Bacaan Firman Tuhan: Yeremia 28: 5-9
Firman Allah telah datang kepada umat
Israel melalui Nabi Yeremia yang menubuatkan bahwa hukuman
kepada umat Israel (Yehuda) bahwa Tuhan akan menghukum mereka selama
tujuh puluh tahun (70) lamanya dan perkakas Rumah Tuhan akan dirampas
oleh Nebukadnezar raja Babel (Yer. 25:11). Hal ini di firmankan oleh
Allah, sebab bangsa itu tidak mendengarkan firman Tuhan dan
menimbulkan sakit hati Tuhan (Yer. 25:7).
Namun tampillah seorang yang bernama
Hanaya bin Azur di depan Yeremia di Rumah Tuhan dan di depan mata
imam-imam dan seluruh rakyat, yang menyatakan nubuatannya bahwa Tuhan
telah berfirma kepadanya bahwa dalam dua (2 thn) tahun Allah akan
mengembalikan semua perkakas rumah Tuhan beserta orang-orang buangan
dari Babel (Yer. 28: 2-3).
Nubuatan yang disampaikan oleh Hanaya
sangat berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Yeremia. Sehingga
Yeremia hanya menegaskan: “Amin! Moga-moga Tuhan berbuat
demikian!”. Dalam arti bahwa Yeremia juga menginginkan
kembalinya orang buangan itu, namun waktu akan membuktikan bahwa
nubuat palsu Hanaya dan nubuat Yeremia yang benar (ay.9). Yeremia
menegaskan bahwa nubuatan yang disampaikannya adalah berdasarkan
firman Tuhan seperti yang juga telah disampaikan oleh nabi-nabi
terdahulu (ay. 8), sehingga pada ayat-ayat selanjutnya Yeremia
akhirnya bernubuat melalui Firman Tuhan yang disampaikan padanya
“Tuhan tidak mengutus engkau, tetapi engkau telah membuat bangsa
ini percaya kepada dusta....Aku menyuruh engkau pergi dari muka bumi,
Tuhan juga ingin engkau aka mati” (ay. 15-17). Sehingga Hanaya
pun mati dua bulan kemudian.
Melalui nas renungan kita ini, ada
beberapa hal yang harus kita pahami:
- Tidak menganggap rendah perbuatan dosa
Bahwa penolakan umat atas Firman Tuhan
merupakan dosa yang tidak boleh di anggap remeh. Umat Israel harus
menanggung konsekuensi atas perbuatan mereka sendiri, sehingga tidak
semudah yang di katakan oleh Hanaya dalam 2 tahun semua akan kembali
lagi dari Babel, sementara Allah telah berfirman mereka di buang
selama 70 tahun. Dosa bukan membuat hidup baik justru membuat hidup
menjadi sengsara karena telah memberikan dirinya sebagai hamba dosa.
Tidak ada sesuatu apapun yang baik dapat kita terima dari kehidupan
berdosa.
Begitu juga halnya dengan orang-orang
yang menyebarkan kebohongan dengan menggunakan Firman Tuhan seperti
yang telah dilakukan oleh Hanaya, Tuhan tidak mentolerir hal seperti
ini. Orang seperti itu juga akan mendapatkan hukuman yang besar dari
Allah.
- Hukuman Tuhan diikuti oleh rencana keselamatanNya
Allah berkuasa atas kehidupan umatNya
bahkan kepada seluruh kehidupan ini, bahwa Tuhan mengizinkan
Nebukadnezar menjadi tuan mereka di pembuangan. Walaupun Tuhan
mendatangkan hukuman atas umat Israel, namun harus juga disadari,
bahwa semuanya itu adalah bahagian dari rencanaNya untuk memulihkan
kembali umatNya. Sebab Tuhan juga telah berfirman akan janji
keselamatan bagi umatNya, yang akan menyembuhkan segala penyakit
mereka yang mengadakan perjanjian baru, yakni menaruh taurat Tuhan di
batin mereka dan menuliskannya di dalam hati mereka. Walaupun Tuhan
menghukum, namun kasih setiaNya jauh lebih besar, sebab Tuhan tidak
pernah merancangkan kecelakaan bagi umatNya yang ada hanyalah
rancangan damai sejahtera.
- Hati-hati dengan ajaran sesat.
Iblis begitu lihainya menggunakan
Firman Tuhan untuk menyesatkan umat Allah. Terkadang kita tidak tahu
mana ajaran yang benar dan mana ajaran yang menyesatkan kita.
Sehingga kita memang harus berhati-hati. Alkitab mengajarkan kita:
“Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku,
bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia,
berasal dari Allah” (1 Yoh.4:2). Yang
hendak disampaikan bahwa Allah dalam penyelamatanNya juga bukanlah
melalui jalan-jalan yang mudah, namun Ia merendahkan diriNya sebagai
Allah, Ia mau untuk menderita dan mati di kayu salib. Semua yang
dilakukan oleh Tuhan adalah karena kasihNya yang besar. Sehingga
tidak ada jalan yang mudah untuk mau menjadi Kristen, tidak ada yang
instant – layaknya seperti permainan sulap. Hal kemudian yang harus
kita perhatikan juga, bahwa Allah mau merendahkan Diri, menderita dan
mati di katu salib semuanya adalah karena kasihNya yang besar. Tuhan
menyelamatkan kita adalah karena kasihNya, dan itu juga yang
dikehendaki oleh Allah dalam hidup kita untuk juga pembawa kasih
Allah, dalam Efesus 3:17 dikatakan: “Sehingga oleh imanmu
Kristus diam di dalam hatimu
dan kamu berakar
serta berdasar di dalam kasih”. Maka ujilah
segala sesuatunya apakah segala sesuatu ajaran, ajakan ataupun
perkataan sudah berlandaskan kasih yang diajarkan oleh Yesus kepada
kita yaitu mengasihi Allah dan sesama.
No comments:
Post a Comment