Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Monday, October 29, 2018

Yesaya 43: 8-13 | Apakah Tuhan itu Buta dan Tuli?



Bacaan Firman Tuhan: Yesaya 43: 8-13
Biarlah orang membawa tampil bangsa yang buta sekalipun ada matanya, yang tuli sekalipun ada telinganya! Biarlah berhimpun bersama-sama segala bangsa-bangsa, dan biarlah berkumpul suku-suku bangsa! Siapakah di antara mereka yang dapat memberitahukan hal-hal ini, yang dapat mengabarkan kepada kita hal-hal yang dahulu? Biarlah mereka membawa saksi-saksinya, supaya mereka nyata benar; biarlah orang mendengarnya dan berkata: "Benar demikian!" "Kamu inilah saksi-saksi-Ku," demikianlah firman TUHAN, "dan hamba-Ku yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi. Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku. Akulah yang memberitahukan, menyelamatkan dan mengabarkan, dan bukannya allah asing yang ada di antaramu. Kamulah saksi-saksi-Ku," demikianlah firman TUHAN, "dan Akulah Allah. Juga seterusnya Aku tetap Dia, dan tidak ada yang dapat melepaskan dari tangan-Ku; Aku melakukannya, siapakah yang dapat mencegahnya?"


Salah satu penghiburan kepada umat Tuhan yang berputus asa dan hilang harapan di pembuangan adalah Yesaya 43 ini. Tidak ada alasan bagi umat Tuhan untuk takut dan hilang harapan ditengah-tengah penderitaan jika menyadari perbuatan dan kebesaran Tuhan.

Dalam nas ini, diterangkan siapakah Tuhan yang memanggil mereka (kita) menjadi umatNya kepunyaanNya:

      1.      Dia adalah Tuhan Juruselamat (ay. 1-7)
Sekalipun umatNya berdosa, namun Tuhan tidak dapat menyembunyikan kasihNya kepada umat yang diciptakanNya, yang dibentukNya dan yang dipanggilNya. Kasih Tuhan kepada umatNya nyata dalam perjalanan kehidupan umat Israel, sampai kepada puncak keselamatanNya melalui Yesus Kristus yang menyelamatkan setiap orang yang percaya kepadaNya.

      2.      Dia adalah satu-satunya Tuhan yang kekal (ay. 8-9)
Siapakah yang dapat tampil untuk bersaksi menyatakan bahwa ada allah lain selain Tuhan? Bukankah bangsa-bangsa lain hanya menyembah allah yang dijadikan oleh manusia? Memiliki mata tetapi tidak melihat, memiliki teliga tetapi tidak mendengar. Seperti allahnya yang buta dan tuli itu, demikianlah mereka yang percaya kepada allah jadi-jadiannya itu juga buti dan tuli yang tidak memliki nalar dan akal sehat menyembah allah yang diciptakannya.

Namun tidak demikian Allah yang memanggil kita menjadi umatNya, Dia melihat apa yang terjadi pada kita, dan Dia juga mendengar doa dan tangisan kita. Kita mengimani Tuhan yang kekal, Dia adalah Alfa dan Omega.

      3.      Dia adalah Tuhan yang berbicara kepada umatNya dan memberitakan tentang hal-hal yang dahulu dan yang akan datang (ay. 12)
Karena Tuhan dapat mendengar dan melihat apa yang terjadi ditengah-tengah kehidupan yang diciptakanNya, maka Dia selalu memberitakan firmanNya menjadi petunjuk jalan bagi umatNya. Dia adalah Tuhan yang memberitakan apa yang terjadi dahulu dan juga yang menyatakan apa yang akan terjadi kemudian. Segala firmanNya telah digenapi dan akan digenapi, firmanNya tidak pernah gagal. Sebagaimana firman Tuhan mengatakan di Yesaya 55: 11 “demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.”

Maka saat ini firman Tuhan hendak menantang kita, jika Tuhan yang begitu besarnya ada diantara kita, apakah kita masih takut, bimbang dan putus harapan dalam kehidupan ini? Tuhan tidak buta sehingga dia tidak dapat melihat apa yang terjadi dalam hidup kita, Tuhan juga tidak tuli sehingga Dia tidak dapat mendengar doa dan keluhan kita. Justru sebaliknya mungkin kita yang buta dan tuli tidak dapat melihat dan mendengar kebesaran kuasa Tuhan dalam hidup ini.

