Bacaan Firman Tuhan: Filipi 4: 1-7
Jemaat Filipi dirintis pada perjalanan misi kedua Paulus (Kis. 16). Ketika mendengar bahwa Paulus ada di dalam Penjara (kemungkinan di penjara Roma – Kis. 28: 16-31), mereka mengutus Epafroditus untuk mengunjungi Paulus di penjara dan sekaligus membawakan persembahan kasih dari jemaat Filipi kepada Paulus. Melalui surat ini, Paulus menuliskan ungkapan syukurnya atas kebaikan jemaat Filipi dan menjelaskan bagaimana keadaannya dalam penjara, bahwa sekalipun dalam penjara tidak menyenangkan, namun Paulus dilimpahi dengan sukacita dari Tuhan. jika Paulus di hukum mati, maka itu adalah keuntungan baginya dapat hidup bersama Kristus, namun jika dibebaskan maka itu artinya dia akan memberitakan Injil lebih banyak lagi.
Tema
yang menonjol dalam surat Filipi bahwa Yesus adalah teladan bagi orang percaya,
jika jemaat Filipi menghadapi tekanan dan penganiayaan karena Yesus, maka itu
adalah cara mereka untuk menghayati penderitaan dan pengenalan kepada Yesus.
Paulus menjadikan dirinya contoh, walaupun di penjara dia mengalami situasi
yang sulit, dia tetap bersukacita di dalam Tuhan.
Di
pasal 4 ini, Paulus menjelaskan bagaimana teladan Yesus dapat menjadi motivasi
bagi jemaat untuk mampu menghadapi berbagai tantangan yang mereka hadapi. Pertama, adalah ancaman perpecahan
seperti konflik yang terjadi antara Euodia dan Sintikhe, disini Paulus
menasehatkan untuk meneladani kerendahan hati dan pengampunan Yesus dengan
sehati sepikir dalam Tuhan, demikian juga dengan rekan-rekan sekerja yang lain
supaya dapat menolong sesamanya yang sedang berselisih agar dapat berdamai. Kedua, kepada jemaat Filipi secara umum
agar hidup mereka tidak dilingkupi oleh ketakutan dan kekuatiran karena
ancaman-ancaman dan penganiayaan yang dihadapi oleh jemaat. Untuk dapat
mengatasi kekuatiran, Paulus menasehatkan agar jemaat mengungkapkan segala
kekuatirannya melalui doa dan permohonan kepada Tuhan, sehingga damai sejahtera
dari Tuhan yang akan menguasai hati dan pikiran si pendoa bukan lagi ketakutan
dan kekuatiran.
Ada
banyak hal dalam hidup ini yang bisa membuat kita kawatir, was-was, tidak
tenang dan yang membuat kita takut, jika hal ini tidak bisa kita atasi maka
kita akan kehilangan sukacita dalam menjalani hidup. Kemana-mana kita menjadi
tidak tenang, selalu kepikiran akan sesuatu yang mengganjal dalam hati dan
pikiran (overthinking), yang
sebenarnya jika suatu persoalan selalu dipikir-pikirkan juga tidak akan menjadi
solusi, tetapi justru menambahkan beban dalam diri kita sendiri.
Melalui
nas ini, rasul Paulus memperlihatkan dirinya sendiri sebagai teladan. Walaupun
dia dalam situasi yang sulit dalam penjara, namun dia tetap dapat menjalani
hari-hari dengan sukacita, kesulitannya di penjara tidak membuat dia kehilangan
semangat hidup. Yang membuat Paulus tetap dalam sukacita adalah karena doa dan
pengharapannya kepada Tuhan, dan itu juga yang menjadi nasehat Paulus kepada
jemaat di Filipi, agar dalam pergumulan yang mereka hadapi tidak menghilangkan
sukacita dalam diri mereka jika mereka tekun berdoa kepada Tuhan.
Dari
nas ini kita dapat melihat jelas bagaimana kuasa doa dalam diri setiap orang
yang percaya. Bahwa setiap orang yang berdoa dengan sungguh-sungguh kepada
Tuhan, dia akan mendapatkan jawaban doanya yaitu bahwa Tuhan akan “memelihara
hati dan pikiran” (ay.7), sehingga pemeliharaan Tuhan atas hati dan pikiran
akan berbuahkan damai sejahtera. Kita akan terlepas dari kekuatiran dan
ketakutan jika Tuhan memelihara hati dan pikiran kita. Dalam 1 Petrus 5: 7
dikatakan “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya, sebab Ia memelihara kamu”,
dan ini jugalah yang diajarkan oleh Yesus tentang kekuatiran bahwa
burung-burung di langit dipelihara oleh Tuhan, bunga bakung dan rumput di
ladang didandani Tuhan, kita lebih dari burung dan bunga, tidakkah Tuhan akan
jauh lebih memelihara kita?
Doa
tidak hanya sebatas permohonan yang dipanjatkan kepada Tuhan, tetapi doa adalah
kesungguhan kita mengimani pemeliharaan Tuhan akan hidup kita, entah seperti
apapun yang sedang kita hadapi, jika sungguh-sungguh telah berdoa kepada Tuhan,
maka Dia akan memberikan kepada kita hati dan pikiran yang tenang untuk dapat
mengatasi dan melewati berbagai kesulitan yang kita hadapi. Tuhan jauh melampaui akal dan pikiran kita,
jadi tidak usah overthinking atas setiap
persoalan yang kita hadapi, kuatir tidak akan menyelesaikan masalah.
1 comment :
Luar biasa bang full renungan kristen, semoga menjadi berkat blognya
Post a Comment