Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Tuesday, September 21, 2021

Filemon 1:8-17 Hidup Sebagai Keluarga Allah

 Bacaan Firman Tuhan: Filemon 1: 8-17

Onesimus seorang hamba milik Filemon yang pergi melarikan diri ke Roma. Jika merujuk ke ayat 18 (“kalau dia sudah merugikan engkau ataupun berhutang padamu”) kemungkinan juga Onesimus telah merugikan tuannya dengan mencuri harta bendanya. Namun di Roma Onesimus bertemu dengan Paulus dan menjadi seorang Kristen. Dan Onesimus mau untuk kembali kepada tuannya, tetapi Paulus memohon kepada Filemon agar menerima kembali Onesimus bukan lagi sebagai hamba tetapi sebagai saudara yang terkasih.

Paulus menjelaskan bagaimana Filemon seorang teman sekerja yang memiliki iman dan kasih yang besar. Paulus sangat berharap bahwa Filemon akan menerima Onesimus, karena di hadapan Paulus Filemon dan Onesimus tidak dipandangnya sebagai hubungan antara tuan dan hamba tetapi menjadi saudara di dalam Kristus. Paulus katakan di ayat 12-13 bahwa Onesimus adalah “buah hatiku” dan juga “sebagai gantimu”. Artinya sekarang bahwa Onesimus bukan seperti yang dahulu lagi sebagai hamba yang menyusahkan tuannya, tetapi dia sekarang adalah seorang yang “berguna” seperti arti namanya, bahkan bagaimana orang Kristen mengenal akan iman dan kasih Filemon demikian juga terdapat dalam diri Onesimus yang memiliki iman dan kasih yang besar.

Paulus sebagai rasul tidak memakai pengaruhnya untuk memaksa Filemon menerima Onesimus, tetapi Paulus memohon agar dia dapat menunjukkan iman dan kasihnya itu dinyatakannya kepada Onesimus melalui informasi yang telah disampaikannya itu. Paulus mempercayakan iman dan kasih Filemon akan ditunjukkannya kepada Onesimus, supaya Filemon dapat menerima Onesimus sama seperti Filemon menerima Paulus.

Dari surat Paulus kepada Filemon ini, ada beberapa hal yang bisa kita renungkan:

      1.     Orangtua ketika menetapkan nama anaknya tentulah ada harapan dibalik dari dipilihnya nama itu untuk anaknya. Dengan harapan nantinya bahwa kehidupan si anak itu akan seperti nama yang diberikan kepadanya. Namun ternyata ada juga orang yang memiliki nama tertentu yang amat jauh berbeda dengan arti namanya. Demikian halnya juga dengan Onisemus dalam nas ini, arti dari namanya adalah “berguna” tetapi nyatanya apa yang diperbuatnya justru bukan menjadi seorang yang berguna, tetapi menjadi seorang yang merugikan tuannya Filemon.

Maka dapatlah dikatakan bahwa harapan orangtua kepada anaknya itu tidak bisa hanya pada penetapan sebuah nama (“apalah arti sebuah nama”), tetapi melalui nas ini kita dapat melihat bahwa Onesimus menjadi sama dengan arti namanya itu terjadi ketika dia hidup dalam pengajaran dan iman kepada Tuhan Yesus dibawah bimbingan Paulus. Di ayat 11 dikatakan  “dahulu memang dia tidak berguna bagimu, tetapi sekarang sangat berguna baik bagimu maupun bagiku”. Dari sini dapatlah dikatakan bahwa firman Tuhan berkuasa untuk mengubah, memperbaharui, membentuk karakter seseorang. Maka orangtua yang memiliki harapan yang besar terhadap anak terkasihnya, jangan hanya berharap, tetapi anak itu harus diperkenalkan, didekatkan dan menghidupi firman Allah, supaya nantinya menjadi anak yang berguna.

