Bacaan Firman Tuhan: 2 Raja-raja 4:
42-44
Dalam
kitab 2 Raja-raja 4 kita dapat melihat berbagai mujizat yang Tuhan perbuat
melalui pelayanan nabi Elisa. Pemeliharaan Tuhan kepada keluarga janda (1-7),
melepaskan perempuan Sunem dari penderitaannya karena tidak memiliki anak dan
juga mujizat menghidupkan kembali anaknya yang telah mati (8-37), melepaskan
rombongan nabi dari makanan beracun (38-41) dan dalam nas renungan kita saat
ini tentang mencukupkan makanan yang sedikit untuk dapat dimakan seratus orang
bahkan masih ada sisanya (42-44).
Hal
ini memberikan kepada kita suatu penglihatan akan kuasa Allah ditengah-tengah
kehidupan kita. Ada beragam pergumulan, namun Tuhan mengetahui dan Tuhan
sanggup untuk melepaskan kita dari berbagai pergumulan kita dan cara-cara Tuhan
memberikan kelepasan adalah dengan hal-hal yang tidak terduga. Namun yang patut
kita perhatikan bahwa mujizat Tuhan terjadi ketika abdi Allah yaitu Elisa ada
dalam pergumulan itu. Artinya bahwa kita percaya bahwa ada penyertaan dan
pertolongan Tuhan diantara orang-orang yang selalu beserta dengan Tuhan, ketika
kita tetap mau untuk tunduk dan taat kepada perintah Tuhan, maka akan selalu
ada pertolongan Tuhan.
Ketika
seorang dari Baal-Salisa datang kepada Elisa membawa roti hulu, dua puluh roti
jelai dan gandum baru, Elisa memerintahkan agar pelayannya membagikannya, namun
pelayannya itu merasa kesulitan untuk membagikannya, karena bagaimana mungkin
itu cukup untuk dibagikan kepada seratus orang. Namun Elisa meyakinkan
pelayannya itu bahwa itu akan cukup karena Tuhan yang sudah berfirman bahwa
makanan itu akan cukup bahkan akan ada sisanya.
Kita
teringat dengan mujizat yang jauh lebih besar lagi sebagaimana yang dilakukan Tuhan Yesus kepada
lima ribu orang dan masih sisa dua belas bakul lagi.
Sesungguhnya Tuhan memperhatikan dan mencukupkan kebutuhan orang-orang yang
mengikutiNya. Pertolongan Tuhan tepat pada waktunya. Tuhan pasti memelihara
orang-orang yang percaya kepadaNya.
Beberapa
hal yang bisa kita renungkan melalui nas ini:
1.
Tuhan punya banyak cara untuk memelihara hidup kita
Dari nas ini kita dapat melihat bahwa Tuhan mencukupkan kebutuhan hidup
Elisa dan rombongan nabi-nabi dengan mendatangkan seorang Baal-Salisa untuk
membawa makanan kepada mereka. Maka kita diigatkan untuk menghidupi keyakinan bahwa
Allah tahu kebutuhan hidup kita, Dia tahu apa yang dibutuhkan dan apa yang kita
perlukan. Tuhan punya banyak jalan dan cara untuk memberkati kehidupan kita,
jangan kita hanya bersandar pasrah pada pikiran dan kemampuan kita yang
terbatas, tetapi tetaplah berjalan dan lakukan segala sesuatu yang kita mampu
lakukan, selebihnya percayakan kepada Tuhan yang berkuasa atas kehidupan ini.
Dia bisa membuka jalan, cara maupun mengutus orang-orang yang mau memberikan
kita pertolongan. Ada banyak cara Tuhan memberkati perjalanan hidup kita.
2.
Jangan kawatir akan hidupmu
Melihat kekawatiran pelayan nabi Elisa untuk membakikan makanan karena
tidak akan cukup, hal ini menggambarkan bagaimana keterbatasan kita manusia.
Secara pertimbangan pikiran memang makanan itu tidak cukup maka wajar jika
pelayan itu kawatir, tetapi disinilah kuasa Tuhan bekerja dalam memelihara
hidup mereka, bahwa yang sedikit itu dapat dicukupkan bahkan dilebihkan oleh
Tuhan bagi mereka.
Pikiran-pikiran seperti ini bisa muncul dalam kehidupan kita. jika dari
pertimbangan pikiran bagaimana penghasilan yang sedikit dalam memenuhi berbagai
kebutuhan hidup, untuk makan, transportasi, biaya listrik, air, dan lain
sebagainya. Namun tanpa kita sadari bahwa Tuhan itu sungguh baik dan penuh
rahmat dalam hidup kita, Dia selalu mencukupkan kebutuhan hidup kita diluar
kemampuan dan logika kita. Maka kita diajak untuk tidak pernah kawatir akan
kehidupan kita, walaupun sedikit tetapi jika kita memakainya dengan rasa syukur
kepada Tuhan, maka yang sedikit itu akan menjadi berkat dalam hidup kita. Ada
yang berkata “saya bisa apa”; “aku tidak mampu”, banyak orang yang menyerah
dengan keadaan karena mempertimbangkan kemampuannya, dia tidak jauh
mempertimbangkan bahwa ada Tuhan yang dapat memberkati setiap orang dalam
keterbatasannya. Jika semua yang kita lakukan dengan sungguh-sungguh dan dengan
penuh keyakinan akan penyertaan Tuhan, yakinlah bahwa Tuhan ada bersama kita
dalam menyempurnakan segala kelemahan kita.
3.
Taat kepada perintah Tuhan
Dalam
kekawatiran pelayan itu untuk membagikan makanan, Elisa meneguhkannya bahwa apa
yang akan diperbuatnya itu bukanlah seperti yang dipikirkannya tetapi akan
terjadi seperti kehendak Tuhan. Kita percaya bahwa ketika kita mau untuk taat
pada apa yang diperintahkan oleh Tuhan, maka rencana Tuhan yang terbaik atas
hidup kita akan terjadi.
Kita
dapat melihat bagaimana keyakinan Elisa dan juga keteguhannya meyakinkan
hambanya didasarkan atas apa yang dikatakan oleh firman Tuhan. Kita diingatkan
kembali ketika Tuhan Yesus mengatakan: “Manusia hidup bukan dari roti
saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah” (Matius
4:4). Maka dasar keyakinan kita adalah firman Allah, itulah yang memberikan
kehidupan kepada kita. Yang dapat menjamin kehidupan kita hanyalah Tuhan.
Sehingga jika kita ingin hidup, carilah Tuhan bukan mencari roti, karena dengan
sendirinya orang yang mencari Tuhan sudah mendapatkan roti, sebab sumber roti
yang menjadi kebutuhan fisik kita berasal dari firman yang keluar dari mulut
Allah. Sebagaimana juga yang dikatakan Tuhan Yesus: “Carilah dahulu
Kerajaan Allah dan kebenaranNya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu”.
Yang pertama adalah iman, doa, pengharapan bahwa kita yakin yang kita perlukan
untuk hidup kita ada pada Tuhan. Maka apapun yang sedang kita usahakan,
rencanakan, butuhkan, inginkan harus memiliki dasar yang jelas. Jika kita ingin
menikmati berkat yang melimpah jangan cari buahnya, tetapi carilah pohonnya
yang adalah sumber dari buahnya.