Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Tuesday, July 1, 2014

Hati-hati Dengan Iblis Penyesat (Yeremia 28: 5-9)

Bacaan Firman Tuhan: Yeremia 28: 5-9
Firman Allah telah datang kepada umat Israel melalui Nabi Yeremia yang menubuatkan bahwa hukuman kepada umat Israel (Yehuda) bahwa Tuhan akan menghukum mereka selama tujuh puluh tahun (70) lamanya dan perkakas Rumah Tuhan akan dirampas oleh Nebukadnezar raja Babel (Yer. 25:11). Hal ini di firmankan oleh Allah, sebab bangsa itu tidak mendengarkan firman Tuhan dan menimbulkan sakit hati Tuhan (Yer. 25:7).
Namun tampillah seorang yang bernama Hanaya bin Azur di depan Yeremia di Rumah Tuhan dan di depan mata imam-imam dan seluruh rakyat, yang menyatakan nubuatannya bahwa Tuhan telah berfirma kepadanya bahwa dalam dua (2 thn) tahun Allah akan mengembalikan semua perkakas rumah Tuhan beserta orang-orang buangan dari Babel (Yer. 28: 2-3).

Nubuatan yang disampaikan oleh Hanaya sangat berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Yeremia. Sehingga Yeremia hanya menegaskan: “Amin! Moga-moga Tuhan berbuat demikian!”. Dalam arti bahwa Yeremia juga menginginkan kembalinya orang buangan itu, namun waktu akan membuktikan bahwa nubuat palsu Hanaya dan nubuat Yeremia yang benar (ay.9). Yeremia menegaskan bahwa nubuatan yang disampaikannya adalah berdasarkan firman Tuhan seperti yang juga telah disampaikan oleh nabi-nabi terdahulu (ay. 8), sehingga pada ayat-ayat selanjutnya Yeremia akhirnya bernubuat melalui Firman Tuhan yang disampaikan padanya “Tuhan tidak mengutus engkau, tetapi engkau telah membuat bangsa ini percaya kepada dusta....Aku menyuruh engkau pergi dari muka bumi, Tuhan juga ingin engkau aka mati” (ay. 15-17). Sehingga Hanaya pun mati dua bulan kemudian.

Melalui nas renungan kita ini, ada beberapa hal yang harus kita pahami:

  1. Tidak menganggap rendah perbuatan dosa
Bahwa penolakan umat atas Firman Tuhan merupakan dosa yang tidak boleh di anggap remeh. Umat Israel harus menanggung konsekuensi atas perbuatan mereka sendiri, sehingga tidak semudah yang di katakan oleh Hanaya dalam 2 tahun semua akan kembali lagi dari Babel, sementara Allah telah berfirman mereka di buang selama 70 tahun. Dosa bukan membuat hidup baik justru membuat hidup menjadi sengsara karena telah memberikan dirinya sebagai hamba dosa. Tidak ada sesuatu apapun yang baik dapat kita terima dari kehidupan berdosa.
Begitu juga halnya dengan orang-orang yang menyebarkan kebohongan dengan menggunakan Firman Tuhan seperti yang telah dilakukan oleh Hanaya, Tuhan tidak mentolerir hal seperti ini. Orang seperti itu juga akan mendapatkan hukuman yang besar dari Allah.

  1. Hukuman Tuhan diikuti oleh rencana keselamatanNya
Allah berkuasa atas kehidupan umatNya bahkan kepada seluruh kehidupan ini, bahwa Tuhan mengizinkan Nebukadnezar menjadi tuan mereka di pembuangan. Walaupun Tuhan mendatangkan hukuman atas umat Israel, namun harus juga disadari, bahwa semuanya itu adalah bahagian dari rencanaNya untuk memulihkan kembali umatNya. Sebab Tuhan juga telah berfirman akan janji keselamatan bagi umatNya, yang akan menyembuhkan segala penyakit mereka yang mengadakan perjanjian baru, yakni menaruh taurat Tuhan di batin mereka dan menuliskannya di dalam hati mereka. Walaupun Tuhan menghukum, namun kasih setiaNya jauh lebih besar, sebab Tuhan tidak pernah merancangkan kecelakaan bagi umatNya yang ada hanyalah rancangan damai sejahtera.

