.18). Sebab Timotius adalah generasi penerus untuk menjadi pelayan di tengah-tengah jemaat tetap dapat bertahan dalam pemberitaan keselamatan Allah di dalam iman yang murni.

Dalam pembahasan nats bagi kita saat ini, Paulus mengingatkan kembali bagaimana semangat pelayanannya bersumber dari anugerah Allah dan juga sebagai wujud ucapan syukurnya atas kasih karunia Allah yang besar yang dirasakannya dalam hidupnya. Karena begitu besar ucapan syukurnya kepada Allah Paulus menyatakan “dan diantara mereka akulah yang paling berdosa”. 

Pengenalan akan anugerah Allah dan ungkapan syukurnya mengarahkan semangat pelayanannya begitu besar. Kesaksian Paulus ini bahagian dari penggembalaan Paulus bagaimana agar Timotius juga semakin semangat dalam pelayanannya bahwa semuanya yang mereka perbuat dan lakukan dalam pelayanan itu adalah untuk kemuliaan bagi Raja segala zaman kepada Allah yang kekal dan yang esa.
Ucapan syukur yang terdalam atas pemberian yang baik dan yang paling berharga dari Allah yaitu memiliki iman kepada Tuhan Yesus yang boleh di rasakan oleh Rasul Paulus yang membawa dia dalam pelayanan yang giat dan penuh semangat. Dalam 1 Korintus 15: 9-10 Paulus menyatakan:
Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah. Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.
Kasih karunia Allah di dalam iman kepada Tuhan Yesus menjadi pemberiaan Allah yang begitu besar yang tidak akan pernah bisa kita cari atau miliki tanpa Allah sendiri yang menganugerahkan kepada kita, sebab jalan keselamatan itu terbuka bagi kita hanyalah melalui Tuhan Yesus. Dari keberdosaan kita, Tuhan mengangkat kita menjadi anak-anakNya dan patutlah kita mengucap syukur bahwa kita telah memiliki iman kepada Allah yang Esa yang menciptakan langit dan segala isinya. 

Sehingga ketika Paulus yang mengaku adalah penganiaya jemaat Allah namun dia tidak mengsia-siakan kasih karunia yang diberikan oleh Allah kepadanya bagaimana dengan kita saat ini, apakah kita telah benar-benar menyadari anugerah Allah dalam hidup kita sehingga membawa hidup kita di dorong oleh kasih karunia Tuhan dalam melakukan segala aktifitas kehidupan sehari-hari. Tuhan telah membuka jalan bagi kita, apakah pintu yang lebar untuk kita masuki demi keselamatan kita itu kita sia-siakan tanpa memasuki dan menjalaninya?
Rasa syukur adalah daya dorong yang kuat untuk kita tidak mengsia-siakan kasih karunia Allah. 

Kita diperlengkapi dengan hikmat dan kebenaran Firman Allah dalam pelayanan hidup kita di dunia ini. Ada banyak orang Kristen yang sadar bahwa dirinya telah mendapatkan kasih karunia Tuhan, namun dia tidak memiliki rasa syukur. Ungkapan syukur kepada Allah tidak hanya tampak pada kata-kata tetapi perbuatan yang memuliakan nama Tuhan dalam perbuatan. Rasa syukur akan membawa pengalaman hidup pada hikmat dan kebenaran Firman Tuhan.
Ada banyak yang bersorak memuliakan Tuhan karena kebesaranNya memberikan keselamatan melalui Yesus Kristus dan waktu terus berlalu namun mereka tetap hanya bersorak di ambang pintu tanpa pernah memasuki jalan keselamatan itu hingga nanti akhirnya pintu pun tertutup dan sorak-sorak yang membahana itu menjadi sia-sia karena mereka sama sekali tidak pernah hidup di dalam anugerah Tuhan. Dalam Filipi 2: 12-18 Rasul Paulus menyatakan “Kerjakanlah keselamatanmu”.

Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Khotbah Minggu dengan judul 1 Timotius 1: 12-17 | Ambang Pintu Keselamatan . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2013/09/1-timoteus-1-12-17-ambang-pintu.html . Terima kasih!
Ditulis oleh: Unknown -

Belum ada komentar untuk " 1 Timotius 1: 12-17 | Ambang Pintu Keselamatan "