Bacaan Firman Tuhan: 2 Timotius 1:
6-12
Karena itulah kuperingatkan
engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan
tanganku atasmu. Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan,
melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Jadi janganlah
malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman
karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah. Dialah
yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan
berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya
sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum
permulaan zaman dan yang sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita
Yesus Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan
hidup yang tidak dapat binasa. Untuk Injil inilah aku telah ditetapkan sebagai
pemberita, sebagai rasul dan sebagai guru. Itulah sebabnya aku menderita
semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya
dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya
kepadaku hingga pada hari Tuhan.
Mungkin
semua orang pernah merasa takut, sebab rasa takut ini bisa menembus setiap
aspek kehidupan kita. Ada banyak hal yang membuat kita takut, bisa karena
keadaan yang tidak kita harapkan terjadi pada hidup kita, tetapi juga bisa karena
konsekuensi/akibat dari dosa kita (bnd. Adam dan Hawa yang menjadi takut karena
sudah jatuh ke dalam dosa).
Semua
kita pernah takut, dan rasa takut itu adalah hal yang normal dan wajar jika itu
hanya merupakan respon sesaat. Ketakutan
itu hal yang normal jika hanya pada tahap kejutan sesaat, namun ketika ketakutan itu berkepanjangan yang membuat kita
stress, putus asa, hilang harapan dan keragu-raguan yang menghentikan langkah
kita untuk maju, ketakutan yang seperti inilah yang tidak seharusnya ada pada
diri umat yang percaya.
Dalam
nas ini, Paulus menguatkan Timotius agar dalam pemberitaan Injil Kristus tidak dikuasai
oleh ketakutan, dan ini adalah alasan
mengapa kita tidak seharusnya takut,
1. Tuhan memperlengkapi kita
“Sebab Allah memberikan kepada kita
bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan
ketertiban” (ay. 7). Roh Tuhan tercurah kepada setiap
orang yang percaya, Roh Tuhan bekerja di dalam diri kita agar tidak dikalahkan
oleh ancaman, gertakan dan perlawanan dari dunia ini.
Ketika Tuhan memanggil
kita menjadi umatNya yang kudus, Tuhan juga memperlengkapi kita agar mampu menjadi
umat yang siap menghadapi berbagai hal yang kita hadapi dalam dunia ini. Tuhan menyuruh
kita maju menghadapi dunia ini bukan dengan tangan kosong tetapi Tuhan
memperlengkapi kita dengan senjata rohani. Sebagai umat yang percaya kepada
Tuhan Yesus, kita bukan seperti pasukan yang disuru maju di depan menghadapi
lawan tanpa senjata, tetapi kita diperlengkapi dengan senjata tercanggih dan
terhebat yang semakin membangkitkan kekuatan dan keberanian kita.
2. Tuhan adalah Juruselamat kita
Dialah yang menyelamatkan kita dan
memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita,
melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah
dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman dan yang
sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh
Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat
binasa. (ay. 9-10).
Mengapa kita seharusnya
tidak takut? Sebab kita mengimani Tuhan yang benar, besar, maha kuasa. Tuhan yang
tidak pernah berhenti menyatakan keselamatanNya sejak dari permulaan hingga
saat ini. Seharusnya kita bangga, semangat dan tetap teguh di dalam iman.
Dalam Yesaya 43, adakah
allah lain seperti Tuhan yang kita percayai itu? Allah lain memiliki mata
tetapi tidak melihat, allah lain memiliki teliga tetapi tidak mendengar,
mengapa? Karena yang mereka sembah adalah allah yang dijadikan oleh manusia.
Namun tidak demikian
dengan Allah yang kita percayai, kita memiliki Allah yang benar-benar hidup
dalam sejarah kehidupan manusia sejak dari permulaan penciptaan hingga saat
ini.
-
Tuhan yang dapat melihat yang terjadi pada
umatNya,
-
Tuhan yang dapat mendengar doa dan pujian
umatNya
-
Tuhan yang dapat berbicara, berinteraksi,
berkomunikasi dengan umatNya. Setiap firman yang diucapkanNya digenapi,
firmanNya yang tidak pernah gagal (Yes. 55: 11).
-
Tuhan yang menyatakan diriNya kepada
umatNya, yaitu melalui Tuhan kita Yesus Kristus, jaminan keselamatan telah
dinyatakan oleh Tuhan Yesus kepada kita. Dalam kehidupan di dunia ini ada
banyak hal yang membuat kita takut, tetapi Tuhan Yesus meneguhkan kita, bahwa
apapun situasi yang kita hadapi akan dapat kita kalahkan, sebagaimana Tuhan
Yesus berkata “Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku
telah mengalahkan dunia” (Yohanes 16: 33).
Sebagai
umat yang percaya kepada Tuhan yang benar yang telah memberikan keselamatan, perlindungan
dan penyertaan kepada kita, tidak seharunya lagi kita takut, sebaliknya firman
Tuhan menasehatkan kita “untuk mengobarkan karunia Allah yang ada
padamu” (ay. 6).
Kejutan-kejutan dunia yang hendak menakuti kita dapat
kita kalahkan dengan iman kita kepada Tuhan. Iman itu ibarat api yang tetap berkobar-kobar
yang tidak akan pernah mati, kalaupun sekali-kali kita dikejutkan oleh berbagai
pergumulan, permasalahan, itu ibarat seperti api yang jika di henbus maka api
itu semakin besar, api itu di siram, maka api itu akan menyala.
Jika kita telah melihat alasan untuk
tidak takut, sekarang kita akan melihat alasan mengapa kita dapat takut. Paulus
mengajarkan bahwa tidak pernah dia malu dan takut mengabarkan Injil, karena dia
memiliki keyakinan yang teguh “karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku
yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku
hingga pada hari Tuhan” (ay. 12).
Hubungan
dan pengenalan yang buruk dengan Allah akan berdampak pada sikap kita menangani
dan menghadapi berbagai masalah dan pergumulan yang ada. Kita adalah umat yang
diberkati, namun kita tidak menjalani hidup sebagai umat yang diberkati,
keluhan yang akan kita saksikan bukan pujian syukur
Tuhan
begitu besar ditengah-tengah kehidupan kita, namun kita membuat Tuhan itu kecil tak berarti
Tuhan
begitu besar ditengah-tengah kehidupan kita, namun kita tidak berbesar hati memiliki Tuhan yang maha kuasa
Firman
Tuhan begitu berharga dalam kehidupan kita, namun kita tidak menghargai firmanNya
Secanggih-canggihnya
suatu peralatan, namun ketika kita tidak dapat memakai atau pun kita tidak
pakai, maka peralatan yang canggih itu tidak akan bermanfaat bagi kita
Jangan
kita sia-siakan pengorbanan Tuhan Yesus untuk keselamatan kita, seharusnya kita
bukan lagi umat yang penakut, umat yang hidup dalam kekawatiran sebab kita
beserta Tuhan yang benar, hidup , Tuhan yang menyelamatkan.
No comments:
Post a Comment