Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Wednesday, January 9, 2019

Keluaran 33: 12-17 | Tuhan Menyertai Umat-Nya


Bacaan Firman Tuhan: Keluaran 33: 12-17
Berkatalah Musa kepada-Nya: "Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini. Dari manakah gerangan akan diketahui, bahwa aku telah mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, yakni aku dengan umat-Mu ini? Bukankah karena Engkau berjalan bersama-sama dengan kami, sehingga kami, aku dengan umat-Mu ini, dibedakan dari segala bangsa yang ada di muka bumi ini?" Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Juga hal yang telah kaukatakan ini akan Kulakukan, karena engkau telah mendapat kasih karunia di hadapan-Ku dan Aku mengenal engkau."


“Hidup ini adalah misteri” – demikian ungkapan yang sering kita dengar. Kita tidak dapat mendahului waktu sedetik-pun. Manusia hanya dapat membuat prediksi, harapan, keinginan, cita-cita tentang masa depan. Agar masa depan itu menjadi kenyataan yang sesuai dengan harapan, keinginan dan cita-citanya, maka ada yang berusaha mempersiapkan diri supaya kenyataan itu sesuai dengan harapannya. Namun kita harus kembali pada firman Tuhan yang mengatakan “Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya” (Amsal 16:9).

Musa telah melihat bagaimana umat Israel yang dipimpinnya, ketika umat Israel karena ketidaksabarannya akhirnya menggantikan Tuhan dengan allah dari anak lembu emas, tentu hal ini membuat Tuhan murka. Tuhan berkata tentang bangsa Israel “Sebab Aku tidak akan berjalan di tengah-tengahmu, karena engkau ini bangsa yang tegar tengkuk, supaya Aku jangan membinasakan engkau di jalan”. Tentu Musa akan kewalahan memimpin bangsa seperti ini tanpa penyertaan Tuhan.

Maka Musa masuk ke Kemah Pertemuan untuk berbicara kepada Tuhan, untuk menyatakan keresahannya memimpin umat Israel tanpa penyertaan Tuhan. Maka Musa memohon kepada Tuhan “Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini” (ay. 15). Alasan dari permohonan Musa ini ingin menyatakan bahwa jika hingga mereka dapat berjalan hingga pada saat itu, adalah karena penyertaan Tuhan, dan pernyertaan Tuhanlah yang membedakan mereka dari bangsa-bangsa yang lainnya.

Walaupun umat Israel berdosa kepada Tuhan, namun sesuatu yang paling berharga yang dipegang oleh Musa adalah kasih karunia Tuhan. Yang melayakkan dia memimpin umat Israel dan juga Tuhan yang memilih, menuntun dan melepaskan umat Israel yang semuanya adalah karena kasih karunia Tuhan. Penyataan kasih karunia Tuhan itu terlihat dari penyertaan Tuhan untuk tetap bersama-sama dengan umat Israel (ay.16).

Puncak dari kasih karunia Tuhan telah dinyatakan di dalam Yesus Kristus. Oleh iman di dalam Yesus Kristus, kita menerima kasih karunia Tuhan. Kita orang yang berdosa selayaknya mendapat murka Allah, namun Allah lebih memilih untuk mengampuni dan memberkati kita, inilah kasih karunia Allah (Yoh. 1: 17; Efesus 2:8). Di dalam kasih karunia itu terkandung penyertaan Tuhan yang memberi kekuatan 2 Tim. 2:1), kesanggupan (2 Kor. 3:5), pengenalan akan Tuhan disepanjang pengalaman hidup (2 Ptr. 1:2), pertolongan pada waktunya (Ibr. 4:16).

Walaupun kita mengahadapi masa depan yang tidak dapat kita lihat, namun bukan artinya kita menghadapinya dengan perasaan takut dan bimbang dan bukan juga kita meremehkannya. Masa depan harus kita sikapi dengan sikap yang benar. Inilah yang dapat kita pelajari ketika Tuhan berbicara dengan Musa dalam nas ini.

Jika hanya mengandalkan kekuatan dan pikiran kita saja, maka ‘harapan hanya tinggal harapan’, namun kita membutuhkan kemurahan, kebaikan dan belas kasihan Tuhan. Walaupun kita tidak tahu apa yang ada di depan, kita tidak sangsi atau takut sebab kasih karunia Tuhan selalu menyertai perjalanan hidup kita.

