Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Tuesday, March 22, 2022

Mazmur 32: 8-11 Bersukacita Dalam Tuhan

 Bacaan Firman Tuhan: Mazmur 32: 8-11

Bersukacita Dalam Tuhan

Jika kita memahami secara utuh pasal 32 ini, maka kita mendapati pemazmur yang sangat bersyukur karena Tuhan mengampuni dosanya. Sebelumnya pemazmur sangat menyimpan erat-erat dosa yang telah dilakukannya, namun semakin dia menyembunyikan dosanya justru hidupnya semakin susah, dosa menjadi beban berat yang membuatnya lemah dan lelah dan seperti seperti terik panas yang mengeringkan sampai ke tulang-tulang (ayat 3). Dari pengakuan pemazmur ini memperlihatkan bagaimana kecenderungan manusia untuk selalu menyimpan-nyimpan dosa dalam dirinya (ayat 3 “berdiam diri”) namun pemazmur menjelaskan, bahwa sikap yang seperti itu justru akan membuat seorang yang berdosa semakin menderita. Hal ini seperti yang digambarkan oleh Tuhan Yesus, bahwa dosa itu adalah seperti penyakit, seperti yang dikatakanNya “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit” (Matius 9: 12). Dosa adalah penyakit yang mematikan yang segera harus ditangani dan penawarnya. Pemazmur melalui pengalaman hidupnya itu hendak mengingatkan semua orang bahwa Tuhan adalah Allah yang mau untuk ditemui dan Allah yang mau untuk mengampuni.

Selanjutnya dalam renungan kita saat ini dari ayat 8-11 sebagai sebuah peringatan dan pengajaran kepada jemaah melalui pengalaman hidup pemazmur.

Ayat 8-9 Kedua ayat ini adalah peringatan dan pengajaran Tuhan kepada pemazmur, bahwa Tuhan mau mengampuni dosa setiap orang yang mengaku dosanya, tetapi Tuhan memberi peringatan supaya setiap orang yang diampuni dosanya mau untuk dituntun dan dibimbing Tuhan, dan Tuhan juga akan memperhatikan bagaimana kehidupannya.

Kemudian ketaatan seseorang kepada tuntunan dan bimbingan Tuhan juga janganlah seperti kuda atau bagal yang harus dikendalikan dengan tali les dan kekang. Artinya ketaatan seseorang kepada Tuhan seharusnya murni dari hati yang terdalam untuk mau dituntun oleh Tuhan, bukan harus dipaksa atau ketaatannya hanya sebatas mengikuti aturan-aturan keagamaan, tetapi ketaatan yang dituntut oleh Tuhan adalah karena seseorang mengasihi Tuhan dan mencintai tauratNya untuk dilakukan. Sehingga tidak ada keterpaksaan bagi seseorang untuk hidup dalam perintah Tuhan.

Ayat 10 pemazmur memberikan suatu kesimpulan dari kesaksian hidupya yang telah diampuni dosanya, bahwa dosa hanya akan membuat manusia menderita, tetapi sebaliknya orang yang mau mengikuti tuntunan Tuhan, maka kasih setia Tuhan akan senantiasa memberkatinya.

Ayat 11 Pada akhirnya, akan ada sukacita dalam hidup orang yang diampuni dosanya, orang yang selalu hidup dalam tuntunan Tuhan akan mengalami sukacita. Seperti yang disampaikan oleh pemazmur dalam ayat 1 “Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi”.

Renungan

Nama minggu kita adalah Letare yang artinya “bersukacitalah”. Kita diajak untuk memasuki kehidupan yang bersukacita di dalam Tuhan. Siapakah yang akan memperolehnya? Dari nas ini kita akan pelajari bagaiamana menerima sukacita dari Tuhan:

1.     Mau untuk diajar dan dituntun oleh Tuhan, sebab mata Tuhan memandang, mengawasi dan mengamati hidup kita. Tuhan memiliki pengajaran dan tuntunan yang terbaik untuk jalan hidup kita

2.     Mencintai didikan Tuhan, perintah Tuhan bukanlah beban yang mengekkang kita seperti kuda yang harus dituntun dengan tali les, tetapi kita hendaknya seperti domba yang walaupun tidak dikekang dengan tali mau untuk mengikuti gembalanya dan mengenal suara gembalanya.

