Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Tuesday, July 28, 2015

Keluaran 16: 2-4 +9-15 | Allah Perduli Masa Depanmu



Bacaan Firman Tuhan: Keluaran 16: 2-4 +9-15; Yohanes 6: 24-35
Selama lidah kita masih bisa mengecap rasa, saya yakin kita pasti tidak akan menolak makanan yang enak dan lezat. Layaknya mahluk hidup, kita juga pastinya membutuhkan makanan sebagai sumber kehidupan. Namun ternyata tidak semua makanan yang enak itu berguna bagi kehidupan kita, apalagi jaman sekarang dengan begitu banyaknya makanan siap saji dan juga makanan dalam kemasan yang bercampur dengan bahan pengawet dan kimia, belum lagi faktor usia dan juga penyakit seseorang yang mengharuskan adanya pantangan makanan-makanan tertentu. Sehingga kita harus menyadari kondisi tubuh dan juga makanan yang harus kita makan itu berdampak untuk kebaikan kita atau tidak.

Ternyata umat Israel yang harus kita akui dalam perjalanan mereka keluar dari Mesir mungkin saja sudah kehabisan persediaan makanan yang mereka bawa dari Mesir, sampai mereka bersungut-sungut mempersalahkan tentang makanan dengan mengatakan: “Kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan”. Tetapi dilain pihak mereka tidak menyadari alasan kebutuhan yang mereka sampaikan tidaklah tepat, yakni merindukan “kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang”. Mereka sedang menyatakan tentang makanan yang sesungguhnya tidak berguna bagi hidup mereka. Sebab mereka bisa saja kenyang dengan makanan enak di tanah Mesir, tetapi sama sekali tidak akan berguna untuk masa depan mereka, sebab sampai kapan mereka harus menjadi budak di negeri orang?

Jika ingin menikmati masa depan yang jauh lebih baik, maka kita juga harus siap menapaki setiap langkah kehidupan ini, tidak persoalan jika awalnya banyak rintangan kehidupan yang harus dilalui, yang penting kerja keras itu sedikit demi sedikit akan membawa kita pada masa depan yang jauh lebih baik. Seperti pribahasa yang mengatakan: “Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dulu, bersenang-senang kemudian”. Selayaknya umat Israel menyadari bahwa walaupun kehidupan mereka sulit, tetapi itu adalah langkah awal untuk masa depan kehidupan mereka untuk jauh lebih baik lagi. Bahkan sesungguhnya mereka harus bersyukur dapat keluar dari perbudakan itu menuju pada kemerdekaan, dan seandainya mereka sadar akan apa yang terjadi dalam diri mereka saat itu, selayaknyalah mereka yakin bahwa kebutuhan mereka juga pasti diperhatikan oleh Tuhan. Namun yang terjadi pikiran mereka masih dibutakan oleh kelezatan makanan yang sementara itu, dan iman mereka yang masih tertutup tentang kuasa Tuhan yang menyelamatkan itu.


 Kita pastinya juga ingin menikmati hidup yang enak, tetapi baiklah kita menyadari bahwa untuk menikmatinya ada proses, perjuangan, kerja keras dan juga hal yang lebih penting adalah iman kepada kuasa Tuhan yang akan memberkati perjalanan kehidupan kita. Sehingga kita tidak tergiur oleh kenikmatan sesaat yang membawa malapetaka bagi masa depan hidup kita. Bagaiamana kita mengimani bahwa Tuhan sedang mengiring kita menuju kehidupan yang dijanjikanNya dalam hidup kita, maka sekiranya pun kita harus mengalami masa-masa sulit, maka itu adalah proses yang memang harus kita lalui, dan Tuhan tidak akan tinggal diam untuk menolong kita.

Manna dan burung puyuh yang diturunkan oleh Tuhan menjadi tanda anugerah Tuhan pada umatNya. Bahwa Tuhan perduli atas apa yang terjadi atas umatNya. Maka sikap bersungut-sungut bukanlah sikap orang yang beriman, tetapi orang yang beriman kepada Tuhan pasti mensyukuri apapun yang boleh terjadi, bahwa segala sesuatu mendatangkan kebaikan bagi setiap orang yang percaya kepadaNya, sebagaimana Paulus tuliskan: “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu” (1 Tesalonika 5:18). Yakinlah bahwa ketika kita sedang menghadapi masa-masa sulit, rahmat Tuhan selalu baru setiap pagi ( Ratapan 3:21-23) seperti manna yang selalu baru datang tiap pagi. 

Berhentilah mengeluh! Imanilah kuasa Tuhan, sebab anugerah Tuhan telah nyata ada diantara kita, yaitu Yesus Kristus jalan keselamatan hidup kita. Dialah Roti Hidup yang turun dari sorga, Roti yang menghidupkan kita sampai selama-lamanya (Yohanes 6:35). Kejarlah, carilah dan nikmatilah apa yang mendatangkan kebaikan yang kekal bagi hidup kita, bukan yang sementara. Sebab manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi setiap Firman yang keluar dari mulut Allah.

1 comment :

EP Swing Trader said...

Terpujilah TUHAN ALLAH. Tks Pak Pdt. Tuhan memberkati pelayanan Bapak...

