Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Thursday, June 22, 2017

Hidup Yang Berorientasi Pada Panggilan



Bacaan Firman Tuhan: Kisah Para Rasul 4: 8-22
Tetapi supaya hal itu jangan makin luas tersiar di antara orang banyak, baiklah kita mengancam dan melarang mereka, supaya mereka jangan berbicara lagi dengan siapapun dalam nama itu." Dan setelah keduanya disuruh masuk, mereka diperintahkan, supaya sama sekali jangan berbicara atau mengajar lagi dalam nama Yesus. Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab mereka: "Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah. Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar."


Sebagaimana ungkapan yang mengatakan “Berani karena benar, takut karena salah”. Hal ini juga dapat kita lihat dalam diri Petrus dan Yohanes dalam nas kita ini. Mereka tidak menjadi takut ketika di tangkap dan di bawa ke pengadilan agama. Dan walaupun pengadilan agama memerintahkan pada mereka supaya tidak lagi berbicara atau mengajar lagi dalam nama Yesus (ay.18). Namun jawaban mereka justru sebaliknya yang menegaskan keberanian mereka “Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang kami lihat dan yang telah kami dengar” (ay.20).

Yang hendak kita renungkan bersama dari apa yang terjadi pada Petrus dan Yohanes ini, bahwa orang percaya itu, hidupnya tidak bergantung pada manusia atau pada situasi dan kondisi, tetapi apa respond an jawaban iman kita menghadapi situasi dan kondisi yang sedang kita hadapi.

Dalam nas ini, mereka dengan tegas bersaksi di mahkamah agama bahwa tidak ada keselamatan yang lain selain dari dan melalui Yesus Kristus. Inilah kesaksian mereka menghadapi para tua-tua dan para imam-imam Yahudi itu. Bahwa apapun yang sedang kita hadapi, apapun yang sedang terjadi dalam hidup kita, yang memberikan keselamatan bagi kita dari semua situasi yang ada hanya satu, yaitu Yesus Kristus.

Siapapun dan situasi apapun tidak akan dapat menghambat kita untuk tetap beriman kepada Tuhan Yesus, sebab kita tahu hanya ada satu jalan keselamatan dari setiap masalah dan pergumulan yang ada, yaitu hanya melalui iman kepada Yesus Kristus.

Nas firman Tuhan ini hendak menuntun kita pada semangat hidup yang berorientasi pada panggilan kita sebagai pengikut Kristus, yaitu hidup yang bersaksi. Sebagaimana murid Tuhan Yesus dalam nas ini, bahwa tidak mungkin bagi kita untuk tidak bersaksi dan melakukan firman Tuhan. Atau seperti nabi Yeremia yang mengatakan firman Tuhan itu seperti api yang menyala-nyala yang terkurung dalam tulang-tulangnya (Yeremia 20: 9).

Supaya panggilan kita tidak tertinggal sebagai saksi Kristus hanya karena beratnya situasi dan kondisi yang sedang kita hadapi, namun bagaimana kita justru menjadi sebaliknya, sebagaimana Paulus katakan “Sebab jika aku lemah, maka aku kuat” (2 Korintus 12: 10). Justru iman kita semakin kuat, semakin bertumbuh manakala kita menghadapi berbagai macam kesusahan yang ada.

Maka, jangan kita mengkerdilkan iman percaya kita menjadi ‘kristen pengemis’ atau ‘kristen peminta-minta’. Memang benar meminta kepada Tuhan adalah salah satu wujud dari iman kita pada Tuhan, tetapi sebagai umat percaya kerjaan kita tidak hanya meminta-minta pada Tuhan, tetapi juga harus bersaksi.

Sehingga kita harus mengingat, bahwa Tuhan pasti akan mengerjakan mana yang menjadi pekerjaanNya, mana yang menjadi rencana pasti akan di genapiNya, bahkan rencanaNya adalah rencana yang terbaik. Tetapi kita juga demikian, mana yang menjadi panggilan yang diberikan oleh Tuhan juga harus kita kerjakan dan lakukan. 

