Bacaan Firman
Tuhan: 1 Tesalonika 2: 13-20
Dan karena itulah kami tidak putus-putusnya
mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah yang
kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi -- dan memang
sungguh-sungguh demikian -- sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam
kamu yang percaya
Mengapa
umat Tuhan patut untuk bersorak-sorai dan bersukacita? Nas firman Tuhan bagi
kita saat ini hendak memberikan pada kita pengajaran yang akan membuka diri
kita memahami lebih jauh dan lebih tentang sukacita orang Kristen.
Melalui
nas ini memperlihatkan dari beberapa jemaat yang Paulus kirimkan surat, jemaat
Tesalonika memiliki keunikannya tersendiri, bahkan dapat dikatakan bahwa jemaat
Tesalonika merupakan panutan yang ideal untuk di tiru.
Jika
kita melihat dari surat Paulus kepada jemaat Tesalonika, bahwa Paulus sungguh
bersukacita dan bersyukur kepada Tuhan melihat pertumbuhan rohani jemaat
Tesalonika dan juga jemaat Tesalonika juga begitu bersukacita untuk menerima
dan melakukan firman yang mereka terima dan dengar. Seperti istilah mengatakan “gayung bersambut” Firman Tuhan yang
diberitakan dengan jemaat yang melakukan firman yang mereka dengar.
Lelah,
letih, kesusahan, penderitaan, kesulitan yang dihadapi oleh jemaat Tesalonika
dan juga Paulus yang memberitakan Injil hilang karena Firman Tuhan bekerja di
tengah-tengah mereka. Yang memberitakan
firman Tuhan dan yang mendengarkan firman Tuhan sama-sama mendapatkan sukacita
yang berlimpah-limpah.
Adalah
sebuah pelajaran yang berharga bagi kita jemaat Tuhan saat ini tentang apa yang
terjadi pada jemaat Tesalonika ini, ketika firman itu diterima dan bekerja
sehingga berbuahkan sukacita bagi umat Tuhan. Namun, bagaimana kita mendapatkan
sukacita jika yang menyampaikan firman Tuhan dan yang menerima firman Tuhan
hanya sebatas formalitas dan rutinitas belaka? Maka baiklah kita merenungkan
pertanyaan ini:
-
Mana firman Tuhan yang kita beritakan?
-
Mana firman Tuhan yang kita dengarkan?
Jika
firman Tuhan yang kita dengar itu tidak
tinggal diam dalam diri kita, maka bagaimana mungkin kesusahan, penderitaan
dan kesulitan itu berlalu dari hidup kita.
Maka
dari itu, marilah kita melihat lebih mendalam tentang apa yang hendak kita
terima melalui nas ini:
1. Firman Tuhan berkuasa untuk mengubah
kehidupan kita untuk jauh lebih baik
Hal
inilah yang dapat kita dalami dari ayat 13 “sebagai firman Allah, yang bekerja
juga di dalam kamu yang percaya”. Sebagaiamana istilah yang mengatakan “Alkitab
sudah selesai ditulis, tetapi Alkitab belum selesai menulis”. Arti dari
ungkapan ini hendak menyadarkan kita, bahwa walaupun hari, minggu, bulan, tahun
dan situasi yang terjadi dalam hidup ini selalu berganti, namun Firman Tuhan
akan tetap menuliskan, memberitakan pembaharuan dalam hidup manusia.
Itulah
sebabnya jika di 2 Timotius 3: 16 dikatakan: “Segala tulisan yang diilhamkan
Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk
memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.” Bahwa firman
Tuhan itu bukan hanya sekedar kata-kata untuk di dengarkan, tetapi firman Tuhan
itu adalah kata-kata untuk mengubah kita menjadi lebih baik, yaitu dengan
menerima firman itu untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan
dan mendidik pada kebenaran.
2. Firman Tuhan adalah sumber sukacita
Untuk
dapat menikmati buah dari firman Tuhan tidak terletak pada:
-
Siapa yang menyampaikan
-
Bagaiamana penyampaiannya
-
Apa yang disampaikan
Menerima
firman Tuhan jangan seperti orang yang memilih-milih makanan – mana yang disuka mana yang tidak dia suka,
mana yang enak dan mana yang tidak enak. Atau, seperti orang yang
memilih-milih tempat makan – ada yang
suka makan di Hotel, Restoran mewah, Mall, café, kaki lima. Menerima firman
Tuhan bukan soal suka atau tidak suka, semuanya berpulang pada orangnya.
Itulah
sebabnya Tuhan Yesus mengatakan: “Berbahagialah orang yang lapar dan haus
akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan” (Matius 5:6). Jika kita
kembali tentang jemaat Tesalonika ini, mereka begitu lapar dan haus akan
kebenaran firman Tuhan, sehingga begitu mereka mendengar firman Tuhan mereka
langsung menyerapnya dalam hidup mereka.
Jika
firman Tuhan itu kita terima seperti seorang yang lapar dan haus, maka kita
akan menerima buah yang manis dari firman Tuhan. Kita akan merasa lega dan
kenyang sehingga kita akan bersukacita. Sebab firman Tuhan memberikan kita
motivasi, keyakinan, pengharapan dan kepastian, sehingga segala kelelahan,
kesusahan dan ketakutan yang ada pada diri kita akan disingkirkan. Inilah alasannya
mengapa umat Tuhan itu adalah umat yang bersukacita.
Sehingga
pengajaran berharga yang bisa kita terima melalui nas ini, bahwa Tuhan adalah
sumber sukacita yang dapat membuat kita bersoraksorai dalam hidup ini. Caranya dengan
menerima firman Tuhan tinggal dan bekerja dalam hidup kita.
Jika kita menerima
firman Tuhan tinggal dalam diri kita itu sama artinya kita hidup bersama-sama
dengan Tuhan. Dalam Yohanes 1: 1 tegas dikatakan “Firman itu adalah Allah”.
Jika kita menolak firman Tuhan, itu sama artinya kita menolak Tuhan dalam diri
kita, sebaliknya, jika kita menerima firman Tuhan bekerja dalam diri kita maka
sama artinya kita menerima Tuhan bekerja dalam diri kita.
No comments :
Post a Comment