Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Wednesday, April 26, 2017

Lukas 24: 13-35 | Jalan Menuju Emaus



Bacaan Firman Tuhan: Lukas 24: 13-35
"Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah menampakkan diri kepada Simon." Lalu kedua orang itupun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.”

Perjalanan kedua orang itu menuju Emaus ternyata tidaklah membosankan, walaupun mereka sedang dilingkupi perasaan kecewa, sedih dan bingung. Sebab ada Orang yang menemani dan sedikit demi sedikit Orang itu meluruskan tentang kesimpang-siuran berita yang mereka terima.

Karena ketertarikan mereka pada penjelasan Orang itu sampai meminta Orang itu untuk tinggal bermalam bersama mereka. Sebab tempat yang mereka tuju telah mau sampai sementara Orang itu masih harus melanjutkan perjalananNya. Kebersamaan mereka pada malam itu telah membuka mata mereka untuk mengenali siapa Orang yang bersama mereka selama perjalanan. Bahwa Dia adalah Yesus orang Nazaret yang mereka ceritakan itu, bahwa ternyata berita yang mereka dengar adalah benar bahwa Yesus telah bangkit dan hidup. 

Urusan mereka menuju Emaus telah selesai, kesedihan dan kekecewaan mereka telah lenyap dalam perjalanan itu dan segera kembali ke Yerusalem dengan hati yang berkobar-kobar. Ada beberapa hal yang sangat menarik untuk kita dalami dari peristiwa yang sangat luar biasa ini:

1.      Cara kedua orang itu mengenali Yesus
Kepada dua orang itu, Yesus tidak mengatakan kepada mereka tentang siapa sebenarnya diriNya. Namun demikian, kedua orang itu akhirnya dapat mengenali Yesus dengan caraNya memecah-mecahkan roti dan mengucapkan berkat. Mereka tersadar akan perasaan mereka dan pengajaran Yesus selama perjalanan. 

Ada ungkapan yang sudah umum kita ketahui yang mengatakan “Tak kenal maka ‘tak sayang”. Bagaimana mungkin Anda mengasihi Yesus jika tidak mengenalNya – bagaimana mungkin saudara percaya jika saudara tidak mengenalNya. Pengenalan kita kepada Tuhan akan terjadi dalam persekutuan denganNya.

Hal ini akan mengingatkan kita selama menjadi seorang pengikut Yesus. Ada begitu banyak persekutuan dan ibadah yang kita ikuti, pertanyaannya adalah “Apakah saudara sudah bosan dan lelah untuk terus mengikuti segala aktifitas dan rangkaian ibadah itu?” Saya yakin bahwa hingga akhir hidup kita, tidak akan pernah kita bosan-bosannya untuk bersekutu denganNya melalui setiap ibadah yang kita ikuti. 

Menjadi pengikut Yesus, tidak harus melihat bekas paku di tangan Yesus atau Dia harus memperkenalkan diriNya pada kita dan mengatakan “Ini Aku Yesus!”. Seperti kedua orang tadi, akhirnya mereka mengenal Yesus tanpa harus berbuat seperti itu, hanya dengan persekutuan dalam ‘ibadah yang sederhana’ itu telah membuka mata hati mereka untuk mengenali bahwa Yesus ada dan hidup bersama dengan mereka.

2.      Cara Yesus menjelaskan kebenaran
Dari percakapan yang terjadi dalam perjalanan menuju Emaus ini, Tuhan Yesus telah memberikan kita suatu pengajaran yang berharga, bahwa Yesus adalah penggenapan dari semua yang tertulis dalam kitab suci. Maka segala tulisan yang terdapat dalam Alkitab adalah penjelasan yang utuh untuk mengetahui tentang Tuhan dalam kehidupan ini. Maka tetaplah kita dengan tekun merenungkan firman Tuhan, sehingga kita semakin dikuatkan untuk mengerti segala kehendakNya dalam kehidupan ini.


