Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Wednesday, September 20, 2023

Filipi 1: 21-30 Tuhan Memulihkan UmatNya

 Pembacaan Firman: Filipi 1: 21-30

1. Saat menuliskan surat Filipi ini, Paulus yang sedang dalam penjara. Ada dua kemungkinan yang akan terjadi kepadanya, yaitu antara hidup dan mati. Tetapi bagi Paulus bagik hidup dan mati sama saja baiknya. Itulah sebabnya dikatakannya “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” (ay. 21). Sehingga walaupun Paulus dalam penjara tidak membuatnya menderita, tetapi dia tetap dalam sukacita, karena Kristuslah yang hidup di dalamnya. Sebab yang dipenjara adalah tubuhnya, tetapi jiwa dan rohnya tetaplah merdeka.

Apa yang diperlihatkan oleh Paulus ini menjadi teladan bagi kita, sebab dalam kehidupan ini bisa saja kita terpenjara oleh berbagai pergumulan dalam kehidupan ini walaupun tubuh kita bebas. Bisa seseorang bebas pergi kemana pun dia mau, tetapi hidupnya selalu terbeban oleh berbagai pikiran yang memberatkan hidupnya. Jika kita benar-benar menghidupi iman di dalam Kristus, sekalipun kelihatannya kita terkurung oleh berbagai pergumulan dan persoalan dalam hidup, tetapi kita bisa bebas untuk bersukacita dalam hidup, sebab orang yang menghidupi iman di dalam Kristus akan selalu yakin akan pemeliharaan Tuhan dalam hidupnya.

2. Kemudian, Paulus lebih lanjut menjelaskan bagaimana yang dirasakannya dalam penjara, dalam sukacitanya muncul seperti dilema dalam dirinya antara hidup dan mati adalah sama-sama baiknya. Mungkin kalau kita sekarang di tanya memilih antara hidup dan mati mungkin kita akan memilih hidup, namun bagi Paulus ada dilema. Jika mati lebih baik, tetapi jika hidup lebih perlu. Jika dia mati itu artinya lebih baik karena kerinduannya untuk berjumpa dan bersama dengan Kristus akan lebih cepat, namun jika hidup lebih perlu, karena dia bisa lebih banyak lagi waktu untuk melayani.

Dari sini kita belajar bahwa memang waktu hidup kita di dunia adalah di tangan Tuhan, tetapi orang yang benar-benar mengimani Tuhan Yesus, baik mati dan hidup adalah sama baiknya. Namun Paulus lebih memilih untuk tetap hidup, bukan karena dia takut mati, tetapi supaya lebih banyak lagi buah pelayanannya yang bisa dikerjakannya. Dari sini kita belajar bahwa jika Tuhan masih memberikan kita nafas kehidupan di dunia ini itu artinya supaya lebih banyak lagi buah yang baik yang dihasilkan dari kehidupan kita. Supaya jika kita hidup, maka hidup kita harus menjadi berkat dalam dunia ini. Hidup yang Tuhan berikan haruslah bermakna dan berdampak, baik kepada keluarga, gereja, tempat kita bekerja dan kepada semua orang yang ada disekitar kita. Sehingga hidup kita menjadi kemuliaan bagi nama Tuhan.

Kita mengingat bagaimana perumpamaan Tuhan Yesus (Lukas 13:6-9) tentang pemilik kebun yang menunggu 3 tahun supaya pohon ara berbuah, namun tidak kunjung berbuah. Kemudian pemilik kebun masih bersabar dengan memberi pupuk dan menunggu setahun lagi. Jika setahun lagi pohon ara itu tidak kunjung berbuah, maka pohon itu akan ditebang. Dari sini kita belajar, bahwa Tuhan yang memberi hidup, jika Tuhan masih memberikan kepada kita waktu untuk hidup lebih lama lagi, artinya Tuhan masih berharap bahwa kita masih akan memberikan buah yang lebih banyak lagi. Sehingga kita tidak bisa hanya asal hidup, tetapi mari kita tanyakan pada diri kita sendiri, “apa yang telah aku perbuat?”; “buah seperti apa yang telah aku hasilkan yang menyenangkan hati Tuhan?”

3. Paulus menasehatkan “hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus” (ay. 27). Paulus mau mengatakan, bahwa dia tidak tahu apa yang akan terjadi dalam hidupnya, apakah dia akan dihukum mati, dipenjara seumur hidup atau bahkan akan dibebaskan. Tetapi apapun yang akan terjadi padanya, Paulus tidak mau iman dan pertumbuhan jemaat Filipi itu bergantung pada Paulus. Apakah Paulus nantinya bisa berjumpa dengan jemaat Filipi atau tidak lagi akan bernah bertemu lagi, hendaknya jemaat Filipi tetap hidup dalam Injil Kristus, iman mereka tidak akan goyah dengan penderitaan yang mereka alami.

Dari sini kita belajar bagaimana kita memiliki integritas seorang Kristen yang dapat dipercaya. Ada banyak hal yang mungkin terjadi dalam hidup kita, sukacita – dukacita, mudah – sulit, tetapi apapun situasi yang terjadi dalam hidup kita, bagaimana kita tetap konsisten berpegang pada firman Tuhan. apapun yang terjadi tidak membuat iman kita goyah dan tidak berpaling dari iman kepada Tuhan Yesus.