3.     Pengampunan dosa dari Tuhan adalah kebahagiaan yang paling mendasar diatas kebahagiaan lainnya. Ini adalah kesaksian pemazmur dalam pasal 32 ini, sebab bagaimana mungkin saudara dapat menikmati kasih setia Tuhan jika saudara sendiri tidak memiliki hubungan yang benar dengan Sang pemberi kebahagiaan. Dosa akan menjadi penghalang kebaikan yang akan Tuhan berikan kepada kita, bahkan dosa akan semakin menekan hidup kita semakin sulit lagi. Hal ini sama seperti perumpamaan Tuhan Yesus tentang domba yang hilang (Lukas 15:1-7), bahwa ketika kita menyimpan dan menahan dosa dalam diri kita, maka kita sama seperti domba yang terpisah dari gembala yang selalu melindungi dan menyediakan kebutuhan domba-dombanya. itulah sebabnya dikatakan di ayat 10  “Banyak kesakitan diderita orang fasik, tetapi orang percaya kepada TUHAN dikelilingi-Nya dengan kasih setia”.

Pada akhirnya, orang yang bersukacita dalam Tuhan adalah orang-orang yang benar dan orang-orang yang jujur, dikatakan orang benar adalah karena selalu mengikuti tuntunan Tuhan dan dikatakan orang jujur adalah karena tidak ada dosa yang tersembunyi yang tidak kita ungkapkan dan kita sesali kepada Tuhan.    

No comments :

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Mazmur 32: 8-11 Bersukacita Dalam Tuhan

 Bacaan Firman Tuhan: Mazmur 32: 8-11

Bersukacita Dalam Tuhan

Jika kita memahami secara utuh pasal 32 ini, maka kita mendapati pemazmur yang sangat bersyukur karena Tuhan mengampuni dosanya. Sebelumnya pemazmur sangat menyimpan erat-erat dosa yang telah dilakukannya, namun semakin dia menyembunyikan dosanya justru hidupnya semakin susah, dosa menjadi beban berat yang membuatnya lemah dan lelah dan seperti seperti terik panas yang mengeringkan sampai ke tulang-tulang (ayat 3). Dari pengakuan pemazmur ini memperlihatkan bagaimana kecenderungan manusia untuk selalu menyimpan-nyimpan dosa dalam dirinya (ayat 3 “berdiam diri”) namun pemazmur menjelaskan, bahwa sikap yang seperti itu justru akan membuat seorang yang berdosa semakin menderita. Hal ini seperti yang digambarkan oleh Tuhan Yesus, bahwa dosa itu adalah seperti penyakit, seperti yang dikatakanNya “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit” (Matius 9: 12). Dosa adalah penyakit yang mematikan yang segera harus ditangani dan penawarnya. Pemazmur melalui pengalaman hidupnya itu hendak mengingatkan semua orang bahwa Tuhan adalah Allah yang mau untuk ditemui dan Allah yang mau untuk mengampuni.

Selanjutnya dalam renungan kita saat ini dari ayat 8-11 sebagai sebuah peringatan dan pengajaran kepada jemaah melalui pengalaman hidup pemazmur.

Ayat 8-9 Kedua ayat ini adalah peringatan dan pengajaran Tuhan kepada pemazmur, bahwa Tuhan mau mengampuni dosa setiap orang yang mengaku dosanya, tetapi Tuhan memberi peringatan supaya setiap orang yang diampuni dosanya mau untuk dituntun dan dibimbing Tuhan, dan Tuhan juga akan memperhatikan bagaimana kehidupannya.