No comments :

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Keluaran 33: 12-17 | Tuhan Menyertai Umat-Nya


Bacaan Firman Tuhan: Keluaran 33: 12-17
Berkatalah Musa kepada-Nya: "Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini. Dari manakah gerangan akan diketahui, bahwa aku telah mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, yakni aku dengan umat-Mu ini? Bukankah karena Engkau berjalan bersama-sama dengan kami, sehingga kami, aku dengan umat-Mu ini, dibedakan dari segala bangsa yang ada di muka bumi ini?" Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Juga hal yang telah kaukatakan ini akan Kulakukan, karena engkau telah mendapat kasih karunia di hadapan-Ku dan Aku mengenal engkau."


“Hidup ini adalah misteri” – demikian ungkapan yang sering kita dengar. Kita tidak dapat mendahului waktu sedetik-pun. Manusia hanya dapat membuat prediksi, harapan, keinginan, cita-cita tentang masa depan. Agar masa depan itu menjadi kenyataan yang sesuai dengan harapan, keinginan dan cita-citanya, maka ada yang berusaha mempersiapkan diri supaya kenyataan itu sesuai dengan harapannya. Namun kita harus kembali pada firman Tuhan yang mengatakan “Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya” (Amsal 16:9).

Musa telah melihat bagaimana umat Israel yang dipimpinnya, ketika umat Israel karena ketidaksabarannya akhirnya menggantikan Tuhan dengan allah dari anak lembu emas, tentu hal ini membuat Tuhan murka. Tuhan berkata tentang bangsa Israel “Sebab Aku tidak akan berjalan di tengah-tengahmu, karena engkau ini bangsa yang tegar tengkuk, supaya Aku jangan membinasakan engkau di jalan”. Tentu Musa akan kewalahan memimpin bangsa seperti ini tanpa penyertaan Tuhan.

Maka Musa masuk ke Kemah Pertemuan untuk berbicara kepada Tuhan, untuk menyatakan keresahannya memimpin umat Israel tanpa penyertaan Tuhan. Maka Musa memohon kepada Tuhan “Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini” (ay. 15). Alasan dari permohonan Musa ini ingin menyatakan bahwa jika hingga mereka dapat berjalan hingga pada saat itu, adalah karena penyertaan Tuhan, dan pernyertaan Tuhanlah yang membedakan mereka dari bangsa-bangsa yang lainnya.

Walaupun umat Israel berdosa kepada Tuhan, namun sesuatu yang paling berharga yang dipegang oleh Musa adalah kasih karunia Tuhan. Yang melayakkan dia memimpin umat Israel dan juga Tuhan yang memilih, menuntun dan melepaskan umat Israel yang semuanya adalah karena kasih karunia Tuhan. Penyataan kasih karunia Tuhan itu terlihat dari penyertaan Tuhan untuk tetap bersama-sama dengan umat Israel (ay.16).

Puncak dari kasih karunia Tuhan telah dinyatakan di dalam Yesus Kristus. Oleh iman di dalam Yesus Kristus, kita menerima kasih karunia Tuhan. Kita orang yang berdosa selayaknya mendapat murka Allah, namun Allah lebih memilih untuk mengampuni dan memberkati kita, inilah kasih karunia Allah (Yoh. 1: 17; Efesus 2:8). Di dalam kasih karunia itu terkandung penyertaan Tuhan yang memberi kekuatan 2 Tim. 2:1), kesanggupan (2 Kor. 3:5), pengenalan akan Tuhan disepanjang pengalaman hidup (2 Ptr. 1:2), pertolongan pada waktunya (Ibr. 4:16).

Walaupun kita mengahadapi masa depan yang tidak dapat kita lihat, namun bukan artinya kita menghadapinya dengan perasaan takut dan bimbang dan bukan juga kita meremehkannya. Masa depan harus kita sikapi dengan sikap yang benar. Inilah yang dapat kita pelajari ketika Tuhan berbicara dengan Musa dalam nas ini.

Jika hanya mengandalkan kekuatan dan pikiran kita saja, maka ‘harapan hanya tinggal harapan’, namun kita membutuhkan kemurahan, kebaikan dan belas kasihan Tuhan. Walaupun kita tidak tahu apa yang ada di depan, kita tidak sangsi atau takut sebab kasih karunia Tuhan selalu menyertai perjalanan hidup kita.

Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Iman / Khotbah Minggu dengan judul Keluaran 33: 12-17 | Tuhan Menyertai Umat-Nya . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2019/01/keluaran-33-12-17-tuhan-menyertai-umat.html?m=0 . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

Belum ada komentar untuk " Keluaran 33: 12-17 | Tuhan Menyertai Umat-Nya "