Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Tuesday, September 22, 2020

Lukas 14: 12-14 Jangan Sesat Oleh Kebahagiaan Dunia Yang Semu

Bacaan Firman Tuhan: Lukas 14: 12-14

Dalam suatu pesta Yesus memberikan pengajaran kepada semua orang yang ada dalam pesta itu. pengajaranNya disampaikan kepada pihak undangan dan juga pengundang. Kepada para undangan Yesus menyampaikan pengajaran bahwa barang siapa meninggikan diri akan direndahkan dan barangsiapa yang merendahkan diri akan diringgikan. Yesus menyampaikan hal ini sebab Dia melihat banyak para undangan yang berusaha untuk menduduki tempat kehormatan (ayat 7-11).

Dan dalam nas firman Tuhan bagi kita saat ini (ayat 12-14) Yesus juga memberikan pengajaran juga bagi pengundang. Bahwa sang pengundang sesungguhnya telah mengalami kerugian besar dengan hanya mengundang saudara, keluarga, sahabat, tetangga dan orang kaya. Sebab sebaik apapun pesta dan hidangan yang disediakan kepada tamu itu, tiada yang berharga yang bisa didapatkannya selain mendapatkan undangan balasan. Padahal jika si pengundang itu mengundang orang miskin dan orang cacat betapa bahagianya mereka atas undangan itu dan yang lebih berharga bahwa si pengundang itu telah berbuat sesuatu yang besar bagi keselamatan jiwanya. Sementara jika perjamuan itu diadakan kepada orang kaya, apalah gunanya sebab orang kaya itu tanpa datang keperjaumuan itu pun dapat menikmati yang seperti itu di rumahnya sendiri, seperti perumpamaan yang dapat kita lihat setelah nas ini (ayat 15-24) bahwa bagi orang kaya undangan itu bukanlah sesuatu yang istimewa sehingga harus dihadiri, padahal bagi orang miskin undangan itu akan menjadi sukacita yang besar bagi mereka.

Melalui pengajaran Tuhan Yesus ini, kita hendak diingatkan bahwa pengajaran Yesus ini bukanlah hanya berkaitan dengan undangan pesta atau perjamuan, namun juga dalam konteks kehidupan yang jauh lebih luas lagi. Tuhan Yesus hendak mengingatkan kita agar jangan sampai jatuh ke dalam kebahagiaan dunia yang semu, kita berusaha “mengundang” kebahagiaan dunia ini ke dalam diri kita dengan harapan bahwa sukacita kita semakin melimpah, namun pada kenyataannya kita sudah mengalami kerugian besar sebab ketika kita mendapatkan apa yang ada di dunia ini hanya bagi diri kita sendiri, maka kita sudah mendapatkan upah dan tidak lebih dari itu, kita hanya menerima kebahagiaan yang sementara.

Maka Tuhan Yesus hendak mengajar kita untuk dapat berbuat sesuatu agar dapat menerima lebih dari apa yang dapat diberikan oleh dunia ini, yaitu ketika kita dapat memakai apa yang ada pada kita berguna untuk keselamatan hidup kita dan dilayakkan menjadi bahagian dari orang-orang benar yang akan diselamatkan.

Ketika si pengundang itu mengundang orang miskin dan orang-orang cacat, tidak ada yang dapat mereka berikan sebagai balasan dari kebaikan si pengundang, namun dapat kita bayangkan semakin banyak orang miskin dan orang cacat di undang maka akan semakin banyak juga orang yang akan bahagia karena kebaikan dari si pengundang itu, mereka akan bersyukur kepada Tuhan atas kebaikan dari si pengundang itu. Hanya dari sini, kita sudah dapat melihat apa yang diterima oleh si pengundang itu, dia telah mendapatkan kebahagiaan yang berlipat ganda, sebagaimana yang tertulis dalam Kisah Para Rasul 20:35 “adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima”.  

Kebaikan Si pengundang telah membuat orang lain bahagia itu jauh lebih berharga dan lebih tinggi nilainya daripada sebatas menerima upah undangan balasan dari orang kaya, dan yang jauh lebih berharga lagi bahwa kita telah berbuat sesuatu yang berguna untuk keselamatan hidup kita.

Khotbah Tuhan Yesus di bukit mengajarkan kepada kita “kumpulkanlah bagimu harta di sorga” (Mat. 6:19-21). Jangan kita sia-siakan hidup, harta, kemampuan dan bakat kita hanya untuk kenikmatan dunia yang sementara ini, namun hendaklah kita menggunakannya seluruh yang ada pada kita menjadi kemuliaan bagi Tuhan dan yang berguna untuk kehidupan kita yang kekal.

Tuhan memanggil kita supaya menjadi berkat bagi dunia ini, bukan menjadi orang yang mementingkan diri sendiri. Apa yang kita kumpulkan dalam dunia ini pada akhirnya akan kita tinggalkan dan akan lenyap, tetapi harta yang berharga yang kita kumpulkan di sorga tidak akan pernah lenyap. Maka bersyukurlah kepada Tuhan jika sampai saat ini kita masih diberi Tuhan kesempatan menjadi saluran berkatNya dalam dunia ini. Amin    

No comments :

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Lukas 14: 12-14 Jangan Sesat Oleh Kebahagiaan Dunia Yang Semu

Bacaan Firman Tuhan: Lukas 14: 12-14

Dalam suatu pesta Yesus memberikan pengajaran kepada semua orang yang ada dalam pesta itu. pengajaranNya disampaikan kepada pihak undangan dan juga pengundang. Kepada para undangan Yesus menyampaikan pengajaran bahwa barang siapa meninggikan diri akan direndahkan dan barangsiapa yang merendahkan diri akan diringgikan. Yesus menyampaikan hal ini sebab Dia melihat banyak para undangan yang berusaha untuk menduduki tempat kehormatan (ayat 7-11).

