Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Friday, May 10, 2024

Mazmur 1: 1-6 Kebahagiaan Orang Benar

Bacaan Firman Tuhan: Mazmur 1: 1-6

Mazmur ini diawali dengan kata “Berbahagialah”. Semua orang pasti mendambakan hidup bahagia dan berusaha untuk mencapai kebahagiaan dalam hidupnya namun pada kenyataannya Tidak semua orang dapat menikmati dan merasakan kebahagiaan yang sejati di dalam kehidupannya. itu bisa terjadi ketika seseorang salah memahami kebahagiaan itu dan salah memperoleh sumber kebahagiaan itu. ada yang menganggap bahwa kebahagiaan itu adalah ketika mempunyai banyak harta atau kekayaan, tetapi kenyataannya berkata lain harta tidak menjamin seseorang bahagia. ada orang yang menganggap bahwa ketika keinginannya terpenuhi maka dia akan bahagia  Tetapi kenyataannya juga tidak, kebahagiaan karena keinginan yang terpenuhi hanyalah kebahagiaan yang sesaat karena keinginan tidak pernah memberi kepuasan.

Maka dalam Mazmur 1 ini akan memberikan kepada kita pengajaran, bagaimana kita menjadi orang yang berbahagia menurut firman Tuhan.

1.            Orang yang selalu menjaga diri untuk tidak melakukan dosa tidak memiliki niat yang jahat dan tidak bersekutu dengan orang jahat. (ayat 1)

Dikatakan di ayat 1: Tidak berjalan, tidak berdiri, tidak duduk, ini menjelaskan kepada kita tentang aktivitas hidup sehari-hari. yang mana Mazmur ini hendak mengatakan kepada kita berbahagialah kita jika kita selalu dapat memantau posisi kita seperti apa. berbahagialah kita jika kita selalu mengawasi dan memperhatikan sikap dan perbuatan kita. kita selalu mengevaluasi diri untuk tidak berada pada jalan yang salah yaitu melakukan dosa memiliki niat yang jahat dan bersekutu dengan orang yang jahat. sebab perbuatan dosa dan niat yang jahat adalah jalan menuju kehancuran yang dapat merusak kehidupan, dosa adalah jurang yang akan membawa kepada kehancuran. tetapi yang selalu menjadi tantangan bagi kita adalah ego yang ada dalam diri kita. kita cenderung untuk selalu membenarkan diri dan mencari pembenaran walaupun kita salah, kita sulit untuk mengakui bahwa kita salah. oleh sebab itulah kita perlu untuk selalu memahami bahwa sikap dan perbuatan dosa akan menjauhkan kita dari kebahagiaan. sehingga perlu untuk selalu mengevaluasi diri Melihat posisi di mana Kita berdiri duduk dan berjalan.

2.            Kesukaannya ialah Taurat Tuhan (ayat 2)

Jika yang pertama tadi kita menjaga diri supaya hidup kita tidak dituntun oleh dosa, maka yang kedua ini adalah kebalikannya bahwa kita sangat menyukai jika kita hidup di dalam tuntunan firman Tuhan. namun yang perlu menjadi catatan bagi kita bahwa firman Tuhan bisa berbentuk larangan peringatan, hikmat dan juga janji berkat dan pengharapan. itu semua harus kita terima sebagai pedoman dan penuntun dalam hidup kita. jadi seperti yang dikatakan oleh firman Tuhan di sini yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan kita tidak bisa hanya menyukai firman Tuhan yang hanya berbicara tentang berkat, tetapi kita juga harus menerima firman Tuhan berupa teguran yang berbicara tentang peringatan yang menyinggung sikap dan perilaku kita.