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Keluaran 16: 2-4 +9-15 | Allah Perduli Masa Depanmu



Bacaan Firman Tuhan: Keluaran 16: 2-4 +9-15; Yohanes 6: 24-35
Selama lidah kita masih bisa mengecap rasa, saya yakin kita pasti tidak akan menolak makanan yang enak dan lezat. Layaknya mahluk hidup, kita juga pastinya membutuhkan makanan sebagai sumber kehidupan. Namun ternyata tidak semua makanan yang enak itu berguna bagi kehidupan kita, apalagi jaman sekarang dengan begitu banyaknya makanan siap saji dan juga makanan dalam kemasan yang bercampur dengan bahan pengawet dan kimia, belum lagi faktor usia dan juga penyakit seseorang yang mengharuskan adanya pantangan makanan-makanan tertentu. Sehingga kita harus menyadari kondisi tubuh dan juga makanan yang harus kita makan itu berdampak untuk kebaikan kita atau tidak.

Ternyata umat Israel yang harus kita akui dalam perjalanan mereka keluar dari Mesir mungkin saja sudah kehabisan persediaan makanan yang mereka bawa dari Mesir, sampai mereka bersungut-sungut mempersalahkan tentang makanan dengan mengatakan: “Kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan”. Tetapi dilain pihak mereka tidak menyadari alasan kebutuhan yang mereka sampaikan tidaklah tepat, yakni merindukan “kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang”. Mereka sedang menyatakan tentang makanan yang sesungguhnya tidak berguna bagi hidup mereka. Sebab mereka bisa saja kenyang dengan makanan enak di tanah Mesir, tetapi sama sekali tidak akan berguna untuk masa depan mereka, sebab sampai kapan mereka harus menjadi budak di negeri orang?

Jika ingin menikmati masa depan yang jauh lebih baik, maka kita juga harus siap menapaki setiap langkah kehidupan ini, tidak persoalan jika awalnya banyak rintangan kehidupan yang harus dilalui, yang penting kerja keras itu sedikit demi sedikit akan membawa kita pada masa depan yang jauh lebih baik. Seperti pribahasa yang mengatakan: “Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dulu, bersenang-senang kemudian”. Selayaknya umat Israel menyadari bahwa walaupun kehidupan mereka sulit, tetapi itu adalah langkah awal untuk masa depan kehidupan mereka untuk jauh lebih baik lagi. Bahkan sesungguhnya mereka harus bersyukur dapat keluar dari perbudakan itu menuju pada kemerdekaan, dan seandainya mereka sadar akan apa yang terjadi dalam diri mereka saat itu, selayaknyalah mereka yakin bahwa kebutuhan mereka juga pasti diperhatikan oleh Tuhan. Namun yang terjadi pikiran mereka masih dibutakan oleh kelezatan makanan yang sementara itu, dan iman mereka yang masih tertutup tentang kuasa Tuhan yang menyelamatkan itu.


 Kita pastinya juga ingin menikmati hidup yang enak, tetapi baiklah kita menyadari bahwa untuk menikmatinya ada proses, perjuangan, kerja keras dan juga hal yang lebih penting adalah iman kepada kuasa Tuhan yang akan memberkati perjalanan kehidupan kita. Sehingga kita tidak tergiur oleh kenikmatan sesaat yang membawa malapetaka bagi masa depan hidup kita. Bagaiamana kita mengimani bahwa Tuhan sedang mengiring kita menuju kehidupan yang dijanjikanNya dalam hidup kita, maka sekiranya pun kita harus mengalami masa-masa sulit, maka itu adalah proses yang memang harus kita lalui, dan Tuhan tidak akan tinggal diam untuk menolong kita.

Manna dan burung puyuh yang diturunkan oleh Tuhan menjadi tanda anugerah Tuhan pada umatNya. Bahwa Tuhan perduli atas apa yang terjadi atas umatNya. Maka sikap bersungut-sungut bukanlah sikap orang yang beriman, tetapi orang yang beriman kepada Tuhan pasti mensyukuri apapun yang boleh terjadi, bahwa segala sesuatu mendatangkan kebaikan bagi setiap orang yang percaya kepadaNya, sebagaimana Paulus tuliskan: “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu” (1 Tesalonika 5:18). Yakinlah bahwa ketika kita sedang menghadapi masa-masa sulit, rahmat Tuhan selalu baru setiap pagi ( Ratapan 3:21-23) seperti manna yang selalu baru datang tiap pagi. 

Berhentilah mengeluh! Imanilah kuasa Tuhan, sebab anugerah Tuhan telah nyata ada diantara kita, yaitu Yesus Kristus jalan keselamatan hidup kita. Dialah Roti Hidup yang turun dari sorga, Roti yang menghidupkan kita sampai selama-lamanya (Yohanes 6:35). Kejarlah, carilah dan nikmatilah apa yang mendatangkan kebaikan yang kekal bagi hidup kita, bukan yang sementara. Sebab manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi setiap Firman yang keluar dari mulut Allah.

Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Epistel / Pergumulan Hidup dengan judul Keluaran 16: 2-4 +9-15 | Allah Perduli Masa Depanmu . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2015/07/keluaran-16-2-4-9-15-allah-perduli-masa.html?m=0 . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

1 Komentar untuk " Keluaran 16: 2-4 +9-15 | Allah Perduli Masa Depanmu "

EP Swing Trader said...

Terpujilah TUHAN ALLAH. Tks Pak Pdt. Tuhan memberkati pelayanan Bapak...