Kita mengingat pengajaran Tuhan Yesus, setelah Yesus mengajar tentang hal mengikut Dia, maka murid-muridNya dibawa berlayar dan saat itu angin ribut menerpa perahu mereka, menjawab ketakutan murid-muridNya, Tuhan Yesus berkata “Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?” (Matius 8: 18-27). Tuhan yang berkuasa dan besar itu ada diantara kita, namun terkadang kita menjadi takut oleh berbagai  pergumulan yang ada karena kurangnya percaya kita kepadaNya.

Untuk dapat merasakan kuasa Tuhan yang besar dalam hidup kita, sudah saatnya kita meninggalkan sikap iman yang kurang percaya, justru sebaliknya dalam nas ini Tuhan berkata “kamulah saksi-saksi-Ku” (ay. 10, 12). Jika kita merenungkan perbuatan besar yang telah Tuhan perbuat dalam hidup kita, maka sudah saatnya kita bersaksi. Menyatakan kebesaran, kekudusan dan kemuliaan Tuhan dalam hidup kita. Jika kita semakin memuliakan dan mengagungkan Tuhan dalam hidup kita, maka kemuliaan dan keagungan Tuhan juga tentu akan semakin kita rasakan dalam hidup kita. Namun sebaliknya, bagaimana mungkin kita merasakan kebesaran dan keagunganan Tuhan jika kita sendiri menempatkan Tuhan itu kecil dan terpinggirkan dalam hidup kita.

Menjadi saksi kristus harus dapat memperluas jangkauan imannya, dengan menyatakan iman melalui perbuatan yang nyata. Bahwa apapun yang kita perbuat menyatakan bahwa Tuhan itu besar dan berkuasa dalam hidup kita. Dan sebaliknya, kita tidak akan bisa menjadi saksi Tuhan jika jangkauan iman kita masih pada tahap iman yang egois (memikirkan keselamatan sendiri); iman yang dangkal (hanya formalitas).

No comments :

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Yesaya 43: 8-13 | Apakah Tuhan itu Buta dan Tuli?



Bacaan Firman Tuhan: Yesaya 43: 8-13
Biarlah orang membawa tampil bangsa yang buta sekalipun ada matanya, yang tuli sekalipun ada telinganya! Biarlah berhimpun bersama-sama segala bangsa-bangsa, dan biarlah berkumpul suku-suku bangsa! Siapakah di antara mereka yang dapat memberitahukan hal-hal ini, yang dapat mengabarkan kepada kita hal-hal yang dahulu? Biarlah mereka membawa saksi-saksinya, supaya mereka nyata benar; biarlah orang mendengarnya dan berkata: "Benar demikian!" "Kamu inilah saksi-saksi-Ku," demikianlah firman TUHAN, "dan hamba-Ku yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi. Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku. Akulah yang memberitahukan, menyelamatkan dan mengabarkan, dan bukannya allah asing yang ada di antaramu. Kamulah saksi-saksi-Ku," demikianlah firman TUHAN, "dan Akulah Allah. Juga seterusnya Aku tetap Dia, dan tidak ada yang dapat melepaskan dari tangan-Ku; Aku melakukannya, siapakah yang dapat mencegahnya?"


Salah satu penghiburan kepada umat Tuhan yang berputus asa dan hilang harapan di pembuangan adalah Yesaya 43 ini. Tidak ada alasan bagi umat Tuhan untuk takut dan hilang harapan ditengah-tengah penderitaan jika menyadari perbuatan dan kebesaran Tuhan.

Dalam nas ini, diterangkan siapakah Tuhan yang memanggil mereka (kita) menjadi umatNya kepunyaanNya:

      1.      Dia adalah Tuhan Juruselamat (ay. 1-7)
Sekalipun umatNya berdosa, namun Tuhan tidak dapat menyembunyikan kasihNya kepada umat yang diciptakanNya, yang dibentukNya dan yang dipanggilNya. Kasih Tuhan kepada umatNya nyata dalam perjalanan kehidupan umat Israel, sampai kepada puncak keselamatanNya melalui Yesus Kristus yang menyelamatkan setiap orang yang percaya kepadaNya.