Kemudian di sini juga dijelaskan kepada kita bahwa kita tidak bisa hanya suka atau menyukai firman Tuhan tetapi juga harus merenungkannya siang dan malam. kita dapat mengambil contoh seperti ahli-ahli Taurat pada masa Yesus mereka sangat menyukai Taurat Tuhan mereka selalu mempelajari dan menghafal Taurat Tuhan. tetapi sayangnya mereka tidak merenungkan Taurat Tuhan yang mereka pelajari itu. sehingga mereka mengetahui dan menyukai firman Tuhan tetapi dalam aplikasinya mereka memakai firman Tuhan untuk melihat kesalahan orang lain dan menghakimi orang lain. sehingga firman Tuhan tidak hanya untuk didengar, diketahui, tetapi harus ada perenungan siang dan malam bawa kehidupan kita setiap hari haruslah dikendalikan oleh firman Tuhan. firman Tuhan harus dapat menggugah hati kita untuk melakukan apa yang baik sesuai dengan kebenaran firman Tuhan.

3.            Ia seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air (ayat 3)

Kita percaya bahwa ketika kita selalu jauh dari dosa, dan kita mau dituntun oleh firman Tuhan maka kita berada di jalan yang benar Mazmur ini menggambarkan kita seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air. pohon itu akan tetap segar dan tidak layu dan akan menghasilkan buah pada musimnya Artinya kita seperti pohon yang memenuhi syarat untuk memiliki pertumbuhan dan yang akan menghasilkan buah. Kita percaya bahwa Tuhan adalah sumber berkat dan kebahagiaan dalam hidup ini. ketika kita selalu mengawasi diri kita untuk tidak jatuh ke dalam dosa dan sambil kita selalu dituntun oleh kebenaran firman Tuhan kita percaya bahwa itu akan membawa berkat dan kebahagiaan di dalam kehidupan kita.

Tetapi catatan yang penting bagi kita dari nats ini, yang pertama jangan kita mengharapkan pohon berbuah tidak pada musimnya titik dikatakan di dalam Mazmur ini pohon itu akan berbuah pada musimnya artinya berkat Tuhan akan indah pada waktunya yaitu waktu yang terbaik menurut Tuhan.Yang kedua jangan mengharapkan pohon durian berbuah rambutan. dikatakan di sini "apa saja yang diperbuatnya berhasil" jadi yang dimaksud dengan berhasil di sini adalah bahwa Tuhan akan memberi kepada kita bukan apa yang kita inginkan tetapi apa yang kita butuhkan. kita akan mendapatkan hasil dari apa yang kita tuai. sehingga orang yang selalu hidup menurut petunjuk Tuhan percaya bahwa Tuhan akan memberi keberhasilan dan kebaikan dalam hidup kita sesuai dengan apa yang kita butuhkan dalam hidup kita ini. ketiga pohon itu akan tetap segar sekalipun terjadi kekeringan karena pohon itu tumbuh di tepi aliran air. bahwa ketika kita hidup di dalam kebenaran firman Tuhan kita selalu dituntun oleh firman Tuhan dalam situasi dan sesulit apapun perjalanan hidup kita kita akan selalu tetap dapat bertahan.

4. Jangan kita membanding-bandingkan diri kita dengan orang fasik atau orang berdosa. (ayat 4-6)

Terkadang ada pertanyaan yang muncul Mengapa mereka yang melakukan yang jahat kelihatannya hidupnya bahagia. dengan membanding-bandingkan diri dengan orang yang melakukan dosa adalah tidak tepat sebab kita diingatkan di dalam firman ini bahwa Tuhan mengenal Jalan orang benar dan Jalan orang fasik orang fasik itu sama seperti sekam yang hanya sebentar kelihatan ada tetapi kemudian akan lenyap dan diterbangkan angin atau dilahap oleh api. tetapi kita harus selalu bersyukurBahwa dari Tuhanlah kita mendapatkan segala kebaikan baik di dalam hidup ini maupun di dalam penghakimannya kelak.                                                                                       

No comments :

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Mazmur 1: 1-6 Kebahagiaan Orang Benar