  1. Hati-hati dengan ajaran sesat.
Iblis begitu lihainya menggunakan Firman Tuhan untuk menyesatkan umat Allah. Terkadang kita tidak tahu mana ajaran yang benar dan mana ajaran yang menyesatkan kita. Sehingga kita memang harus berhati-hati. Alkitab mengajarkan kita: “Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah” (1 Yoh.4:2). Yang hendak disampaikan bahwa Allah dalam penyelamatanNya juga bukanlah melalui jalan-jalan yang mudah, namun Ia merendahkan diriNya sebagai Allah, Ia mau untuk menderita dan mati di kayu salib. Semua yang dilakukan oleh Tuhan adalah karena kasihNya yang besar. Sehingga tidak ada jalan yang mudah untuk mau menjadi Kristen, tidak ada yang instant – layaknya seperti permainan sulap. Hal kemudian yang harus kita perhatikan juga, bahwa Allah mau merendahkan Diri, menderita dan mati di katu salib semuanya adalah karena kasihNya yang besar. Tuhan menyelamatkan kita adalah karena kasihNya, dan itu juga yang dikehendaki oleh Allah dalam hidup kita untuk juga pembawa kasih Allah, dalam Efesus 3:17 dikatakan: “Sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih”. Maka ujilah segala sesuatunya apakah segala sesuatu ajaran, ajakan ataupun perkataan sudah berlandaskan kasih yang diajarkan oleh Yesus kepada kita yaitu mengasihi Allah dan sesama.

Bacaan Firman Tuhan: Yeremia 28: 5-9
Firman Allah telah datang kepada umat Israel melalui Nabi Yeremia yang menubuatkan bahwa hukuman kepada umat Israel (Yehuda) bahwa Tuhan akan menghukum mereka selama tujuh puluh tahun (70) lamanya dan perkakas Rumah Tuhan akan dirampas oleh Nebukadnezar raja Babel (Yer. 25:11). Hal ini di firmankan oleh Allah, sebab bangsa itu tidak mendengarkan firman Tuhan dan menimbulkan sakit hati Tuhan (Yer. 25:7).
Namun tampillah seorang yang bernama Hanaya bin Azur di depan Yeremia di Rumah Tuhan dan di depan mata imam-imam dan seluruh rakyat, yang menyatakan nubuatannya bahwa Tuhan telah berfirma kepadanya bahwa dalam dua (2 thn) tahun Allah akan mengembalikan semua perkakas rumah Tuhan beserta orang-orang buangan dari Babel (Yer. 28: 2-3).

Nubuatan yang disampaikan oleh Hanaya sangat berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Yeremia. Sehingga Yeremia hanya menegaskan: “Amin! Moga-moga Tuhan berbuat demikian!”. Dalam arti bahwa Yeremia juga menginginkan kembalinya orang buangan itu, namun waktu akan membuktikan bahwa nubuat palsu Hanaya dan nubuat Yeremia yang benar (ay.9). Yeremia menegaskan bahwa nubuatan yang disampaikannya adalah berdasarkan firman Tuhan seperti yang juga telah disampaikan oleh nabi-nabi terdahulu (ay. 8), sehingga pada ayat-ayat selanjutnya Yeremia akhirnya bernubuat melalui Firman Tuhan yang disampaikan padanya “Tuhan tidak mengutus engkau, tetapi engkau telah membuat bangsa ini percaya kepada dusta....Aku menyuruh engkau pergi dari muka bumi, Tuhan juga ingin engkau aka mati” (ay. 15-17). Sehingga Hanaya pun mati dua bulan kemudian.

Melalui nas renungan kita ini, ada beberapa hal yang harus kita pahami:

  1. Tidak menganggap rendah perbuatan dosa
Bahwa penolakan umat atas Firman Tuhan merupakan dosa yang tidak boleh di anggap remeh. Umat Israel harus menanggung konsekuensi atas perbuatan mereka sendiri, sehingga tidak semudah yang di katakan oleh Hanaya dalam 2 tahun semua akan kembali lagi dari Babel, sementara Allah telah berfirman mereka di buang selama 70 tahun. Dosa bukan membuat hidup baik justru membuat hidup menjadi sengsara karena telah memberikan dirinya sebagai hamba dosa. Tidak ada sesuatu apapun yang baik dapat kita terima dari kehidupan berdosa.
Begitu juga halnya dengan orang-orang yang menyebarkan kebohongan dengan menggunakan Firman Tuhan seperti yang telah dilakukan oleh Hanaya, Tuhan tidak mentolerir hal seperti ini. Orang seperti itu juga akan mendapatkan hukuman yang besar dari Allah.

