Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Wednesday, May 22, 2019

Mazmur 102: 2-3, 13-23 Berdoa Dengan Yakin


Bacaan Firman Tuhan: Mazmur 102: 2-3, 13-23
TUHAN, dengarkanlahdoaku, dan biarlah teriakku minta tolong sampai kepada-Mu Janganlah sembunyikan wajah-Mu terhadap aku pada hari aku tersesak. Sendengkanlah telinga-Mu kepadaku; pada hari aku berseru, segeralah menjawab aku!

Doa tidak hanya sebatas permintaan, lebih dari itu doa memperlihatkan bagaimana kesungguhan iman kita kepada Tuhan, kebesaran hati kita mengimani Tuhan Yesus dalam kehidupan kita. Hal inilah yang dapat kita lihat dari Mazmur ini.

Doa tidak hanya sekedar kata-kata yang dipanjatkan kepada Tuhan, tetapi doa mengandung keyakinan kepada Dia tempat kita memanjatkan doa. Tidak ada lagi kebimbangan setelah kita memanjatkan doa kepada Tuhan. Sebagaimana Paulus menuliskan di Yakobus 5: 16 “Doa orang yang benar, bila dengan yakin di doakan, sangat besar kuasanya”. Pemazmur dalam nas ini memberikan kita alasan mengapa yakin penuh atas doa yang telah kita panjatkan kepada Tuhan:

1.      Kita memanjatkan doa kepada Tuhan yang benar (ay. 13)
Adalah benar dan tepat jika doa itu kita sampaikan di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Sebab doa kita sampaikan kepada Dia yang menciptakan kehidupan kepada Dia yang berkuasa atas kehidupan ini selama-lamanya. Tidak ada jalan lain, tidak ada kuasa yang lain yang sanggup untuk mendengar dan mengabulkan permohonan kita dalam doa.

Maka, kita jangan membuat Tuhan itu menjadi alternatif, kita berdoa kepada Tuhan, namun di waktu yang lain kita masih juga mempercayai  hal-hal yang dapat memberikan keselamatan di luar iman kita kepada Tuhan Yesus. Doa seperti ini bukanlah doa yang dipanjatkan dengan keyakinan kepada Tuhan Yesus.

2.      Tuhan penuh dengan kasih karunia (ay. 14-15)
Tuhan dapat memalingkan wajahNya dari hadapan kita oleh karena dosa kita, namun demikian kita memiliki Tuhan yang penuh dengan kasih setia kepada setiap orang yang mau untuk menyesali dan bertobat dari kejahatannya.

Dosa tidak akan menghambat doa kita kepada Tuhan, jika kita menyampaikannya dengan kesungguhan kita mau menyesali dan menjauhkan diri dari dosa. Tetapi jika kita panjatkan doa kepada Tuhan dan kita juga melakukan dosa di hadapannya, ini namanya bukanlah doa yang sungguh-sungguh disampaikan kepada Tuhan.

3.      Berharga di hadapan Tuhan setia doa yang sampai kepadaNya (ay. 18-23)
Dalam nas ini dikatakan: Tuhan mendengarkan doa, memandang dari sorga, tidak memandang hina doa. Artinya Tuhan itu tetap setia menanti kita di dalam doa dan komunikasi kita kepadaNya. Dia adalah Tuhan yang siap untuk mendengar doa kita, Dia tidak menjadi lelah mendengar kita maupun tidak memiliki waktu untuk mendengar kita, justru sebaliknya sangat berharga di hadapannya setiap doa yang dipanjatkan padaNya.

Justru sebaliknya, kitalah yang terkadang yang tidak menghargai kesetiaan Tuhan, Dia yang sudah setia dan siap mendengar kita, namun kita memiliki banyak alasan untuk tidak datang berdoa kepadaNya. Kita yang lebih mempercayai hikmmat manusia, pikiran dan kekuatan kita sendiri di bandingkan dengan kuasa Tuhan.

4.      Doa adalah kesaksian (ay. 19)
Di ayat 19 dikatakan: “Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian”. Bahwa dalam menghidupi doa dalam hidup ini tidaklah hanya berfokus dengan apa yang kita butuhkan saat ini, namun juga adalah untuk masa yang akan datang. Permohonan dalam doa tidaklah harus langsung nyata saat itu juga, namun bisa saja doa itu terwujud jauh setelah kita berdoa bahkan mungkin kepada generasi kita selanjutnya. Maka tidak ada doa yang sia-sia jika kita menyatakannya di dalam kesungguhan kepada Tuhan.

Satu hal yang terpenting kita diajak supaya melalui doa kita dapat bersaksi tentang Tuhan yang penuh dengan kasih dan kuasa. Kita mau mempersiapkan anak-anak kita juga menjadi orang-orang pendoa, yang mengenal kebesaran Tuhan, yang mengetahui kepada siapa dia memohon berkat dalam hidupnya, hal ini harus menjadi kesaksian kita sebagai orangtua. Jika kita mengharapkan anak-anak kita menjadi pendoa maka orangtua juga harus bersaksi di depan anak-anaknya sebagai pendoa.