      2.     Melalui nas ini kita diperlihatkan perbedaan yang kontras antara kehidupan dalam dan di luar iman kepada Kristus. Kita dapat lihat dari kata-kata yang digunakan oleh Paulus yang memperlihatkan adanya perubahan-perubahan setelah hidup di dalam Kristus, seperti: “tidak berguna menjadi berguna”, “bukan dengan paksa melainkan dengan sukarela”, “bukan hamba tetapi saudara kekasih”. Maka inilah komunitas, persekutuan orang beriman yang saling memberi dengan sukarela sebagai saudara dalam keluarga Allah.

      3.     Dari nas ini kita diajar untuk dapat hidup dalam persekutuan dalam Kristus. Dalam nas ini ada tokoh Paulus, Filemon dan Onesimus yang menggambarkan sebuah persekutuan. Bahwa dalam persekutuan itu ada Paulus yang menjadi penengah yaitu dengan menuntun dan mengarahkan Onesimus dan Filemon, kemudian Onesemus yang bertobat, dan Filemon agar mau memaafkan.

Sikap-sikap seperti ini hendaknya terlihat dalam suatu persekutuan, ada saatnya kita menjadi penengah dan penasehat, ada saatnya kita untuk dinasehati dan diingatkan, dan ada saatnya kita mau untuk mengaku dan mengubah apa yang tidak baik dalam diri kita.   

     4.    Dalam hidup kita di dunia ini kita harus akui bahwa materi itu berharga dan kita butuhkan, namun jangan sampai kita mengukur dan membatasi persekutuan kita dengan sesama dengan materi. Onesimus mungkin sudah merugikan Filemon secara materi, dan Paulus katakan di ayat 18 bahwa jika memang Filemon menuntut apa yang telah dirugikan oleh Onesimus maka Paulus siap untuk menanggungnya. Yang hendak disampaikan oleh Paulus disitu bahwa ada yang lebih berharga dari materi yaitu persaudaraan di dalam Kristus. Jangan kita mengatakan rugi untuk berbagi dengan sesama, sebab kita semua adalah satu keluarga dalam Allah.

No comments :

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Filemon 1:8-17 Hidup Sebagai Keluarga Allah

 Bacaan Firman Tuhan: Filemon 1: 8-17

Onesimus seorang hamba milik Filemon yang pergi melarikan diri ke Roma. Jika merujuk ke ayat 18 (“kalau dia sudah merugikan engkau ataupun berhutang padamu”) kemungkinan juga Onesimus telah merugikan tuannya dengan mencuri harta bendanya. Namun di Roma Onesimus bertemu dengan Paulus dan menjadi seorang Kristen. Dan Onesimus mau untuk kembali kepada tuannya, tetapi Paulus memohon kepada Filemon agar menerima kembali Onesimus bukan lagi sebagai hamba tetapi sebagai saudara yang terkasih.

Paulus menjelaskan bagaimana Filemon seorang teman sekerja yang memiliki iman dan kasih yang besar. Paulus sangat berharap bahwa Filemon akan menerima Onesimus, karena di hadapan Paulus Filemon dan Onesimus tidak dipandangnya sebagai hubungan antara tuan dan hamba tetapi menjadi saudara di dalam Kristus. Paulus katakan di ayat 12-13 bahwa Onesimus adalah “buah hatiku” dan juga “sebagai gantimu”. Artinya sekarang bahwa Onesimus bukan seperti yang dahulu lagi sebagai hamba yang menyusahkan tuannya, tetapi dia sekarang adalah seorang yang “berguna” seperti arti namanya, bahkan bagaimana orang Kristen mengenal akan iman dan kasih Filemon demikian juga terdapat dalam diri Onesimus yang memiliki iman dan kasih yang besar.

Paulus sebagai rasul tidak memakai pengaruhnya untuk memaksa Filemon menerima Onesimus, tetapi Paulus memohon agar dia dapat menunjukkan iman dan kasihnya itu dinyatakannya kepada Onesimus melalui informasi yang telah disampaikannya itu. Paulus mempercayakan iman dan kasih Filemon akan ditunjukkannya kepada Onesimus, supaya Filemon dapat menerima Onesimus sama seperti Filemon menerima Paulus.

