Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Wednesday, June 17, 2015

Ayub 38: 1-11 | Segala sesuatu dimungkinkan bisa terjadi



Bacaan Firman Tuhan: Ayub 38:1-11
Segala sesuatu dimungkinkan bisa terjadi dalam kehidupan manusia (All things is possible). Suatu ketika bias saja kita mendapatkan apa yang kita dambakan atau yang kita impikan, namun bias juga sebaliknya sesuatu yang tidak kita harapkan bias terjadi. Terkadang kita bersedih, namun terkadang kita bersukacita.

Dalam kehidupan manusia banyak hal-hal yang tidak mampu terjangkau dengan akal. Ada banyak pertanyaan-pertanyaan tentang perkara kehidupan yang tidak dapat dijawab. Ada banyak orang yang mempertanyakan kehidupannya karena ternyata hidup yang dia alami tidak seperti yang dia pikirkan atau bahkan jika membandingkan kehidupannya dengan kehidupan orang lain.

Kisah hidup Ayub pun demikian. Dia mempertanyakan kehidupan yang sedang dia alami. Bagaimana tidak! Jika semua harta yang begitu banyaknya semua lenyap, penyakit yang merongrong tubuhnya, semua anaknya meninggal, dan istri beserta teman-temannya ikut-ikutan menjatuhkan semangat hidupnya. 

Jika teman-temannya mengatakan: “itu semua terjadi karena dosamu yang besar!” namun ketika dia membilang-bilangi segala perbuatan dan tingkah lakunya, Ayub merasa benar. Bahkan Allah sendiri sudah mengatakan tentang dirinya yang mengatakan: “Sebab tiada seorang pun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan” (Ayub 1: 8).
Kita pun mungkin pernah mengalami sikap seperti Ayub yang mempertanyakan keadaan yang kita alami, “mengapa hal seperti ini terjadi dalam diriku?”. Namun Firman Tuhan yang menjadi bacaan kita saat ini ingin menyatakan kepada kita, bahwa:
Kita tidak memiliki HAK untuk mempertanyakan perkara apapun itu kepada Tuhan, dan
Tidak ada KEWAJIBAN Allah untuk menjawanb pertanyaan kita

Dalam arti, ketika kita telah mengenal dengan baik siapa itu Tuhan, bagaimana kasih dan kuasanya, tentunya kita tidak lagi bertanya-tanya tentang apapun yang sedang terjadi dalam hidup kita. Sebab keyakinan kita hanya satu, yakni seperti yang tertulis dalam 1 Korintus 10:13 “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekutan manusia, sebab Allah setia, dank arena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai, Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya”. Segala sesuatu dimungkinkan terjadi dalam kehidupan ini, dan Tuhan bisa saja mengijinkannya terjadi, namun tidak lebih dari kekuatan kita, bahkan Tuhan bersedia memberikan jalan keluar agar kita mampu menanggungnya.

Kemudian hal yang terpenting dan yang utama dapat kita petik dari kisah Ayub dan juga ayat bacaan kita saat ini bahwa penderitaan yang dialami Ayub bermula ketika Tuhan mengijinkan iblis untuk mencobai Ayub ketika si iblis mengatakan: “Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah?”. Yang dimaksud si iblis bahwa sesungguhnya kebaikan Ayub itu adalah karena Tuhan memberkati dengan melimpah kehidupannya, dan seandainya Tuhan mengambil semua yang ada padanya pastilah Ayub akan mengutuki Tuhan. Namun kisah Ayub jika kita simak bersama, ternyata apa yang di katakana si iblis tidaklah terjadi, Ayub tidak pernah mengutuki Tuhan bahkan meninggalkanNya. Ayub tetap setia dalam penderitaannya, walaupun muncul pertanyaan-pertanyaan dalam dirinya tentang semua hal yang terjadi, dan pasal 38 yang telah kita baca ini menjadi jawaban atas pertanyaannya yang disampaikan Allah justru melalui pertanyaan, yang ingin menyatakan bahwa sungguh Ayub tidak memiliki hak untuk bertanya.

Maka kita diingatkan supaya tidak memiliki iman yang mengait, seperti pepatah yang mengatakan “ada udang dibalik batu”. Kedekatan dengan Tuhan karena ada maunya, supaya kedekatan kita dengan Tuhan bukan karena mengharapkan keinginan-keinginan duniawi. Baik dalam suka maupun duka, tetaplah iman kita teguh tak tergoyhkan. Seperti yang tertulis dalam Roma 8: 28: “Bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia”

No comments :

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Ayub 38: 1-11 | Segala sesuatu dimungkinkan bisa terjadi



Bacaan Firman Tuhan: Ayub 38:1-11
Segala sesuatu dimungkinkan bisa terjadi dalam kehidupan manusia (All things is possible). Suatu ketika bias saja kita mendapatkan apa yang kita dambakan atau yang kita impikan, namun bias juga sebaliknya sesuatu yang tidak kita harapkan bias terjadi. Terkadang kita bersedih, namun terkadang kita bersukacita.

