Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Tuesday, May 9, 2023

Filipi 4: 1-7 Berdoa dan Mengucap Syukur

 Bacaan Firman Tuhan: Filipi 4: 1-7

Jemaat Filipi dirintis pada perjalanan misi kedua Paulus (Kis. 16). Ketika mendengar bahwa Paulus ada di dalam Penjara (kemungkinan di penjara Roma – Kis. 28: 16-31), mereka mengutus Epafroditus untuk mengunjungi Paulus di penjara dan sekaligus membawakan persembahan kasih dari jemaat Filipi kepada Paulus. Melalui surat ini, Paulus menuliskan ungkapan syukurnya atas kebaikan jemaat Filipi dan menjelaskan bagaimana keadaannya dalam penjara, bahwa sekalipun dalam penjara tidak menyenangkan, namun Paulus dilimpahi dengan sukacita dari Tuhan. jika Paulus di hukum mati, maka itu adalah keuntungan baginya dapat hidup bersama Kristus, namun jika dibebaskan maka itu artinya dia akan memberitakan Injil lebih banyak lagi.

Tema yang menonjol dalam surat Filipi bahwa Yesus adalah teladan bagi orang percaya, jika jemaat Filipi menghadapi tekanan dan penganiayaan karena Yesus, maka itu adalah cara mereka untuk menghayati penderitaan dan pengenalan kepada Yesus. Paulus menjadikan dirinya contoh, walaupun di penjara dia mengalami situasi yang sulit, dia tetap bersukacita di dalam Tuhan.

Di pasal 4 ini, Paulus menjelaskan bagaimana teladan Yesus dapat menjadi motivasi bagi jemaat untuk mampu menghadapi berbagai tantangan yang mereka hadapi. Pertama, adalah ancaman perpecahan seperti konflik yang terjadi antara Euodia dan Sintikhe, disini Paulus menasehatkan untuk meneladani kerendahan hati dan pengampunan Yesus dengan sehati sepikir dalam Tuhan, demikian juga dengan rekan-rekan sekerja yang lain supaya dapat menolong sesamanya yang sedang berselisih agar dapat berdamai. Kedua, kepada jemaat Filipi secara umum agar hidup mereka tidak dilingkupi oleh ketakutan dan kekuatiran karena ancaman-ancaman dan penganiayaan yang dihadapi oleh jemaat. Untuk dapat mengatasi kekuatiran, Paulus menasehatkan agar jemaat mengungkapkan segala kekuatirannya melalui doa dan permohonan kepada Tuhan, sehingga damai sejahtera dari Tuhan yang akan menguasai hati dan pikiran si pendoa bukan lagi ketakutan dan kekuatiran.

Ada banyak hal dalam hidup ini yang bisa membuat kita kawatir, was-was, tidak tenang dan yang membuat kita takut, jika hal ini tidak bisa kita atasi maka kita akan kehilangan sukacita dalam menjalani hidup. Kemana-mana kita menjadi tidak tenang, selalu kepikiran akan sesuatu yang mengganjal dalam hati dan pikiran (overthinking), yang sebenarnya jika suatu persoalan selalu dipikir-pikirkan juga tidak akan menjadi solusi, tetapi justru menambahkan beban dalam diri kita sendiri.

Melalui nas ini, rasul Paulus memperlihatkan dirinya sendiri sebagai teladan. Walaupun dia dalam situasi yang sulit dalam penjara, namun dia tetap dapat menjalani hari-hari dengan sukacita, kesulitannya di penjara tidak membuat dia kehilangan semangat hidup. Yang membuat Paulus tetap dalam sukacita adalah karena doa dan pengharapannya kepada Tuhan, dan itu juga yang menjadi nasehat Paulus kepada jemaat di Filipi, agar dalam pergumulan yang mereka hadapi tidak menghilangkan sukacita dalam diri mereka jika mereka tekun berdoa kepada Tuhan.

Dari nas ini kita dapat melihat jelas bagaimana kuasa doa dalam diri setiap orang yang percaya. Bahwa setiap orang yang berdoa dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan, dia akan mendapatkan jawaban doanya yaitu bahwa Tuhan akan “memelihara hati dan pikiran” (ay.7), sehingga pemeliharaan Tuhan atas hati dan pikiran akan berbuahkan damai sejahtera. Kita akan terlepas dari kekuatiran dan ketakutan jika Tuhan memelihara hati dan pikiran kita. Dalam 1 Petrus 5: 7 dikatakan “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya, sebab Ia memelihara kamu”, dan ini jugalah yang diajarkan oleh Yesus tentang kekuatiran bahwa burung-burung di langit dipelihara oleh Tuhan, bunga bakung dan rumput di ladang didandani Tuhan, kita lebih dari burung dan bunga, tidakkah Tuhan akan jauh lebih memelihara kita?

Doa tidak hanya sebatas permohonan yang dipanjatkan kepada Tuhan, tetapi doa adalah kesungguhan kita mengimani pemeliharaan Tuhan akan hidup kita, entah seperti apapun yang sedang kita hadapi, jika sungguh-sungguh telah berdoa kepada Tuhan, maka Dia akan memberikan kepada kita hati dan pikiran yang tenang untuk dapat mengatasi dan melewati berbagai kesulitan yang kita hadapi. Tuhan jauh melampaui akal dan pikiran kita, jadi tidak usah overthinking atas setiap persoalan yang kita hadapi, kuatir tidak akan menyelesaikan masalah.

1 comment :

Teologi Kristen said...