Kemudian ketaatan seseorang kepada tuntunan dan bimbingan Tuhan juga janganlah seperti kuda atau bagal yang harus dikendalikan dengan tali les dan kekang. Artinya ketaatan seseorang kepada Tuhan seharusnya murni dari hati yang terdalam untuk mau dituntun oleh Tuhan, bukan harus dipaksa atau ketaatannya hanya sebatas mengikuti aturan-aturan keagamaan, tetapi ketaatan yang dituntut oleh Tuhan adalah karena seseorang mengasihi Tuhan dan mencintai tauratNya untuk dilakukan. Sehingga tidak ada keterpaksaan bagi seseorang untuk hidup dalam perintah Tuhan.

Ayat 10 pemazmur memberikan suatu kesimpulan dari kesaksian hidupya yang telah diampuni dosanya, bahwa dosa hanya akan membuat manusia menderita, tetapi sebaliknya orang yang mau mengikuti tuntunan Tuhan, maka kasih setia Tuhan akan senantiasa memberkatinya.

Ayat 11 Pada akhirnya, akan ada sukacita dalam hidup orang yang diampuni dosanya, orang yang selalu hidup dalam tuntunan Tuhan akan mengalami sukacita. Seperti yang disampaikan oleh pemazmur dalam ayat 1 “Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi”.

Renungan

Nama minggu kita adalah Letare yang artinya “bersukacitalah”. Kita diajak untuk memasuki kehidupan yang bersukacita di dalam Tuhan. Siapakah yang akan memperolehnya? Dari nas ini kita akan pelajari bagaiamana menerima sukacita dari Tuhan:

1.     Mau untuk diajar dan dituntun oleh Tuhan, sebab mata Tuhan memandang, mengawasi dan mengamati hidup kita. Tuhan memiliki pengajaran dan tuntunan yang terbaik untuk jalan hidup kita

2.     Mencintai didikan Tuhan, perintah Tuhan bukanlah beban yang mengekkang kita seperti kuda yang harus dituntun dengan tali les, tetapi kita hendaknya seperti domba yang walaupun tidak dikekang dengan tali mau untuk mengikuti gembalanya dan mengenal suara gembalanya.

3.     Pengampunan dosa dari Tuhan adalah kebahagiaan yang paling mendasar diatas kebahagiaan lainnya. Ini adalah kesaksian pemazmur dalam pasal 32 ini, sebab bagaimana mungkin saudara dapat menikmati kasih setia Tuhan jika saudara sendiri tidak memiliki hubungan yang benar dengan Sang pemberi kebahagiaan. Dosa akan menjadi penghalang kebaikan yang akan Tuhan berikan kepada kita, bahkan dosa akan semakin menekan hidup kita semakin sulit lagi. Hal ini sama seperti perumpamaan Tuhan Yesus tentang domba yang hilang (Lukas 15:1-7), bahwa ketika kita menyimpan dan menahan dosa dalam diri kita, maka kita sama seperti domba yang terpisah dari gembala yang selalu melindungi dan menyediakan kebutuhan domba-dombanya. itulah sebabnya dikatakan di ayat 10  “Banyak kesakitan diderita orang fasik, tetapi orang percaya kepada TUHAN dikelilingi-Nya dengan kasih setia”.

Pada akhirnya, orang yang bersukacita dalam Tuhan adalah orang-orang yang benar dan orang-orang yang jujur, dikatakan orang benar adalah karena selalu mengikuti tuntunan Tuhan dan dikatakan orang jujur adalah karena tidak ada dosa yang tersembunyi yang tidak kita ungkapkan dan kita sesali kepada Tuhan.    

Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Khotbah Minggu dengan judul Mazmur 32: 8-11 Bersukacita Dalam Tuhan . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2022/03/mazmur-32-8-11-bersukacita-dalam-tuhan.html?m=0 . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

Belum ada komentar untuk " Mazmur 32: 8-11 Bersukacita Dalam Tuhan "