Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Monday, January 24, 2022

Yeremia 1: 4-10 Dipanggil Untuk Mengasihi

 Bacaan Firman Tuhan: Yeremia 1: 4-10

Berita tentang pengutusan Yeremia menjadi nabi dinyatakan melalui dialog antara Tuhan yang mengutus dengan Yeremia yang diutus. Dari dialog tersebut kita akan melihat penekanan penting yang disampaikan oleh Tuhan dan juga respon Yeremia.

Tuhan memulai penjelasan tentang pemanggilannya menjadi nabi yaitu Tuhan telah mengenal, menguduskan dan menetapkan Yeremia menjadi nabi sebelum dia dibentuk dalam kandungan. Bahwa Tuhan sudah mempersiapkannya jauh sebelum dia lahir, maka pengutusan itu bukanlah hal yang tiba-tiba.

Namun demikian, Yeremia merasa bahwa pemanggilannya menjadi nabi Tuhan belum layak baginya karena dia belum pandai berbicara karena masih muda. Dan dari respon Yeremia ini, Tuhan lebih jauh menjelaskan kembali tentang pemanggilan Tuhan, bahwa pemanggilan Tuhan itu bukanlah soal kesanggupan maupun kecakapan tetapi soal penyerahan diri untuk mau dipakai oleh Tuhan. Sebab ketika Yeremia menerima panggilan itu, maka Tuhanlah yang akan memberikan petunjuk kepada siapa dia akan pergi dan apa yang akan disampaikan, Tuhan yang akan menaruh perkataanNya ke dalam mulutnya. Yeremia juga tidak perlu takut terhadap tantangan yang dihadapinya sebab Tuhan yang menyertainya.

Renungan

      1.     Mengenal diri

Jika kita mengikuti kisah pemanggilan Yeremia ini memiliki kesamaan juga dengan pemanggilan tokoh-tokoh Alkitab yang lainnya, bahwa semua yang dipanggil oleh Tuhan merasa tidak sanggup jika mengandalkan kemampuannya, tetapi dalam kelemahan mereka ada Tuhan yang menguatkan, seperti yang dikatakan oleh Paulus “kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah” (2 Kor. 3: 5-6). Kita juga mengimani panggilan Yeremia ini sebagai panggilan kita orang yang beriman, bahwa kita menyambut panggilan Tuhan sehingga kita menjadi anak-anakNya. Ketika kita beriman kepada Tuhan, maka kita percaya bahwa dalam kelemahan dan kekurangan kita ada kuasa Tuhan yang selalu menopang kita.

Maka adalah baik dan bijak jika kita mengenal siapa diri kita, sebelum kita dibentuk di dalam rahim, Tuhan sudah mengenal siapa kita ini, Tuhan dengan persis sudah tahu bagaimana dan apa kelehaman kita. Kita adalah anak-anak Allah yang ditebus dengan harga yang mahal yaitu darah Kristus.  

      2.     Setia mendengar tuntunan firman Tuhan

Ketika Yeremia mengatakan “aku ini masih muda”, disini Yeremia mengungkapkan pengenalan dirinya akan kelemahan dan ketidakmampuannya mengemban panggilan Tuhan itu. Bisa saja kita seperti Yeremia ini yang mengeluhkan ketidakmampuan, kelemahan kita dalam menghadapi berbagai hal dalam hidup kita. Tetapi melalui nas ini kita seperti firman Tuhan kepada Yeremia “janganlah katakan aku ini masih muda”, jangan katakan kamu tidak bisa, jangan katakan kamu tidak mampu. Mengapa? Yang memanggil kita adalah Tuhan dan yang mengutus kita juga adalah Tuhan, selama kita setia pada pengutusan Tuhan, kepada siapa pun kita diutus dan apapun yang diperintahkan kita jalankan, maka keluhan tentang kelemahan kita itu tidak akan ada artinya, sebab dalam kelemahan dan kekuarangan kita selalu ada firman Tuhan yang memberikan kepada kita petunjuk dan jalan yang harus kita lalui. Maka kelemahan dan kekurangan kita itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan ketaatan kita kepada perintah dan petunjuk Tuhan. Melakukan perintah Tuhan itu bukan beban, tetapi justru firman Tuhan berkata “berbahagialah orang-orang yang mendengarkan firman Allah dan yang menaatinya” (Lukas 11:28).

      3.     Diutus untuk memberitakan firman Tuhan

Kemudian keluhan Yeremia yang mengatakan “aku tidak pandai berbicara”, Yeremia menganggap dirinya masih muda maka bagaimana mungkin orang lain akan percaya dan mendengarkan perkataanya. Namun keraguan itu dijawab oleh Tuhan “Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu” bahwa Tuhan mengutus Yeremia bukan untuk menyampaikan perkataan manusia tetapi perkataan Tuhan.

Tuhan memanggil kita menjadi anak-anakNya tentu tidak hanya sebatas agar kita beroleh keselamatan, tetapi Tuhan mau pakai hidup kita ini juga menjadi pewarta kerajaan sorga, Tuhan mau pakai setiap orang yang percaya untuk memberitakan kabar baik (Injil) kepada semua orang. Kemanapun dan dimanapun orang kristen itu berada maka disitu juga ada berita tentang kabar baik Tuhan. Memberitakan Injil bukan hanya sebatas memberitakan tentang yang tertulis dalam Alkitab, tetapi kehadiran kita adalah kehadiran yang tidak membenarkan kejahatan, kehadiran yang membangun dan memberi pertumbuhan (ayat 10).