      2.      Dia adalah satu-satunya Tuhan yang kekal (ay. 8-9)
Siapakah yang dapat tampil untuk bersaksi menyatakan bahwa ada allah lain selain Tuhan? Bukankah bangsa-bangsa lain hanya menyembah allah yang dijadikan oleh manusia? Memiliki mata tetapi tidak melihat, memiliki teliga tetapi tidak mendengar. Seperti allahnya yang buta dan tuli itu, demikianlah mereka yang percaya kepada allah jadi-jadiannya itu juga buti dan tuli yang tidak memliki nalar dan akal sehat menyembah allah yang diciptakannya.

Namun tidak demikian Allah yang memanggil kita menjadi umatNya, Dia melihat apa yang terjadi pada kita, dan Dia juga mendengar doa dan tangisan kita. Kita mengimani Tuhan yang kekal, Dia adalah Alfa dan Omega.

      3.      Dia adalah Tuhan yang berbicara kepada umatNya dan memberitakan tentang hal-hal yang dahulu dan yang akan datang (ay. 12)
Karena Tuhan dapat mendengar dan melihat apa yang terjadi ditengah-tengah kehidupan yang diciptakanNya, maka Dia selalu memberitakan firmanNya menjadi petunjuk jalan bagi umatNya. Dia adalah Tuhan yang memberitakan apa yang terjadi dahulu dan juga yang menyatakan apa yang akan terjadi kemudian. Segala firmanNya telah digenapi dan akan digenapi, firmanNya tidak pernah gagal. Sebagaimana firman Tuhan mengatakan di Yesaya 55: 11 “demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.”

Maka saat ini firman Tuhan hendak menantang kita, jika Tuhan yang begitu besarnya ada diantara kita, apakah kita masih takut, bimbang dan putus harapan dalam kehidupan ini? Tuhan tidak buta sehingga dia tidak dapat melihat apa yang terjadi dalam hidup kita, Tuhan juga tidak tuli sehingga Dia tidak dapat mendengar doa dan keluhan kita. Justru sebaliknya mungkin kita yang buta dan tuli tidak dapat melihat dan mendengar kebesaran kuasa Tuhan dalam hidup ini.

Kita mengingat pengajaran Tuhan Yesus, setelah Yesus mengajar tentang hal mengikut Dia, maka murid-muridNya dibawa berlayar dan saat itu angin ribut menerpa perahu mereka, menjawab ketakutan murid-muridNya, Tuhan Yesus berkata “Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?” (Matius 8: 18-27). Tuhan yang berkuasa dan besar itu ada diantara kita, namun terkadang kita menjadi takut oleh berbagai  pergumulan yang ada karena kurangnya percaya kita kepadaNya.

Untuk dapat merasakan kuasa Tuhan yang besar dalam hidup kita, sudah saatnya kita meninggalkan sikap iman yang kurang percaya, justru sebaliknya dalam nas ini Tuhan berkata “kamulah saksi-saksi-Ku” (ay. 10, 12). Jika kita merenungkan perbuatan besar yang telah Tuhan perbuat dalam hidup kita, maka sudah saatnya kita bersaksi. Menyatakan kebesaran, kekudusan dan kemuliaan Tuhan dalam hidup kita. Jika kita semakin memuliakan dan mengagungkan Tuhan dalam hidup kita, maka kemuliaan dan keagungan Tuhan juga tentu akan semakin kita rasakan dalam hidup kita. Namun sebaliknya, bagaimana mungkin kita merasakan kebesaran dan keagunganan Tuhan jika kita sendiri menempatkan Tuhan itu kecil dan terpinggirkan dalam hidup kita.

Menjadi saksi kristus harus dapat memperluas jangkauan imannya, dengan menyatakan iman melalui perbuatan yang nyata. Bahwa apapun yang kita perbuat menyatakan bahwa Tuhan itu besar dan berkuasa dalam hidup kita. Dan sebaliknya, kita tidak akan bisa menjadi saksi Tuhan jika jangkauan iman kita masih pada tahap iman yang egois (memikirkan keselamatan sendiri); iman yang dangkal (hanya formalitas).

Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Doa / Epistel / Iman / Pergumulan Hidup / Saksi Kristus dengan judul Yesaya 43: 8-13 | Apakah Tuhan itu Buta dan Tuli? . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2018/10/yesaya-43-8-13-apakah-tuhan-itu-buta.html?m=0 . Terima kasih!
Ditulis oleh: Unknown -

Belum ada komentar untuk " Yesaya 43: 8-13 | Apakah Tuhan itu Buta dan Tuli? "