Dan dalam nas firman Tuhan bagi kita saat ini (ayat 12-14) Yesus juga memberikan pengajaran juga bagi pengundang. Bahwa sang pengundang sesungguhnya telah mengalami kerugian besar dengan hanya mengundang saudara, keluarga, sahabat, tetangga dan orang kaya. Sebab sebaik apapun pesta dan hidangan yang disediakan kepada tamu itu, tiada yang berharga yang bisa didapatkannya selain mendapatkan undangan balasan. Padahal jika si pengundang itu mengundang orang miskin dan orang cacat betapa bahagianya mereka atas undangan itu dan yang lebih berharga bahwa si pengundang itu telah berbuat sesuatu yang besar bagi keselamatan jiwanya. Sementara jika perjamuan itu diadakan kepada orang kaya, apalah gunanya sebab orang kaya itu tanpa datang keperjaumuan itu pun dapat menikmati yang seperti itu di rumahnya sendiri, seperti perumpamaan yang dapat kita lihat setelah nas ini (ayat 15-24) bahwa bagi orang kaya undangan itu bukanlah sesuatu yang istimewa sehingga harus dihadiri, padahal bagi orang miskin undangan itu akan menjadi sukacita yang besar bagi mereka.

Melalui pengajaran Tuhan Yesus ini, kita hendak diingatkan bahwa pengajaran Yesus ini bukanlah hanya berkaitan dengan undangan pesta atau perjamuan, namun juga dalam konteks kehidupan yang jauh lebih luas lagi. Tuhan Yesus hendak mengingatkan kita agar jangan sampai jatuh ke dalam kebahagiaan dunia yang semu, kita berusaha “mengundang” kebahagiaan dunia ini ke dalam diri kita dengan harapan bahwa sukacita kita semakin melimpah, namun pada kenyataannya kita sudah mengalami kerugian besar sebab ketika kita mendapatkan apa yang ada di dunia ini hanya bagi diri kita sendiri, maka kita sudah mendapatkan upah dan tidak lebih dari itu, kita hanya menerima kebahagiaan yang sementara.

Maka Tuhan Yesus hendak mengajar kita untuk dapat berbuat sesuatu agar dapat menerima lebih dari apa yang dapat diberikan oleh dunia ini, yaitu ketika kita dapat memakai apa yang ada pada kita berguna untuk keselamatan hidup kita dan dilayakkan menjadi bahagian dari orang-orang benar yang akan diselamatkan.

Ketika si pengundang itu mengundang orang miskin dan orang-orang cacat, tidak ada yang dapat mereka berikan sebagai balasan dari kebaikan si pengundang, namun dapat kita bayangkan semakin banyak orang miskin dan orang cacat di undang maka akan semakin banyak juga orang yang akan bahagia karena kebaikan dari si pengundang itu, mereka akan bersyukur kepada Tuhan atas kebaikan dari si pengundang itu. Hanya dari sini, kita sudah dapat melihat apa yang diterima oleh si pengundang itu, dia telah mendapatkan kebahagiaan yang berlipat ganda, sebagaimana yang tertulis dalam Kisah Para Rasul 20:35 “adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima”.  

Kebaikan Si pengundang telah membuat orang lain bahagia itu jauh lebih berharga dan lebih tinggi nilainya daripada sebatas menerima upah undangan balasan dari orang kaya, dan yang jauh lebih berharga lagi bahwa kita telah berbuat sesuatu yang berguna untuk keselamatan hidup kita.

Khotbah Tuhan Yesus di bukit mengajarkan kepada kita “kumpulkanlah bagimu harta di sorga” (Mat. 6:19-21). Jangan kita sia-siakan hidup, harta, kemampuan dan bakat kita hanya untuk kenikmatan dunia yang sementara ini, namun hendaklah kita menggunakannya seluruh yang ada pada kita menjadi kemuliaan bagi Tuhan dan yang berguna untuk kehidupan kita yang kekal.

Tuhan memanggil kita supaya menjadi berkat bagi dunia ini, bukan menjadi orang yang mementingkan diri sendiri. Apa yang kita kumpulkan dalam dunia ini pada akhirnya akan kita tinggalkan dan akan lenyap, tetapi harta yang berharga yang kita kumpulkan di sorga tidak akan pernah lenyap. Maka bersyukurlah kepada Tuhan jika sampai saat ini kita masih diberi Tuhan kesempatan menjadi saluran berkatNya dalam dunia ini. Amin    

Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Epistel / Keselamatan dengan judul Lukas 14: 12-14 Jangan Sesat Oleh Kebahagiaan Dunia Yang Semu . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2020/09/lukas-14-12-14-jangan-sesat-oleh.html?m=0 . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

Belum ada komentar untuk " Lukas 14: 12-14 Jangan Sesat Oleh Kebahagiaan Dunia Yang Semu "