Bacaan Firman Tuhan: Matius 3:13-17
Jika kita melihat bagaimana Kitab
Injil Matius ditempatkan pada awal kumpulan kitab dalam Perjanjian Baru yang
mana kitab Injil Matius juga didahului dengan silsilah Tuhan Yesus. Bahwa memang
Injil Matius dari segi tujuan penulisan untuk meyakinkan pembacanya bahwa Yesus
Kristus adalah Anak Allah dan Mesias yang dijanjikan dalam Perjanjian Lama dan
nubuatan para nabi.
Dalam nas kita kali ini ketika
Yesus dibaptis oleh Yohanes kita tidak dapat melupakan tujuan dari penulisan
Injil Matius untuk memperlihatkan bahwa Yesus adalah benar-benar Anak Allah. Secara
umum dapat kita lihat peristiwa pembaptisan yang dilakukan oleh Yohanes
pembaptis disungai Yordan dengan seruan pertobatan yang disampaikannya dan juga
ketika Yesus datang untuk dibaptis oleh Yohanes sepertinya memperlihatkan bahwa
Yesus sama seperti orang-orang yang lain yang adalah berdosa. Namun demikian
dengan sangat kontras diberitakan bahwa walaupun Yesus datang untuk dibaptis
bukanlah ingin menandakan bahwa Yesus adalah orang berdosa, tetapi seperti
dikatakan oleh Yesus bahwa “Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah
sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah” (Mzm. 2:7; Yes. 42:1) sebab
suara yang datang dari sorga dengan jelas telah membedakan Yesus dari
orang-orang disekitarNya yang datang untuk dibaptis.
Kemudian suara dari sorga yang
mengatakan “Inilah AnakKu yang Kukasihi,kepadaNyalah Aku berkenan” ingin juga
menyatakan bahwa identitas Yesus bukanah berasal dari pernyataan manusia namun
langsung dari sorga, bahwa Yesus adalah benar-benar berasal dari Sorga. Jelaslah
bahwa Yesus bukanlah manusia biasa dan Injil Sinoptik menempatkan kisah ini
sebagai permulaan pelayanan Tuhan Yesus. Pembaptisan Yesus bukanlah karena dosa
ataupun cela pribadiNya, namun adalah karena dosa manusia, karena Yesus akan
hadir ditengah-tengah kehidupan manusia yang berdosa menjadi Juruselamat.
Dalam pembaptisan Tuhan Yesus
kita dapat melihat teladan dan juga janji keselamatan dari Allah. Keselamatan dari
Allah telah datang di dalam Yesus Kristus untuk penghapusan dosa manusia dan
dalam Yesaya 42 diberitakan bahwa “Ia
tidak akan berteriak atau menyaringkan suara atau memperdengarkan suaranya di
jalan” dan juga akan “menjadi terang
bagi bagsa-bangsa”. Penyelamatan Yesus adalah untuk semua bangsa dan akan
dilakukanNya dengan merendahkan diriNya. Hal ini dapat juga kita lihat pada
pembaptisan Tuhan Yesus, bahwa Ia mau memberikan diriNya ditengah-tengah umat
yang berdosa dan merendahkan diriNya di sungai Yordan untuk dibaptis oleh
Yohanes.
Identitas Yesus sebagai Anak
Allah yang datang dengan kerendahan hati dan penuh ketaatan mengingatkan kita
juga bagaimana kita sebagai anak-anak Allah memiliki sikap teladan yang
diperlihatkan oleh Tuhan Yesus dan demikian halnya juga dengan Yohanes Pembaptis
yang memperlihatkan sikap kerendahan hati di hadapan Tuhan Yesus.
Bacaan Firman Tuhan: Matius 3:13-17
Jika kita melihat bagaimana Kitab
Injil Matius ditempatkan pada awal kumpulan kitab dalam Perjanjian Baru yang
mana kitab Injil Matius juga didahului dengan silsilah Tuhan Yesus. Bahwa memang
Injil Matius dari segi tujuan penulisan untuk meyakinkan pembacanya bahwa Yesus
Kristus adalah Anak Allah dan Mesias yang dijanjikan dalam Perjanjian Lama dan
nubuatan para nabi.
Dalam nas kita kali ini ketika
Yesus dibaptis oleh Yohanes kita tidak dapat melupakan tujuan dari penulisan
Injil Matius untuk memperlihatkan bahwa Yesus adalah benar-benar Anak Allah. Secara
umum dapat kita lihat peristiwa pembaptisan yang dilakukan oleh Yohanes
pembaptis disungai Yordan dengan seruan pertobatan yang disampaikannya dan juga
ketika Yesus datang untuk dibaptis oleh Yohanes sepertinya memperlihatkan bahwa
Yesus sama seperti orang-orang yang lain yang adalah berdosa. Namun demikian
dengan sangat kontras diberitakan bahwa walaupun Yesus datang untuk dibaptis
bukanlah ingin menandakan bahwa Yesus adalah orang berdosa, tetapi seperti
dikatakan oleh Yesus bahwa “Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah
sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah” (Mzm. 2:7; Yes. 42:1) sebab
suara yang datang dari sorga dengan jelas telah membedakan Yesus dari
orang-orang disekitarNya yang datang untuk dibaptis.
Kemudian suara dari sorga yang
mengatakan “Inilah AnakKu yang Kukasihi,kepadaNyalah Aku berkenan” ingin juga
menyatakan bahwa identitas Yesus bukanah berasal dari pernyataan manusia namun
langsung dari sorga, bahwa Yesus adalah benar-benar berasal dari Sorga. Jelaslah
bahwa Yesus bukanlah manusia biasa dan Injil Sinoptik menempatkan kisah ini
sebagai permulaan pelayanan Tuhan Yesus. Pembaptisan Yesus bukanlah karena dosa
ataupun cela pribadiNya, namun adalah karena dosa manusia, karena Yesus akan
hadir ditengah-tengah kehidupan manusia yang berdosa menjadi Juruselamat.
Dalam pembaptisan Tuhan Yesus
kita dapat melihat teladan dan juga janji keselamatan dari Allah. Keselamatan dari
Allah telah datang di dalam Yesus Kristus untuk penghapusan dosa manusia dan
dalam Yesaya 42 diberitakan bahwa “Ia
tidak akan berteriak atau menyaringkan suara atau memperdengarkan suaranya di
jalan” dan juga akan “menjadi terang
bagi bagsa-bangsa”. Penyelamatan Yesus adalah untuk semua bangsa dan akan
dilakukanNya dengan merendahkan diriNya. Hal ini dapat juga kita lihat pada
pembaptisan Tuhan Yesus, bahwa Ia mau memberikan diriNya ditengah-tengah umat
yang berdosa dan merendahkan diriNya di sungai Yordan untuk dibaptis oleh
Yohanes.
Identitas Yesus sebagai Anak
Allah yang datang dengan kerendahan hati dan penuh ketaatan mengingatkan kita
juga bagaimana kita sebagai anak-anak Allah memiliki sikap teladan yang
diperlihatkan oleh Tuhan Yesus dan demikian halnya juga dengan Yohanes Pembaptis
yang memperlihatkan sikap kerendahan hati di hadapan Tuhan Yesus.
No comments :
Post a Comment