Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Saturday, November 16, 2013

Pokok Anggur Yang Benar (Yohanes 15:1-8; Galatia 2:19-21)

Yohannes 15: 1-8 Pokok Anggur yang Benar
Yesus mengidentifikasi diriNya dengan gambaran “Pokok anggur yang benar”. Secara umum kita dapat melihat bahwa Yesus ingin memperlihatkan diriNya adalah pokok anggur sebagai sumber kehidupan bagi “rating-rantingnya” dan mustahil ranting akan berbuah jika tidak melekat pada batang pohon itu, karena ranting itu akan kering karena tidak menyatu dengan pokoknya. Maka pokok anggur memperlihatkan sumber kehidupan yang akan menghasilkan buah, dan lebih tegas lagi dinyatakan Tuhan Yesus bahwa
hanya Dialah Pokok anggur “yang benar” bahwa tiada sumber kehidupan yang lain selain melekat kepada Dia sebagai “Pokok anggur yang benar”.

Maka jangan ada penyesalan jika ranting-ranting yang kering itu pada akhirnya akan dibakar sebab Allah dengan kasihNya memberikan kehidupan kepada manusia melalui kehadiran Yesus sebagai Juruselamat. Yesus mempertegas kehadiranNya di dunia “Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya”. Pemeliharaan khusus yang Bapa berikan kepada pokok anggur sebagai penanam dan pengurus kebun anggur membuat Yesus sebagai “Pokok anggur yang benar”, sebab Dia adalah yang diutus oleh Allah dari sorga. Maka janganlah ada yang mengatakan suatu saat nanti bahwa Allah itu kejam dengan penghukumanNya sebab kita sendirilah yang mendatangkan hukuman atas diri kita karena Allah adalah kasih.
Dengan “Pokok anggur” itu, Allah “menanam” umat yang menjadi milikNya di dunia. Bahwa ranting-ranting itu adalah ranting yang banyak dan panjang yang melekat dengan pohonnya. Pokok anggur yang ditanam oleh Allah itu adalah komunitas umat yang besar dan sebagai persekutuan hidup yang terus menerus menyucikan dan membersihkan (bdk. 14:23 dst). 
“Tinggalah....” adalah panggilan hidup Allah kepada manusia. Makna kata “tinggal” bukanlah sekedar hanya sekedar menyatakan keberadaan lokasi secara fisik namun “tinggal” dalam konsep yang aktif yaitu pertumbuhan yang terdorong oleh Firman dan RohNya, sebab jika tidak demikian maka hanya akan menghasilkan pertumbuhan yang liar dan yang tidak menghasilkan buah, ay. 2 jelas dikatakan “setiap ranting padaKu yang tidak berbuah dipotongNya, dan setiap ranting yang berbuah dibersihkanNya”. Sehingga ranting yang liar yang tidak menghasilkan buah akan dipotong dan akan menjadi ranting yang kering yang siap untuk dibakar. Itulah sebabnya di ay. 7 Yesus jelas menyatakan “Kamu tinggal di dalam Aku dan FirmanKu tinggal di dalam kamu”, bahwa tidak hanya sekedar tinggal namun Firman Tuhan harus menuntun kepada pertumbuhan yang menghasilkan buah. 
Contoh sederhananya dapat kita gambarkan: bahwa ketika kita datang bersekutu dan beribadah adalah sebagai tanda bahwa kita "tinggal" dalam Kristus, namun ketika kita selesai ataupun meninggalkan Gereja atau tempat ibadah maka "Firman" itu juga harus tinggal didalam diri kita dan itulah yang nantinya yang akan menghasilkan buah. Jika hanya sekedar tinggal saja maka yang terjadi hanyalah menjadi ranting-ranting liar yang tidak berguna yang akan di kerat.
Maka jelaslah pengajaran Tuhan Yesus ini kepada setiap orang yang tinggal di dalam Kristus dengan pertumbuhan yang baik dan menghasilkan buah maka Allah akan bertindak dalam hidupnya: “Ranting yang berbuah dibersihkanNya supaya lebih banyak berbuah” bahwa ada pemeliharaan Tuhan atas hidupnya untuk semakin lebih menghasilkan buah yang lebih banyak lagi. Sehingga janji Tuhan ay.7 “Mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya” pasti akan nyata sebab yang diminta tidak lain adalah untuk semakin menghasilkan buah ditengah kehidupannya.  