No comments :

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Yeremia 1: 4-10 Dipanggil Untuk Mengasihi

 Bacaan Firman Tuhan: Yeremia 1: 4-10

Berita tentang pengutusan Yeremia menjadi nabi dinyatakan melalui dialog antara Tuhan yang mengutus dengan Yeremia yang diutus. Dari dialog tersebut kita akan melihat penekanan penting yang disampaikan oleh Tuhan dan juga respon Yeremia.

Tuhan memulai penjelasan tentang pemanggilannya menjadi nabi yaitu Tuhan telah mengenal, menguduskan dan menetapkan Yeremia menjadi nabi sebelum dia dibentuk dalam kandungan. Bahwa Tuhan sudah mempersiapkannya jauh sebelum dia lahir, maka pengutusan itu bukanlah hal yang tiba-tiba.

Namun demikian, Yeremia merasa bahwa pemanggilannya menjadi nabi Tuhan belum layak baginya karena dia belum pandai berbicara karena masih muda. Dan dari respon Yeremia ini, Tuhan lebih jauh menjelaskan kembali tentang pemanggilan Tuhan, bahwa pemanggilan Tuhan itu bukanlah soal kesanggupan maupun kecakapan tetapi soal penyerahan diri untuk mau dipakai oleh Tuhan. Sebab ketika Yeremia menerima panggilan itu, maka Tuhanlah yang akan memberikan petunjuk kepada siapa dia akan pergi dan apa yang akan disampaikan, Tuhan yang akan menaruh perkataanNya ke dalam mulutnya. Yeremia juga tidak perlu takut terhadap tantangan yang dihadapinya sebab Tuhan yang menyertainya.

Renungan

      1.     Mengenal diri

Jika kita mengikuti kisah pemanggilan Yeremia ini memiliki kesamaan juga dengan pemanggilan tokoh-tokoh Alkitab yang lainnya, bahwa semua yang dipanggil oleh Tuhan merasa tidak sanggup jika mengandalkan kemampuannya, tetapi dalam kelemahan mereka ada Tuhan yang menguatkan, seperti yang dikatakan oleh Paulus “kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah” (2 Kor. 3: 5-6). Kita juga mengimani panggilan Yeremia ini sebagai panggilan kita orang yang beriman, bahwa kita menyambut panggilan Tuhan sehingga kita menjadi anak-anakNya. Ketika kita beriman kepada Tuhan, maka kita percaya bahwa dalam kelemahan dan kekurangan kita ada kuasa Tuhan yang selalu menopang kita.

Maka adalah baik dan bijak jika kita mengenal siapa diri kita, sebelum kita dibentuk di dalam rahim, Tuhan sudah mengenal siapa kita ini, Tuhan dengan persis sudah tahu bagaimana dan apa kelehaman kita. Kita adalah anak-anak Allah yang ditebus dengan harga yang mahal yaitu darah Kristus.  

      2.     Setia mendengar tuntunan firman Tuhan

Ketika Yeremia mengatakan “aku ini masih muda”, disini Yeremia mengungkapkan pengenalan dirinya akan kelemahan dan ketidakmampuannya mengemban panggilan Tuhan itu. Bisa saja kita seperti Yeremia ini yang mengeluhkan ketidakmampuan, kelemahan kita dalam menghadapi berbagai hal dalam hidup kita. Tetapi melalui nas ini kita seperti firman Tuhan kepada Yeremia “janganlah katakan aku ini masih muda”, jangan katakan kamu tidak bisa, jangan katakan kamu tidak mampu. Mengapa? Yang memanggil kita adalah Tuhan dan yang mengutus kita juga adalah Tuhan, selama kita setia pada pengutusan Tuhan, kepada siapa pun kita diutus dan apapun yang diperintahkan kita jalankan, maka keluhan tentang kelemahan kita itu tidak akan ada artinya, sebab dalam kelemahan dan kekuarangan kita selalu ada firman Tuhan yang memberikan kepada kita petunjuk dan jalan yang harus kita lalui. Maka kelemahan dan kekurangan kita itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan ketaatan kita kepada perintah dan petunjuk Tuhan. Melakukan perintah Tuhan itu bukan beban, tetapi justru firman Tuhan berkata “berbahagialah orang-orang yang mendengarkan firman Allah dan yang menaatinya” (Lukas 11:28).

      3.     Diutus untuk memberitakan firman Tuhan

Kemudian keluhan Yeremia yang mengatakan “aku tidak pandai berbicara”, Yeremia menganggap dirinya masih muda maka bagaimana mungkin orang lain akan percaya dan mendengarkan perkataanya. Namun keraguan itu dijawab oleh Tuhan “Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu” bahwa Tuhan mengutus Yeremia bukan untuk menyampaikan perkataan manusia tetapi perkataan Tuhan.

Tuhan memanggil kita menjadi anak-anakNya tentu tidak hanya sebatas agar kita beroleh keselamatan, tetapi Tuhan mau pakai hidup kita ini juga menjadi pewarta kerajaan sorga, Tuhan mau pakai setiap orang yang percaya untuk memberitakan kabar baik (Injil) kepada semua orang. Kemanapun dan dimanapun orang kristen itu berada maka disitu juga ada berita tentang kabar baik Tuhan. Memberitakan Injil bukan hanya sebatas memberitakan tentang yang tertulis dalam Alkitab, tetapi kehadiran kita adalah kehadiran yang tidak membenarkan kejahatan, kehadiran yang membangun dan memberi pertumbuhan (ayat 10).

Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Khotbah Minggu dengan judul Yeremia 1: 4-10 Dipanggil Untuk Mengasihi . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2022/01/yeremia-1-4-10-dipanggil-untuk-mengasihi.html . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

Belum ada komentar untuk " Yeremia 1: 4-10 Dipanggil Untuk Mengasihi "