Dalam kehidupan manusia banyak hal-hal yang tidak mampu terjangkau dengan akal. Ada banyak pertanyaan-pertanyaan tentang perkara kehidupan yang tidak dapat dijawab. Ada banyak orang yang mempertanyakan kehidupannya karena ternyata hidup yang dia alami tidak seperti yang dia pikirkan atau bahkan jika membandingkan kehidupannya dengan kehidupan orang lain.

Kisah hidup Ayub pun demikian. Dia mempertanyakan kehidupan yang sedang dia alami. Bagaimana tidak! Jika semua harta yang begitu banyaknya semua lenyap, penyakit yang merongrong tubuhnya, semua anaknya meninggal, dan istri beserta teman-temannya ikut-ikutan menjatuhkan semangat hidupnya. 

Jika teman-temannya mengatakan: “itu semua terjadi karena dosamu yang besar!” namun ketika dia membilang-bilangi segala perbuatan dan tingkah lakunya, Ayub merasa benar. Bahkan Allah sendiri sudah mengatakan tentang dirinya yang mengatakan: “Sebab tiada seorang pun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan” (Ayub 1: 8).
Kita pun mungkin pernah mengalami sikap seperti Ayub yang mempertanyakan keadaan yang kita alami, “mengapa hal seperti ini terjadi dalam diriku?”. Namun Firman Tuhan yang menjadi bacaan kita saat ini ingin menyatakan kepada kita, bahwa:
Kita tidak memiliki HAK untuk mempertanyakan perkara apapun itu kepada Tuhan, dan
Tidak ada KEWAJIBAN Allah untuk menjawanb pertanyaan kita

Dalam arti, ketika kita telah mengenal dengan baik siapa itu Tuhan, bagaimana kasih dan kuasanya, tentunya kita tidak lagi bertanya-tanya tentang apapun yang sedang terjadi dalam hidup kita. Sebab keyakinan kita hanya satu, yakni seperti yang tertulis dalam 1 Korintus 10:13 “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekutan manusia, sebab Allah setia, dank arena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai, Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya”. Segala sesuatu dimungkinkan terjadi dalam kehidupan ini, dan Tuhan bisa saja mengijinkannya terjadi, namun tidak lebih dari kekuatan kita, bahkan Tuhan bersedia memberikan jalan keluar agar kita mampu menanggungnya.

Kemudian hal yang terpenting dan yang utama dapat kita petik dari kisah Ayub dan juga ayat bacaan kita saat ini bahwa penderitaan yang dialami Ayub bermula ketika Tuhan mengijinkan iblis untuk mencobai Ayub ketika si iblis mengatakan: “Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah?”. Yang dimaksud si iblis bahwa sesungguhnya kebaikan Ayub itu adalah karena Tuhan memberkati dengan melimpah kehidupannya, dan seandainya Tuhan mengambil semua yang ada padanya pastilah Ayub akan mengutuki Tuhan. Namun kisah Ayub jika kita simak bersama, ternyata apa yang di katakana si iblis tidaklah terjadi, Ayub tidak pernah mengutuki Tuhan bahkan meninggalkanNya. Ayub tetap setia dalam penderitaannya, walaupun muncul pertanyaan-pertanyaan dalam dirinya tentang semua hal yang terjadi, dan pasal 38 yang telah kita baca ini menjadi jawaban atas pertanyaannya yang disampaikan Allah justru melalui pertanyaan, yang ingin menyatakan bahwa sungguh Ayub tidak memiliki hak untuk bertanya.

Maka kita diingatkan supaya tidak memiliki iman yang mengait, seperti pepatah yang mengatakan “ada udang dibalik batu”. Kedekatan dengan Tuhan karena ada maunya, supaya kedekatan kita dengan Tuhan bukan karena mengharapkan keinginan-keinginan duniawi. Baik dalam suka maupun duka, tetaplah iman kita teguh tak tergoyhkan. Seperti yang tertulis dalam Roma 8: 28: “Bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia”

Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Epistel / Pergumulan Hidup / Renungan dengan judul Ayub 38: 1-11 | Segala sesuatu dimungkinkan bisa terjadi . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2015/06/ayub-38-1-11-segala-sesuatu.html?m=0 . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

Belum ada komentar untuk " Ayub 38: 1-11 | Segala sesuatu dimungkinkan bisa terjadi "