Menurut Maxie Dunnan bahwa paling sedikit ada tiga hal yang dimaksudkan dengan “tinggal di dalam Kristus” yaitu: 1. Menyadari kehadiranNya; 2. Menanggapi teguran dan ajakanNya; dan 3. Bernaung dalam kedamaianNya. Untuk dapat menyadari kehadiranNya maka ada tiga hal yang harus kita hidupi yaitu Doa, Firman dan Ibadah. Dengan demikian setelah kita menghidupi Doa, Firman dan Ibadah kita akan diarahkan untuk menanggapi teguran dan ajakan Tuhan dalam hidup kita maka itulah yag akan membawa kita pada hidup yang penuh dengan kedamaian.
Galatia 2: 19-21 Hidup di Dalam Kristus
Allah telah memberikan kasih karunia kepada kita yaitu dengan memberikan DiriNya disalibkan untuk menanggung pelanggaran kita dan yang memberikan kasihNya dalam hidup kita (ay. 20). Kasih karunia itu kita terima adalah melalui iman kepada Yesus Kristus. Orang yang memiliki iman kepada Yesus Kristus tidak lagi hidup oleh dirinya sendiri, namun Kristus telah hidup didalam kita. Ungkapan Paulus yang sangat terkenal mengatakan “Karena bagiku hidup adalah Kristus..” (Flp. 1:21).
Dapatlah kita renungkan jika kita katakan bahwa “aku memiliki iman kepada Yesus Kristus”, maka haruslah kita pertanggungjawabkan pengakuan kita itu dengan yakin dan jujur menyatakan “Kristus hidup di dalam aku”. Orang yang beriman kepada Yesus Kristus adalah orang yang hidup di dalam Kristus. Apakah Kristus hidup di dalam hati, perbuatan, pikiran, perasaan, ucapan/perkataan dan perilaku kita? Orang yang hidup di dalam Kristus adalah orang yang seluruh ruang lingkup kehidupannya dikuasai oleh Firman Tuhan. Dalam 2 Kor. 5:17 tertulis “Siapa yang ada dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru, yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru telah datang”. Yang memiliki iman kepada Yesus adalah ciptaan baru yang mana hidupnya telah dikuasai oleh Firman Tuhan, sebab dia bukan lagi manusia lama yang dikuasai oleh keinginan duniawi yang membawa kepada dosa namun telah menjadi manusia baru yang membawa kepada keselamatan dan hidup yang kekal.
Namun kenyataan masih banyak ungkapan dari orang-orang yang menamakan dirinya Kristen menyatakan: “seharusnya memang demikian, namun apa boleh buat kita masih hidup dalam daging”. Meskipun kita masih hidup di dalam “daging” secara jasmani, namun sesungguhnya Tuhan telah memberikan kepada kita berkat rohani yaitu “iman” untuk mampu mengalahkan kuasa duniawi. Dalam 1 Yoh 5:4 dikatakan “Sebab semua yang lahir dari Allah mengalahkan dunia, dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita”. Sehingga tiada yang mustahil kita mengalahkan semua kuasa duniawi dengan segala godaannya sebab telah dianugerahkan kepada kita iman. 
Sehingga pengendali total kehidupan kita bukan lagi dunia ini namun Allah sendirilah yang bekerja mendatangkan kebaikan bagi hidup kita. Tidak sedikit orang dalam hidupnya dikendalikan oleh hawa nafsu, sakit hati, amarah, dendam, rasa takut, bimbang, harta, kehormatan. Sikap-sikap seperti ini adalah sikap hidup orang yang tidak hidup dalam Kristus, maka patutlah dipertanyakan apakah dia memiliki iman kepada Tuhan Yesus. Hal-hal yang membuat kita dikendalikan oleh dunia akan pasti menghampiri hidup kita didunia ini, namun dengan mengandalkan iman kepada Tuhan Yesus hal-hal tersebut tidak akan pernah menjadi pengendali kehidupan kita dan hal itu akan berlalu begitu saja sebab ada kekuatan Allah yang bersemayam dalam hidup kita.
