Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Friday, November 8, 2019

Amsal 19: 20-29 Masa Depan Dalam Rancangan Tuhan


Bacaan Firman Tuhan: Amsal 19: 20-29
Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan. Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana. Sifat yang diinginkan pada seseorang ialah kesetiaannya; lebih baik orang miskin dari pada seorang pembohong. Takut akan Allah mendatangkan hidup, maka orang bermalam dengan puas, tanpaditimpa malapetaka. Si pemalas mencelup tangannya ke dalam pinggan, tetapi tidak juga mengembalikannya ke mulut. Jikalau si pencemooh kaupukul, barulah orang yang tak berpengalaman menjadi bijak, jikalau orang yang berpengertian ditegur, ia menjadi insaf. Anak yang menganiaya ayahnya atau mengusir ibunya, memburukkan dan memalukan diri. Hai anakku, jangan lagi mendengarkandidikan, kalau engkau menyimpang juga dari perkataan-perkataan yang memberi pengetahuan. Saksi yang tidak berguna mencemoohkanhukum dan mulut orang fasik menelan dusta Hukuman bagi si pencemooh tersedia dan pukulan bagi punggung orang bebal.

Sekalipun kita memiliki banyak harapan, cita-cita dan berbagai rencana yang terbaik di masa depan, tetapi semuanya itu bisa jauh dari kenyataan, sebab kita manusia terbatas untuk dapat melihat ke masa depan. Namun demikian, bukan artinya kita pasrah menerima kenyataan di masa depan apa adanya.

Sebagaimana dalam kitab Amsal ini berkata “Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana”. Bagi kita manusia, masa depan adalah misteri yang tidak bisa kita pastikan akan seperti apa, namun bagi Tuhan masa depan adalah kebaikan dan juga masa yang penuh dengan rancangan yang indah dari Tuhan.

Ada beragam cara setiap orang ketika menatap ke masa depan, ada yang penuh dengan kekhawatiran oleh karena dia melihat kenyataan hidupnya saat itu, ada pesimis yang merasa mustahil berharap jauh dari kenyataan hidupnya sekarang, ada yang tidak perduli akan masa depan yang penting hari ini dia bisa bersenang-senang, ada yang berhayal tingkat tinggi, harapannya jauh ke depan namun penuh dengan kemalasan, ada juga yang bercita-cita tinggi dibarengi dengan kerja keras dengan berprinsip “bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian”. Atau mungkin masih ada lagi yang kita ketahui ragam cara seseorang melihat masa depan.

Namun, firman Tuhan hendak mengajar kita saat ini supaya kita menjadi orang yang bijaksana di dalam nasehat dan pengajaran Tuhan.
             1.      Orang bijak mengetahui bahwa Tuhan adalah kunci kehidupan itu adalah takut akan Tuhan (ayat 22-23). Orang yang bijaksana akan menjalani kehidupannya saat ini dan memandang masa depan dengan iman maka dia “bermalam dengan puas” dan apa yang akan terjadi dimasa akan jauh dari “malapetaka”. Tuhan adalah pemilik kehidupan, orang bijak akan selalu merendahkan diri di hadapan Tuhan untuk memohon pengajaran dan bimbingan Tuhan dalam hidupnya.  

            2.      Orang bijak akan bersungguh-sungguh hidup dalam janji penyertaan Tuhan (ayat 24). Janji berkat Tuhan di masa depan haruslah disabut dengan aktif bukan dengan bermalas-malasan. Sebagaimana tertulis di 2 Tesalonika 3: 10 jika seorang tidak maubekerja, janganlah ia makan.” Itulah sebabnya Tuhan Yesus berfirman kepada kita “Mintalah....carilah....ketoklah...” (Matius 7:7).

          3.      Orang bijak akan selalu belajar menjadi lebih baik (ayat 25). Orang bijak tidak akan meninggikan diri akan apa yang telah diterimanya hari ini, namun dia akan selalu belajar menjalani segala sesuatu dengan rendah hati. Orang bijak akan selalu belajar dari kekurangannya bukan justru melihat apa yang bisa disombongkan dari dirinya.

        4.      Orang bijak tidak akan mengorbankan masa lalu untuk meraih masa depan (ayat 26). Istilah “keren”-nya “lupa kacang akan kulitnya”. Hambatan untuk kita maju terkadang bukanlah rintangan yang datang dari luar tetapi justru dari diri kita sendiri. Ada orang yang durhaka kepada masa lalu yang telah menopang dan mengangkatnya bisa sampai ke atas. Ada orang yang tidak menyadari bahwa kesuksesannya adalah karena dukungan orang-orang yang disekitarnya bukan semata-mata hanya karena kemampuannya. Ada kerja keras, doa dan kasih sayang orang disekitarnya yang mengangkatnya untuk maju.

         5.      Orang bijak akan selalu berhati-hati memperhatikan setiap langkahnya (ayat 27-29). Orang bijak akan selalu mencintai didikan. Tidak akan semberono dalam melangkah. Orang bijak bukanlah orang yang sudah merasa diri pintar dan tahu segalanya, namun dia akan selalu berhati-hati dengan selalu merendahkan diri menerima pengajaran.