No comments :

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Hidup Yang Berorientasi Pada Panggilan



Bacaan Firman Tuhan: Kisah Para Rasul 4: 8-22
Tetapi supaya hal itu jangan makin luas tersiar di antara orang banyak, baiklah kita mengancam dan melarang mereka, supaya mereka jangan berbicara lagi dengan siapapun dalam nama itu." Dan setelah keduanya disuruh masuk, mereka diperintahkan, supaya sama sekali jangan berbicara atau mengajar lagi dalam nama Yesus. Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab mereka: "Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah. Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar."


Sebagaimana ungkapan yang mengatakan “Berani karena benar, takut karena salah”. Hal ini juga dapat kita lihat dalam diri Petrus dan Yohanes dalam nas kita ini. Mereka tidak menjadi takut ketika di tangkap dan di bawa ke pengadilan agama. Dan walaupun pengadilan agama memerintahkan pada mereka supaya tidak lagi berbicara atau mengajar lagi dalam nama Yesus (ay.18). Namun jawaban mereka justru sebaliknya yang menegaskan keberanian mereka “Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang kami lihat dan yang telah kami dengar” (ay.20).

Yang hendak kita renungkan bersama dari apa yang terjadi pada Petrus dan Yohanes ini, bahwa orang percaya itu, hidupnya tidak bergantung pada manusia atau pada situasi dan kondisi, tetapi apa respond an jawaban iman kita menghadapi situasi dan kondisi yang sedang kita hadapi.

Dalam nas ini, mereka dengan tegas bersaksi di mahkamah agama bahwa tidak ada keselamatan yang lain selain dari dan melalui Yesus Kristus. Inilah kesaksian mereka menghadapi para tua-tua dan para imam-imam Yahudi itu. Bahwa apapun yang sedang kita hadapi, apapun yang sedang terjadi dalam hidup kita, yang memberikan keselamatan bagi kita dari semua situasi yang ada hanya satu, yaitu Yesus Kristus.

Siapapun dan situasi apapun tidak akan dapat menghambat kita untuk tetap beriman kepada Tuhan Yesus, sebab kita tahu hanya ada satu jalan keselamatan dari setiap masalah dan pergumulan yang ada, yaitu hanya melalui iman kepada Yesus Kristus.

Nas firman Tuhan ini hendak menuntun kita pada semangat hidup yang berorientasi pada panggilan kita sebagai pengikut Kristus, yaitu hidup yang bersaksi. Sebagaimana murid Tuhan Yesus dalam nas ini, bahwa tidak mungkin bagi kita untuk tidak bersaksi dan melakukan firman Tuhan. Atau seperti nabi Yeremia yang mengatakan firman Tuhan itu seperti api yang menyala-nyala yang terkurung dalam tulang-tulangnya (Yeremia 20: 9).

Supaya panggilan kita tidak tertinggal sebagai saksi Kristus hanya karena beratnya situasi dan kondisi yang sedang kita hadapi, namun bagaimana kita justru menjadi sebaliknya, sebagaimana Paulus katakan “Sebab jika aku lemah, maka aku kuat” (2 Korintus 12: 10). Justru iman kita semakin kuat, semakin bertumbuh manakala kita menghadapi berbagai macam kesusahan yang ada.

Maka, jangan kita mengkerdilkan iman percaya kita menjadi ‘kristen pengemis’ atau ‘kristen peminta-minta’. Memang benar meminta kepada Tuhan adalah salah satu wujud dari iman kita pada Tuhan, tetapi sebagai umat percaya kerjaan kita tidak hanya meminta-minta pada Tuhan, tetapi juga harus bersaksi.

Sehingga kita harus mengingat, bahwa Tuhan pasti akan mengerjakan mana yang menjadi pekerjaanNya, mana yang menjadi rencana pasti akan di genapiNya, bahkan rencanaNya adalah rencana yang terbaik. Tetapi kita juga demikian, mana yang menjadi panggilan yang diberikan oleh Tuhan juga harus kita kerjakan dan lakukan. 

Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Iman / Keselamatan / Pergumulan Hidup / Saksi Kristus dengan judul Hidup Yang Berorientasi Pada Panggilan . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2017/06/hidup-yang-berorientasi-pada-panggilan.html?m=0 . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

Belum ada komentar untuk " Hidup Yang Berorientasi Pada Panggilan "