Orang-orang yang telah berada dalam Kristus tidak lagi terusik akan hal-hal yang sudah berlalu yaitu manusia lama yaitu manusia yang hidup dalam bayang-bayang dosa dan maut sebab sesungguhnya yang baru telah datang yaitu manusia baru dengan janji keselamatan yang terarah kedepan dengan menghasilkan buah kehidupan yang baik
Yohannes 15: 1-8 Pokok Anggur yang Benar
Yesus mengidentifikasi diriNya dengan gambaran “Pokok anggur yang benar”. Secara umum kita dapat melihat bahwa Yesus ingin memperlihatkan diriNya adalah pokok anggur sebagai sumber kehidupan bagi “rating-rantingnya” dan mustahil ranting akan berbuah jika tidak melekat pada batang pohon itu, karena ranting itu akan kering karena tidak menyatu dengan pokoknya. Maka pokok anggur memperlihatkan sumber kehidupan yang akan menghasilkan buah, dan lebih tegas lagi dinyatakan Tuhan Yesus bahwa
hanya Dialah Pokok anggur “yang benar” bahwa tiada sumber kehidupan yang lain selain melekat kepada Dia sebagai “Pokok anggur yang benar”.

Maka jangan ada penyesalan jika ranting-ranting yang kering itu pada akhirnya akan dibakar sebab Allah dengan kasihNya memberikan kehidupan kepada manusia melalui kehadiran Yesus sebagai Juruselamat. Yesus mempertegas kehadiranNya di dunia “Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya”. Pemeliharaan khusus yang Bapa berikan kepada pokok anggur sebagai penanam dan pengurus kebun anggur membuat Yesus sebagai “Pokok anggur yang benar”, sebab Dia adalah yang diutus oleh Allah dari sorga. Maka janganlah ada yang mengatakan suatu saat nanti bahwa Allah itu kejam dengan penghukumanNya sebab kita sendirilah yang mendatangkan hukuman atas diri kita karena Allah adalah kasih.
Dengan “Pokok anggur” itu, Allah “menanam” umat yang menjadi milikNya di dunia. Bahwa ranting-ranting itu adalah ranting yang banyak dan panjang yang melekat dengan pohonnya. Pokok anggur yang ditanam oleh Allah itu adalah komunitas umat yang besar dan sebagai persekutuan hidup yang terus menerus menyucikan dan membersihkan (bdk. 14:23 dst). 
“Tinggalah....” adalah panggilan hidup Allah kepada manusia. Makna kata “tinggal” bukanlah sekedar hanya sekedar menyatakan keberadaan lokasi secara fisik namun “tinggal” dalam konsep yang aktif yaitu pertumbuhan yang terdorong oleh Firman dan RohNya, sebab jika tidak demikian maka hanya akan menghasilkan pertumbuhan yang liar dan yang tidak menghasilkan buah, ay. 2 jelas dikatakan “setiap ranting padaKu yang tidak berbuah dipotongNya, dan setiap ranting yang berbuah dibersihkanNya”. Sehingga ranting yang liar yang tidak menghasilkan buah akan dipotong dan akan menjadi ranting yang kering yang siap untuk dibakar. Itulah sebabnya di ay. 7 Yesus jelas menyatakan “Kamu tinggal di dalam Aku dan FirmanKu tinggal di dalam kamu”, bahwa tidak hanya sekedar tinggal namun Firman Tuhan harus menuntun kepada pertumbuhan yang menghasilkan buah. 
Contoh sederhananya dapat kita gambarkan: bahwa ketika kita datang bersekutu dan beribadah adalah sebagai tanda bahwa kita "tinggal" dalam Kristus, namun ketika kita selesai ataupun meninggalkan Gereja atau tempat ibadah maka "Firman" itu juga harus tinggal didalam diri kita dan itulah yang nantinya yang akan menghasilkan buah. Jika hanya sekedar tinggal saja maka yang terjadi hanyalah menjadi ranting-ranting liar yang tidak berguna yang akan di kerat.
Maka jelaslah pengajaran Tuhan Yesus ini kepada setiap orang yang tinggal di dalam Kristus dengan pertumbuhan yang baik dan menghasilkan buah maka Allah akan bertindak dalam hidupnya: “Ranting yang berbuah dibersihkanNya supaya lebih banyak berbuah” bahwa ada pemeliharaan Tuhan atas hidupnya untuk semakin lebih menghasilkan buah yang lebih banyak lagi. Sehingga janji Tuhan ay.7 “Mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya” pasti akan nyata sebab yang diminta tidak lain adalah untuk semakin menghasilkan buah ditengah kehidupannya.  
