Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Saturday, July 13, 2024

MARKUS 6:14-29 BERANI MENYUARAKAN KEBENARAN

 Bacaan Firman Tuhan: Markus 6:14-29

Ketika Yesus sudah mulai banyak melakukan pelayanan dengan pengajaran dan juga mujizat, nama Yesus mulai terkenal dan banyak dibicarakan banyak orang. Orang banyak mulai bertanya-tanya tentang siapakah Yesus ini, ada yang mengatakan Yesus adalah Elia, Nabi. Ternyata berita tentang Yesus juga terdengar oleh raja Herodes. Sepertinya, Herodes ini menjadi sangat takut dengan Yesus, karena dia menganggap bahwa Yesus ini adalah Yohanes Pembaptis  yang bangkit lagi dari kematian. Rupanya Herodes ini memiliki seperti sebuah trauma tentang Yohanes pembaptis, karena di satu sisi dia sangat mengagumi Yohanes yang dianggapnya orang benar dan suci, tetapi disisi lain dia juga yang terpaksa harus memenjarakan dan membunuh Yohanes Pembaptis dengan memenggal kepalanya.

Dari nas ini, kita akan pelajari dua tokoh yang memiliki karakter yang berbanding terbalik, dan sekaligus kedua tokoh ini akan menghantarkan kita untuk merenungkan nas ini.

Herodes Antipas

Dia adalah penguasa di wilayah Galilea yang diutus oleh pemerintah Roma. Seperti yang kita baca dalam nas ini, bahwa Herodes itu sangat senang dengan pengajaran Yohanes Pembaptis dan menganggap bahwa dia adalah orang benar dan suci. Dapat dikatakan bahwa Herodes menaruh hormat kepada Yohanes Pembaptis. Seperti yang dikatakan di ayat 20 “hatinya selalu terombang-ambing”, dia adalah contoh dari seseorang yang tidak memiliki pendirian, integritas dan prinsip dalam hidupnya. Dia tahu dan senang mendengarkan apa yang baik, tetapi didalam prakteknya dia tidak dapat berpegang kepada apa yang benar. Dia tahu bahwa Yohanes pembaptis adalah orang benar, tetapi kebenaran yang dimilikinya itu tidak bisa dinyatakannya, karena dia lebih tunduk kepada kejahatan istrinya Herodias, sehingga dia memenjarakan Yohanes Pembaptis. Dia lebih memilih menjaga kewibawaannya daripada nyawa orang yang dianggapnya orang benar, sehingga dia mau memenggal kepala Yohanes Pembaptis. Seperti yang sudah kita baca dalam nas ini, ketika Herodes sudah terlanjur bersumpah kepada anak perempuan Herodias “apa yang kau minta akan kuberikan”.

Herodes ini menjadi peringatan kepada kita, ketika kita tahu apa yang baik, apa yang benar, apa yang dikehendaki Tuhan untuk kita lakukan, tetapi kenyataannya kebenaran itu hanya tersimpan dalam diri dan tidak pernah nyata dalam tindakan. Kita tahu apa yang baik dan apa yang jahat, tetapi kita lebih memilih apa yang jahat.

Maka, bagaimana kita dalam hidup ini memiliki prinsip dan integritas yang harus tetap menjadi pegangan hidup kita. seperti yang diajarkan oleh Tuhan Yesus di Matius 5:37 “Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat”.

Yohanes Pembaptis

Kehidupan Yohanes Pembaptis menjadi kebalikan dari Herodes Antipas, dia menjadi teladan tentang orang yang memiliki prinsip dan integritas, dia berani meyuarakan kebenaran. Sekalipun Herodes adalah seorang raja yang ditakuti, tetapi ketika raja melakukan apa yang salah, Yohanes dengan berani menegur raja berkali-kali. Kesalahan Herodes yang ditegur Yohanes adalah ketika Herodes mengambil Herodias istri saudaranya Filipus dan menjadikannya istrinya. Karena dalam hukum taurat sangat jelas melarang seorang lelaki mengambil istri saudaranya (Imamat 20:21).

Keberanian Yohanes pembaptis dalam menyuarakan kebenaran menjadi telada bagi kita, bahwa bagaimana kita dalam hidup ini harus dapat berdiri dan berpegang pada kebenaran Tuhan. Seperti pribahasa yang mengatakan “takut karena salah, berani karena benar”.  

