Bacaan Firman Tuhan: Mazmur 32: 8-11
Bersukacita
Dalam Tuhan
Jika kita memahami secara utuh pasal 32 ini, maka kita mendapati pemazmur yang sangat bersyukur karena Tuhan mengampuni dosanya. Sebelumnya pemazmur sangat menyimpan erat-erat dosa yang telah dilakukannya, namun semakin dia menyembunyikan dosanya justru hidupnya semakin susah, dosa menjadi beban berat yang membuatnya lemah dan lelah dan seperti seperti terik panas yang mengeringkan sampai ke tulang-tulang (ayat 3). Dari pengakuan pemazmur ini memperlihatkan bagaimana kecenderungan manusia untuk selalu menyimpan-nyimpan dosa dalam dirinya (ayat 3 “berdiam diri”) namun pemazmur menjelaskan, bahwa sikap yang seperti itu justru akan membuat seorang yang berdosa semakin menderita. Hal ini seperti yang digambarkan oleh Tuhan Yesus, bahwa dosa itu adalah seperti penyakit, seperti yang dikatakanNya “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit” (Matius 9: 12). Dosa adalah penyakit yang mematikan yang segera harus ditangani dan penawarnya. Pemazmur melalui pengalaman hidupnya itu hendak mengingatkan semua orang bahwa Tuhan adalah Allah yang mau untuk ditemui dan Allah yang mau untuk mengampuni.
Selanjutnya dalam renungan
kita saat ini dari ayat 8-11 sebagai sebuah peringatan dan pengajaran kepada
jemaah melalui pengalaman hidup pemazmur.
Ayat
8-9
Kedua ayat ini adalah peringatan dan pengajaran Tuhan kepada pemazmur, bahwa
Tuhan mau mengampuni dosa setiap orang yang mengaku dosanya, tetapi Tuhan
memberi peringatan supaya setiap orang yang diampuni dosanya mau untuk dituntun
dan dibimbing Tuhan, dan Tuhan juga akan memperhatikan bagaimana kehidupannya.
Kemudian ketaatan
seseorang kepada tuntunan dan bimbingan Tuhan juga janganlah seperti kuda atau
bagal yang harus dikendalikan dengan tali les dan kekang. Artinya ketaatan
seseorang kepada Tuhan seharusnya murni dari hati yang terdalam untuk mau
dituntun oleh Tuhan, bukan harus dipaksa atau ketaatannya hanya sebatas
mengikuti aturan-aturan keagamaan, tetapi ketaatan yang dituntut oleh Tuhan
adalah karena seseorang mengasihi Tuhan dan mencintai tauratNya untuk
dilakukan. Sehingga tidak ada keterpaksaan bagi seseorang untuk hidup dalam
perintah Tuhan.
Ayat
10
pemazmur memberikan suatu kesimpulan dari kesaksian hidupya yang telah diampuni
dosanya, bahwa dosa hanya akan membuat manusia menderita, tetapi sebaliknya
orang yang mau mengikuti tuntunan Tuhan, maka kasih setia Tuhan akan senantiasa
memberkatinya.
Ayat
11
Pada akhirnya, akan ada sukacita dalam hidup orang yang diampuni dosanya, orang
yang selalu hidup dalam tuntunan Tuhan akan mengalami sukacita. Seperti yang
disampaikan oleh pemazmur dalam ayat 1 “Berbahagialah orang yang diampuni
pelanggarannya, yang dosanya ditutupi”.
Renungan
Nama minggu kita adalah
Letare yang artinya “bersukacitalah”. Kita diajak untuk memasuki kehidupan yang
bersukacita di dalam Tuhan. Siapakah yang akan memperolehnya? Dari nas ini kita
akan pelajari bagaiamana menerima sukacita dari Tuhan:
1.
Mau untuk diajar dan dituntun oleh Tuhan,
sebab mata Tuhan memandang, mengawasi dan mengamati hidup kita. Tuhan memiliki
pengajaran dan tuntunan yang terbaik untuk jalan hidup kita
2.
Mencintai didikan Tuhan, perintah Tuhan
bukanlah beban yang mengekkang kita seperti kuda yang harus dituntun dengan
tali les, tetapi kita hendaknya seperti domba yang walaupun tidak dikekang
dengan tali mau untuk mengikuti gembalanya dan mengenal suara gembalanya.
3.
Pengampunan dosa dari Tuhan adalah
kebahagiaan yang paling mendasar diatas kebahagiaan lainnya. Ini adalah
kesaksian pemazmur dalam pasal 32 ini, sebab bagaimana mungkin saudara dapat
menikmati kasih setia Tuhan jika saudara sendiri tidak memiliki hubungan yang
benar dengan Sang pemberi kebahagiaan. Dosa akan menjadi penghalang kebaikan
yang akan Tuhan berikan kepada kita, bahkan dosa akan semakin menekan hidup
kita semakin sulit lagi. Hal ini sama seperti perumpamaan Tuhan Yesus tentang
domba yang hilang (Lukas 15:1-7), bahwa ketika kita menyimpan dan menahan dosa
dalam diri kita, maka kita sama seperti domba yang terpisah dari gembala yang
selalu melindungi dan menyediakan kebutuhan domba-dombanya. itulah sebabnya
dikatakan di ayat 10 “Banyak kesakitan
diderita orang fasik, tetapi orang percaya kepada TUHAN dikelilingi-Nya dengan
kasih setia”.
Pada akhirnya, orang yang bersukacita dalam Tuhan
adalah orang-orang yang benar dan orang-orang yang jujur, dikatakan orang benar
adalah karena selalu mengikuti tuntunan Tuhan dan dikatakan orang jujur adalah
karena tidak ada dosa yang tersembunyi yang tidak kita ungkapkan dan kita
sesali kepada Tuhan.
No comments :
Post a Comment