Menurut Maxie Dunnan bahwa paling sedikit ada tiga hal yang dimaksudkan dengan “tinggal di dalam Kristus” yaitu: 1. Menyadari kehadiranNya; 2. Menanggapi teguran dan ajakanNya; dan 3. Bernaung dalam kedamaianNya. Untuk dapat menyadari kehadiranNya maka ada tiga hal yang harus kita hidupi yaitu Doa, Firman dan Ibadah. Dengan demikian setelah kita menghidupi Doa, Firman dan Ibadah kita akan diarahkan untuk menanggapi teguran dan ajakan Tuhan dalam hidup kita maka itulah yag akan membawa kita pada hidup yang penuh dengan kedamaian.
Galatia 2: 19-21 Hidup di Dalam Kristus
Allah telah memberikan kasih karunia kepada kita yaitu dengan memberikan DiriNya disalibkan untuk menanggung pelanggaran kita dan yang memberikan kasihNya dalam hidup kita (ay. 20). Kasih karunia itu kita terima adalah melalui iman kepada Yesus Kristus. Orang yang memiliki iman kepada Yesus Kristus tidak lagi hidup oleh dirinya sendiri, namun Kristus telah hidup didalam kita. Ungkapan Paulus yang sangat terkenal mengatakan “Karena bagiku hidup adalah Kristus..” (Flp. 1:21).
Dapatlah kita renungkan jika kita katakan bahwa “aku memiliki iman kepada Yesus Kristus”, maka haruslah kita pertanggungjawabkan pengakuan kita itu dengan yakin dan jujur menyatakan “Kristus hidup di dalam aku”. Orang yang beriman kepada Yesus Kristus adalah orang yang hidup di dalam Kristus. Apakah Kristus hidup di dalam hati, perbuatan, pikiran, perasaan, ucapan/perkataan dan perilaku kita? Orang yang hidup di dalam Kristus adalah orang yang seluruh ruang lingkup kehidupannya dikuasai oleh Firman Tuhan. Dalam 2 Kor. 5:17 tertulis “Siapa yang ada dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru, yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru telah datang”. Yang memiliki iman kepada Yesus adalah ciptaan baru yang mana hidupnya telah dikuasai oleh Firman Tuhan, sebab dia bukan lagi manusia lama yang dikuasai oleh keinginan duniawi yang membawa kepada dosa namun telah menjadi manusia baru yang membawa kepada keselamatan dan hidup yang kekal.
Namun kenyataan masih banyak ungkapan dari orang-orang yang menamakan dirinya Kristen menyatakan: “seharusnya memang demikian, namun apa boleh buat kita masih hidup dalam daging”. Meskipun kita masih hidup di dalam “daging” secara jasmani, namun sesungguhnya Tuhan telah memberikan kepada kita berkat rohani yaitu “iman” untuk mampu mengalahkan kuasa duniawi. Dalam 1 Yoh 5:4 dikatakan “Sebab semua yang lahir dari Allah mengalahkan dunia, dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita”. Sehingga tiada yang mustahil kita mengalahkan semua kuasa duniawi dengan segala godaannya sebab telah dianugerahkan kepada kita iman. 
Sehingga pengendali total kehidupan kita bukan lagi dunia ini namun Allah sendirilah yang bekerja mendatangkan kebaikan bagi hidup kita. Tidak sedikit orang dalam hidupnya dikendalikan oleh hawa nafsu, sakit hati, amarah, dendam, rasa takut, bimbang, harta, kehormatan. Sikap-sikap seperti ini adalah sikap hidup orang yang tidak hidup dalam Kristus, maka patutlah dipertanyakan apakah dia memiliki iman kepada Tuhan Yesus. Hal-hal yang membuat kita dikendalikan oleh dunia akan pasti menghampiri hidup kita didunia ini, namun dengan mengandalkan iman kepada Tuhan Yesus hal-hal tersebut tidak akan pernah menjadi pengendali kehidupan kita dan hal itu akan berlalu begitu saja sebab ada kekuatan Allah yang bersemayam dalam hidup kita.
