Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Friday, March 8, 2024

Yohanes 3: 22-30 Yesus Harus Makin Besar, Tetapi Aku Harus Makin Kecil

Renungan Minggu Letare, 10 Maret 2024

“Yesus Harus Makin Besar, Tetapi Aku Harus Makin Kecil” – Yohanes 3: 22-30

Dalam nas dijelaskan bahwa Yesus sudah semakin populer dan mulai diikuti banyak orang. Hal ini terlihat ketika Yesus di daerah Yudea melakukan baptisan jauh lebih banyak yang datang kepada Yesus daripada yang datang kepada Yohanes ketika melakukan pembaptisan di Ainon. Situasi ini memunculkan perselisihan antarab murid-murid Yohanes dengan seorang Yahudi yang kemungkinan besar berdebat tentang baptisan (“penyucian”). Mungkin saja mereka berdebat untuk membandingkan baptisan yang dilakukan oleh Yesus dengan baptisan Yohanes.

Karena situasi inilah murid-murid Yohanes terdorong untuk memberitahukan dan membicarakan situasi tersebut dengan Yohanes. Kemungkinan mereka tidak senang ketika mereka menyaksikan pengarih Yesus semakin meluas dan semakin banyak yang mengikuti Yesus, sementara pengaruh guru mereka Yohanes semakin menurun. Yohanes menanggapi pertanyaan murid-muridnya dengan singkat bahwa “Tidak ada seorangpun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga” (ayat 27). Jawaban ini harus kita maknai dalam konteks penurunan jumlah orang yang datang kepada Yohanes dan peningkatan jumlah orang yang datang kepada Yesus, bahwa apa yang dilakukan oleh Yesus dan juga Yohanes itu semua adalah karunia dari sorga dan atas seizin Allah.

Kemudian, Yohanes juga memberikan jawaban yang lebih jelas lagi dengan menyatakan kepada murid-muridnya tentang siapa dia, bahwa dia hanyalah “sahabat mempelai laki-laki” dan bukan mempelai laki-laki yang berhak atas mempelai perempuan. Yohanes bukanlah Mesias yang dinanti-nantikan, dia hanyalah seseorang yang diutus untuk mendahului kedatangan Mesias. Jawaban ini memberikan sikap dari Yohanes bahwa dia tidak berkecil hati ketika kepopulerannya menurun, tetapi justru dia menjadi bersukacita, sebab dia sebagai sahabat mempelai laki-laki telah hampir menyelesaikan tugasnya untuk membantu mempersiapkan segala hal agar ketika mempelai laki-laki datang acara pernikahan dapat terselenggara dengan baik. Maka wajar jika mempelai laki-laki telah datang, maka dia sebagai sahabat yang membantu mempelai laki-laki mengundurkan diri. Maka kesimpulan dari jawaban Yohanes adalah  “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil”. (ay. 30).

Renungan yang bisa kita lihat dari nas ini adalah bahwa kita mau meneladani Yohanes pembaptis bahwa kita harus semakin bersukacita ketika pekerjaan Allah semakin dinyatakan dalam hidup kita. ketika keinginan daging, hawa nafsu, segala keinginan duniawi yang ada dalam diri kita semakin kecil tetapi kehendak Allah semakin besar terlihat nyata dalam hidup kita. Sukacita kita dalam hidup ini bukan karena kita memiliki banyak hal-hal yang didambakan oleh keinginan duniawi (kekayaan, kehormatan, keturunan, dsb,) tetapi kita menjadi orang yang bersukacita adalah karena iman kita semakin bertumbuh, semakin mengenal Tuhan dalam hidup kita, dan Tuhan semakin besar dalam hidup kita melalui sikap dan perbuatan yang berkenan dihadapan Tuhan. Amin

No comments :

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Yohanes 3: 22-30 Yesus Harus Makin Besar, Tetapi Aku Harus Makin Kecil

