Bacaan Firman Tuhan: 2 Raja-raja 5:
1-6
Naaman, panglima raja Aram, adalah seorang terpandang di hadapan tuannya dan sangat disayangi, sebab oleh dia TUHAN telah memberikan kemenangan kepada orang Aram. Tetapi orang itu, seorang pahlawan tentara, sakit kusta. Orang Aram pernah keluar bergerombolan dan membawa tertawan seorang anak perempuan dari negeri Israel. Ia menjadi pelayan pada isteri Naaman. Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya: "Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, maka tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari
penyakitnya." Lalu pergilah Naaman memberitahukan kepada tuannya, katanya: "Begini-beginilah dikatakan oleh gadis yang dari negeriIsrael itu." Maka jawab raja Aram: "Baik,
pergilah dan aku akan mengirim surat kepada raja Israel." Lalu pergilah Naaman dan membawa sebagai persembahan sepuluh talenta perak dan enam ribu syikal emas dan sepuluh potong pakaian. Ia menyampaikan surat itu kepadaraja Israel, yang berbunyi: "Sesampainya surat ini kepadamu, maklumlah kiranya, bahwa aku menyuruh kepadamu Naaman, pegawaiku, supaya engkau
menyembuhkan dia dari penyakit kustanya."
Melalui
nas ini kita mau belajar dari seorang anak perempuan dari negeri Israel yang
dibawa menjadi tawanan oleh orang Aram dan menjadi pelayan Istri Naaman. Seorang
anak perempuan dan juga pelayan namun memiliki pengaruh yang besar. Sebab melalui
nasehatnya, Naaman seorang pahlawan yang terpandang di negeri Aram dapat sembuh
dari penyakit kustanya dan juga anak perempuan itu dapat memberitakan kemuliaan
Tuhan melalui hidupnya.
Melalui
dia kita mau belajar bahwa setiap orang percaya itu terpanggil untuk menyatakan
kemuliaan Tuhan dalam hidupnya. Kebesaran dan kemuliaan Tuhan itu tidak
terlihat dari megahnya gedung gereja atau semaraknya ibadah, namun kita dapat
menyatakan kemuliaan Tuhan adalah melalui kehidupan kita sehari-hari. Melalui sikap
dan perbuatan kita nama Tuhan bisa dimuliakan namun juga dapat membuat hina
nama Tuhan.
Kemudian,
kita juga mau belajar dari anak perempuan itu, sesulit apapun kehidupan yang
kita hadapi kita tetap dapat memuliakan nama Tuhan dalam hidup kita. Sekalipun
manusia memangdang kita rendah, tetapi Tuhan tidak, walaupun manusia menganggap
kita kecil, tetapi Tuhan menitipkan bagi kita pekerjaan yang besar.
No comments :
Post a Comment