Orang-orang yang telah berada dalam Kristus tidak lagi terusik akan hal-hal yang sudah berlalu yaitu manusia lama yaitu manusia yang hidup dalam bayang-bayang dosa dan maut sebab sesungguhnya yang baru telah datang yaitu manusia baru dengan janji keselamatan yang terarah kedepan dengan menghasilkan buah kehidupan yang baik

No comments :

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Pokok Anggur Yang Benar (Yohanes 15:1-8; Galatia 2:19-21)

Yohannes 15: 1-8 Pokok Anggur yang Benar
Yesus mengidentifikasi diriNya dengan gambaran “Pokok anggur yang benar”. Secara umum kita dapat melihat bahwa Yesus ingin memperlihatkan diriNya adalah pokok anggur sebagai sumber kehidupan bagi “rating-rantingnya” dan mustahil ranting akan berbuah jika tidak melekat pada batang pohon itu, karena ranting itu akan kering karena tidak menyatu dengan pokoknya. Maka pokok anggur memperlihatkan sumber kehidupan yang akan menghasilkan buah, dan lebih tegas lagi dinyatakan Tuhan Yesus bahwa
hanya Dialah Pokok anggur “yang benar” bahwa tiada sumber kehidupan yang lain selain melekat kepada Dia sebagai “Pokok anggur yang benar”.

Maka jangan ada penyesalan jika ranting-ranting yang kering itu pada akhirnya akan dibakar sebab Allah dengan kasihNya memberikan kehidupan kepada manusia melalui kehadiran Yesus sebagai Juruselamat. Yesus mempertegas kehadiranNya di dunia “Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya”. Pemeliharaan khusus yang Bapa berikan kepada pokok anggur sebagai penanam dan pengurus kebun anggur membuat Yesus sebagai “Pokok anggur yang benar”, sebab Dia adalah yang diutus oleh Allah dari sorga. Maka janganlah ada yang mengatakan suatu saat nanti bahwa Allah itu kejam dengan penghukumanNya sebab kita sendirilah yang mendatangkan hukuman atas diri kita karena Allah adalah kasih.
Dengan “Pokok anggur” itu, Allah “menanam” umat yang menjadi milikNya di dunia. Bahwa ranting-ranting itu adalah ranting yang banyak dan panjang yang melekat dengan pohonnya. Pokok anggur yang ditanam oleh Allah itu adalah komunitas umat yang besar dan sebagai persekutuan hidup yang terus menerus menyucikan dan membersihkan (bdk. 14:23 dst). 
“Tinggalah....” adalah panggilan hidup Allah kepada manusia. Makna kata “tinggal” bukanlah sekedar hanya sekedar menyatakan keberadaan lokasi secara fisik namun “tinggal” dalam konsep yang aktif yaitu pertumbuhan yang terdorong oleh Firman dan RohNya, sebab jika tidak demikian maka hanya akan menghasilkan pertumbuhan yang liar dan yang tidak menghasilkan buah, ay. 2 jelas dikatakan “setiap ranting padaKu yang tidak berbuah dipotongNya, dan setiap ranting yang berbuah dibersihkanNya”. Sehingga ranting yang liar yang tidak menghasilkan buah akan dipotong dan akan menjadi ranting yang kering yang siap untuk dibakar. Itulah sebabnya di ay. 7 Yesus jelas menyatakan “Kamu tinggal di dalam Aku dan FirmanKu tinggal di dalam kamu”, bahwa tidak hanya sekedar tinggal namun Firman Tuhan harus menuntun kepada pertumbuhan yang menghasilkan buah. 
Contoh sederhananya dapat kita gambarkan: bahwa ketika kita datang bersekutu dan beribadah adalah sebagai tanda bahwa kita "tinggal" dalam Kristus, namun ketika kita selesai ataupun meninggalkan Gereja atau tempat ibadah maka "Firman" itu juga harus tinggal didalam diri kita dan itulah yang nantinya yang akan menghasilkan buah. Jika hanya sekedar tinggal saja maka yang terjadi hanyalah menjadi ranting-ranting liar yang tidak berguna yang akan di kerat.
Maka jelaslah pengajaran Tuhan Yesus ini kepada setiap orang yang tinggal di dalam Kristus dengan pertumbuhan yang baik dan menghasilkan buah maka Allah akan bertindak dalam hidupnya: “Ranting yang berbuah dibersihkanNya supaya lebih banyak berbuah” bahwa ada pemeliharaan Tuhan atas hidupnya untuk semakin lebih menghasilkan buah yang lebih banyak lagi. Sehingga janji Tuhan ay.7 “Mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya” pasti akan nyata sebab yang diminta tidak lain adalah untuk semakin menghasilkan buah ditengah kehidupannya.  
Menurut Maxie Dunnan bahwa paling sedikit ada tiga hal yang dimaksudkan dengan “tinggal di dalam Kristus” yaitu: 1. Menyadari kehadiranNya; 2. Menanggapi teguran dan ajakanNya; dan 3. Bernaung dalam kedamaianNya. Untuk dapat menyadari kehadiranNya maka ada tiga hal yang harus kita hidupi yaitu Doa, Firman dan Ibadah. Dengan demikian setelah kita menghidupi Doa, Firman dan Ibadah kita akan diarahkan untuk menanggapi teguran dan ajakan Tuhan dalam hidup kita maka itulah yag akan membawa kita pada hidup yang penuh dengan kedamaian.