No comments :

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Amsal 19: 20-29 Masa Depan Dalam Rancangan Tuhan


Bacaan Firman Tuhan: Amsal 19: 20-29
Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan. Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana. Sifat yang diinginkan pada seseorang ialah kesetiaannya; lebih baik orang miskin dari pada seorang pembohong. Takut akan Allah mendatangkan hidup, maka orang bermalam dengan puas, tanpaditimpa malapetaka. Si pemalas mencelup tangannya ke dalam pinggan, tetapi tidak juga mengembalikannya ke mulut. Jikalau si pencemooh kaupukul, barulah orang yang tak berpengalaman menjadi bijak, jikalau orang yang berpengertian ditegur, ia menjadi insaf. Anak yang menganiaya ayahnya atau mengusir ibunya, memburukkan dan memalukan diri. Hai anakku, jangan lagi mendengarkandidikan, kalau engkau menyimpang juga dari perkataan-perkataan yang memberi pengetahuan. Saksi yang tidak berguna mencemoohkanhukum dan mulut orang fasik menelan dusta Hukuman bagi si pencemooh tersedia dan pukulan bagi punggung orang bebal.

Sekalipun kita memiliki banyak harapan, cita-cita dan berbagai rencana yang terbaik di masa depan, tetapi semuanya itu bisa jauh dari kenyataan, sebab kita manusia terbatas untuk dapat melihat ke masa depan. Namun demikian, bukan artinya kita pasrah menerima kenyataan di masa depan apa adanya.

Sebagaimana dalam kitab Amsal ini berkata “Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana”. Bagi kita manusia, masa depan adalah misteri yang tidak bisa kita pastikan akan seperti apa, namun bagi Tuhan masa depan adalah kebaikan dan juga masa yang penuh dengan rancangan yang indah dari Tuhan.

Ada beragam cara setiap orang ketika menatap ke masa depan, ada yang penuh dengan kekhawatiran oleh karena dia melihat kenyataan hidupnya saat itu, ada pesimis yang merasa mustahil berharap jauh dari kenyataan hidupnya sekarang, ada yang tidak perduli akan masa depan yang penting hari ini dia bisa bersenang-senang, ada yang berhayal tingkat tinggi, harapannya jauh ke depan namun penuh dengan kemalasan, ada juga yang bercita-cita tinggi dibarengi dengan kerja keras dengan berprinsip “bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian”. Atau mungkin masih ada lagi yang kita ketahui ragam cara seseorang melihat masa depan.

Namun, firman Tuhan hendak mengajar kita saat ini supaya kita menjadi orang yang bijaksana di dalam nasehat dan pengajaran Tuhan.
             1.      Orang bijak mengetahui bahwa Tuhan adalah kunci kehidupan itu adalah takut akan Tuhan (ayat 22-23). Orang yang bijaksana akan menjalani kehidupannya saat ini dan memandang masa depan dengan iman maka dia “bermalam dengan puas” dan apa yang akan terjadi dimasa akan jauh dari “malapetaka”. Tuhan adalah pemilik kehidupan, orang bijak akan selalu merendahkan diri di hadapan Tuhan untuk memohon pengajaran dan bimbingan Tuhan dalam hidupnya.  

            2.      Orang bijak akan bersungguh-sungguh hidup dalam janji penyertaan Tuhan (ayat 24). Janji berkat Tuhan di masa depan haruslah disabut dengan aktif bukan dengan bermalas-malasan. Sebagaimana tertulis di 2 Tesalonika 3: 10 jika seorang tidak maubekerja, janganlah ia makan.” Itulah sebabnya Tuhan Yesus berfirman kepada kita “Mintalah....carilah....ketoklah...” (Matius 7:7).

          3.      Orang bijak akan selalu belajar menjadi lebih baik (ayat 25). Orang bijak tidak akan meninggikan diri akan apa yang telah diterimanya hari ini, namun dia akan selalu belajar menjalani segala sesuatu dengan rendah hati. Orang bijak akan selalu belajar dari kekurangannya bukan justru melihat apa yang bisa disombongkan dari dirinya.

        4.      Orang bijak tidak akan mengorbankan masa lalu untuk meraih masa depan (ayat 26). Istilah “keren”-nya “lupa kacang akan kulitnya”. Hambatan untuk kita maju terkadang bukanlah rintangan yang datang dari luar tetapi justru dari diri kita sendiri. Ada orang yang durhaka kepada masa lalu yang telah menopang dan mengangkatnya bisa sampai ke atas. Ada orang yang tidak menyadari bahwa kesuksesannya adalah karena dukungan orang-orang yang disekitarnya bukan semata-mata hanya karena kemampuannya. Ada kerja keras, doa dan kasih sayang orang disekitarnya yang mengangkatnya untuk maju.

         5.      Orang bijak akan selalu berhati-hati memperhatikan setiap langkahnya (ayat 27-29). Orang bijak akan selalu mencintai didikan. Tidak akan semberono dalam melangkah. Orang bijak bukanlah orang yang sudah merasa diri pintar dan tahu segalanya, namun dia akan selalu berhati-hati dengan selalu merendahkan diri menerima pengajaran.


Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Hikmat / Iman / Khotbah Minggu / Penyertaan Tuhan dengan judul Amsal 19: 20-29 Masa Depan Dalam Rancangan Tuhan . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2019/11/amsal-19-20-29-masa-depan-dalam.html?m=0 . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

Belum ada komentar untuk " Amsal 19: 20-29 Masa Depan Dalam Rancangan Tuhan "