No comments :

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Filipi 1: 21-30 Tuhan Memulihkan UmatNya

 Pembacaan Firman: Filipi 1: 21-30

1. Saat menuliskan surat Filipi ini, Paulus yang sedang dalam penjara. Ada dua kemungkinan yang akan terjadi kepadanya, yaitu antara hidup dan mati. Tetapi bagi Paulus bagik hidup dan mati sama saja baiknya. Itulah sebabnya dikatakannya “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” (ay. 21). Sehingga walaupun Paulus dalam penjara tidak membuatnya menderita, tetapi dia tetap dalam sukacita, karena Kristuslah yang hidup di dalamnya. Sebab yang dipenjara adalah tubuhnya, tetapi jiwa dan rohnya tetaplah merdeka.

Apa yang diperlihatkan oleh Paulus ini menjadi teladan bagi kita, sebab dalam kehidupan ini bisa saja kita terpenjara oleh berbagai pergumulan dalam kehidupan ini walaupun tubuh kita bebas. Bisa seseorang bebas pergi kemana pun dia mau, tetapi hidupnya selalu terbeban oleh berbagai pikiran yang memberatkan hidupnya. Jika kita benar-benar menghidupi iman di dalam Kristus, sekalipun kelihatannya kita terkurung oleh berbagai pergumulan dan persoalan dalam hidup, tetapi kita bisa bebas untuk bersukacita dalam hidup, sebab orang yang menghidupi iman di dalam Kristus akan selalu yakin akan pemeliharaan Tuhan dalam hidupnya.

2. Kemudian, Paulus lebih lanjut menjelaskan bagaimana yang dirasakannya dalam penjara, dalam sukacitanya muncul seperti dilema dalam dirinya antara hidup dan mati adalah sama-sama baiknya. Mungkin kalau kita sekarang di tanya memilih antara hidup dan mati mungkin kita akan memilih hidup, namun bagi Paulus ada dilema. Jika mati lebih baik, tetapi jika hidup lebih perlu. Jika dia mati itu artinya lebih baik karena kerinduannya untuk berjumpa dan bersama dengan Kristus akan lebih cepat, namun jika hidup lebih perlu, karena dia bisa lebih banyak lagi waktu untuk melayani.

Dari sini kita belajar bahwa memang waktu hidup kita di dunia adalah di tangan Tuhan, tetapi orang yang benar-benar mengimani Tuhan Yesus, baik mati dan hidup adalah sama baiknya. Namun Paulus lebih memilih untuk tetap hidup, bukan karena dia takut mati, tetapi supaya lebih banyak lagi buah pelayanannya yang bisa dikerjakannya. Dari sini kita belajar bahwa jika Tuhan masih memberikan kita nafas kehidupan di dunia ini itu artinya supaya lebih banyak lagi buah yang baik yang dihasilkan dari kehidupan kita. Supaya jika kita hidup, maka hidup kita harus menjadi berkat dalam dunia ini. Hidup yang Tuhan berikan haruslah bermakna dan berdampak, baik kepada keluarga, gereja, tempat kita bekerja dan kepada semua orang yang ada disekitar kita. Sehingga hidup kita menjadi kemuliaan bagi nama Tuhan.

Kita mengingat bagaimana perumpamaan Tuhan Yesus (Lukas 13:6-9) tentang pemilik kebun yang menunggu 3 tahun supaya pohon ara berbuah, namun tidak kunjung berbuah. Kemudian pemilik kebun masih bersabar dengan memberi pupuk dan menunggu setahun lagi. Jika setahun lagi pohon ara itu tidak kunjung berbuah, maka pohon itu akan ditebang. Dari sini kita belajar, bahwa Tuhan yang memberi hidup, jika Tuhan masih memberikan kepada kita waktu untuk hidup lebih lama lagi, artinya Tuhan masih berharap bahwa kita masih akan memberikan buah yang lebih banyak lagi. Sehingga kita tidak bisa hanya asal hidup, tetapi mari kita tanyakan pada diri kita sendiri, “apa yang telah aku perbuat?”; “buah seperti apa yang telah aku hasilkan yang menyenangkan hati Tuhan?”

3. Paulus menasehatkan “hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus” (ay. 27). Paulus mau mengatakan, bahwa dia tidak tahu apa yang akan terjadi dalam hidupnya, apakah dia akan dihukum mati, dipenjara seumur hidup atau bahkan akan dibebaskan. Tetapi apapun yang akan terjadi padanya, Paulus tidak mau iman dan pertumbuhan jemaat Filipi itu bergantung pada Paulus. Apakah Paulus nantinya bisa berjumpa dengan jemaat Filipi atau tidak lagi akan bernah bertemu lagi, hendaknya jemaat Filipi tetap hidup dalam Injil Kristus, iman mereka tidak akan goyah dengan penderitaan yang mereka alami.

Dari sini kita belajar bagaimana kita memiliki integritas seorang Kristen yang dapat dipercaya. Ada banyak hal yang mungkin terjadi dalam hidup kita, sukacita – dukacita, mudah – sulit, tetapi apapun situasi yang terjadi dalam hidup kita, bagaimana kita tetap konsisten berpegang pada firman Tuhan. apapun yang terjadi tidak membuat iman kita goyah dan tidak berpaling dari iman kepada Tuhan Yesus.

Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Epistel / Filipi dengan judul Filipi 1: 21-30 Tuhan Memulihkan UmatNya . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2023/09/filipi-1-21-30-tuhan-memulihkan-umatnya.html?m=0 . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

Belum ada komentar untuk " Filipi 1: 21-30 Tuhan Memulihkan UmatNya "