No comments :

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Mazmur 102: 2-3, 13-23 Berdoa Dengan Yakin


Bacaan Firman Tuhan: Mazmur 102: 2-3, 13-23
TUHAN, dengarkanlahdoaku, dan biarlah teriakku minta tolong sampai kepada-Mu Janganlah sembunyikan wajah-Mu terhadap aku pada hari aku tersesak. Sendengkanlah telinga-Mu kepadaku; pada hari aku berseru, segeralah menjawab aku!

Doa tidak hanya sebatas permintaan, lebih dari itu doa memperlihatkan bagaimana kesungguhan iman kita kepada Tuhan, kebesaran hati kita mengimani Tuhan Yesus dalam kehidupan kita. Hal inilah yang dapat kita lihat dari Mazmur ini.

Doa tidak hanya sekedar kata-kata yang dipanjatkan kepada Tuhan, tetapi doa mengandung keyakinan kepada Dia tempat kita memanjatkan doa. Tidak ada lagi kebimbangan setelah kita memanjatkan doa kepada Tuhan. Sebagaimana Paulus menuliskan di Yakobus 5: 16 “Doa orang yang benar, bila dengan yakin di doakan, sangat besar kuasanya”. Pemazmur dalam nas ini memberikan kita alasan mengapa yakin penuh atas doa yang telah kita panjatkan kepada Tuhan:

1.      Kita memanjatkan doa kepada Tuhan yang benar (ay. 13)
Adalah benar dan tepat jika doa itu kita sampaikan di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Sebab doa kita sampaikan kepada Dia yang menciptakan kehidupan kepada Dia yang berkuasa atas kehidupan ini selama-lamanya. Tidak ada jalan lain, tidak ada kuasa yang lain yang sanggup untuk mendengar dan mengabulkan permohonan kita dalam doa.

Maka, kita jangan membuat Tuhan itu menjadi alternatif, kita berdoa kepada Tuhan, namun di waktu yang lain kita masih juga mempercayai  hal-hal yang dapat memberikan keselamatan di luar iman kita kepada Tuhan Yesus. Doa seperti ini bukanlah doa yang dipanjatkan dengan keyakinan kepada Tuhan Yesus.

2.      Tuhan penuh dengan kasih karunia (ay. 14-15)
Tuhan dapat memalingkan wajahNya dari hadapan kita oleh karena dosa kita, namun demikian kita memiliki Tuhan yang penuh dengan kasih setia kepada setiap orang yang mau untuk menyesali dan bertobat dari kejahatannya.

Dosa tidak akan menghambat doa kita kepada Tuhan, jika kita menyampaikannya dengan kesungguhan kita mau menyesali dan menjauhkan diri dari dosa. Tetapi jika kita panjatkan doa kepada Tuhan dan kita juga melakukan dosa di hadapannya, ini namanya bukanlah doa yang sungguh-sungguh disampaikan kepada Tuhan.

3.      Berharga di hadapan Tuhan setia doa yang sampai kepadaNya (ay. 18-23)
Dalam nas ini dikatakan: Tuhan mendengarkan doa, memandang dari sorga, tidak memandang hina doa. Artinya Tuhan itu tetap setia menanti kita di dalam doa dan komunikasi kita kepadaNya. Dia adalah Tuhan yang siap untuk mendengar doa kita, Dia tidak menjadi lelah mendengar kita maupun tidak memiliki waktu untuk mendengar kita, justru sebaliknya sangat berharga di hadapannya setiap doa yang dipanjatkan padaNya.

Justru sebaliknya, kitalah yang terkadang yang tidak menghargai kesetiaan Tuhan, Dia yang sudah setia dan siap mendengar kita, namun kita memiliki banyak alasan untuk tidak datang berdoa kepadaNya. Kita yang lebih mempercayai hikmmat manusia, pikiran dan kekuatan kita sendiri di bandingkan dengan kuasa Tuhan.

4.      Doa adalah kesaksian (ay. 19)
Di ayat 19 dikatakan: “Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian”. Bahwa dalam menghidupi doa dalam hidup ini tidaklah hanya berfokus dengan apa yang kita butuhkan saat ini, namun juga adalah untuk masa yang akan datang. Permohonan dalam doa tidaklah harus langsung nyata saat itu juga, namun bisa saja doa itu terwujud jauh setelah kita berdoa bahkan mungkin kepada generasi kita selanjutnya. Maka tidak ada doa yang sia-sia jika kita menyatakannya di dalam kesungguhan kepada Tuhan.

Satu hal yang terpenting kita diajak supaya melalui doa kita dapat bersaksi tentang Tuhan yang penuh dengan kasih dan kuasa. Kita mau mempersiapkan anak-anak kita juga menjadi orang-orang pendoa, yang mengenal kebesaran Tuhan, yang mengetahui kepada siapa dia memohon berkat dalam hidupnya, hal ini harus menjadi kesaksian kita sebagai orangtua. Jika kita mengharapkan anak-anak kita menjadi pendoa maka orangtua juga harus bersaksi di depan anak-anaknya sebagai pendoa.

Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Doa / Epistel / Iman dengan judul Mazmur 102: 2-3, 13-23 Berdoa Dengan Yakin . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2019/05/mazmur-102-2-3-13-23-berdoa-dengan-yakin.html . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

Belum ada komentar untuk " Mazmur 102: 2-3, 13-23 Berdoa Dengan Yakin "