Dari surat Paulus kepada Filemon ini, ada beberapa hal yang bisa kita renungkan:

      1.     Orangtua ketika menetapkan nama anaknya tentulah ada harapan dibalik dari dipilihnya nama itu untuk anaknya. Dengan harapan nantinya bahwa kehidupan si anak itu akan seperti nama yang diberikan kepadanya. Namun ternyata ada juga orang yang memiliki nama tertentu yang amat jauh berbeda dengan arti namanya. Demikian halnya juga dengan Onisemus dalam nas ini, arti dari namanya adalah “berguna” tetapi nyatanya apa yang diperbuatnya justru bukan menjadi seorang yang berguna, tetapi menjadi seorang yang merugikan tuannya Filemon.

Maka dapatlah dikatakan bahwa harapan orangtua kepada anaknya itu tidak bisa hanya pada penetapan sebuah nama (“apalah arti sebuah nama”), tetapi melalui nas ini kita dapat melihat bahwa Onesimus menjadi sama dengan arti namanya itu terjadi ketika dia hidup dalam pengajaran dan iman kepada Tuhan Yesus dibawah bimbingan Paulus. Di ayat 11 dikatakan  “dahulu memang dia tidak berguna bagimu, tetapi sekarang sangat berguna baik bagimu maupun bagiku”. Dari sini dapatlah dikatakan bahwa firman Tuhan berkuasa untuk mengubah, memperbaharui, membentuk karakter seseorang. Maka orangtua yang memiliki harapan yang besar terhadap anak terkasihnya, jangan hanya berharap, tetapi anak itu harus diperkenalkan, didekatkan dan menghidupi firman Allah, supaya nantinya menjadi anak yang berguna.

      2.     Melalui nas ini kita diperlihatkan perbedaan yang kontras antara kehidupan dalam dan di luar iman kepada Kristus. Kita dapat lihat dari kata-kata yang digunakan oleh Paulus yang memperlihatkan adanya perubahan-perubahan setelah hidup di dalam Kristus, seperti: “tidak berguna menjadi berguna”, “bukan dengan paksa melainkan dengan sukarela”, “bukan hamba tetapi saudara kekasih”. Maka inilah komunitas, persekutuan orang beriman yang saling memberi dengan sukarela sebagai saudara dalam keluarga Allah.

      3.     Dari nas ini kita diajar untuk dapat hidup dalam persekutuan dalam Kristus. Dalam nas ini ada tokoh Paulus, Filemon dan Onesimus yang menggambarkan sebuah persekutuan. Bahwa dalam persekutuan itu ada Paulus yang menjadi penengah yaitu dengan menuntun dan mengarahkan Onesimus dan Filemon, kemudian Onesemus yang bertobat, dan Filemon agar mau memaafkan.

Sikap-sikap seperti ini hendaknya terlihat dalam suatu persekutuan, ada saatnya kita menjadi penengah dan penasehat, ada saatnya kita untuk dinasehati dan diingatkan, dan ada saatnya kita mau untuk mengaku dan mengubah apa yang tidak baik dalam diri kita.   

     4.    Dalam hidup kita di dunia ini kita harus akui bahwa materi itu berharga dan kita butuhkan, namun jangan sampai kita mengukur dan membatasi persekutuan kita dengan sesama dengan materi. Onesimus mungkin sudah merugikan Filemon secara materi, dan Paulus katakan di ayat 18 bahwa jika memang Filemon menuntut apa yang telah dirugikan oleh Onesimus maka Paulus siap untuk menanggungnya. Yang hendak disampaikan oleh Paulus disitu bahwa ada yang lebih berharga dari materi yaitu persaudaraan di dalam Kristus. Jangan kita mengatakan rugi untuk berbagi dengan sesama, sebab kita semua adalah satu keluarga dalam Allah.

Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Kasih / Khotbah Minggu / Persekutuan dengan judul Filemon 1:8-17 Hidup Sebagai Keluarga Allah . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2021/09/filemon-18-17-hidup-sebagai-keluarga.html?m=0 . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

Belum ada komentar untuk " Filemon 1:8-17 Hidup Sebagai Keluarga Allah "