Mengapa kita memerlukan Alkitab? Jika kita hidup hanya mau mengandalkan diri sendiri tentu tak perlu untuk membaca Alkitab (Firman Tuhan). Namun pengikut Yesus (orang beriman) membutuhkan Alkitab dalam kehidupannya sebagai makanan rohani, sebagaimana Yesus mengatakan “Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan” (Matius 5:6). Anda orang yang suka membaca atau tidak, ketika Alkitab itu berisi kebutuhan hidup utama kita, maka suka atau tidak suka Anda tentunya akan berusaha untuk membacanya. Dan walaupun saudara katakan sulit memahaminya, Anda juga tentunya akan berusaha untuk memahaminya jika Anda sedang haus dan lapar akan kebenaran.

Firman Tuhan adalah kebutuhan pokok kita, Firman itu yang akan selalu mengingatkan, menegur, menuntun, mendidik kita (2 Timoteus 3:16) dan yang akan memperbaharui kehidupan kita setiap saat ke arah yang lebih baik. Dan yang terpenting kita ketahui bahwa percakapan kedua murid tadi kepada Yesus mengingatkan kita pada kitab Yohanes 1: 1 bahwa “Firman itu adalah Allah”. Jika kita mendalami ayat ini, maka kita akan menemukan jawaban mengapa Alkitab itu sangat berharga dalam kehidupan kita.
 
3.      Meninggalkan persekutuan
Kita tidak mengetahui apa maksud kedua murid Yesus ini pergi ke Emaus, namun yang pasti mereka telah pergi meninggalkan para murid Yesus yang lainnya di Yerusalem. Kepergian mereka dilingkupi perasaan kecewa, kesedihan dan berita yang simpang siur.
Maka tidak heran jika Yesus menegur mereka “Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu….”. Lari dari masalah bukanlah solusi, apalagi jika meninggalkan persekutuan hanya akan membuat kita semakin tersesat.

Kita diingatkan melalui peristiwa ini, jangan sekali-kali meninggalkan persekutuan kita dalam gereja karena permasalahan dan pergumulan yang kita hadapi. Walaupun pergumulan kita tidak kunjung berakhir, bukan artinya Tuhan itu tidak berbuat atas hidupmu. Namun sebaliknya semakin giatlah dalam persekutuan. Sebab dalam persekutuan kita dengan Tuhan akan memberikan kita kekuatan, hikmat dan penyertaan Tuhan. 

4.      Yesus Maha Hadir
Yesus adalah Immanuel (Allah beserta kita). Dia adalah Allah yang senantiasa hadir bersama umatNya, yang tidak dibatasi oleh tempat, waktu dan keadaan. Tuhan Yesus setia untuk menemani perjalanan kehidupan kita baik suka maupun duka. Perjalanan kedua murid Yesus ini telah memberikan kita pelajaran yang sangat berharga, bahwa sesungguhnya walaupun mereka pada awalnya tidak mengenali siapa Orang yang bersama dengan mereka itu, demikianlah perjalanan kehidupan yang kita lalui. Kita menjalani kehidupan ini, Tuhan tidak tampak di mata kita, namun Dia adalah Allah yang maha hadir yang setia mengajar dan membimbing kita.

5.      Mengundang Yesus
Hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam, namun keinginan mereka ingin bersama Yesus semakin besar hingga meminta Yesus untuk tinggal bersama mereka malam itu. Seperti inilah sesungguhnya orang Kristen itu, semakin lama Dia menjadi seorang Kristen maka semakin hari Dia semakin merindukan kebersamaan dengan Tuhan. 

Semakin lama kita menjadi pengikut Yesus seharusnya membuat hati kita semakin dekat denganNya. Ketertarikan kita kepada Yesus akan mengundang Yesus untuk hadir dalam setiap perjalanan kehidupan kita. Dalam perkerjaan, keluarga dan apapun yang sedang terjadi dalam kehidupan ini, kita akan “mendesak Yesus hadir”.


No comments :

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Lukas 24: 13-35 | Jalan Menuju Emaus



Bacaan Firman Tuhan: Lukas 24: 13-35
"Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah menampakkan diri kepada Simon." Lalu kedua orang itupun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.”