No comments :

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

MARKUS 6:14-29 BERANI MENYUARAKAN KEBENARAN

 Bacaan Firman Tuhan: Markus 6:14-29

Ketika Yesus sudah mulai banyak melakukan pelayanan dengan pengajaran dan juga mujizat, nama Yesus mulai terkenal dan banyak dibicarakan banyak orang. Orang banyak mulai bertanya-tanya tentang siapakah Yesus ini, ada yang mengatakan Yesus adalah Elia, Nabi. Ternyata berita tentang Yesus juga terdengar oleh raja Herodes. Sepertinya, Herodes ini menjadi sangat takut dengan Yesus, karena dia menganggap bahwa Yesus ini adalah Yohanes Pembaptis  yang bangkit lagi dari kematian. Rupanya Herodes ini memiliki seperti sebuah trauma tentang Yohanes pembaptis, karena di satu sisi dia sangat mengagumi Yohanes yang dianggapnya orang benar dan suci, tetapi disisi lain dia juga yang terpaksa harus memenjarakan dan membunuh Yohanes Pembaptis dengan memenggal kepalanya.

Dari nas ini, kita akan pelajari dua tokoh yang memiliki karakter yang berbanding terbalik, dan sekaligus kedua tokoh ini akan menghantarkan kita untuk merenungkan nas ini.

Herodes Antipas

Dia adalah penguasa di wilayah Galilea yang diutus oleh pemerintah Roma. Seperti yang kita baca dalam nas ini, bahwa Herodes itu sangat senang dengan pengajaran Yohanes Pembaptis dan menganggap bahwa dia adalah orang benar dan suci. Dapat dikatakan bahwa Herodes menaruh hormat kepada Yohanes Pembaptis. Seperti yang dikatakan di ayat 20 “hatinya selalu terombang-ambing”, dia adalah contoh dari seseorang yang tidak memiliki pendirian, integritas dan prinsip dalam hidupnya. Dia tahu dan senang mendengarkan apa yang baik, tetapi didalam prakteknya dia tidak dapat berpegang kepada apa yang benar. Dia tahu bahwa Yohanes pembaptis adalah orang benar, tetapi kebenaran yang dimilikinya itu tidak bisa dinyatakannya, karena dia lebih tunduk kepada kejahatan istrinya Herodias, sehingga dia memenjarakan Yohanes Pembaptis. Dia lebih memilih menjaga kewibawaannya daripada nyawa orang yang dianggapnya orang benar, sehingga dia mau memenggal kepala Yohanes Pembaptis. Seperti yang sudah kita baca dalam nas ini, ketika Herodes sudah terlanjur bersumpah kepada anak perempuan Herodias “apa yang kau minta akan kuberikan”.

Herodes ini menjadi peringatan kepada kita, ketika kita tahu apa yang baik, apa yang benar, apa yang dikehendaki Tuhan untuk kita lakukan, tetapi kenyataannya kebenaran itu hanya tersimpan dalam diri dan tidak pernah nyata dalam tindakan. Kita tahu apa yang baik dan apa yang jahat, tetapi kita lebih memilih apa yang jahat.

Maka, bagaimana kita dalam hidup ini memiliki prinsip dan integritas yang harus tetap menjadi pegangan hidup kita. seperti yang diajarkan oleh Tuhan Yesus di Matius 5:37 “Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat”.

Yohanes Pembaptis

Kehidupan Yohanes Pembaptis menjadi kebalikan dari Herodes Antipas, dia menjadi teladan tentang orang yang memiliki prinsip dan integritas, dia berani meyuarakan kebenaran. Sekalipun Herodes adalah seorang raja yang ditakuti, tetapi ketika raja melakukan apa yang salah, Yohanes dengan berani menegur raja berkali-kali. Kesalahan Herodes yang ditegur Yohanes adalah ketika Herodes mengambil Herodias istri saudaranya Filipus dan menjadikannya istrinya. Karena dalam hukum taurat sangat jelas melarang seorang lelaki mengambil istri saudaranya (Imamat 20:21).

Keberanian Yohanes pembaptis dalam menyuarakan kebenaran menjadi telada bagi kita, bahwa bagaimana kita dalam hidup ini harus dapat berdiri dan berpegang pada kebenaran Tuhan. Seperti pribahasa yang mengatakan “takut karena salah, berani karena benar”.  

Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Khotbah Minggu / Markus dengan judul MARKUS 6:14-29 BERANI MENYUARAKAN KEBENARAN . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2024/07/markus-614-29-berani-menyuarakan.html?m=0 . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

Belum ada komentar untuk " MARKUS 6:14-29 BERANI MENYUARAKAN KEBENARAN "