Renungan Minggu Letare, 10 Maret 2024

“Yesus Harus Makin Besar, Tetapi Aku Harus Makin Kecil” – Yohanes 3: 22-30

Dalam nas dijelaskan bahwa Yesus sudah semakin populer dan mulai diikuti banyak orang. Hal ini terlihat ketika Yesus di daerah Yudea melakukan baptisan jauh lebih banyak yang datang kepada Yesus daripada yang datang kepada Yohanes ketika melakukan pembaptisan di Ainon. Situasi ini memunculkan perselisihan antarab murid-murid Yohanes dengan seorang Yahudi yang kemungkinan besar berdebat tentang baptisan (“penyucian”). Mungkin saja mereka berdebat untuk membandingkan baptisan yang dilakukan oleh Yesus dengan baptisan Yohanes.

Karena situasi inilah murid-murid Yohanes terdorong untuk memberitahukan dan membicarakan situasi tersebut dengan Yohanes. Kemungkinan mereka tidak senang ketika mereka menyaksikan pengarih Yesus semakin meluas dan semakin banyak yang mengikuti Yesus, sementara pengaruh guru mereka Yohanes semakin menurun. Yohanes menanggapi pertanyaan murid-muridnya dengan singkat bahwa “Tidak ada seorangpun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga” (ayat 27). Jawaban ini harus kita maknai dalam konteks penurunan jumlah orang yang datang kepada Yohanes dan peningkatan jumlah orang yang datang kepada Yesus, bahwa apa yang dilakukan oleh Yesus dan juga Yohanes itu semua adalah karunia dari sorga dan atas seizin Allah.

Kemudian, Yohanes juga memberikan jawaban yang lebih jelas lagi dengan menyatakan kepada murid-muridnya tentang siapa dia, bahwa dia hanyalah “sahabat mempelai laki-laki” dan bukan mempelai laki-laki yang berhak atas mempelai perempuan. Yohanes bukanlah Mesias yang dinanti-nantikan, dia hanyalah seseorang yang diutus untuk mendahului kedatangan Mesias. Jawaban ini memberikan sikap dari Yohanes bahwa dia tidak berkecil hati ketika kepopulerannya menurun, tetapi justru dia menjadi bersukacita, sebab dia sebagai sahabat mempelai laki-laki telah hampir menyelesaikan tugasnya untuk membantu mempersiapkan segala hal agar ketika mempelai laki-laki datang acara pernikahan dapat terselenggara dengan baik. Maka wajar jika mempelai laki-laki telah datang, maka dia sebagai sahabat yang membantu mempelai laki-laki mengundurkan diri. Maka kesimpulan dari jawaban Yohanes adalah  “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil”. (ay. 30).

Renungan yang bisa kita lihat dari nas ini adalah bahwa kita mau meneladani Yohanes pembaptis bahwa kita harus semakin bersukacita ketika pekerjaan Allah semakin dinyatakan dalam hidup kita. ketika keinginan daging, hawa nafsu, segala keinginan duniawi yang ada dalam diri kita semakin kecil tetapi kehendak Allah semakin besar terlihat nyata dalam hidup kita. Sukacita kita dalam hidup ini bukan karena kita memiliki banyak hal-hal yang didambakan oleh keinginan duniawi (kekayaan, kehormatan, keturunan, dsb,) tetapi kita menjadi orang yang bersukacita adalah karena iman kita semakin bertumbuh, semakin mengenal Tuhan dalam hidup kita, dan Tuhan semakin besar dalam hidup kita melalui sikap dan perbuatan yang berkenan dihadapan Tuhan. Amin

Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Khotbah Minggu / Yohanes dengan judul Yohanes 3: 22-30 Yesus Harus Makin Besar, Tetapi Aku Harus Makin Kecil . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2024/03/yohanes-3-22-30-yesus-harus-makin-besar.html . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

Belum ada komentar untuk " Yohanes 3: 22-30 Yesus Harus Makin Besar, Tetapi Aku Harus Makin Kecil "