Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Friday, March 22, 2013

Menyangkal Diri Dengan Minyak Narwastu (Yohanes 12:1-8)

Menyangkal diri Dengan Minyak Narwastu. Yohanes 12:1-8
Kali ini kita akan belajar dari dua tokoh yang diantara Tuhan Yesus, yaitu Maria dan Yudas Iskariot. Dalam nas ini Yohanes menceritakan bahwa cerita ini terjadi enam hari sebelum Paskah bahwa kejadian ini adalah tanda penderitaan dan kematian Tuhan Yesus sudah dekat.
Kita mungkin sudah mengetahui bagaimana kisah Maria dan Marta (Lukas 10: 38-42) yang mana Maria terus mendengarkan Yesus sementara Marta sibuk untuk melayani. Hal ini juga terjadi dalam perjamuan di Betania di tempat Lazarus bahwa Maria meminyaki kaki Yesus sementara Marta sibuk juga untuk melayani. Menjadi pertanyaan adalah mengapa Maria meminyaki kaki Yesus? Apakah dia sudah mengetahui bahwa Yesus akan menderita? Atau dia tidak menyadari bahwa perbuatannya itu adalah persiapan untuk kematian Tuhan Yesus?
Namun kesimpulan yang bisa kita ambil bahwa orang yang setia mendengar Firman Tuhan mengetahui apa yang terbaik untuk dilakukan buat Tuhan dan perbuatan yang dilakukan oleh Maria sangat kontras dengan murid-murid Tuhan Yesus dalam pasal 13 Yesus membasuh kaki murid-muridNya.

Maria meminyaki kaki Yesus dengan minyak narwastu murni seharga 300 dinar, menurut Matius 20:2 bahwa 1 dinar adalah upah pekerja dalam sehari, berarti 300 dinar sama dengan upah pekerja selama 300 hari, kita dapat simpulkan bahwa memang minyak yang diurapkan pada Yesus itu adalah minyak yang mahal harganya. Hal ini menjadi kritikan yang disampaikan oleh Yudas: mengapa minyak itu tidak dijual saja dan dibagikan kepada orang miskin? Dari segi sosial kita dapat melihat seakan-akan Yudas disini peduli kepada kaum miskin. Namun Tuhan mengetahui apa yang ada dalam pikiran Yudas supaya uang itu masuk dalam kas yang dipegangnya karena ia seorang pencuri.
Maria meminyaki Yesus adalah karena kasih dan ucapan syukurnya kepada Tuhan yang telah memberikan hidup bagi saudaranya yang diperlihatkan dengan kerendahan hati menyeka dengan rambutnya. Pembelaan Yesus kepada Maria bukanlah masalah minyak narwastu yang mahal itu, namun adalah karena kasih Maria kepada Yesus yang sampai mengorbankan harga dirinya (mengorbankan kemuliaan dirinya dengan meminyaki kaki Yesus dengan rambutnya). 

