Bacaan Firman Tuhan: Amos 7: 10-17
Dalam nas ini kita melihat pembicaraan antara Amos dan Amazia, mereka sama-sama bekerja untuk Allah. Amazia dapat dikatakan sebagai imam profesional yang mendapatkan kedudukan dan status yang tinggi di kerajaan Israel Utara, sementara Amos bukan seorang yang terpelajar maupun seorang imam, Amos hanyalah seorang peternak domba dan pemungut buah pohon ara di hutan, tetapi Tuhan berkenan kepada Amos untuk menyuarakan nubuatan Tuhan.
Amazia
tidak berterima atas nubuatan-nubuatan yang disampaikan oleh Amos di Israel dan
menganggap Amos hanyalah ingin cari makan atau cari untung. Amazia mengusir
Amos supaya kembali ke tempat asalnya di Yehuda. Tetapi Amos menjawab bahwa dia
bukanlah siapa-siapa, dia hanyalah peternak yang diutus oleh Tuhan untuk
bernubuat tentang Israel. Kita dapat melihat perbedaan yang sangat jelas antara
Amos dan Amazia, Amos hanyalah orang biasa bernubuat bukanlah untuk kepentingan
diri sendiri tetapi untuk memenuhi panggilan Tuhan, sementara Amazia sebagai
seorang imam justru tampil untuk kepentingan politik negara.
Amos
tidak menjadi takut dan enggan untuk memenuhi panggilan Tuhan walaupun dia
diancam dan diadukan kepada raja, sebab nubuatan yang disampaikannya ada
perintah dari Allah bukan perkataan yang dibuat-buatnya. Dari sini kita belajar
menjadi pribadi yang berintegritas dan berkomitmen pada panggilan kita sebagai
seorang Kristen. Walaupun Amos bukan seorang imam dan hanyalah seorang peternak
domba, namun dia tetap setia kepada panggilan Tuhan untuk menyuarakan kebenaran
Tuhan. Walaupun Amos harus berhadapan dengan resiko dilaporkan kepada raja
dengan tuduhan melakukan persepakatan melawan raja di tengah-tengah orang
Israel, namun Amos tidak menjadi takut untuk menyuarakan kebenaran.
Apa
yang dilakukan oleh Amos ini mengingatkan kita pada pelayanan Tuhan Yesus. Banyak
kelompok-kelompok keagamaan yang menentang pengajaran Tuhan Yesus seperti orang
farisi, ahli taurat dan para imam. Yesus yang datang memberi pengajaran demi
kerajaan Allah menentang kemunafikan, aturan-aturan keagamaan yang formalitas. Sehingga
Yesus diadukan kepada penguasa dengan tuduhan sebagai penyesat dan menjadi
ancaman bagi penguasa.
Melalui
nas ini kita belajar beberapa hal:
1.
Panggilan kita sebagai orang beriman adalah
menyuarakan kebenaran Tuhan. Apapun yang menjadi profesi kita sehari-hari,
hendaklah kita selalu mengingat akan panggilan iman kita sebagai pewarta Injil
kebenaran Tuhan. Hendaklah kita berkomitmen akan panggilan iman kita bahwa
segala yang kita perbuat adalah untuk Tuhan.
2.
Pemimpin agama seperti Amazia ini menjadi
contoh pemimpin agama yang hanya mementingkan diri sendiri, mencari keuntungan
diri sendiri, mengabaikan kebenaran Tuhan, pembiaran umat hidup dalam dosa. Kita
melihat betapa beratnya hukuman yang akan menimpa pemimpin agama yang seperti
itu (ay.17).
3. Seruan nubuatan yang disampaikan oleh Amos mengajak kita untuk keluar dari kemunafikan beragama. Yaitu keagamaan yang hanya terlihat dari penampilan dan pakaian, namun sikap, perilaku yang tidak bercerminkan kebenaran firman Tuhan. Sikap-sikap seperti ini hanya akan menghancurkan hidup kita sendiri.
1 comment :
Amiin...
Post a Comment