Bacaan Firman Tuhan: Markus 1: 16-20
Ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Dia melihat dua orang nelayan yaitu Simon (Petrus) dan Andreas yang adalah bersaudara, Yesus berkata “mari ikutlah Aku”, kata “ikutlah” tidak hanya dipahami secara harafiah untuk mengikuti Yesus berjalan, tetapi juga mengajak mereka menjadi pengikutNya dan menjadi murid-muridNya. Yesus menjelaskan tujuan mereka untuk mengikutiNya adalah untuk menjadi penjala manusia. Panggilan Yesus itu direspon oleh Simon (Petrus) dan Andreas dengan langsung meninggalkan jalanya dan mengikut Yesus.
Setelah itu, dalam
perjalanan mereka yang masih dekat dari tempat Simon (Petrus) dan Andreas itu,
Yesus melihat Yakobus dan Yohanes anak-anak Zebedeus yang juga nelayan ada
bersama dengan ayahnya dan orang upahan ayahnya. Kemungkinan Yesus juga
memanggil mereka dengan cara pemanggilanNya kepada Simon (Petrus) dan Andreas
supaya mereka menjadi pengikut Yesus. Segera setelah Yesus memanggil, mereka
meninggalkan ayahnya dan juga perahu itu untuk mengikut Yesus.
Jika kita mengikuti kisah
pemanggilan ini dari kesaksian di Lukas 5:1-11 maka kita akan melihat bahwa
mereka mengikut Yesus tidak hanya seserhana penjelasan yang tertulis dalam
Injil Markus dan Matius, namun ada tambahan penjelasan yang akhirnya mereka mengikut
Yesus setelah melihat mujizat Tuhan Yesus. Yesus menjumpai mereka setelah
bekerja keras sepanjang malam namun tidak mendapatkan ikan, namun ketika Yesus
menaiki perahu mereka dan menyuruh menyebarkan jala, mereka mendapatkan banyak
ikan bahkan jala mereka sampai mau koyak. Kejadian ini membuat mereka takut,
tetapi justru hal inilah jalan bagi Tuhan untuk membuka hati mereka untuk
mengikutiNya.
Penjala Manusia
Penjala ikan akan
menjaring ikan untuk ditangkap, dikumpulkan dan dibunuh untuk dikonsumsi, namun
menjadi penjala manusia yang dimaksudkan oleh Tuhan Yesus adalah bukan mau
menyamakan dengan ikan yang akan dijala untuk dijala dan di tangkap, tetapi
penjala manusia adalah untuk menangkap supaya diselamatkan. Sehingga menjadi
penjala manusia berarti turut mengambil bagian dalam karya penyelamatan Tuhan
untuk membawa jiwa-jiwa kepada keselamatan Tuhan.
Seperti seorang nelayan
ketika hendak menangkap ikan di tengah laut harus memiliki keberanian untuk
menanggung resiko, mereka sedang bekerja ditengah-tengah bahaya dan ancaman
badai yang membuat mereka kehilangan nyawa. Maka demikian pula menjadi seorang
penjala manusia dibutuhkan keberanian menghadapi resiko.
Melalui nas ini, kita
belajar untuk memahami panggilan kita sebagai pengikut Yesus
1. Tuhan
yang memanggil dan memilih kita
Sebagaimana
Tuhan Yesus menyapa dan memanggil murid-muridNya yang pertama, demikian juga
Tuhan memanggil dan menyapa kita sehingga kita saat ini menjadi murid-murid
Tuhan Yesus. Kita patut bersyukur atas iman kita kepada Tuhan Yesus bukanlah
suatu hal yang kebetulan, tetapi kita percaya walaupun kita lahir dari keluarga
yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, namun setiap orang memiliki panggilan
khusus dari Tuhan. Tuhan memanggil dan menyapa kita dengan nama kita.
2. Apapun
yang menjadi pekerjaan dan profesi kita sehari-hari, kita percaya disitu ada
panggilan Tuhan. Sehingga apapun pekerjaan yang sedang kita tekuni tidak hanya
sebatas pekerjaan yang rutinitas hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup, tetapi
Tuhan hendak memakai kita melalui pekerjaan ataupun profesi kita untuk
pekerjaan Tuhan. Seperti murid-murid Tuhan Yesus dari penjala ikan menjadi
penjala manusia, artinya bahwa pekerjaan kita itu mau dipakai oleh Tuhan supaya
jauh lebih besar dampaknya.
3. Mengikut Yesus berarti kita memasuki kehidupan yang baru, seperti pemanggilan murid-murid Yesus yang pertama ini, ketika Tuhan memanggil maka mereka harus siap meninggalkan hidup mereka yang lama sebagai penjala ikan menjadi penjala manusia. walaupun sama-sama penjala, namun yang dijala telah berbeda, bahwa ada yang lebih besar untuk dikerjakan. Maka demikianlah kehidupan kita sebagai pengikut Yesus, kita hidup tidak lagi hanya sebatas untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan kita ini saja, tetapi kita juga hidup untuk Tuhan. Cara pandang kita atas hidup ini tidak hanya sebatas memenuhi kebutuhan dan kesenangan fisik kita saja, namun kita hidup untuk memuliakan Tuhan.
2 comments :
Amin ๐
Haleluya๐๐
Post a Comment