Perjalanan kedua orang itu menuju Emaus ternyata tidaklah membosankan, walaupun mereka sedang dilingkupi perasaan kecewa, sedih dan bingung. Sebab ada Orang yang menemani dan sedikit demi sedikit Orang itu meluruskan tentang kesimpang-siuran berita yang mereka terima.

Karena ketertarikan mereka pada penjelasan Orang itu sampai meminta Orang itu untuk tinggal bermalam bersama mereka. Sebab tempat yang mereka tuju telah mau sampai sementara Orang itu masih harus melanjutkan perjalananNya. Kebersamaan mereka pada malam itu telah membuka mata mereka untuk mengenali siapa Orang yang bersama mereka selama perjalanan. Bahwa Dia adalah Yesus orang Nazaret yang mereka ceritakan itu, bahwa ternyata berita yang mereka dengar adalah benar bahwa Yesus telah bangkit dan hidup. 

Urusan mereka menuju Emaus telah selesai, kesedihan dan kekecewaan mereka telah lenyap dalam perjalanan itu dan segera kembali ke Yerusalem dengan hati yang berkobar-kobar. Ada beberapa hal yang sangat menarik untuk kita dalami dari peristiwa yang sangat luar biasa ini:

1.      Cara kedua orang itu mengenali Yesus
Kepada dua orang itu, Yesus tidak mengatakan kepada mereka tentang siapa sebenarnya diriNya. Namun demikian, kedua orang itu akhirnya dapat mengenali Yesus dengan caraNya memecah-mecahkan roti dan mengucapkan berkat. Mereka tersadar akan perasaan mereka dan pengajaran Yesus selama perjalanan. 

Ada ungkapan yang sudah umum kita ketahui yang mengatakan “Tak kenal maka ‘tak sayang”. Bagaimana mungkin Anda mengasihi Yesus jika tidak mengenalNya – bagaimana mungkin saudara percaya jika saudara tidak mengenalNya. Pengenalan kita kepada Tuhan akan terjadi dalam persekutuan denganNya.

Hal ini akan mengingatkan kita selama menjadi seorang pengikut Yesus. Ada begitu banyak persekutuan dan ibadah yang kita ikuti, pertanyaannya adalah “Apakah saudara sudah bosan dan lelah untuk terus mengikuti segala aktifitas dan rangkaian ibadah itu?” Saya yakin bahwa hingga akhir hidup kita, tidak akan pernah kita bosan-bosannya untuk bersekutu denganNya melalui setiap ibadah yang kita ikuti. 

Menjadi pengikut Yesus, tidak harus melihat bekas paku di tangan Yesus atau Dia harus memperkenalkan diriNya pada kita dan mengatakan “Ini Aku Yesus!”. Seperti kedua orang tadi, akhirnya mereka mengenal Yesus tanpa harus berbuat seperti itu, hanya dengan persekutuan dalam ‘ibadah yang sederhana’ itu telah membuka mata hati mereka untuk mengenali bahwa Yesus ada dan hidup bersama dengan mereka.

2.      Cara Yesus menjelaskan kebenaran
Dari percakapan yang terjadi dalam perjalanan menuju Emaus ini, Tuhan Yesus telah memberikan kita suatu pengajaran yang berharga, bahwa Yesus adalah penggenapan dari semua yang tertulis dalam kitab suci. Maka segala tulisan yang terdapat dalam Alkitab adalah penjelasan yang utuh untuk mengetahui tentang Tuhan dalam kehidupan ini. Maka tetaplah kita dengan tekun merenungkan firman Tuhan, sehingga kita semakin dikuatkan untuk mengerti segala kehendakNya dalam kehidupan ini.


