Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Saturday, September 14, 2019

Lukas 14: 7-11 Hidup Dengan Rendah Hati

Bacaan Firman Tuhan: Lukas 14: 7-11
Karena Yesus melihat, bahwa tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat kehormatan, Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: "Kalau seorang mengundang engkau ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan, sebab mungkin orang itu telah mengundang seorang yang lebih terhormat dari padamu, supaya orang itu, yang mengundang engkau dan dia, jangan datang dan berkata kepadamu: Berilah tempat ini kepada orang itu. Lalu engkau dengan malu harus pergi duduk di tempat yang paling rendah. Tetapi, apabila engkau diundang, pergilah duduk di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu: Sahabat, silakan duduk di depan. Dan dengan demikian engkau akan menerima hormat di depan mata semua tamu yang lain. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."

Yesus memperhatikan sikap para undangan dalam suatu pesta yang berusaha untuk menduduki tempat kehormatan. Dengan menempati tempat yang terhormat maka orang lain akan melihat bahwa mereka adalah orang terhormat. Memperhatikan situasi itu, Tuhan Yesus memberi pengajaran bahwa sikap yang mereka perlihatkan itu adalah sikap tinggi hati yang tidak patut ada pada pengikutNya.

Tuhan Yesus menggambarkan situasi itu dengan sebuah kasus yang sangat memalukan, ketika seseorang dengan percaya diri dan bangga menduduki tempat terhormat, padahal tempat itu bukan disediakan baginya. Kebanggaannya meninggikan diri harus dibayar dengan rasa malu di depan umum ketika yang mengundang datang untuk mempersilahkannya duduk ke tempat yang lebih rendah yang semestinya dia duduki.

Dalam hal ini, Yesus berkata “Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan." Tuhan Yesus bukan sedang membuat suatu aturan tentang hal kedudukan, mana tempat duduk yang pantas atau tidak, namun Yesus hendak mengajar suatu sikap yang semestinya dilakukan dan dihidupi oleh seorang pengikutNya, yaitu kerendahan hati.

Sebab Tuhan juga tidak membeda-bedakan manusia, semua orang diberikan kesempatan untuk menerima anugerahNya, apalagi kita sesama manusia tidak memiliki hak untuk membanggakan diri merasa diri lebih dari orang lain bahkan mengharapkan hormat, sanjungan dari orang lain. Namun biarlah melalui sikap dan perbuatan kita nama Tuhan yang dipermuliakan.

Tuhan mau tinggal dalam diri kita supaya hati kita terggerak untuk berbuat dan melayani bagi sesama kita bukan sebaliknya meninggikan diri untuk menarik orang lain melihat, menghormati dan memuji kita.

Betapa berbahagianya Orang yang rendah hati sebab Tuhanlah yang akan meninggikannya bukan manusia. Kehormatan, pujian, sanjungan dari manusia adalah sementara, tetapi kemuliaan yang kita terima dari Tuhan adalah kekal. Yang membuat kita terhormat bukanlah sanjungan dan pujian manusia tetapi firman yang tinggal dan bekerja dalam hidup kita.

Hari ini ada seorang yang menghormati kita, namun demikian besok. Hari ini ada seorang yang memiliki jabatan, harta dan kemampuan dan orang menghormati dan menyanjungnya, namun semuanya itu akan berlalu. Hari ini kita merasa senang dan bangga karena orang menghormati dan menyanjung kita, namun besok belum tentu, sikap tinggi hati itu justru akan membawa kita semakin di bawa ke tempat yang paling tinggi untuk terjatuh.  

  

1 comment :

Unknown said...