Luar biasa bang full renungan kristen, semoga menjadi berkat blognya

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Filipi 4: 1-7 Berdoa dan Mengucap Syukur

 Bacaan Firman Tuhan: Filipi 4: 1-7

Jemaat Filipi dirintis pada perjalanan misi kedua Paulus (Kis. 16). Ketika mendengar bahwa Paulus ada di dalam Penjara (kemungkinan di penjara Roma – Kis. 28: 16-31), mereka mengutus Epafroditus untuk mengunjungi Paulus di penjara dan sekaligus membawakan persembahan kasih dari jemaat Filipi kepada Paulus. Melalui surat ini, Paulus menuliskan ungkapan syukurnya atas kebaikan jemaat Filipi dan menjelaskan bagaimana keadaannya dalam penjara, bahwa sekalipun dalam penjara tidak menyenangkan, namun Paulus dilimpahi dengan sukacita dari Tuhan. jika Paulus di hukum mati, maka itu adalah keuntungan baginya dapat hidup bersama Kristus, namun jika dibebaskan maka itu artinya dia akan memberitakan Injil lebih banyak lagi.

Tema yang menonjol dalam surat Filipi bahwa Yesus adalah teladan bagi orang percaya, jika jemaat Filipi menghadapi tekanan dan penganiayaan karena Yesus, maka itu adalah cara mereka untuk menghayati penderitaan dan pengenalan kepada Yesus. Paulus menjadikan dirinya contoh, walaupun di penjara dia mengalami situasi yang sulit, dia tetap bersukacita di dalam Tuhan.

Di pasal 4 ini, Paulus menjelaskan bagaimana teladan Yesus dapat menjadi motivasi bagi jemaat untuk mampu menghadapi berbagai tantangan yang mereka hadapi. Pertama, adalah ancaman perpecahan seperti konflik yang terjadi antara Euodia dan Sintikhe, disini Paulus menasehatkan untuk meneladani kerendahan hati dan pengampunan Yesus dengan sehati sepikir dalam Tuhan, demikian juga dengan rekan-rekan sekerja yang lain supaya dapat menolong sesamanya yang sedang berselisih agar dapat berdamai. Kedua, kepada jemaat Filipi secara umum agar hidup mereka tidak dilingkupi oleh ketakutan dan kekuatiran karena ancaman-ancaman dan penganiayaan yang dihadapi oleh jemaat. Untuk dapat mengatasi kekuatiran, Paulus menasehatkan agar jemaat mengungkapkan segala kekuatirannya melalui doa dan permohonan kepada Tuhan, sehingga damai sejahtera dari Tuhan yang akan menguasai hati dan pikiran si pendoa bukan lagi ketakutan dan kekuatiran.

Ada banyak hal dalam hidup ini yang bisa membuat kita kawatir, was-was, tidak tenang dan yang membuat kita takut, jika hal ini tidak bisa kita atasi maka kita akan kehilangan sukacita dalam menjalani hidup. Kemana-mana kita menjadi tidak tenang, selalu kepikiran akan sesuatu yang mengganjal dalam hati dan pikiran (overthinking), yang sebenarnya jika suatu persoalan selalu dipikir-pikirkan juga tidak akan menjadi solusi, tetapi justru menambahkan beban dalam diri kita sendiri.

Melalui nas ini, rasul Paulus memperlihatkan dirinya sendiri sebagai teladan. Walaupun dia dalam situasi yang sulit dalam penjara, namun dia tetap dapat menjalani hari-hari dengan sukacita, kesulitannya di penjara tidak membuat dia kehilangan semangat hidup. Yang membuat Paulus tetap dalam sukacita adalah karena doa dan pengharapannya kepada Tuhan, dan itu juga yang menjadi nasehat Paulus kepada jemaat di Filipi, agar dalam pergumulan yang mereka hadapi tidak menghilangkan sukacita dalam diri mereka jika mereka tekun berdoa kepada Tuhan.

Dari nas ini kita dapat melihat jelas bagaimana kuasa doa dalam diri setiap orang yang percaya. Bahwa setiap orang yang berdoa dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan, dia akan mendapatkan jawaban doanya yaitu bahwa Tuhan akan “memelihara hati dan pikiran” (ay.7), sehingga pemeliharaan Tuhan atas hati dan pikiran akan berbuahkan damai sejahtera. Kita akan terlepas dari kekuatiran dan ketakutan jika Tuhan memelihara hati dan pikiran kita. Dalam 1 Petrus 5: 7 dikatakan “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya, sebab Ia memelihara kamu”, dan ini jugalah yang diajarkan oleh Yesus tentang kekuatiran bahwa burung-burung di langit dipelihara oleh Tuhan, bunga bakung dan rumput di ladang didandani Tuhan, kita lebih dari burung dan bunga, tidakkah Tuhan akan jauh lebih memelihara kita?

Doa tidak hanya sebatas permohonan yang dipanjatkan kepada Tuhan, tetapi doa adalah kesungguhan kita mengimani pemeliharaan Tuhan akan hidup kita, entah seperti apapun yang sedang kita hadapi, jika sungguh-sungguh telah berdoa kepada Tuhan, maka Dia akan memberikan kepada kita hati dan pikiran yang tenang untuk dapat mengatasi dan melewati berbagai kesulitan yang kita hadapi. Tuhan jauh melampaui akal dan pikiran kita, jadi tidak usah overthinking atas setiap persoalan yang kita hadapi, kuatir tidak akan menyelesaikan masalah.

Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Doa / Khotbah Minggu / Mengucap Syukur dengan judul Filipi 4: 1-7 Berdoa dan Mengucap Syukur . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2023/05/filipi-4-1-7-berdoa-dan-mengucap-syukur.html . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

1 Komentar untuk " Filipi 4: 1-7 Berdoa dan Mengucap Syukur "

Teologi Kristen said...

Luar biasa bang full renungan kristen, semoga menjadi berkat blognya