Mengapa kita memerlukan Alkitab? Jika kita hidup hanya mau mengandalkan diri sendiri tentu tak perlu untuk membaca Alkitab (Firman Tuhan). Namun pengikut Yesus (orang beriman) membutuhkan Alkitab dalam kehidupannya sebagai makanan rohani, sebagaimana Yesus mengatakan “Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan” (Matius 5:6). Anda orang yang suka membaca atau tidak, ketika Alkitab itu berisi kebutuhan hidup utama kita, maka suka atau tidak suka Anda tentunya akan berusaha untuk membacanya. Dan walaupun saudara katakan sulit memahaminya, Anda juga tentunya akan berusaha untuk memahaminya jika Anda sedang haus dan lapar akan kebenaran.

Firman Tuhan adalah kebutuhan pokok kita, Firman itu yang akan selalu mengingatkan, menegur, menuntun, mendidik kita (2 Timoteus 3:16) dan yang akan memperbaharui kehidupan kita setiap saat ke arah yang lebih baik. Dan yang terpenting kita ketahui bahwa percakapan kedua murid tadi kepada Yesus mengingatkan kita pada kitab Yohanes 1: 1 bahwa “Firman itu adalah Allah”. Jika kita mendalami ayat ini, maka kita akan menemukan jawaban mengapa Alkitab itu sangat berharga dalam kehidupan kita.
 
3.      Meninggalkan persekutuan
Kita tidak mengetahui apa maksud kedua murid Yesus ini pergi ke Emaus, namun yang pasti mereka telah pergi meninggalkan para murid Yesus yang lainnya di Yerusalem. Kepergian mereka dilingkupi perasaan kecewa, kesedihan dan berita yang simpang siur.
Maka tidak heran jika Yesus menegur mereka “Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu….”. Lari dari masalah bukanlah solusi, apalagi jika meninggalkan persekutuan hanya akan membuat kita semakin tersesat.

Kita diingatkan melalui peristiwa ini, jangan sekali-kali meninggalkan persekutuan kita dalam gereja karena permasalahan dan pergumulan yang kita hadapi. Walaupun pergumulan kita tidak kunjung berakhir, bukan artinya Tuhan itu tidak berbuat atas hidupmu. Namun sebaliknya semakin giatlah dalam persekutuan. Sebab dalam persekutuan kita dengan Tuhan akan memberikan kita kekuatan, hikmat dan penyertaan Tuhan. 

4.      Yesus Maha Hadir
Yesus adalah Immanuel (Allah beserta kita). Dia adalah Allah yang senantiasa hadir bersama umatNya, yang tidak dibatasi oleh tempat, waktu dan keadaan. Tuhan Yesus setia untuk menemani perjalanan kehidupan kita baik suka maupun duka. Perjalanan kedua murid Yesus ini telah memberikan kita pelajaran yang sangat berharga, bahwa sesungguhnya walaupun mereka pada awalnya tidak mengenali siapa Orang yang bersama dengan mereka itu, demikianlah perjalanan kehidupan yang kita lalui. Kita menjalani kehidupan ini, Tuhan tidak tampak di mata kita, namun Dia adalah Allah yang maha hadir yang setia mengajar dan membimbing kita.

5.      Mengundang Yesus
Hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam, namun keinginan mereka ingin bersama Yesus semakin besar hingga meminta Yesus untuk tinggal bersama mereka malam itu. Seperti inilah sesungguhnya orang Kristen itu, semakin lama Dia menjadi seorang Kristen maka semakin hari Dia semakin merindukan kebersamaan dengan Tuhan. 

Semakin lama kita menjadi pengikut Yesus seharusnya membuat hati kita semakin dekat denganNya. Ketertarikan kita kepada Yesus akan mengundang Yesus untuk hadir dalam setiap perjalanan kehidupan kita. Dalam perkerjaan, keluarga dan apapun yang sedang terjadi dalam kehidupan ini, kita akan “mendesak Yesus hadir”.


Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Kebangkitan Yesus / Khotbah Minggu / Mengikut Yesus / Paskah / Pergumulan Hidup / Persekutuan dengan judul Lukas 24: 13-35 | Jalan Menuju Emaus . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2017/04/lukas-24-13-35-jalan-menuju-emaus.html?m=0 . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

Belum ada komentar untuk " Lukas 24: 13-35 | Jalan Menuju Emaus "