Bacaan Firman Tuhan: Mazmur 1: 1-6

Mazmur ini diawali dengan kata “Berbahagialah”. Semua orang pasti mendambakan hidup bahagia dan berusaha untuk mencapai kebahagiaan dalam hidupnya namun pada kenyataannya Tidak semua orang dapat menikmati dan merasakan kebahagiaan yang sejati di dalam kehidupannya. itu bisa terjadi ketika seseorang salah memahami kebahagiaan itu dan salah memperoleh sumber kebahagiaan itu. ada yang menganggap bahwa kebahagiaan itu adalah ketika mempunyai banyak harta atau kekayaan, tetapi kenyataannya berkata lain harta tidak menjamin seseorang bahagia. ada orang yang menganggap bahwa ketika keinginannya terpenuhi maka dia akan bahagia  Tetapi kenyataannya juga tidak, kebahagiaan karena keinginan yang terpenuhi hanyalah kebahagiaan yang sesaat karena keinginan tidak pernah memberi kepuasan.

Maka dalam Mazmur 1 ini akan memberikan kepada kita pengajaran, bagaimana kita menjadi orang yang berbahagia menurut firman Tuhan.

1.            Orang yang selalu menjaga diri untuk tidak melakukan dosa tidak memiliki niat yang jahat dan tidak bersekutu dengan orang jahat. (ayat 1)

Dikatakan di ayat 1: Tidak berjalan, tidak berdiri, tidak duduk, ini menjelaskan kepada kita tentang aktivitas hidup sehari-hari. yang mana Mazmur ini hendak mengatakan kepada kita berbahagialah kita jika kita selalu dapat memantau posisi kita seperti apa. berbahagialah kita jika kita selalu mengawasi dan memperhatikan sikap dan perbuatan kita. kita selalu mengevaluasi diri untuk tidak berada pada jalan yang salah yaitu melakukan dosa memiliki niat yang jahat dan bersekutu dengan orang yang jahat. sebab perbuatan dosa dan niat yang jahat adalah jalan menuju kehancuran yang dapat merusak kehidupan, dosa adalah jurang yang akan membawa kepada kehancuran. tetapi yang selalu menjadi tantangan bagi kita adalah ego yang ada dalam diri kita. kita cenderung untuk selalu membenarkan diri dan mencari pembenaran walaupun kita salah, kita sulit untuk mengakui bahwa kita salah. oleh sebab itulah kita perlu untuk selalu memahami bahwa sikap dan perbuatan dosa akan menjauhkan kita dari kebahagiaan. sehingga perlu untuk selalu mengevaluasi diri Melihat posisi di mana Kita berdiri duduk dan berjalan.

2.            Kesukaannya ialah Taurat Tuhan (ayat 2)

Jika yang pertama tadi kita menjaga diri supaya hidup kita tidak dituntun oleh dosa, maka yang kedua ini adalah kebalikannya bahwa kita sangat menyukai jika kita hidup di dalam tuntunan firman Tuhan. namun yang perlu menjadi catatan bagi kita bahwa firman Tuhan bisa berbentuk larangan peringatan, hikmat dan juga janji berkat dan pengharapan. itu semua harus kita terima sebagai pedoman dan penuntun dalam hidup kita. jadi seperti yang dikatakan oleh firman Tuhan di sini yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan kita tidak bisa hanya menyukai firman Tuhan yang hanya berbicara tentang berkat, tetapi kita juga harus menerima firman Tuhan berupa teguran yang berbicara tentang peringatan yang menyinggung sikap dan perilaku kita.

