Bacaan Firman
Tuhan: Yesaya 43: 8-13
Biarlah orang membawa
tampil bangsa yang buta sekalipun ada matanya, yang tuli sekalipun ada
telinganya! Biarlah berhimpun bersama-sama segala bangsa-bangsa, dan biarlah
berkumpul suku-suku bangsa! Siapakah di antara mereka yang dapat memberitahukan
hal-hal ini, yang dapat mengabarkan kepada kita hal-hal yang dahulu? Biarlah
mereka membawa saksi-saksinya, supaya mereka nyata benar; biarlah orang
mendengarnya dan berkata: "Benar demikian!" "Kamu inilah
saksi-saksi-Ku," demikianlah firman TUHAN, "dan hamba-Ku yang telah
Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku tetap
Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi.
Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku. Akulah yang
memberitahukan, menyelamatkan dan mengabarkan, dan bukannya allah asing yang
ada di antaramu. Kamulah saksi-saksi-Ku," demikianlah firman TUHAN,
"dan Akulah Allah. Juga seterusnya Aku tetap Dia, dan tidak ada yang dapat
melepaskan dari tangan-Ku; Aku melakukannya, siapakah yang dapat
mencegahnya?"
Salah
satu penghiburan kepada umat Tuhan yang berputus asa dan hilang harapan di
pembuangan adalah Yesaya 43 ini. Tidak ada alasan bagi umat Tuhan untuk takut
dan hilang harapan ditengah-tengah penderitaan jika menyadari perbuatan dan
kebesaran Tuhan.
Dalam
nas ini, diterangkan siapakah Tuhan yang memanggil mereka (kita) menjadi
umatNya kepunyaanNya:
1. Dia adalah Tuhan Juruselamat (ay. 1-7)
Sekalipun
umatNya berdosa, namun Tuhan tidak dapat menyembunyikan kasihNya kepada umat
yang diciptakanNya, yang dibentukNya dan yang dipanggilNya. Kasih Tuhan kepada
umatNya nyata dalam perjalanan kehidupan umat Israel, sampai kepada puncak
keselamatanNya melalui Yesus Kristus yang menyelamatkan setiap orang yang
percaya kepadaNya.
2. Dia adalah satu-satunya Tuhan yang
kekal (ay. 8-9)
Siapakah
yang dapat tampil untuk bersaksi menyatakan bahwa ada allah lain selain Tuhan? Bukankah
bangsa-bangsa lain hanya menyembah allah yang dijadikan oleh manusia? Memiliki mata
tetapi tidak melihat, memiliki teliga tetapi tidak mendengar. Seperti allahnya
yang buta dan tuli itu, demikianlah mereka yang percaya kepada allah
jadi-jadiannya itu juga buti dan tuli yang tidak memliki nalar dan akal sehat
menyembah allah yang diciptakannya.
Namun
tidak demikian Allah yang memanggil kita menjadi umatNya, Dia melihat apa yang
terjadi pada kita, dan Dia juga mendengar doa dan tangisan kita. Kita mengimani
Tuhan yang kekal, Dia adalah Alfa dan Omega.
3. Dia adalah Tuhan yang berbicara kepada
umatNya dan memberitakan tentang hal-hal yang dahulu dan yang akan datang (ay.
12)
Karena
Tuhan dapat mendengar dan melihat apa yang terjadi ditengah-tengah kehidupan
yang diciptakanNya, maka Dia selalu memberitakan firmanNya menjadi petunjuk
jalan bagi umatNya. Dia adalah Tuhan yang memberitakan apa yang terjadi dahulu
dan juga yang menyatakan apa yang akan terjadi kemudian. Segala firmanNya telah
digenapi dan akan digenapi, firmanNya tidak pernah gagal. Sebagaimana firman
Tuhan mengatakan di Yesaya 55: 11 “demikianlah firman-Ku yang keluar dari
mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan
melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan
kepadanya.”
Maka
saat ini firman Tuhan hendak menantang kita, jika Tuhan yang begitu besarnya
ada diantara kita, apakah kita masih takut, bimbang dan putus harapan dalam
kehidupan ini? Tuhan tidak buta sehingga
dia tidak dapat melihat apa yang terjadi dalam hidup kita, Tuhan juga tidak
tuli sehingga Dia tidak dapat mendengar doa dan keluhan kita. Justru sebaliknya
mungkin kita yang buta dan tuli tidak dapat melihat dan mendengar kebesaran
kuasa Tuhan dalam hidup ini.
Kita
mengingat pengajaran Tuhan Yesus, setelah Yesus mengajar tentang hal mengikut
Dia, maka murid-muridNya dibawa berlayar dan saat itu angin ribut menerpa
perahu mereka, menjawab ketakutan murid-muridNya, Tuhan Yesus berkata “Mengapa
kamu takut, kamu yang kurang percaya?” (Matius 8: 18-27). Tuhan yang
berkuasa dan besar itu ada diantara kita, namun terkadang kita menjadi takut
oleh berbagai pergumulan yang ada karena
kurangnya percaya kita kepadaNya.
Untuk
dapat merasakan kuasa Tuhan yang besar dalam hidup kita, sudah saatnya kita
meninggalkan sikap iman yang kurang percaya, justru sebaliknya dalam nas ini
Tuhan berkata “kamulah saksi-saksi-Ku” (ay. 10, 12). Jika kita merenungkan perbuatan
besar yang telah Tuhan perbuat dalam hidup kita, maka sudah saatnya kita
bersaksi. Menyatakan kebesaran, kekudusan dan kemuliaan Tuhan dalam hidup kita.
Jika kita semakin memuliakan dan mengagungkan Tuhan dalam hidup kita, maka
kemuliaan dan keagungan Tuhan juga tentu akan semakin kita rasakan dalam hidup
kita. Namun sebaliknya, bagaimana mungkin kita merasakan kebesaran dan
keagunganan Tuhan jika kita sendiri menempatkan Tuhan itu kecil dan
terpinggirkan dalam hidup kita.
Menjadi
saksi kristus harus dapat memperluas jangkauan imannya, dengan menyatakan iman
melalui perbuatan yang nyata. Bahwa apapun yang kita perbuat menyatakan bahwa
Tuhan itu besar dan berkuasa dalam hidup kita. Dan sebaliknya, kita tidak akan
bisa menjadi saksi Tuhan jika jangkauan iman kita masih pada tahap iman yang
egois (memikirkan keselamatan sendiri); iman yang dangkal (hanya formalitas).
No comments:
Post a Comment