  1. Hukuman Tuhan diikuti oleh rencana keselamatanNya
Allah berkuasa atas kehidupan umatNya bahkan kepada seluruh kehidupan ini, bahwa Tuhan mengizinkan Nebukadnezar menjadi tuan mereka di pembuangan. Walaupun Tuhan mendatangkan hukuman atas umat Israel, namun harus juga disadari, bahwa semuanya itu adalah bahagian dari rencanaNya untuk memulihkan kembali umatNya. Sebab Tuhan juga telah berfirman akan janji keselamatan bagi umatNya, yang akan menyembuhkan segala penyakit mereka yang mengadakan perjanjian baru, yakni menaruh taurat Tuhan di batin mereka dan menuliskannya di dalam hati mereka. Walaupun Tuhan menghukum, namun kasih setiaNya jauh lebih besar, sebab Tuhan tidak pernah merancangkan kecelakaan bagi umatNya yang ada hanyalah rancangan damai sejahtera.

  1. Hati-hati dengan ajaran sesat.
Iblis begitu lihainya menggunakan Firman Tuhan untuk menyesatkan umat Allah. Terkadang kita tidak tahu mana ajaran yang benar dan mana ajaran yang menyesatkan kita. Sehingga kita memang harus berhati-hati. Alkitab mengajarkan kita: “Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah” (1 Yoh.4:2). Yang hendak disampaikan bahwa Allah dalam penyelamatanNya juga bukanlah melalui jalan-jalan yang mudah, namun Ia merendahkan diriNya sebagai Allah, Ia mau untuk menderita dan mati di kayu salib. Semua yang dilakukan oleh Tuhan adalah karena kasihNya yang besar. Sehingga tidak ada jalan yang mudah untuk mau menjadi Kristen, tidak ada yang instant – layaknya seperti permainan sulap. Hal kemudian yang harus kita perhatikan juga, bahwa Allah mau merendahkan Diri, menderita dan mati di katu salib semuanya adalah karena kasihNya yang besar. Tuhan menyelamatkan kita adalah karena kasihNya, dan itu juga yang dikehendaki oleh Allah dalam hidup kita untuk juga pembawa kasih Allah, dalam Efesus 3:17 dikatakan: “Sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih”. Maka ujilah segala sesuatunya apakah segala sesuatu ajaran, ajakan ataupun perkataan sudah berlandaskan kasih yang diajarkan oleh Yesus kepada kita yaitu mengasihi Allah dan sesama.

No comments :

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Hati-hati Dengan Iblis Penyesat (Yeremia 28: 5-9)

Bacaan Firman Tuhan: Yeremia 28: 5-9
Firman Allah telah datang kepada umat Israel melalui Nabi Yeremia yang menubuatkan bahwa hukuman kepada umat Israel (Yehuda) bahwa Tuhan akan menghukum mereka selama tujuh puluh tahun (70) lamanya dan perkakas Rumah Tuhan akan dirampas oleh Nebukadnezar raja Babel (Yer. 25:11). Hal ini di firmankan oleh Allah, sebab bangsa itu tidak mendengarkan firman Tuhan dan menimbulkan sakit hati Tuhan (Yer. 25:7).
Namun tampillah seorang yang bernama Hanaya bin Azur di depan Yeremia di Rumah Tuhan dan di depan mata imam-imam dan seluruh rakyat, yang menyatakan nubuatannya bahwa Tuhan telah berfirma kepadanya bahwa dalam dua (2 thn) tahun Allah akan mengembalikan semua perkakas rumah Tuhan beserta orang-orang buangan dari Babel (Yer. 28: 2-3).

Nubuatan yang disampaikan oleh Hanaya sangat berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Yeremia. Sehingga Yeremia hanya menegaskan: “Amin! Moga-moga Tuhan berbuat demikian!”. Dalam arti bahwa Yeremia juga menginginkan kembalinya orang buangan itu, namun waktu akan membuktikan bahwa nubuat palsu Hanaya dan nubuat Yeremia yang benar (ay.9). Yeremia menegaskan bahwa nubuatan yang disampaikannya adalah berdasarkan firman Tuhan seperti yang juga telah disampaikan oleh nabi-nabi terdahulu (ay. 8), sehingga pada ayat-ayat selanjutnya Yeremia akhirnya bernubuat melalui Firman Tuhan yang disampaikan padanya “Tuhan tidak mengutus engkau, tetapi engkau telah membuat bangsa ini percaya kepada dusta....Aku menyuruh engkau pergi dari muka bumi, Tuhan juga ingin engkau aka mati” (ay. 15-17). Sehingga Hanaya pun mati dua bulan kemudian.

