Laman

Friday, November 2, 2018

2 Timotius 1: 6-12 | Jangan Takut, Kobarkanlah Karuniamu



Bacaan Firman Tuhan: 2 Timotius 1: 6-12
Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu. Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah. Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman dan yang sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa. Untuk Injil inilah aku telah ditetapkan sebagai pemberita, sebagai rasul dan sebagai guru. Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.


Mungkin semua orang pernah merasa takut, sebab rasa takut ini bisa menembus setiap aspek kehidupan kita. Ada banyak hal yang membuat kita takut, bisa karena keadaan yang tidak kita harapkan terjadi pada hidup kita, tetapi juga bisa karena konsekuensi/akibat dari dosa kita (bnd. Adam dan Hawa yang menjadi takut karena sudah jatuh ke dalam dosa).

Semua kita pernah takut, dan rasa takut itu adalah hal yang normal dan wajar jika itu hanya merupakan respon sesaat. Ketakutan itu hal yang normal jika hanya pada tahap kejutan sesaat, namun ketika ketakutan itu berkepanjangan yang membuat kita stress, putus asa, hilang harapan dan keragu-raguan yang menghentikan langkah kita untuk maju, ketakutan yang seperti inilah yang tidak seharusnya ada pada diri umat yang percaya.

Dalam nas ini, Paulus menguatkan Timotius agar dalam pemberitaan Injil Kristus tidak dikuasai oleh ketakutan, dan ini adalah alasan mengapa kita tidak seharusnya takut

1.      Tuhan memperlengkapi kita
“Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban” (ay. 7). Roh Tuhan tercurah kepada setiap orang yang percaya, Roh Tuhan bekerja di dalam diri kita agar tidak dikalahkan oleh ancaman, gertakan dan perlawanan dari dunia ini. 

Ketika Tuhan memanggil kita menjadi umatNya yang kudus, Tuhan juga memperlengkapi kita agar mampu menjadi umat yang siap menghadapi berbagai hal yang kita hadapi dalam dunia ini. Tuhan menyuruh kita maju menghadapi dunia ini bukan dengan tangan kosong tetapi Tuhan memperlengkapi kita dengan senjata rohani. Sebagai umat yang percaya kepada Tuhan Yesus, kita bukan seperti pasukan yang disuru maju di depan menghadapi lawan tanpa senjata, tetapi kita diperlengkapi dengan senjata tercanggih dan terhebat yang semakin membangkitkan kekuatan dan keberanian kita.

2.      Tuhan adalah Juruselamat kita
Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman dan yang sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa. (ay. 9-10).

Mengapa kita seharusnya tidak takut? Sebab kita mengimani Tuhan yang benar, besar, maha kuasa. Tuhan yang tidak pernah berhenti menyatakan keselamatanNya sejak dari permulaan hingga saat ini. Seharusnya kita bangga, semangat dan tetap teguh di dalam iman. 

Dalam Yesaya 43, adakah allah lain seperti Tuhan yang kita percayai itu? Allah lain memiliki mata tetapi tidak melihat, allah lain memiliki teliga tetapi tidak mendengar, mengapa? Karena yang mereka sembah adalah allah yang dijadikan oleh manusia.

Namun tidak demikian dengan Allah yang kita percayai, kita memiliki Allah yang benar-benar hidup dalam sejarah kehidupan manusia sejak dari permulaan penciptaan hingga saat ini.
-          Tuhan yang dapat melihat yang terjadi pada umatNya,
-          Tuhan yang dapat mendengar doa dan pujian umatNya
-          Tuhan yang dapat berbicara, berinteraksi, berkomunikasi dengan umatNya. Setiap firman yang diucapkanNya digenapi, firmanNya yang tidak pernah gagal (Yes. 55: 11).
      -          Tuhan yang menyatakan diriNya kepada umatNya, yaitu melalui Tuhan kita Yesus Kristus, jaminan keselamatan telah dinyatakan oleh Tuhan Yesus kepada kita. Dalam kehidupan di dunia ini ada banyak hal yang membuat kita takut, tetapi Tuhan Yesus meneguhkan kita, bahwa apapun situasi yang kita hadapi akan dapat kita kalahkan, sebagaimana Tuhan Yesus berkata “Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia” (Yohanes 16: 33).

Sebagai umat yang percaya kepada Tuhan yang benar yang telah memberikan keselamatan, perlindungan dan penyertaan kepada kita, tidak seharunya lagi kita takut, sebaliknya firman Tuhan menasehatkan kita “untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu” (ay. 6). 

Kejutan-kejutan dunia yang hendak menakuti kita dapat kita kalahkan dengan iman kita kepada Tuhan. Iman itu ibarat api yang tetap berkobar-kobar yang tidak akan pernah mati, kalaupun sekali-kali kita dikejutkan oleh berbagai pergumulan, permasalahan, itu ibarat seperti api yang jika di henbus maka api itu semakin besar, api itu di siram, maka api itu akan menyala.

Jika kita telah melihat alasan untuk tidak takut, sekarang kita akan melihat alasan mengapa kita dapat takut. Paulus mengajarkan bahwa tidak pernah dia malu dan takut mengabarkan Injil, karena dia memiliki keyakinan yang teguh “karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan” (ay. 12).

Hubungan dan pengenalan yang buruk dengan Allah akan berdampak pada sikap kita menangani dan menghadapi berbagai masalah dan pergumulan yang ada. Kita adalah umat yang diberkati, namun kita tidak menjalani hidup sebagai umat yang diberkati, keluhan yang akan kita saksikan bukan pujian syukur

Tuhan begitu besar ditengah-tengah kehidupan kita, namun kita membuat Tuhan itu kecil tak berarti
Tuhan begitu besar ditengah-tengah kehidupan kita, namun kita tidak berbesar hati memiliki Tuhan yang maha kuasa

Firman Tuhan begitu berharga dalam kehidupan kita, namun kita tidak menghargai firmanNya

Secanggih-canggihnya suatu peralatan, namun ketika kita tidak dapat memakai atau pun kita tidak pakai, maka peralatan yang canggih itu tidak akan bermanfaat bagi kita

Jangan kita sia-siakan pengorbanan Tuhan Yesus untuk keselamatan kita, seharusnya kita bukan lagi umat yang penakut, umat yang hidup dalam kekawatiran sebab kita beserta Tuhan yang benar, hidup , Tuhan yang menyelamatkan.

No comments:

Post a Comment