Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Tuesday, November 8, 2016

2 Tesalonika 3: 6-13 | Panggilan Tuhan: "Bekerja sampai akhir"



Bacaan Firman Tuhan: 2 Tesalonika 3: 6-13
kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan. Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna. Orang-orang yang demikian kami peringati dan nasihati dalam Tuhan Yesus Kristus, supaya mereka tetap tenang melakukan pekerjaannya dan dengan demikian makan makanannya sendiri. Dan kamu, saudara-saudara, janganlah jemu-jemu berbuat apa yang baik.

“Kerja..kerja..kerja..” adalah slogan yang di dengungkan oleh Presiden kita Joko Widodo dan menamakan Kabinet yang di pimpinnya dengan nama “Kabinet Kerja”. Slogan ini mengajak bangsa Indonesia untuk bangkit bersama bahu-membahu menjadi bangsa yang maju dan berdaulat, jika kita mau pasti bisa. Slogan ini juga menjadi motivasi bagi seluruh rakyat Indonesia untuk menggapai kehidupan yang lebih baik. 

Secara khusus bagi kita orang Kristen tentunya menyambut baik slogan yang telah di dengungkan oleh Presiden kita. Terlebih jika kita mendalami Firman Tuhan bagi kita saat ini yang mengatakan “Jika seorang yang tidak mau bekerja, janganlah ia makan”.
Rasul Paulus mengingatkan jemaat yang ada di Tesalonika walau apapun yang akan terjadi di esok hari tidak akan menyurutkan niat kita untuk bekerja. Walaupun besok Tuhan datang, hari ini tetaplah kita bekerja. Paulus juga mengingatkan bagi mereka yang berpangku tangan dari pemberian kasih orang lain supaya jangan mereka mencukupkan hidupnya hanya dengan belas kasihan orang lain yang pada akhirnya hanya akan menimbulkan kemalasan.

Maka dari itu, Rasul Paulus memperlihatkan tiruan dan contoh bagi mereka walaupun sesungguhnya dia sebagai pekerja yang memberitakan Injil Kristus selayaknya hidup dari pekerjaannya, sebagaimana dikatakan di 1 Korintus 9: 13 “Tidak tahukah kamu, bahwa mereka yang melayani dalam tempat kudus mendapat penghidupannya dari tempat kudus itu dan bahwa mereka yang melayani mezbah, mendapat bahagian dari mezbah itu?” Tetapi Paulus tetap berusaha dan berjerih payah siang dan malam untuk kehidupannya, itu dilakukannya untuk menjadi contoh dan tiruan bagi jemaat Tuhan untuk meniru dirinya dalam semangat kerja keras dalam bekerja.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Tuhan Yesus “Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga” (Yohanes 5:17). Bahwa nilai bekerja itu ditunjukkan dalam diri Tuhan kita, mulai dari penciptaan sampai pada masa Yesus dan hingga saat ini melalui Roh Kudus-Nya Tuhan kita tetaplah bekerja. Maka kita pun umat ciptaanNya di panggil untuk ikut ambil bahagian dalam karya penciptaanNya, yaitu untuk mengusahakannya. Jika Tuhan kita saja bekerja sampai saat ini, masakan kita umatNya bermalas-malasan duduk bersilah tangan.

Sebagaimana yang dituliskan oleh Andar Ismail dalam bukunya “Selamat Berkarya” mengatakan di Israel seorang pekerja disebut sebagai “Malakah” asal kata dari “Malakh” yang artinya pesuruh Allah. Yang walaupun mulanya sebutan ini diberikan kepada orang-orang yang bekerja membangun bait Allah, namun kata “malakah” itu menjadi sebutan bagi setiap pekerjaan apapun. Dengan demikian apapun yang menjadi pekerjaan kita itu adalah panggilan Tuhan, bahwa kita adalah hamba Tuhan yang bekerja bagiNya di dunia ini. Maka selayaknya kita kita memiliki semangat kerja yang tinggi sebab hal itu adalah panggilan iman kita. Melalui pekerjaan yang kita lakukan, dari situ jugalah kita mendapatkan berkat penyertaan Tuhan. 

Maka dari itu, kita harus pahami bahwa sebagai umat Tuhan, bekerja tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan hidup, tetapi ada makna yang lebih dalam dari situ. Sebagaimana Tuhan Yesus mengatakan di dalam Yohanes 6: 27 “Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal”. Dari sinilah kita memahami segala pekerjaan yang kita lakukan dalam kehidupan kita ini, bahwa banyak yang dapat kita kerjakan, tetapi tidak semua pekerjaan itu berguna bagi kehidupan kita dan juga untuk keselamatan kita. Sebagaimana nasehat Paulus yang mengatakan “apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia” (Kolose 3: 23). Maka yang kita perbuat dan kerjakan tentulah perkerjaan yang baik yang membangun kehidupan jasmani dan rohani kita. 

Maka dari itu, mari kita tinggalkan kemalasan dan kesibukan-kesibukan yang tidak berguna. Tidak ada kata “tidak ada perkerjaan “ atau “belum dapat kerja”. Mari kita gali segala potensi yang kita miliki, akan selalu ada jalan untuk berbuat yang terbaik untuk diri kita dan juga iman kita. “Selamat bekerja, Tuhan Yesus memberkati..!”.