Melalui nas renungan kita ini, ada beberapa hal yang harus kita pahami:

  1. Tidak menganggap rendah perbuatan dosa
Bahwa penolakan umat atas Firman Tuhan merupakan dosa yang tidak boleh di anggap remeh. Umat Israel harus menanggung konsekuensi atas perbuatan mereka sendiri, sehingga tidak semudah yang di katakan oleh Hanaya dalam 2 tahun semua akan kembali lagi dari Babel, sementara Allah telah berfirman mereka di buang selama 70 tahun. Dosa bukan membuat hidup baik justru membuat hidup menjadi sengsara karena telah memberikan dirinya sebagai hamba dosa. Tidak ada sesuatu apapun yang baik dapat kita terima dari kehidupan berdosa.
Begitu juga halnya dengan orang-orang yang menyebarkan kebohongan dengan menggunakan Firman Tuhan seperti yang telah dilakukan oleh Hanaya, Tuhan tidak mentolerir hal seperti ini. Orang seperti itu juga akan mendapatkan hukuman yang besar dari Allah.

  1. Hukuman Tuhan diikuti oleh rencana keselamatanNya
Allah berkuasa atas kehidupan umatNya bahkan kepada seluruh kehidupan ini, bahwa Tuhan mengizinkan Nebukadnezar menjadi tuan mereka di pembuangan. Walaupun Tuhan mendatangkan hukuman atas umat Israel, namun harus juga disadari, bahwa semuanya itu adalah bahagian dari rencanaNya untuk memulihkan kembali umatNya. Sebab Tuhan juga telah berfirman akan janji keselamatan bagi umatNya, yang akan menyembuhkan segala penyakit mereka yang mengadakan perjanjian baru, yakni menaruh taurat Tuhan di batin mereka dan menuliskannya di dalam hati mereka. Walaupun Tuhan menghukum, namun kasih setiaNya jauh lebih besar, sebab Tuhan tidak pernah merancangkan kecelakaan bagi umatNya yang ada hanyalah rancangan damai sejahtera.

  1. Hati-hati dengan ajaran sesat.
Iblis begitu lihainya menggunakan Firman Tuhan untuk menyesatkan umat Allah. Terkadang kita tidak tahu mana ajaran yang benar dan mana ajaran yang menyesatkan kita. Sehingga kita memang harus berhati-hati. Alkitab mengajarkan kita: “Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah” (1 Yoh.4:2). Yang hendak disampaikan bahwa Allah dalam penyelamatanNya juga bukanlah melalui jalan-jalan yang mudah, namun Ia merendahkan diriNya sebagai Allah, Ia mau untuk menderita dan mati di kayu salib. Semua yang dilakukan oleh Tuhan adalah karena kasihNya yang besar. Sehingga tidak ada jalan yang mudah untuk mau menjadi Kristen, tidak ada yang instant – layaknya seperti permainan sulap. Hal kemudian yang harus kita perhatikan juga, bahwa Allah mau merendahkan Diri, menderita dan mati di katu salib semuanya adalah karena kasihNya yang besar. Tuhan menyelamatkan kita adalah karena kasihNya, dan itu juga yang dikehendaki oleh Allah dalam hidup kita untuk juga pembawa kasih Allah, dalam Efesus 3:17 dikatakan: “Sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih”. Maka ujilah segala sesuatunya apakah segala sesuatu ajaran, ajakan ataupun perkataan sudah berlandaskan kasih yang diajarkan oleh Yesus kepada kita yaitu mengasihi Allah dan sesama.

Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Dosa / Epistel / Renungan dengan judul Hati-hati Dengan Iblis Penyesat (Yeremia 28: 5-9) . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2014/06/hati-hati-dengan-iblis-penyesat-yeremia.html?m=0 . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

Belum ada komentar untuk " Hati-hati Dengan Iblis Penyesat (Yeremia 28: 5-9) "