Maka perbuatan Maria ini menjadi refleksi yang sangat berharga dalam kehidupan rohani kita, bagaimana kita mampu menyangkal diri untuk melakukan Firman Tuhan, mampu untuk mempersembahkan yang terbaik untuk Tuhan yaitu hidup untuk Firman, bagaimana kita mampu memperlihatkan kasih kepada Allah dengan mampu mengorbankan ego yang selalu mempertahankan kebenaran yang ada pada kita sehingga kita tidak bisa lagi saling menerima satu dengan yang lain. Perbuatan Maria ini mendapatkan sesuatu yang sangat berharga dalam Markus 14:9 dikatakan: “sesungguhnya dimana saja Injil diberitakan diseluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia”. Bahwa Tuhan meninggikan Maria yang mau menyangkal dirinya dihadapan Tuhan, seperti Yesus katakana dalam Lukas 14: 11 “Siapa yang meninggikan diri akan direndahkan dan barangsiapa yang merendahkan diri akan ditinggikan”.
Menyangkal diri Dengan Minyak Narwastu. Yohanes 12:1-8
Kali ini kita akan belajar dari dua tokoh yang diantara Tuhan Yesus, yaitu Maria dan Yudas Iskariot. Dalam nas ini Yohanes menceritakan bahwa cerita ini terjadi enam hari sebelum Paskah bahwa kejadian ini adalah tanda penderitaan dan kematian Tuhan Yesus sudah dekat.
Kita mungkin sudah mengetahui bagaimana kisah Maria dan Marta (Lukas 10: 38-42) yang mana Maria terus mendengarkan Yesus sementara Marta sibuk untuk melayani. Hal ini juga terjadi dalam perjamuan di Betania di tempat Lazarus bahwa Maria meminyaki kaki Yesus sementara Marta sibuk juga untuk melayani. Menjadi pertanyaan adalah mengapa Maria meminyaki kaki Yesus? Apakah dia sudah mengetahui bahwa Yesus akan menderita? Atau dia tidak menyadari bahwa perbuatannya itu adalah persiapan untuk kematian Tuhan Yesus?
Namun kesimpulan yang bisa kita ambil bahwa orang yang setia mendengar Firman Tuhan mengetahui apa yang terbaik untuk dilakukan buat Tuhan dan perbuatan yang dilakukan oleh Maria sangat kontras dengan murid-murid Tuhan Yesus dalam pasal 13 Yesus membasuh kaki murid-muridNya.

Maria meminyaki kaki Yesus dengan minyak narwastu murni seharga 300 dinar, menurut Matius 20:2 bahwa 1 dinar adalah upah pekerja dalam sehari, berarti 300 dinar sama dengan upah pekerja selama 300 hari, kita dapat simpulkan bahwa memang minyak yang diurapkan pada Yesus itu adalah minyak yang mahal harganya. Hal ini menjadi kritikan yang disampaikan oleh Yudas: mengapa minyak itu tidak dijual saja dan dibagikan kepada orang miskin? Dari segi sosial kita dapat melihat seakan-akan Yudas disini peduli kepada kaum miskin. Namun Tuhan mengetahui apa yang ada dalam pikiran Yudas supaya uang itu masuk dalam kas yang dipegangnya karena ia seorang pencuri.
Maria meminyaki Yesus adalah karena kasih dan ucapan syukurnya kepada Tuhan yang telah memberikan hidup bagi saudaranya yang diperlihatkan dengan kerendahan hati menyeka dengan rambutnya. Pembelaan Yesus kepada Maria bukanlah masalah minyak narwastu yang mahal itu, namun adalah karena kasih Maria kepada Yesus yang sampai mengorbankan harga dirinya (mengorbankan kemuliaan dirinya dengan meminyaki kaki Yesus dengan rambutnya). 

Maka perbuatan Maria ini menjadi refleksi yang sangat berharga dalam kehidupan rohani kita, bagaimana kita mampu menyangkal diri untuk melakukan Firman Tuhan, mampu untuk mempersembahkan yang terbaik untuk Tuhan yaitu hidup untuk Firman, bagaimana kita mampu memperlihatkan kasih kepada Allah dengan mampu mengorbankan ego yang selalu mempertahankan kebenaran yang ada pada kita sehingga kita tidak bisa lagi saling menerima satu dengan yang lain. Perbuatan Maria ini mendapatkan sesuatu yang sangat berharga dalam Markus 14:9 dikatakan: “sesungguhnya dimana saja Injil diberitakan diseluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia”. Bahwa Tuhan meninggikan Maria yang mau menyangkal dirinya dihadapan Tuhan, seperti Yesus katakana dalam Lukas 14: 11 “Siapa yang meninggikan diri akan direndahkan dan barangsiapa yang merendahkan diri akan ditinggikan”.