Galatia 2: 19-21 Hidup di Dalam Kristus
Allah telah memberikan kasih karunia kepada kita yaitu dengan memberikan DiriNya disalibkan untuk menanggung pelanggaran kita dan yang memberikan kasihNya dalam hidup kita (ay. 20). Kasih karunia itu kita terima adalah melalui iman kepada Yesus Kristus. Orang yang memiliki iman kepada Yesus Kristus tidak lagi hidup oleh dirinya sendiri, namun Kristus telah hidup didalam kita. Ungkapan Paulus yang sangat terkenal mengatakan “Karena bagiku hidup adalah Kristus..” (Flp. 1:21).
Dapatlah kita renungkan jika kita katakan bahwa “aku memiliki iman kepada Yesus Kristus”, maka haruslah kita pertanggungjawabkan pengakuan kita itu dengan yakin dan jujur menyatakan “Kristus hidup di dalam aku”. Orang yang beriman kepada Yesus Kristus adalah orang yang hidup di dalam Kristus. Apakah Kristus hidup di dalam hati, perbuatan, pikiran, perasaan, ucapan/perkataan dan perilaku kita? Orang yang hidup di dalam Kristus adalah orang yang seluruh ruang lingkup kehidupannya dikuasai oleh Firman Tuhan. Dalam 2 Kor. 5:17 tertulis “Siapa yang ada dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru, yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru telah datang”. Yang memiliki iman kepada Yesus adalah ciptaan baru yang mana hidupnya telah dikuasai oleh Firman Tuhan, sebab dia bukan lagi manusia lama yang dikuasai oleh keinginan duniawi yang membawa kepada dosa namun telah menjadi manusia baru yang membawa kepada keselamatan dan hidup yang kekal.
Namun kenyataan masih banyak ungkapan dari orang-orang yang menamakan dirinya Kristen menyatakan: “seharusnya memang demikian, namun apa boleh buat kita masih hidup dalam daging”. Meskipun kita masih hidup di dalam “daging” secara jasmani, namun sesungguhnya Tuhan telah memberikan kepada kita berkat rohani yaitu “iman” untuk mampu mengalahkan kuasa duniawi. Dalam 1 Yoh 5:4 dikatakan “Sebab semua yang lahir dari Allah mengalahkan dunia, dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita”. Sehingga tiada yang mustahil kita mengalahkan semua kuasa duniawi dengan segala godaannya sebab telah dianugerahkan kepada kita iman. 
Sehingga pengendali total kehidupan kita bukan lagi dunia ini namun Allah sendirilah yang bekerja mendatangkan kebaikan bagi hidup kita. Tidak sedikit orang dalam hidupnya dikendalikan oleh hawa nafsu, sakit hati, amarah, dendam, rasa takut, bimbang, harta, kehormatan. Sikap-sikap seperti ini adalah sikap hidup orang yang tidak hidup dalam Kristus, maka patutlah dipertanyakan apakah dia memiliki iman kepada Tuhan Yesus. Hal-hal yang membuat kita dikendalikan oleh dunia akan pasti menghampiri hidup kita didunia ini, namun dengan mengandalkan iman kepada Tuhan Yesus hal-hal tersebut tidak akan pernah menjadi pengendali kehidupan kita dan hal itu akan berlalu begitu saja sebab ada kekuatan Allah yang bersemayam dalam hidup kita.
Orang-orang yang telah berada dalam Kristus tidak lagi terusik akan hal-hal yang sudah berlalu yaitu manusia lama yaitu manusia yang hidup dalam bayang-bayang dosa dan maut sebab sesungguhnya yang baru telah datang yaitu manusia baru dengan janji keselamatan yang terarah kedepan dengan menghasilkan buah kehidupan yang baik

Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Epistel / Khotbah Minggu dengan judul Pokok Anggur Yang Benar (Yohanes 15:1-8; Galatia 2:19-21) . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2013/11/yohanes-151-8-galatia-219-21-pokok.html?m=0 . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

Belum ada komentar untuk " Pokok Anggur Yang Benar (Yohanes 15:1-8; Galatia 2:19-21) "