Gloria medigyn Independent. Tepat sekali climate changes telah hadirkam Paris Club yang berarti morate NPL present signify proliferasi tanpa harus beropposisi dengan non proliferasi eneargy Hubungan kitab Lukas 14: 7-14 abstrak jadi objeckey pada journay fixzumdigmed apalagi life time rumah tangga gerajawi singify universal ketuhanan PERCAYA. 🔌⚓

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Lukas 14: 7-11 Hidup Dengan Rendah Hati

Bacaan Firman Tuhan: Lukas 14: 7-11
Karena Yesus melihat, bahwa tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat kehormatan, Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: "Kalau seorang mengundang engkau ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan, sebab mungkin orang itu telah mengundang seorang yang lebih terhormat dari padamu, supaya orang itu, yang mengundang engkau dan dia, jangan datang dan berkata kepadamu: Berilah tempat ini kepada orang itu. Lalu engkau dengan malu harus pergi duduk di tempat yang paling rendah. Tetapi, apabila engkau diundang, pergilah duduk di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu: Sahabat, silakan duduk di depan. Dan dengan demikian engkau akan menerima hormat di depan mata semua tamu yang lain. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."

Yesus memperhatikan sikap para undangan dalam suatu pesta yang berusaha untuk menduduki tempat kehormatan. Dengan menempati tempat yang terhormat maka orang lain akan melihat bahwa mereka adalah orang terhormat. Memperhatikan situasi itu, Tuhan Yesus memberi pengajaran bahwa sikap yang mereka perlihatkan itu adalah sikap tinggi hati yang tidak patut ada pada pengikutNya.

Tuhan Yesus menggambarkan situasi itu dengan sebuah kasus yang sangat memalukan, ketika seseorang dengan percaya diri dan bangga menduduki tempat terhormat, padahal tempat itu bukan disediakan baginya. Kebanggaannya meninggikan diri harus dibayar dengan rasa malu di depan umum ketika yang mengundang datang untuk mempersilahkannya duduk ke tempat yang lebih rendah yang semestinya dia duduki.

Dalam hal ini, Yesus berkata “Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan." Tuhan Yesus bukan sedang membuat suatu aturan tentang hal kedudukan, mana tempat duduk yang pantas atau tidak, namun Yesus hendak mengajar suatu sikap yang semestinya dilakukan dan dihidupi oleh seorang pengikutNya, yaitu kerendahan hati.

Sebab Tuhan juga tidak membeda-bedakan manusia, semua orang diberikan kesempatan untuk menerima anugerahNya, apalagi kita sesama manusia tidak memiliki hak untuk membanggakan diri merasa diri lebih dari orang lain bahkan mengharapkan hormat, sanjungan dari orang lain. Namun biarlah melalui sikap dan perbuatan kita nama Tuhan yang dipermuliakan.

Tuhan mau tinggal dalam diri kita supaya hati kita terggerak untuk berbuat dan melayani bagi sesama kita bukan sebaliknya meninggikan diri untuk menarik orang lain melihat, menghormati dan memuji kita.

Betapa berbahagianya Orang yang rendah hati sebab Tuhanlah yang akan meninggikannya bukan manusia. Kehormatan, pujian, sanjungan dari manusia adalah sementara, tetapi kemuliaan yang kita terima dari Tuhan adalah kekal. Yang membuat kita terhormat bukanlah sanjungan dan pujian manusia tetapi firman yang tinggal dan bekerja dalam hidup kita.

Hari ini ada seorang yang menghormati kita, namun demikian besok. Hari ini ada seorang yang memiliki jabatan, harta dan kemampuan dan orang menghormati dan menyanjungnya, namun semuanya itu akan berlalu. Hari ini kita merasa senang dan bangga karena orang menghormati dan menyanjung kita, namun besok belum tentu, sikap tinggi hati itu justru akan membawa kita semakin di bawa ke tempat yang paling tinggi untuk terjatuh.  

  

Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Khotbah Minggu / Persekutuan / Renungan dengan judul Lukas 14: 7-11 Hidup Dengan Rendah Hati . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2019/09/lukas-14-7-11-hidup-dengan-rendah-hati.html . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

1 Komentar untuk " Lukas 14: 7-11 Hidup Dengan Rendah Hati "

Unknown said...

Gloria medigyn Independent. Tepat sekali climate changes telah hadirkam Paris Club yang berarti morate NPL present signify proliferasi tanpa harus beropposisi dengan non proliferasi eneargy Hubungan kitab Lukas 14: 7-14 abstrak jadi objeckey pada journay fixzumdigmed apalagi life time rumah tangga gerajawi singify universal ketuhanan PERCAYA. 🔌⚓