No comments :

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Menyangkal Diri Dengan Minyak Narwastu (Yohanes 12:1-8)

Menyangkal diri Dengan Minyak Narwastu. Yohanes 12:1-8
Kali ini kita akan belajar dari dua tokoh yang diantara Tuhan Yesus, yaitu Maria dan Yudas Iskariot. Dalam nas ini Yohanes menceritakan bahwa cerita ini terjadi enam hari sebelum Paskah bahwa kejadian ini adalah tanda penderitaan dan kematian Tuhan Yesus sudah dekat.
Kita mungkin sudah mengetahui bagaimana kisah Maria dan Marta (Lukas 10: 38-42) yang mana Maria terus mendengarkan Yesus sementara Marta sibuk untuk melayani. Hal ini juga terjadi dalam perjamuan di Betania di tempat Lazarus bahwa Maria meminyaki kaki Yesus sementara Marta sibuk juga untuk melayani. Menjadi pertanyaan adalah mengapa Maria meminyaki kaki Yesus? Apakah dia sudah mengetahui bahwa Yesus akan menderita? Atau dia tidak menyadari bahwa perbuatannya itu adalah persiapan untuk kematian Tuhan Yesus?
Namun kesimpulan yang bisa kita ambil bahwa orang yang setia mendengar Firman Tuhan mengetahui apa yang terbaik untuk dilakukan buat Tuhan dan perbuatan yang dilakukan oleh Maria sangat kontras dengan murid-murid Tuhan Yesus dalam pasal 13 Yesus membasuh kaki murid-muridNya.

Maria meminyaki kaki Yesus dengan minyak narwastu murni seharga 300 dinar, menurut Matius 20:2 bahwa 1 dinar adalah upah pekerja dalam sehari, berarti 300 dinar sama dengan upah pekerja selama 300 hari, kita dapat simpulkan bahwa memang minyak yang diurapkan pada Yesus itu adalah minyak yang mahal harganya. Hal ini menjadi kritikan yang disampaikan oleh Yudas: mengapa minyak itu tidak dijual saja dan dibagikan kepada orang miskin? Dari segi sosial kita dapat melihat seakan-akan Yudas disini peduli kepada kaum miskin. Namun Tuhan mengetahui apa yang ada dalam pikiran Yudas supaya uang itu masuk dalam kas yang dipegangnya karena ia seorang pencuri.
Maria meminyaki Yesus adalah karena kasih dan ucapan syukurnya kepada Tuhan yang telah memberikan hidup bagi saudaranya yang diperlihatkan dengan kerendahan hati menyeka dengan rambutnya. Pembelaan Yesus kepada Maria bukanlah masalah minyak narwastu yang mahal itu, namun adalah karena kasih Maria kepada Yesus yang sampai mengorbankan harga dirinya (mengorbankan kemuliaan dirinya dengan meminyaki kaki Yesus dengan rambutnya). 

Maka perbuatan Maria ini menjadi refleksi yang sangat berharga dalam kehidupan rohani kita, bagaimana kita mampu menyangkal diri untuk melakukan Firman Tuhan, mampu untuk mempersembahkan yang terbaik untuk Tuhan yaitu hidup untuk Firman, bagaimana kita mampu memperlihatkan kasih kepada Allah dengan mampu mengorbankan ego yang selalu mempertahankan kebenaran yang ada pada kita sehingga kita tidak bisa lagi saling menerima satu dengan yang lain. Perbuatan Maria ini mendapatkan sesuatu yang sangat berharga dalam Markus 14:9 dikatakan: “sesungguhnya dimana saja Injil diberitakan diseluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia”. Bahwa Tuhan meninggikan Maria yang mau menyangkal dirinya dihadapan Tuhan, seperti Yesus katakana dalam Lukas 14: 11 “Siapa yang meninggikan diri akan direndahkan dan barangsiapa yang merendahkan diri akan ditinggikan”.

Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Epistel / Passion / Saksi Kristus dengan judul Menyangkal Diri Dengan Minyak Narwastu (Yohanes 12:1-8) . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2013/03/yohanes-121-8-menyangkal-diri-dengan.html?m=0 . Terima kasih!
Ditulis oleh: Unknown -

Belum ada komentar untuk " Menyangkal Diri Dengan Minyak Narwastu (Yohanes 12:1-8) "