Bacaan Firman: Kejadian 8: 15-22
Nas ini adalah bahagian dari kisah tentang air bah. Tuhan murka atas kejahatan manusia di muka bumi, dari sekian banyak manusia di muka bumi, hanya Nuh yang hidupnya benar dan tidak bercela di hadapan Tuhan. maka dapat kita bayangkan bagaimana kacaunya kejahatan manusia jika hanya Nuh saja yang benar dihadapan Tuhan.
Sebelum Tuhan mendatangkan air
bah yang akan membajiri seluruh permukaan bumi, Nuh diperintahkan untuk membuat
bahtera untuk diisi oleh Nuh beserta keluarganya dan juga berbagai jenis
binatang berpasang-pasangan.
Dalam nas kita di minggu ini
menjelaskan kepada kita bagaimana ketika air bah telah surut dan Tuhan
perintahkan Nuh dan semua yang ada dalam bahtera untuk keluar dan memulai
kembali hidup yang baru dalam dunia ini.
Bagaimana kita dapat memahami air
bah ini bisa kita analogikan seperti sebuah komputer. Ketika sebuah komputer
yang baru dipakai tidak ada kendala, kerjanya cepat, dan seiring berjalannya
waktu data-data yang tersimpan dalam komputer ini semakin banyak dan hingga
kemudian komputer ini terkena virus yang membuat komputer ini menjadi lambat
dan membuat data yang di dalamnya menjadi rusak. Karena pemilik komputer ini
sangat sayang pada komputernya ini dan supaya bisa dapat digunakan kembali,
maka jalan terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan menginstal ulang, dengan
konsekuensi semua data akan hilang dan berbagai softwere yang pernah terinstal
akan hilang. Dan setelah diinstal ulang komputer ini akan bekerja kembali
seperti baru lagi.
Seperti itulah yang dilakukan
oleh Tuhan dengan dunia ini ketika Tuhan mendatangkan air bah. Setelah air bah
itu surut, semua kembali seperti baru lagi. Yang tinggal hanyalah Nuh (yang
hidup benar dan tidak bercela) beserta keluarganya dan juga berbagai jenis
binatang berpasang-pasangan. Dan dalam nas ini Tuhan mengatakan bahwa Dia tidak
akan mendatangkan air bah lagi, sekalipun Tuhan tahu bahwa kecenderungan hati
manusia itu adalah jahat, kejahatan dan dosa bisa kembali lagi dilakukan oleh
manusia, tetapi Tuhan tidak akan membinasakan manusia lagi dengan air bah. Dengan
kasihNya, Dia tetap memelihara segala yang diciptakanNya.
Kalau kita kembali ke analogi
komputer tadi, kalau komputer itu di instal ulang, tidak tertutup kemungkinan
bahwa komputer itu bisa terserang virus lagi, tetapi pemiliknya berjanji tidak
akan menginstal ulang lagi karena dia telah memasukkan anti virus yang
tercanggih. Walaupun manusia itu bisa berdosa lagi, Tuhan tidak akan
membinasakan orang berdosa itu seperti kedahsyatan air bah, karena Tuhan sudah
memberikan anakNya yang tunggal Yesus Kristus ke dalam dunia ini untuk
menyelamatkan manusia yang jatuh ke dalam dosa.
Jika ada data yang terinfeksi
virus, data itu tidak akan di hapus, namun akan dibersihkan oleh anti virus. Jika
manusia berdosa, Tuhan tidak akan binasakan kita, tetapi Dia akan bersihkan
kita dari dosa kita.
Kita akan melihat apa pesan yang
bisa kita pelajari dari nas ini:
1. Kita
mau menyadari dan mengenali diri kita sendiri, seperti yang Tuhan katakan bahwa
kecenderungan hati kita manusia adalah jahat, dari dalam diri kita selalu ada
naluri untuk berdosa. Sehingga kita harus selalu memperhatikan dan menjaga diri
kita sendiri dengan tetap berwaspada dengan apa yang kita perbuat, ucapkan, lihat,
dengar dan segala aspek kehidupan kita. seperti yang tertulis di 2 Timotius 4:5
“kuasailah dirimu dalam segala hal”
Inilah yang
dilakukan oleh Nuh sesaat setelah keluar dari bahtera. Yang pertama
dilakukannya adalah mendirikan mezbah bagi Tuhan dan mempersembahkan korban
bakaran bagi Tuhan. nuh menyadari siapa dirinya di hadapan Tuhan, jika dia
diberi kehidupan maka itu adalah anugerah dari Tuhan. Walaupun Tuhan mengatakan
bahwa Nuh adalah orang benar dan tidak bercela, tetapi Tuhan juga katakan bahwa
kecenderungan hati manusia adalah jahat. Sehingga walaupun Nuh adalah orang
benar dan tidak bercela, bisa saja dia berubah menjadi jahat. Maka selama kita
hidup harus tetap menjaga dan menguasai diri. Dan yang dilakukan oleh Nuh untuk
menguasai diri adalah dengan mengikat diri kepada Tuhan dengan mendirikan
mezbah kepada Tuhan dan mempersembahkan kurban kepada Tuhan. Ibadah, penyembahan
dan membangun hubungan yang intim dengan Tuhan adalah cara yang dapat kita
lakukan untuk tetap menguasai diri supaya kita tidak jatuh ke dalam dosa.
2. Secara
khusus di minggu ini, gereja kita merayakan Minggu Ekologi untuk menumbuhkan
kesadaran dan keperdulian kita pada lingkungan hidup. Melalui kisah tentang air
bah ini, kita diingatkan bahwa bukan manusia saja yang dipulihkan oleh Tuhan,
tetapi semua ciptaanNya.
- Binatang-binatang yang ikut dalam bahtera itu
diberkati Tuhan supaya tetap berkembang biak
- Tumbuh-tumbuhan diberkati supaya bisa ditabur
dan dituai
- Alam mengikuti siklus yang ditetapkan Tuhan:
dingin – panas; kemarau – hujan; siang – malam.
Akhir-akhir
inimasalah kerusakan lingkungan sudah menjadi pembicaraan penting oleh
pemimpin-pemimpin dunia untuk bersama-sama mencari solusi atas kerusakan
lingkungan yang sudah terjadi saat ini. Karena kenyataan saat ini: spesies
binatang sudah ada yang punah, ada yang sudah langka, penebangan pohon,
pencemaran udara, air dan tanah sehingga terjadi pemanasan global yang
meningkatkan suhu bumi.
Kita tidak
bisa katakan “biar pemerintah saja yang mengurus dan memikirkannya”, menjaga
kelestarian lingkungan tempat kita hidup adalah tanggung jawab kita bersama,
dan secara khusus adalah tanggung jawab iman kita untuk mengasihi dan
memelihara semua yang diciptakan oleh Tuhan. Setidaknya kita memiliki
keperdulian untuk turut menjaga kelestarian lingkungan dengan hal-hal yang
sederhana dengan: berhebat menggunakan listrik, air, tidak membuang sampah
sembarangan, mengurangi penggunaan kantong plastik, memelihara tanaman di
pekarangan rumah.
No comments :
Post a Comment