Kemudian di sini juga dijelaskan kepada kita bahwa kita tidak bisa hanya suka atau menyukai firman Tuhan tetapi juga harus merenungkannya siang dan malam. kita dapat mengambil contoh seperti ahli-ahli Taurat pada masa Yesus mereka sangat menyukai Taurat Tuhan mereka selalu mempelajari dan menghafal Taurat Tuhan. tetapi sayangnya mereka tidak merenungkan Taurat Tuhan yang mereka pelajari itu. sehingga mereka mengetahui dan menyukai firman Tuhan tetapi dalam aplikasinya mereka memakai firman Tuhan untuk melihat kesalahan orang lain dan menghakimi orang lain. sehingga firman Tuhan tidak hanya untuk didengar, diketahui, tetapi harus ada perenungan siang dan malam bawa kehidupan kita setiap hari haruslah dikendalikan oleh firman Tuhan. firman Tuhan harus dapat menggugah hati kita untuk melakukan apa yang baik sesuai dengan kebenaran firman Tuhan.

3.            Ia seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air (ayat 3)

Kita percaya bahwa ketika kita selalu jauh dari dosa, dan kita mau dituntun oleh firman Tuhan maka kita berada di jalan yang benar Mazmur ini menggambarkan kita seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air. pohon itu akan tetap segar dan tidak layu dan akan menghasilkan buah pada musimnya Artinya kita seperti pohon yang memenuhi syarat untuk memiliki pertumbuhan dan yang akan menghasilkan buah. Kita percaya bahwa Tuhan adalah sumber berkat dan kebahagiaan dalam hidup ini. ketika kita selalu mengawasi diri kita untuk tidak jatuh ke dalam dosa dan sambil kita selalu dituntun oleh kebenaran firman Tuhan kita percaya bahwa itu akan membawa berkat dan kebahagiaan di dalam kehidupan kita.

Tetapi catatan yang penting bagi kita dari nats ini, yang pertama jangan kita mengharapkan pohon berbuah tidak pada musimnya titik dikatakan di dalam Mazmur ini pohon itu akan berbuah pada musimnya artinya berkat Tuhan akan indah pada waktunya yaitu waktu yang terbaik menurut Tuhan.Yang kedua jangan mengharapkan pohon durian berbuah rambutan. dikatakan di sini "apa saja yang diperbuatnya berhasil" jadi yang dimaksud dengan berhasil di sini adalah bahwa Tuhan akan memberi kepada kita bukan apa yang kita inginkan tetapi apa yang kita butuhkan. kita akan mendapatkan hasil dari apa yang kita tuai. sehingga orang yang selalu hidup menurut petunjuk Tuhan percaya bahwa Tuhan akan memberi keberhasilan dan kebaikan dalam hidup kita sesuai dengan apa yang kita butuhkan dalam hidup kita ini. ketiga pohon itu akan tetap segar sekalipun terjadi kekeringan karena pohon itu tumbuh di tepi aliran air. bahwa ketika kita hidup di dalam kebenaran firman Tuhan kita selalu dituntun oleh firman Tuhan dalam situasi dan sesulit apapun perjalanan hidup kita kita akan selalu tetap dapat bertahan.

4. Jangan kita membanding-bandingkan diri kita dengan orang fasik atau orang berdosa. (ayat 4-6)

Terkadang ada pertanyaan yang muncul Mengapa mereka yang melakukan yang jahat kelihatannya hidupnya bahagia. dengan membanding-bandingkan diri dengan orang yang melakukan dosa adalah tidak tepat sebab kita diingatkan di dalam firman ini bahwa Tuhan mengenal Jalan orang benar dan Jalan orang fasik orang fasik itu sama seperti sekam yang hanya sebentar kelihatan ada tetapi kemudian akan lenyap dan diterbangkan angin atau dilahap oleh api. tetapi kita harus selalu bersyukurBahwa dari Tuhanlah kita mendapatkan segala kebaikan baik di dalam hidup ini maupun di dalam penghakimannya kelak.                                                                                       

Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Khotbah Minggu / Mazmur dengan judul Mazmur 1: 1-6 Kebahagiaan Orang Benar . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2024/05/mazmur-1-1-6-kebahagiaan-orang-benar.html?m=0 . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

Belum ada komentar untuk " Mazmur 1: 1-6 Kebahagiaan Orang Benar "