Yesus
membangkitkan anak muda di Nain Lukas 7: 11-17; 1 Raja-raja 17:17-24
Saudara
yang terkasih, setelah kita membaca kisah mengenai mujizat Tuhan Yesus di Kota
Nain, maka hal yang pertama yag harus kita sadari bahwa Tuhan Yesus telah
memperlihatkan diriNya adalah Mesias sebab Dia telah memperlihatka diriNya
adalah penguasa kehidupan. Tuhan Yesus telah memperlihatkan Sisi lain dari penderitaan
yang paling ditakuti oleh manusia yaitu kematian bahkan dalam kisah itu
diberitakan bahwa anak muda itu adalah satu-satunya anak janda tersebut. Kita diingatkan
melalui mujizat ini bahwa ternyata walaupun dalam pandangan manusia terdapat
batasan kebahagiaan, namun di dalam Tuhan kebahagiaan itu tidak akan pernah
berakhir. Karya keselamatan tidak akan pernah dapat dibatasi oleh ruang dan
waktu, dan walaupun kita harus menghadapi yang namanya kematian namun karya
keselamatan Allah masih akan terus berlanjut sampai selama-lamanya bagi orang-orang
yang berkenan kepada Allah.
Inilah kabar sukacita kepada kita dalam melintasi
kehidupan ditengah-tengah dunia ini walaupun banyak kesusahan dan penderitaan
yang kita alami Tuhan Yesus telah memberikan kepada kita Roh kemerdekaan dan
bukan roh ketakutan. Seperti orang yang melihat dan menyambut mujizat Tuhan
Yesus di Kota Nain demikian jugalah kita akan menyerukan dan mempercayai bahwa “Allah
telah melawat umatNya”.
Dalam Ibrani 4:5 dikatakan
bahwa kita telah mempunyai Imam Besar yang turut merasakan kelemahan kita.
Mungkin dalam kehidupan kita pernah merasakan kesedihan seperti yang dialami
oleh janda yang kehilangan anaknya tersebut. Baik itu kesedihan karena kematian
ataupun yang ditimbulkan oleh pergumulan keluarga maupun dalam pekerjaan. Namun
itu adalah realita hidup ditengah-tengah kehidupan yang harus kita alami
tengah-tengah hidup ini. Namun yang menjadi masalah sesungguhnya adalah
bagaimana kita menyikapi masalah tersebut.
Melalui nats bacaan kita saat ini memberikan kepada kita keyakinan akan sikap yang kita ambil dalam setiap masalah yang datang. Kita tidak perlu menambah masalah dengan kesedihan dan tangisan bahwa ada Tuhan Yesus yang turut merasakan penderitaan kita. Hati Allah akan tergerak oleh belas kasihan melihat penderitaan yang kita alami. Mujizat Tuhan Yesus itu nyata dan hadir di tengah-tengah kehidupan kita yang walaupun kita tidak melihat namun Allah akan terus berkarya dan bekerja ditengah-tengah kehidupan orang-orang yang selalu berharap akan Tuhan dan yang setia akan FirmanNya.
Melalui nats bacaan kita saat ini memberikan kepada kita keyakinan akan sikap yang kita ambil dalam setiap masalah yang datang. Kita tidak perlu menambah masalah dengan kesedihan dan tangisan bahwa ada Tuhan Yesus yang turut merasakan penderitaan kita. Hati Allah akan tergerak oleh belas kasihan melihat penderitaan yang kita alami. Mujizat Tuhan Yesus itu nyata dan hadir di tengah-tengah kehidupan kita yang walaupun kita tidak melihat namun Allah akan terus berkarya dan bekerja ditengah-tengah kehidupan orang-orang yang selalu berharap akan Tuhan dan yang setia akan FirmanNya.
Yesus
membangkitkan anak muda di Nain Lukas 7: 11-17; 1 Raja-raja 17:17-24
Saudara
yang terkasih, setelah kita membaca kisah mengenai mujizat Tuhan Yesus di Kota
Nain, maka hal yang pertama yag harus kita sadari bahwa Tuhan Yesus telah
memperlihatkan diriNya adalah Mesias sebab Dia telah memperlihatka diriNya
adalah penguasa kehidupan. Tuhan Yesus telah memperlihatkan Sisi lain dari penderitaan
yang paling ditakuti oleh manusia yaitu kematian bahkan dalam kisah itu
diberitakan bahwa anak muda itu adalah satu-satunya anak janda tersebut. Kita diingatkan
melalui mujizat ini bahwa ternyata walaupun dalam pandangan manusia terdapat
batasan kebahagiaan, namun di dalam Tuhan kebahagiaan itu tidak akan pernah
berakhir. Karya keselamatan tidak akan pernah dapat dibatasi oleh ruang dan
waktu, dan walaupun kita harus menghadapi yang namanya kematian namun karya
keselamatan Allah masih akan terus berlanjut sampai selama-lamanya bagi orang-orang
yang berkenan kepada Allah.
Inilah kabar sukacita kepada kita dalam melintasi
kehidupan ditengah-tengah dunia ini walaupun banyak kesusahan dan penderitaan
yang kita alami Tuhan Yesus telah memberikan kepada kita Roh kemerdekaan dan
bukan roh ketakutan. Seperti orang yang melihat dan menyambut mujizat Tuhan
Yesus di Kota Nain demikian jugalah kita akan menyerukan dan mempercayai bahwa “Allah
telah melawat umatNya”.
Dalam Ibrani 4:5 dikatakan
bahwa kita telah mempunyai Imam Besar yang turut merasakan kelemahan kita.
Mungkin dalam kehidupan kita pernah merasakan kesedihan seperti yang dialami
oleh janda yang kehilangan anaknya tersebut. Baik itu kesedihan karena kematian
ataupun yang ditimbulkan oleh pergumulan keluarga maupun dalam pekerjaan. Namun
itu adalah realita hidup ditengah-tengah kehidupan yang harus kita alami
tengah-tengah hidup ini. Namun yang menjadi masalah sesungguhnya adalah
bagaimana kita menyikapi masalah tersebut.
Melalui nats bacaan kita saat ini memberikan kepada kita keyakinan akan sikap yang kita ambil dalam setiap masalah yang datang. Kita tidak perlu menambah masalah dengan kesedihan dan tangisan bahwa ada Tuhan Yesus yang turut merasakan penderitaan kita. Hati Allah akan tergerak oleh belas kasihan melihat penderitaan yang kita alami. Mujizat Tuhan Yesus itu nyata dan hadir di tengah-tengah kehidupan kita yang walaupun kita tidak melihat namun Allah akan terus berkarya dan bekerja ditengah-tengah kehidupan orang-orang yang selalu berharap akan Tuhan dan yang setia akan FirmanNya.
Melalui nats bacaan kita saat ini memberikan kepada kita keyakinan akan sikap yang kita ambil dalam setiap masalah yang datang. Kita tidak perlu menambah masalah dengan kesedihan dan tangisan bahwa ada Tuhan Yesus yang turut merasakan penderitaan kita. Hati Allah akan tergerak oleh belas kasihan melihat penderitaan yang kita alami. Mujizat Tuhan Yesus itu nyata dan hadir di tengah-tengah kehidupan kita yang walaupun kita tidak melihat namun Allah akan terus berkarya dan bekerja ditengah-tengah kehidupan orang-orang yang selalu berharap akan Tuhan dan yang setia akan FirmanNya.
No comments :
Post a Comment