No comments :

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

2 Tesalonika 3: 6-13 | Panggilan Tuhan: "Bekerja sampai akhir"



Bacaan Firman Tuhan: 2 Tesalonika 3: 6-13
kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan. Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna. Orang-orang yang demikian kami peringati dan nasihati dalam Tuhan Yesus Kristus, supaya mereka tetap tenang melakukan pekerjaannya dan dengan demikian makan makanannya sendiri. Dan kamu, saudara-saudara, janganlah jemu-jemu berbuat apa yang baik.

“Kerja..kerja..kerja..” adalah slogan yang di dengungkan oleh Presiden kita Joko Widodo dan menamakan Kabinet yang di pimpinnya dengan nama “Kabinet Kerja”. Slogan ini mengajak bangsa Indonesia untuk bangkit bersama bahu-membahu menjadi bangsa yang maju dan berdaulat, jika kita mau pasti bisa. Slogan ini juga menjadi motivasi bagi seluruh rakyat Indonesia untuk menggapai kehidupan yang lebih baik. 

Secara khusus bagi kita orang Kristen tentunya menyambut baik slogan yang telah di dengungkan oleh Presiden kita. Terlebih jika kita mendalami Firman Tuhan bagi kita saat ini yang mengatakan “Jika seorang yang tidak mau bekerja, janganlah ia makan”.
Rasul Paulus mengingatkan jemaat yang ada di Tesalonika walau apapun yang akan terjadi di esok hari tidak akan menyurutkan niat kita untuk bekerja. Walaupun besok Tuhan datang, hari ini tetaplah kita bekerja. Paulus juga mengingatkan bagi mereka yang berpangku tangan dari pemberian kasih orang lain supaya jangan mereka mencukupkan hidupnya hanya dengan belas kasihan orang lain yang pada akhirnya hanya akan menimbulkan kemalasan.

Maka dari itu, Rasul Paulus memperlihatkan tiruan dan contoh bagi mereka walaupun sesungguhnya dia sebagai pekerja yang memberitakan Injil Kristus selayaknya hidup dari pekerjaannya, sebagaimana dikatakan di 1 Korintus 9: 13 “Tidak tahukah kamu, bahwa mereka yang melayani dalam tempat kudus mendapat penghidupannya dari tempat kudus itu dan bahwa mereka yang melayani mezbah, mendapat bahagian dari mezbah itu?” Tetapi Paulus tetap berusaha dan berjerih payah siang dan malam untuk kehidupannya, itu dilakukannya untuk menjadi contoh dan tiruan bagi jemaat Tuhan untuk meniru dirinya dalam semangat kerja keras dalam bekerja.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Tuhan Yesus “Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga” (Yohanes 5:17). Bahwa nilai bekerja itu ditunjukkan dalam diri Tuhan kita, mulai dari penciptaan sampai pada masa Yesus dan hingga saat ini melalui Roh Kudus-Nya Tuhan kita tetaplah bekerja. Maka kita pun umat ciptaanNya di panggil untuk ikut ambil bahagian dalam karya penciptaanNya, yaitu untuk mengusahakannya. Jika Tuhan kita saja bekerja sampai saat ini, masakan kita umatNya bermalas-malasan duduk bersilah tangan.

Sebagaimana yang dituliskan oleh Andar Ismail dalam bukunya “Selamat Berkarya” mengatakan di Israel seorang pekerja disebut sebagai “Malakah” asal kata dari “Malakh” yang artinya pesuruh Allah. Yang walaupun mulanya sebutan ini diberikan kepada orang-orang yang bekerja membangun bait Allah, namun kata “malakah” itu menjadi sebutan bagi setiap pekerjaan apapun. Dengan demikian apapun yang menjadi pekerjaan kita itu adalah panggilan Tuhan, bahwa kita adalah hamba Tuhan yang bekerja bagiNya di dunia ini. Maka selayaknya kita kita memiliki semangat kerja yang tinggi sebab hal itu adalah panggilan iman kita. Melalui pekerjaan yang kita lakukan, dari situ jugalah kita mendapatkan berkat penyertaan Tuhan. 

Maka dari itu, kita harus pahami bahwa sebagai umat Tuhan, bekerja tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan hidup, tetapi ada makna yang lebih dalam dari situ. Sebagaimana Tuhan Yesus mengatakan di dalam Yohanes 6: 27 “Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal”. Dari sinilah kita memahami segala pekerjaan yang kita lakukan dalam kehidupan kita ini, bahwa banyak yang dapat kita kerjakan, tetapi tidak semua pekerjaan itu berguna bagi kehidupan kita dan juga untuk keselamatan kita. Sebagaimana nasehat Paulus yang mengatakan “apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia” (Kolose 3: 23). Maka yang kita perbuat dan kerjakan tentulah perkerjaan yang baik yang membangun kehidupan jasmani dan rohani kita. 

Maka dari itu, mari kita tinggalkan kemalasan dan kesibukan-kesibukan yang tidak berguna. Tidak ada kata “tidak ada perkerjaan “ atau “belum dapat kerja”. Mari kita gali segala potensi yang kita miliki, akan selalu ada jalan untuk berbuat yang terbaik untuk diri kita dan juga iman kita. “Selamat bekerja, Tuhan Yesus memberkati..!”.


Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Epistel / Etika Kristen dengan judul 2 Tesalonika 3: 6-13 | Panggilan Tuhan: "Bekerja sampai akhir" . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2016/11/2-tesalonika-3-6-13-panggilan-tuhan.html?m=0 . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

Belum ada komentar untuk " 2 Tesalonika 3: 6-13 | Panggilan Tuhan: "Bekerja sampai akhir" "