Bacaan
Firman Tuhan: Amsal 6:6-11
Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen. Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu? "Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring" -- maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata.
“Ora
et Labora” (bekerja dan berdoa) sudah merupakan istilah yang umum
kita ketahui bersama. Bahwa kehidupan rohani tidak terlepas dari kehidupan
jasmani kita. Firman Tuhan adalah kekuatan, hikmat dan semangat kita dalam
menjalani kehidupan dengan baik. Demikian halnya dengan bekerja dan menggunakan
waktu yang Tuhan berikan dengan baik, sebab waktu tidak dapat di putar kembali.
Tantangan bagi panggilan
hidup kita dalam hal bekerja adalah kemalasan, yang mensia-siakan waktu yang
Tuhan berikan dalam hidupnya. Dalam kitab Amsal ini para pemalas di ajukan
suatu pertayaan: Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring?
Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu?
"Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi,
melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring"
Pemalas mensia-siakan
waktu bekerja selagi hari masih siang, pemalas mensia-siakan waktu bekerja selagi
musim masih memungkinkan kita bekerja dengan maksimal. Maka kitab Amsal memberi
pengajaran supaya belajar dari semut, yang walaupun tidak mempunyai pemimpin
dan pengaturnya, namun semut giat bekerja mengumpulkan bekal hidupnya ketika
masih musim panas.
Dalam era digital saat
ini, selain dampak positif yang kita terima dalam kehidupan ini yang memberikan
kita kemudahan dan informasi yang cepat untuk meningkatkan produktivitas kerja,
namun juga kita harus berhadapan dengan dampak negatifnya yang bisa membuat
kita jatuh ke dalam kemalasan, salah satunya adalah penggunaan media sosial
yang tidak terkontrol, bahkan jika tangan sudah refleks untuk menggenggam Handphone dan membuka media sosial.
Berapa lama kita menghabiskan waktu untuk media sosial sehingga mengabaikan
pekerjaan lain yang sebenarnya jauh lebih berguna dan bermanfaat.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Tuhan Yesus “Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga” (Yohanes 5:17). Bahwa nilai bekerja itu ditunjukkan dalam diri Tuhan kita, mulai
dari penciptaan sampai pada masa Yesus dan hingga saat ini melalui Roh
Kudus-Nya Tuhan kita tetaplah bekerja. Maka kita pun umat ciptaanNya
di panggil untuk ikut ambil bahagian dalam karya penciptaanNya, yaitu untuk
mengusahakannya. Jika Tuhan kita saja bekerja sampai saat ini, masakan kita
umatNya bermalas-malasan duduk bersilah tangan.
kita harus pahami bahwa sebagai umat Tuhan, bekerja tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan hidup, tetapi ada makna yang lebih dalam dari situ. Sebagaimana Tuhan Yesus mengatakan di dalam Yohanes 6: 27 “Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal”. Dari sinilah kita memahami segala pekerjaan yang kita lakukan dalam kehidupan kita ini, bahwa banyak yang dapat kita kerjakan, tetapi tidak semua pekerjaan itu berguna bagi kehidupan kita dan juga untuk keselamatan kita. Sebagaimana nasehat Paulus yang mengatakan “apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia” (Kolose 3: 23). Maka yang kita perbuat dan kerjakan tentulah perkerjaan yang baik yang membangun kehidupan jasmani dan rohani kita.
Maka dari itu, mari kita tinggalkan kemalasan dan kesibukan-kesibukan yang tidak berguna. Mari kita gali segala potensi yang kita miliki, akan selalu ada jalan untuk berbuat yang terbaik untuk diri kita dan juga iman kita. “Selamat bekerja, Tuhan Yesus memberkati..!”.
No comments :
Post a Comment